Share

Bab 96

Penulis: Evelyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Rowan.

“Apa yang terjadi padamu?” Tanya Gabriel ketika melihat ke kantong es yang menempel di wajahku.

“Ethan,” dengusku. Sedang tidak ingin berurusan dengan saudaraku.

Astaga! Aku tidak percaya aku berkelahi dengan orang bodoh itu. Aku benar-benar kesal dan membiarkan perkataannya memancingku.

“Polisi itu?” Tanyanya keheranan. “Pacarnya Ava yang baru?”

Aku melempar kantong es itu ke tembok setelah mendengar itu.

“Dia bukan pacarnya!” Kataku dengan ketus dan berdiri.

Emosiku meninggi dan hampir meledak-ledak. Aku masih tidak mengerti mengapa Ava tidak bisa melihat bahwa pria itu penipu.

Aku belum bisa menggali informasi lebih dalam tentangnya. Laporan-laporan itu menggambarkannya sebagai pria yang baik-baik saja. Tidak ada yang aneh, tapi firasatku mengatakan sebaliknya. Ada sesuatu tentangnya yang membuatku merasa tidak nyaman. Sesuatu yang dia sembunyikan. Firasatku tidak pernah salah sebelumnya.

“Dari yang kudengar, dia... apa yang terjadi?”

Aku menarik nafas dalam-dalam, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 97

    Dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya. Bukan hal yang aneh jika orang tetap menikah meskipun mereka tidak saling mencintai. Sembilan tahun tidak bisa mengubah fakta bahwa aku membenci Ava. Terutama setelah perbuatan yang dia lakukan untuk membuatku tidur dengannya. “Kalau begitu, jelaskan padaku kenapa kamu merasa begitu yakin dia berpacaran dengan Ethan?” Desaknya. “Aku sudah bilang padamu! Aku tidak akan peduli jika dia berkencan dengan pria lain, tapi ada sesuatu yang mencurigakan dengan polisi itu.” Pembicaraan kami berputar-putar dan itu hanya membuatku merasa semakin kesal. Aku pikir setidaknya dia akan mengerti, tapi sepertinya tidak. Dia malah berpikir bahwa aku marah karena aku memiliki perasaan pada Ava dan aku cemburu. “Aku akan menjadi orang pertama yang mengakui bahwa apa yang Ava lakukan sembilan tahun lalu adalah salah. Kita memperlakukannya dengan buruk karena hal itu, tetapi bagaimana jika dia tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia mabuk? Bagaiman

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 98

    POV Anonim. Aku berjalan mondar-mandir di apartemenku dengan gelisah dan merasa terpojok. Aku mencoba menelepon bajingan itu tetapi dia tidak mengangkatnya. Dia hanya terdiam sejak dia membakar rumah Ava. Hal itu membuatku takut, sebab aku tidak tahu apa yang direncanakannya. Jika aku tidak tahu apa yang direncanakannya, maka aku tidak bisa membuat rencana cadangan, jaga-jaga jika dia menghancurkannya seperti Bisa Hitam.Aku meraih ponselku, memanggil salah satu orangku. “Bos?” Bobby menjawab di deringan kesatu.“Sudahkah kamu melacak lokasinya?” Tanyaku padanya. Aku selama ini tidak khawatir dan tidak panik akan suatu hal, tetapi tidak kali ini. Firasatku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, alih-alih itu terus menyerbu diriku. “Belum. Dia seperti tidak bisa dilacak,” jawabnya dan membuatku mengeluarkan sumpah serapah. “Belum ada yang bisa melacaknya.”Ketika aku mengetahui bahwa Bisa Hitam tertangkap, aku tahu bahwa aku harus m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 99

    ”Tidak ada. Aku ingin mendengar suara Ibu,” jawabku singkat, suaraku terdengar pelan di bagian akhir.“Apakah kamu baik-baik saja, sayang?” Dia bertanya dengan prihatin. Itu terdengar dari suaranya.Aku tersenyum mendengar nama kesayangan yang diberikannya kepadaku ketika aku masih kecil. “Aku baik-baik saja, hanya stres dengan pekerjaan. Itu saja.”“Kamu terlalu banyak bekerja. Kamu perlu berlibur atau semacamnya. Bukankah kamu mampu?” Ibu tertawa kecil.Aku mendengar suara langkah kaki, lalu suara panci dan wajan. Dia pasti sedang memasak atau membuat kue. Aku berani bertaruh bahwa dia sedang membuat kue. Dia sangat suka membuat kue lebih dari apa pun.“Aku akan berlibur setelah semuanya beres. Ada banyak hal untuk diurus saat ini,” kataku berbohong. Dengan masalah yang masih menggelantungiku, aku ragu aku akan bisa berlibur. Aku bukan orang yang baik. Aku tahu itu, tapi itu tidak menghentikanku untuk berdoa agar semua berjalan sesuai keinginanku.“Baiklah,” Dia menyerah. “Tapi seti

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 100

    Ava.Sudah sekitar dua bulan setelah rumahku habis tertelan api. Sejauh ini tidak ada yang terjadi padaku dalam beberapa bulan terakhir.Tidak ada serangan lagi. Sudah tenang dan aku berharap bajingan itu menyerah untuk membunuhku.Kepala polisi mengatakan padaku untuk tidak terlalu berharap. Dia menyarankan untuk tetap berjaga-jaga dan waspada.Menurutnya, orang-orang seperti itu tidak mudah menyerah. Dia mengatakan bahwa pelakunya mungkin sedang mengulur-ulur waktu. Perencanaan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.Aku mengerti apa yang dikatakannya, tetapi sulit untuk tidak memiliki harapan ketika mereka diam. Sangat mudah untuk bersantai dan lengah ketika mereka terlihat meninggalkan aku sendirian.Beberapa bulan terakhir ini adalah yang terbaik dalam hidupku. Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan saat-saat aku bersama Noah, tapi tetap saja sangat luar biasa.Yang membuat segalanya menjadi yang terbaik adalah Ethan. Setiap saat aku bersamanya, aku belajar sesuatu yang bar

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 101

    Seharusnya aku senang. Akulah yang pertama kali mengajukan pemikiran itu, tetapi hal itu seakan mengganjalku. Seperti dia tengah menjauhiku dan aku bahkan tidak tahu ada gerangan apa. Aku menghela nafas. “Tidak. Dia tidak mau berbicara padaku dan aku tidak mau memaksakannya. Selain itu, akulah yang memintanya untuk menjaga jarak. Dia mungkin pada akhirnya menghargai permintaanku.”“Aku benar-benar tidak meyakini hal itu,” gumamnya sembari menatap ke kejauhan. “Apakah kamu mengetahui sesuatu?”“Tidak juga, tetapi aku curiga sesuatu telah terjadi.”Aku menatapnya sangsi. Satu-satunya hal yang kemungkinan terjadi adalah jika Emma memintanya untuk menjauh dariku. Aku tidak yakin akan hal itu, sih. Rowan bukanlah orang yang bisa diperintah. Apalagi jika apa apa yang diperintah padanya menyangkut Noah. Aku menggelengkan kepala, menepis pemikiran itu. “Hal itu tidak penting. Sama sekali tidak penting untuk hari ini. Kita di sini untuk bersenang-senang dan melupakan apa yang terjadi.”“Kamu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 102

    Rowan. Aku adalah seorang pengecut, kuakui itu. Sudah dua bulan lamanya dan aku masih tidak bisa menghadap ke Ava maupun berbicara dengannya. Apa yang harus kukatakan padanya? Apa yang bisa kukatakan pada wanita yang kupikir telah menipuku ketika ternyata semuanya bukan salah dia. Aku malu pada diriku. Malu akan apa yang telah kuperbuat padanya. Malu karena membiarkan dia menanggung kesalahan. Aku malu karena aku diam saja ketika semuanya memeperlakukannya seperti sampah, sebab kupikir dia pantas mendapatkannya. Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Bagaimana cara menatap matanya dan meminta maaf. Aku benar-benar tidak tahu cara meminta maaf pada siapa pun, sebab aku tidak pernah salah. Aku selalu benar, kecuali soal Ava. Aku menyesap wiski di gelasku, mencoba meluruhkan perasaan bersalahku. Tidak membantu banyak, tetapi setidaknya untuk beberapa menit aku bisa berpura-pura bahwa seluruh duniaku seakan berbalik akan kenyataan itu. “Pak, Pak Santoso di sini untuk menemui An

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 103

    Ava. Aku menatapnya dengan jantung yang berdegup kencang dan pikiranku terpacu. Bagaimana bisa aku di sini? Bagaimana bisa aku tidak menduga ini?Aku terpaku. Merasa malu. Tidak bisa berkata apa-apa. Duniaku seakan runtuh dan hancur berkeping-keping. ‘Bos’Satu kata itu terus berulang di kepalaku. Membuatku tidak waras. Selama ini aku bertanya-tanya dan mencari. Lalu ternyata musuhku ada tepat di depan mataku. “Ada apa ini sebenarnya?!” Teriakan penuh amarah menarikku kembali ke kenyataan yang menyakitkan. Aku berbalik ke belakangku, dan seketika aku terkejut. Ruby diikat di kursi. Dia terlihat ketakutan dan marah di waktu yang sama. Kepalanya berdarah. Aku yakin bajingan yang menculik kami memukul kepalanya juga. Aku terlalu dikuasai oleh ketakutanku akan kematian dan mencoba untuk keluar dari sini sampai-sampai aku tidak menyadari dia juga di sini. Bagaimana lagi, dia ada di belakangku. Aku tidak mengira ada orang di belakangku. “Bukankah sudah jelas? Aku menculik kalian berdu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 104

    Ava“Sialan!” Teriakan penuh dengan kegeraman membuatku membuka mataku. Ethan memegangi pundaknya yang berdarah. “Jatuhkan pisolmu itu Ethan atau aku bersumpah, aku akan menembak kepalamu!” Suara amarah Rowan menusuk ke pikiranku yang kalut. Dia adalah orang terakhir yang ingin kulihat sekarang. Kebanyakan karena aku malu. Dia mencoba untuk memperingatkanku, tetapi aku tidak mendengarnya. “Aku sudah mengepung seluruh bangunan ini, Ethan. Kamu kalah jumlah,” imbuh Rowan. Aku menghela nafas lega begitu aku mendengar sirine polisi. Ethan menurunkan senjatanya, sebelum meletakkannya di tanah. Matanya terkunci dengan mataku. Aku ingin mengalihkannya, tapi aku tidak bisa. Aku ingin diingatkan betapa bodohnya aku selama ini.“Ava, sayang lihat aku.” Suaranya mengalihkanku dari tatapan dingin Ethan. Saat itulah aku menyadari bahwa Rowan sedang berdiri di depanku.Melihat wajahnya dari dekat membuat mataku berkaca-kaca. Kata-kata terakhir yang dia ucapkan kepadaku dua bulan lalu masih ter

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 406

    Ketika Gabriel mengatakan padaku bahwa kami akan mengunjungi keluarganya di acara barbekyu mingguan mereka, aku tidak berpikir acaranya akan secepat ini. Kemarin di kantor aku begitu sibuk. Jelas sekali bahwa pegawai wanita begitu menggilai Gabriel. Sejujurnya, aku tidak masalah. Bukan salahnya karena dia sendiri begitu menawan. Apa yang menjadi masalah adalah beberapa pandangan penuh kebencian dan iri hati yang kudapatkan dari beberapa wanita itu. Kalau kupikir hanya Laras-lah wanita satu-satunya yang mengancamku akan merebut Gabriel, yah aku salah. Bahkan aku tidak bisa menghitung berapa kali aku ‘diajak bicara’ oleh beberapa wanita ketika Christopher menyuruhku untuk melakukan sesuatu di bawah. Ternyata, dua wanita yang dimarahi oleh Gabriel tadi itu bertanggung jawab karena menyebarkan berita bahwa aku wanita barunya Gabriel. Sepertinya tangannya yang ditaruh di punggungku-lah yang membuat mereka mengira demikian. Kabar baiknya adalah mereka semua berpikir aku hanyalah sekedar m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 405

    "Senang bertemu dengan Anda, Nyonya Wijaya," ujarnya setelah beberapa saat sambil memberikan senyum lebar yang menyilaukan."Senang juga bertemu denganmu," jawabku, menjabat tangannya. "Lalu, panggil saja aku Hana.""Karena sudah jelas, Christopher, Hana akan bekerja bersama Anda. Aku butuh dia belajar beberapa hal, jadi tolong tunjukkan semua yang perlu dia ketahui," kata Gabriel, menarik perhatian kami ke arahnya."Tentu, Bos," jawab Christopher.Dia hendak berbalik, tetapi berhenti sejenak. "Dan tolong jangan beri tahu siapa pun bahwa dia istriku untuk saat ini. Jika ada yang bertanya, tetap diam saja," tambahnya, sebelum melangkah ke meja kerjanya dan duduk.Mata Christopher berpindah dari aku ke Gabriel. Ada tampak kebingungan, tapi aku tidak bisa menjelaskan situasinya. Kami sudah sepakat bahwa sampai orang tua Gabriel tahu, kami tidak akan mengumumkan pernikahan kami.“Kalian berdua bisa pergi,” ujar Gabriel dengan suara yang terdengar sibuk. Matanya sudah tertuju pada dokumen-d

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 404

    Dia mulai berjalan lagi dan aku mengikutinya dari belakang.“Ini kantor Rowan,” ujarnya setelah kami berhenti di depan sebuah pintu.Namanya tertulis di pintu itu. Aku mengangguk, tidak begitu paham kenapa aku perlu tahu soal ini. Ya, aku akan bekerja untuknya, tapi apa aku benar-benar perlu berurusan dengan atasan lain?“Kantorku tepat di sebelahnya, tapi biar kutemani keliling perusahaan dengan cepat sebelum aku minta sekretarisku yang lain untuk menunjukkan sisanya dan membimbingmu tentang tugas-tugasmu nanti.”“Itu benar-benar tidak perlu ... sekretarismu saja pasti bisa menemaniku berkeliling. Kamu pasti punya banyak hal yang harus dikerjakan,” ujarku dengan suara yang dibuat manis.Gabriel terkenal karena sering tidur dengan asisten pribadinya, dan dia tidak pernah benar-benar menyembunyikan fakta kotor itu.Hal itu sangat menggangguku waktu kami masih menikah. Aku benci mengetahui kalau dia suamiku, tapi tetap saja dia tidak bisa menjaga diri. Bukan berarti aku tidak bisa member

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 403

    “Hana, keluarlah dari mobil sekarang! Kamu membuang-buang waktuku,” bentak Gabriel padaku.Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya. Alisnya mengernyit dan dia terlihat tidak sabar dan kesal. Aku mendesah sebelum turun dari mobil. Inilah Gabriel yang biasa kutemui. Dingin, arogan, dan kasar.Aku merapikan rokku sebelum mengambil tas tangan. Dia mulai berjalan, dan aku mengikutinya dari belakang seperti anak domba yang digiring ke rumah jagal. Rasanya aku sangat gugup, seolah jantungku hampir meloncat keluar dari dadaku.Aku sedang memasuki dunia Gabriel. Wilayahnya. Rasanya tidak nyaman dan menakutkan berada di tempat di mana dia memiliki kendali penuh atas setiap aspek.Gabriel menekan tombol lift, dan pintunya terbuka. Aku masuk, berdiri di sebelahnya, dan mencoba menenangkan detak jantungku yang berdebar kencang."Satu-satunya yang punya akses ke lift ini adalah keluargaku, dan lift ini langsung membawa kita ke lantai atas, tempat kantor kami," ujarnya lalu melanjutkan, "Aku akan mena

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 402

    HanaHandi, salah satu sopir Gabriel, membukakan pintu untukku, dan aku masuk lalu diikuti Gabriel yang duduk di sampingku. Aku masih belum percaya bahwa aku setuju untuk ini, tapi jauh di lubuk hati aku tahu ini masuk akal. Gabriel benar, tidak ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan pengalaman dalam mengelola perusahaan selain belajar dari yang terbaik. Dalam hal bisnis, Gabriel dan Rowan adalah yang terbaik. Mereka bahkan melampaui Ayah mereka, yang sudah pensiun tapi masih menjadi kepala dewan direksi.Butuh waktu untuk bersiap-siap karena aku tidak bisa memutuskan pakaian apa yang akan kupakai. Kebanyakan waktu aku bekerja dari rumah, dan saat aku pergi ke kantor, aku mengenakan pakaian kasual karena perusahaan tempatku bekerja dulu agak santai dalam hal pakaian. Aku ingin terlihat rapi dan memberi kesan pertama yang baik. Aku tidak punya banyak pakaian kerja dan berencana untuk berbelanja akhir pekan ini. Uangku memang terbatas, tapi aku masih bisa membeli beberapa rok dan blu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 401

    Gabriel. Aku bangun dengan menggeram dan kejantananku yang sekeras batu. Sial, ketika aku menandatangani surat kontrak pernikahan dengan Hana, aku tidak memperkirakan seberapa menyiksanya ini. Aku tidak memperkirakan bagaimana dia akan membuatku merasa seperti ini. Aku tengah terangsang, dan kejantananku seolah protes seberapa sulitnya menahan ini. Aku beranjak dari ranjangku dan berjalan ke kamar mandiku yang tempatnya dekat dengan kejantananku yang mengeras. Aku masih tidak paham bagaimana hal ini bisa terjadi. Maksudku, aku bukanlah seorang remaja yang tidak bisa mengendalikan nafsunya. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku terbangun dengan kejantananku yang menegak. Bahkan belum sebulan sejak Hana kembali, dan aku bertingkah layaknya anak SMA. Aku jujur tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku tidak tahu bagaimana bisa dia memengaruhiku seperti ini, padahal dulunya tidak. Selain dari kemolekan tubuh dan sifatnya, dia masihlah Hana yang sama yang kukenal dulu, jadi aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 400

    “Apa yang kamu lihat larut malam begini?” Suara berat dari belakang mengejutkanku.“Astaga, kamu membuatku kaget,” gumamku sambil berusaha menenangkan jantungku yang berdebar kencang. “Jangan pernah muncul diam-diam seperti itu lagi.”Gabriel berjalan mengelilingi meja dapur dan berdiri di sisi seberang. Begitu dia berdiri di situ dan aku melihatnya, tenggorokanku tiba-tiba terasa kering. Aku merasa kehausan, seolah-olah sudah lama tidak minum, dan menelan ludah pun menjadi masalah besar.Gabriel tidak mengenakan apa pun kecuali celana olahraga abu-abu yang menggantung rendah di pinggulnya. Pria ini seperti karya seni dengan tubuh Dewa Yunani. Bahunya yang lebar, perutnya yang berotot, dan garis “V” yang pasti membuat siapa pun tergila-gila.Ada jejak rambut gelap yang dimulai dari pusarnya dan menghilang ke dalam celananya. Seolah-olah itu menunjuk ke arah kejantanannya.Aku ingin memalingkan mata, tapi itu mustahil. Mataku menikmati pemandangan itu seolah-olah dia adalah satu-satunya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 399

    GabrielAku masih bisa merasakan lembutnya kulitnya di bawah sentuhanku. Sesaat, aku ingin menggesekkan ibu jariku di persendian lengannya yang berdenyut.Versi baru dirinya ini menarik perhatian. Dia dipenuhi oleh semangat, dan sikap barunya adalah sesuatu yang bisa membuatku terobsesi. Aku suka wanita yang percaya diri, seksi, dan punya kepribadian berapi-api. Aku suka sekali ketika mereka melawan dan menantang balik.Dia telah bertransformasi menjadi tipe wanita seperti itu, dan ini membuatku tertarik. Dia tangguh dan tidak takut mengatakan padaku untuk pergi jauh. Kenapa aku tidak akan tertarik pada itu?Saat kami menikah, dia membosankan. Kepribadiannya yang hambar membuatnya tampak kusam di mataku. Tidak ada yang menarik darinya. Dia terlalu penurut, sementara aku menyukai wanita yang memiliki ‘cakar’. Dia melakukan segalanya untuk menyenangkan dan menarik perhatianku.Dia berusaha keras untuk membuatku tertarik padanya, tanpa menyadari bahwa hal itu justru membuatku semakin menj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 398

    Hana“Apa maumu, Gabriel? Seperti yang kamu lihat, aku sedang tidak ingin bicara.” Aku bangkit dari lantai sambil menghapus air mataku.Kata-kata Lilly masih terngiang di kepalaku serta menyayat hatiku berulang kali. Aku mengusap rambutku untuk mencoba mengusir rasa sakit yang kurasakan. Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu dia mungkin tidak akan menerimanya dengan baik.Maksudku, bagaimana bisa seseorang menerimanya dengan baik ketika ibunya tiba-tiba mengungkapkan bahwa pria yang selama ini dianggapnya Ayah ternyata bukan ayahnya? Bahwa dia telah dibohongi dan tidak ada yang mau memberi tahu kebenarannya hingga keadaan memaksa. Aku mengerti perasaannya dan paham reaksinya. Aku hanya tidak tahu bagaimana menghadapi kata-katanya dan rasa sakit yang kulihat di matanya.“Dia tidak benar-benar bermaksud begitu,” ujar Gabriel sambil berjalan lebih dekat ke kamarku.Aku menatapnya tajam dan merasakan sesuatu yang buruk membuncah di dalam diriku. “Bagaimana kamu tahu? Kamu bahkan belum cukup

DMCA.com Protection Status