Apa kabar Sarah,'?" sapa Artika kepadanya.
"Aku baik saja, tapi engkau lebih beruntung dariku. Kita akan lihat seberapa baik keberuntungan kamu," ujar Sarah sambil tersenyum yang sulit diartikan Artika."Apa maksud kamu?" Tanya Artika.
"Apa kakek dan neneknya sudah datang?" Tanya Sarah yang membuat Artika terdiam."Kami akan segera pulang, menemui kakek dan nenek anakku," jawab Artika.
"Apakah mereka akan menerima kamu?" Lagi lagi Sarah menghunjamkan sesuatu di jantung Artika.
"Tentu saja, tidak akan ada kesulitan," jawab Artika pula." Pada waktu wisuda Yudika dia pasti datang. Itu hanya beberapa bulan lagi." ujarnya lagi.
"'Apakah mereka setuju?" Seru Sarah.
Artika terdiam dengan berbagai perasaan yang menggumpal dalam dirinya.
"Maksud kamu apa iya? Kamu merasa kami tidak diterima iya?" Artika mulai marah.
"Bukan urusan kamu mencampuri hidupku," Artika mulai menunjukan perlawanan.
Sesuatu yang tidak diduga Sarah dengan mulut usilnya.Iya , waktu Wisuda Yudika tidak lama lagi. Dia akan menyelesaikan Sarjana Kedokteran.
Meski fakultas kedokteran favorit
karena masa depannya jelas karena ada segudang benefit kesehatan akan didapatkan dari rumah sakit tempat mereka nanti bekerja.Namun, untuk menempuh pendidikan kedokteran bukanlah sesuatu yang mudah.
Menyelesaikan studi Kedokteran 144 SKS, yang waktunya bisa antara 4 hingga 7 tahun.
Ilmu teori maupun praktek dalam bentuk praktikum.
Mengikuti ujian atau UTS dan UAS, sesuai dengan tingkat semester saat kuliah. Setelah menyelesaikan tugas akhir mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran atau S.Ked.Namun, gelar ini belum bisa digunakan untuk menjadi dokter.
Selanjutnya harus menjalani pendidikan profesi sebagai ko'as.
Sebagai dokter muda praktek dan terjun langsung ke rumah sakit, bertemu pasien dibawah pengawasan dokter senior.
Mereka membantu dokter untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Di tahap akhir koas nanti menjalani lagi ujian Mini Clinical Evalution Exercise (mini CEX).
Setelah ujiannya lulus, kembali mengikuti wisuda dan berhak mendapat gelar Dokter (dr).
Lakukan lagi ujian Kompetensi Dokter Indonesia atau sertifikasi kedokteran untuk dapat mengobati pasien menjadi dokter.
Terdapat dua jenis tes yang harus diikuti, yaitu ujian tertulis dan praktek.
Setelah selesai, pada saat inilah Yudika akan mengucapkan Sumpah dokternya.Semuanya itu telah dijalani oleh Yudika dan menunggu pekantikannya
Untuk dua bulan ini ia harus libur untuk bertemu orang tuanya ditampung mempersiapkan wisudanya lagi.Inilah masa masa sulit bagi Artika. Suaminya itu tidak membawanya pulang untuk bertemu dengan ibu dan neneknya Arri Yudika Putra, anak semata wayang mereka yang telah berumur 3 tahun.
"Aku tidak bisa membawamu pulang, jadi izinkan aku pergi," kata Yudika.Artika hanya dapat pasrah, karena Yudika memutuskan demikian.
"Ada masalah dengan perkawinan kita?" Tanya Artika."Mungkin sedikit, tapi aku akan mengatasinya.""Orang tua kamu tidak setuju iya?" "Jangan pikirkan itu," Yudika mengelak."Ceritakan saja," desak Artika."Ayahku ingin aku pulang ke desa dan bekerja disana, apa pendapat kamu?""Aku setuju saja, tapi tidak sekarang. Aku tidak siap meninggalkan Jakarta.""Jadi tunggu saja, orang tuaku akan datang. Kita akan memutuskan. "Artika melepas Yudika pergi. Hilang segala cinta dan segala permainan mereka yang biasa menggairahkan.
Dua bulan setelahnya Yudika akan kembali. Namun Artika telah tahu apa yang terjadi.
Sandra Gadis yang cemburu dengan kebetuntungannya bertemu pada suatu pagi.
"Kamu ingin berita dariku?" Tanya Sandra."Katakan saja," jawab Artika dengan dada berdebar."Suamimu kawin lagi," ujar Sandra pendek."Jangan membuat fitnah," kata Artika tidak percaya."Tanyakan saja," jawab Sandra berlalu. Ia cukup puas mengatakan berita pendek itu untuk Artika.***
Hal itu terjadi. Orang tua Yudika ketika datang memilih untuk tidak bertemu dengan menantunya Artika.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menemuinya?""Tenang saja, aku masih mencintaimu.""Cinta saja tidak cukup, aku ingin tahu seutuhnya." "Kamu sudah menikah lagi, tanpa seizinku." Ujar Artika.Yudika mulanya memilih diam. Lelaki yang katanya mencintai itu bungkam.
Namun tuduhan terakhir itu membuat dia buka suara."Apakah Sandra memberitahu kamu?""Iya," jawab Artika "Perempuan itu memang bermulut ular," Yudika mengatupkan gigi."Katakan saja kebenarannya!" Desak Artika. Yudika diam, sulit sekali mengeluarkan kata kata.
"Aku bisa menuntut kamu."Teriak Artika.
"Tapi kamu adalah istri pertama," ujar Yudika tiba tiba.Artika tersentak."Jadi benar bukan? Kamu mengkhianatiku?""Hanya menikah siri, "Mata Artika terbelalak dan sinar matanya berkilat. "Jadi pergi saja kamu sebelum aku melempar kamu.""Dengar penjelasanku Artika.""Pergi..!!" Teriak Artika dengan suara serak.***
Artika tidak datang ke acara wisuda Yudika.Ketika wisuda berlangsung adalah nestapa bagi Artika. Tidak ada yang mengharapkan dia hadir disana.
Malamnya si kecil ditemani hanya pembantu, ketika Yudika juga tidak pulang.
Artika merasa jijik melihatnya.Artika tenggelam dalam kemeriahan lantai klub dansa malam itu.
Ada lelaki tampan yang ditemuinya dilantai dansa.
Jika Yudika berkhianat, jangan salahkan wanita berbuat hal yang serupa.
Kepalanya terasa berat karena memikirkan banyak masalah. Minum dan musik bisa menyelesaikan masalah itu.
Yudika dengan keluarganya berakhir dengan cara menyakitkan bagi Artika.
Salah satu cara bisa menghilangkan stres itu adalah, dengan menenangkan saraf .
Musik dengan volume suara penuh.
"Yeah yeh..huh!" Artika meneriakkannya keras-keras, tumpang tindih, bergerak dalam lautan dansa di sebuah Klub malam.
Artika bahkan tidak menyadarinya. Mabuk dan kepalanya yang berat.
Pergaulan bebas telah menjadi miliknya saat itu.Dia berkenalan dengan lelaki atau siapa saja di klub itu. Artika tidak peduli.
Ada Andris yang membungkuk dan mengangkatnya ke dalam pelukannya.
Andris yang gagah, dengan kemeja gelap dan mahal menemaninya.
Artika minum terlalu banyak, sehingga ia tergeletak begitu saja di didepan meja Andris.
Andris membawanya dalam keadaan mabuk.
Sebuah hotel adalah persinggahan terdekat mereka. Artika telanjang di balik selimut.
Pakaian yang memisahkan mereka tidak menghalangi Andris untuk merasakan kelembutan menggoda dari daging wanita yang subur.
Artika sudah menebak apa yang akan terjadi pada saat berikutnya.
Ciuman yang langsung menyelimuti Artika tanpa batas.
Lidah Andris menembus bibirnya yang terbuka, menuntut kemesraan yang lebih.
Namun dengan terengah-engah Artika akhirnya menarik bibirnya dari bibir Andris.
Lelaki itu menatap gadis itu dengan mata kabur dan menciumnya dengan ganas.
"Aku membayarmu," ujar Andris.
"Simpan saja uangmu, aku tidak membutuhkannya. "Benar tidak? Aku punya banyak uang.""Aku juga, apa kau pikir aku wanita panggilan?""Jadi tidak?" Andris berhenti mencium Artika.Dia melemparkan puluhan lembar ratusan ribu kepada Artika."Kamu butuh ini," teriaknya.Artika melemparkan uang itu kembali. "Uangku lebih banyak." Ujarnya.Andris memperhatikan wanita itu, tas mahal dan pakaian yang mewah.Dia kehilangan nafsunya."Aku seharusnya tidak menciummu." kata Andris merasa menyesal.
"Apakah kamu sudah menikah?"
" Iya," ujar Artika."Kalau begitu, maaf aku membawamu ke-ranjang ini.""Kamu tidak perlu meminta maaf," kata Artika dengan suara terengah-engah.
"Aku tidak berhubungan dengan wanita bersuami."Artika menahan dorongan bawah sadar karena itu adalah ciuman yang juga diinginkannya setelah dua bulan tidak disentuh Yudika.
Itu berakhir dalam penantian yang mengecewakan.
Andris membuatnya gemetar , dan Artika tahu jika Andris mencoba mendapatkan sesuatu yang lebih, dia tidak akan menolak.
Ciuman Andris membuatnya terkejut dalam kegembiraan yang memabukkan.Tiba tiba, pertanyaan keluar dari bibir Andris."Mengapa kamu mau kucium, pada hal kamu sudah punya suami?""Jangan tanya itu," sahut Artika.Bibir tebal Artika melengkung membentuk senyuman menggoda."Kamu menarik, " ujar Andreas pula.Dan Artika senang pria yang sangat tampan ini menganggapnya menarik."Apa pekerjaanmu? " Artika bertanya dengan nada santai." Keuangan, menghabiskan sepanjang hari di meja dan angka. Pekerjaan yang cukup membosankan."Andris masih ingat rasa bibir dan keinginan merasakan kembali kelembutan lembut tubuh wanita itu. Namun hatinya juga menolaknya .Aku tidak akan mengganggu wanita yang bersuami , jadi pulanglah," ucapan terakhir itu agak melukai Artika dalam dingin dan sejuk kamar hotel."Apa pedulimu, kalau bersuami dan sekarang dia kusebut mantan suami?""Apa?""Aku mencera
Michigan merupakan sebuah negara bagian Amerika Serikat yang terletak di bagian tengahnya. Michigan paling indah di sepanjang garis pinggir Danau Michigan dan Danau Huron. Citra perkotaan menjadi hidup dengan cakrawala kota Detroit dan denyut industri transportasi Amerika Serikat. Pemandangan dan warna Michigan pohon sakura yang mekar dan ladang lavender di musim panas menjadi pesona. Ada begitu banyak tempat indah untuk dilihat di Michigan . Tidak jauh dari tempat belajarsebuah Universitas yang memiliki rumah sakit tempat study Artika bekerja dengan para mahasiswa internasional dari seluruh dunia.Program keperawatan, dan peneliti internasional untuk menjadi bagian dari komunitas belajar study keperawatan.Dari mahasiswa doktoral pengalaman klinis di Universitas dikota itu dengan peluang pendidikan berkualitas. University Hospital adalah rumah sak
Musim dingin bukan hal yang menyenangkan bagi Artika. Ia tidak biasa dengan suhu yang sangat rendah. Wajahnya terasa kering dan kasar . Ibu Artika sudah mmengingatkan untuk memakai moisturizer dan foundation setiap malam. Walau sudah pakai krim, tetap saja di beberapa bagian terutama pipi dan sekitar dagu terasa kering. Ia membungkus dirinya dengan pakaian tebal. Itu masih ditambah lagi dengan piyama, sweater, atau baju luar lainnya. Sementara itu untuk bawahannya Artika sudah pakai legging yang nyaman. Dia memakai lagi kaos kaki. Makin tebal kaus kakinya makin bagus dirasakan oleh Artika. Ibu Artika menyuruhnya memakai bahan kulit sintetis yang lumayan tebal disertai topi wol dan ear muffs.Alat anti kebisingan Atau ear muffs itu berguna untuk meredam dinginnya telinga.Kalau pergi, ia memakai sepatu boot yang dibuat khusus untuk kondisi winter. Long boot yang bahannya dari kulit dan tera
Libur kuliah, Artika pulang dengan cepat untuk ketemu dengan anaknya Arri yang mendekat padanya. Artika memeluk si kecil itu dengan mata bercahaya. "Artika," ujar ibunya."Kamu belum bercerita banyak tentang kamu," ibu Artika menatap mata Artika ingin tahu. "Aku tidak akan kembali kepada suamiku bu," ujar Artika pendek. "Kamu meninggalkannya? Itu harus secara baik-baik," kata ibu Artika pula. Tapi Artika sangat malas membahas hal itu dengan ibunya. "Biarkan waktu yang mengaturnya bu, semuanya akan selesai dengan sendirinya," sahut Artika. "Saya disini selama 3 tahun dan ketika pulang semuanya pasti sudah selesai" "Tapi kamu belum bercerai, baiknya sebelum kesini sudah selesai" ibunya masih tidak puas. "Aku sangat benci sampai tidak terpikirkan. Memikirkannya saja membuat aku sesak." "Bagaimana dengan segala milikmu yang ada di Jakarta? Apakah kamu yakin sudah aman
Tidak mudah bagi Artika untuk kuliah dan belajar di Perawatan untuk studi S2 atau master di Michigan. Sebelum kuliah, Artika selama 6 bulan ikut pendidikan pra universitas untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan belajar bahasa Inggris. Bahasa Inggrisnya diasah sampai dia betul betul mahir. Artika belajar dengan giat, dan semuanya itu dapat diselesaikan Artika dengan baik. Sekarang waktunya memasuki wisuda lagi setelah hampir 3 tahun dalam kuliahnya . Keperawatan profesional memiliki tempat yang unik dalam sistem perawatan kesehatan Amerika. Sebagian besar perawat lulusan perawat universitas bekerja dalam pengaturan perawatan di rumah sakit, tempat perawatan jompo dan di klinik instansi pemerintah. untuk merawat pasien di rumah sakit dengan perawatan secara lebih modern. *** Tanpa terasa pendidikan itu selesai. Sekarang adalah masa masa kelulusan. Ini merup
Tanpa ada dokter, Artika sudah mahir dengan pekerjaan itu.Dokter Alfred mengatakan dan kemudian berjalan ke dekat pintu mencuci tangan.“Infus, iya', pria itu membutuhkan cairan dan juga obat antibiotik.""Tidak perlu transfusi darah, saya melihat ada gangguan penyakit darah pada pria ini, " ujar dokter Alfred Simpson.Artika dalam kegiatan tertentu diizinkan bekerja untuk tugas tugas yang tidak memerlukan keahlian khusus “Kamu harus bangun untuk, kurawat, ” Artika mengatakan kepada lelaki itu ketika melihat lelaki itu mengantuk. Artika bekerja dengan cepat untuk membersihkan lukanya.Setelah bersih, dia menjahitnya dan membalut perban.Ia memberikan perhatian lebih, lelaki tampan itu mungkin kaya dengan penampilan stelannya yang mewah.Sayangnya tak ada keluarga yang mendampingi selain dua lelaki yang mengantarkannya. Ia bisa saja terlibat dalam sebuah perkelahian dan seharusn
Ibu Artika kurang setuju Artika resign dari rumah sakit, namun ayah tirinya mendukung."Di rumah sakit Artika cuma tenaga sukarela, dia kesulitan kalau bekerja penuh karena belum warga negara ""Itu sama saja," jawab ibunya kepada Michael atau ayah tirinya."Artika bisa jadi warga negara Amerika dengan mengurus Green card." Kata ibunya. "Itu sulit, karena Indonesia tidak boleh warganegara ganda. Bagaimana dengan properti di Indonesia, warga asing tidak boleh memiliki tanah di Indonesia " berkata lagi Artika. "Amerika mengizinkan warganegara ganda," berkata ibu Artika. *** Artika belum dapat memutuskan tawaran Freddy, tetapi kemudian ia merasa suprise karena dia di rotasi dibagian Onkologie. Hal ini mungkin menjadi nilai tambah dan ia akan memberitahu Freddy Hamilton. Pagi itu ia dan beberapa perawat berjalan berpakaian medis putih untuk pekerjaan pagi.Namun dalam beberap
Artika sudah berjanji membantu Freddy merawat luka. Artika yakin lelaki kaya seperti Freddy bisa mendapatkan apa saja .Ia bisa mendatangkan dokter kerumahnya.Tapi Freddy Hamilton mendesaknya."Kamu harus menyelesaikan pekerjaan kamu, bukankah itu pekerjaan sebagai perawat?""Kondisi kamu sudah membaik dan kita sudah melakukan plhebotomy.""HB saya masih tinggi iya?""Kita melakukan seminggu lagi, sesuai saran dokter kamu," ujar Artika pula."Saya akan datang membantu kamu," janji Artika."Gaji awal kamu dapat diambil," berkata lagi Fredy."Itu tidak bisa, aku belum bekerja," Artika menolaknya. "Satu lagi, kamu membantuku menghadiri ulang tahun ibuku," Fredy mengatakan dengan mata bersinar. "Maksud kamu apa Freddy?""Aku belum bercerita iya ? Ibuku orang Malaysia, China Malaysia. Ayahku telah meninggal dan ibuku selalu setia dengan ayah dengan tidak menikah lagi."A