Share

Bab 16 A

Hari sudah siang saat aku tiba di rumah. Anak-anak aku turunkan dari mobil setelah memarkirnya di carport depan rumah.

Untung karpet dari laundry sudah diambil. Aku segera meletakkan Dafi di atas karpet dan Dafa juga ikut duduk di sana. Sementara aku, ingin beristirahat sejenak setelah menyetir dari mall ke rumah ditemani celoteh anak-anak yang tak ada habisnya, semua apa yang dilihatnya di jalan ditanyakan.

Ada rasa syukur aku masih memiliki mobil, meski cicilannya belum lunas, yang dapat mengantarku membawa anak-anak.

Tidak terbayang bagaimana Namira yang selama ini membawa anak-anak bersamanya dengan motor matiknya.

Aku jadi merasa bersalah dengan istriku itu. Pengorbanan untukku begitu banyak. Namun aku tak pernah berterimakasih padanya. Yang ada, justru keluhan ini itu sepulang bekerja dan enggan membantunya.

“Yah, lapar!” ucapan Dafa membuyarkan lamunanku. Lagi-lagi, aku lupa kalau ini sudah lewat jam makan siang. Gara-gara aku mengamuk pada Firman di cafe, aku benar-be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status