Share

Bab 97

Penulis: Evelyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-18 10:04:22
Dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya. Bukan hal yang aneh jika orang tetap menikah meskipun mereka tidak saling mencintai. Sembilan tahun tidak bisa mengubah fakta bahwa aku membenci Ava. Terutama setelah perbuatan yang dia lakukan untuk membuatku tidur dengannya.

“Kalau begitu, jelaskan padaku kenapa kamu merasa begitu yakin dia berpacaran dengan Ethan?” Desaknya.

“Aku sudah bilang padamu! Aku tidak akan peduli jika dia berkencan dengan pria lain, tapi ada sesuatu yang mencurigakan dengan polisi itu.”

Pembicaraan kami berputar-putar dan itu hanya membuatku merasa semakin kesal. Aku pikir setidaknya dia akan mengerti, tapi sepertinya tidak. Dia malah berpikir bahwa aku marah karena aku memiliki perasaan pada Ava dan aku cemburu.

“Aku akan menjadi orang pertama yang mengakui bahwa apa yang Ava lakukan sembilan tahun lalu adalah salah. Kita memperlakukannya dengan buruk karena hal itu, tetapi bagaimana jika dia tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia mabuk? Bagaiman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 98

    POV Anonim. Aku berjalan mondar-mandir di apartemenku dengan gelisah dan merasa terpojok. Aku mencoba menelepon bajingan itu tetapi dia tidak mengangkatnya. Dia hanya terdiam sejak dia membakar rumah Ava. Hal itu membuatku takut, sebab aku tidak tahu apa yang direncanakannya. Jika aku tidak tahu apa yang direncanakannya, maka aku tidak bisa membuat rencana cadangan, jaga-jaga jika dia menghancurkannya seperti Bisa Hitam.Aku meraih ponselku, memanggil salah satu orangku. “Bos?” Bobby menjawab di deringan kesatu.“Sudahkah kamu melacak lokasinya?” Tanyaku padanya. Aku selama ini tidak khawatir dan tidak panik akan suatu hal, tetapi tidak kali ini. Firasatku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, alih-alih itu terus menyerbu diriku. “Belum. Dia seperti tidak bisa dilacak,” jawabnya dan membuatku mengeluarkan sumpah serapah. “Belum ada yang bisa melacaknya.”Ketika aku mengetahui bahwa Bisa Hitam tertangkap, aku tahu bahwa aku harus m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 99

    ”Tidak ada. Aku ingin mendengar suara Ibu,” jawabku singkat, suaraku terdengar pelan di bagian akhir.“Apakah kamu baik-baik saja, sayang?” Dia bertanya dengan prihatin. Itu terdengar dari suaranya.Aku tersenyum mendengar nama kesayangan yang diberikannya kepadaku ketika aku masih kecil. “Aku baik-baik saja, hanya stres dengan pekerjaan. Itu saja.”“Kamu terlalu banyak bekerja. Kamu perlu berlibur atau semacamnya. Bukankah kamu mampu?” Ibu tertawa kecil.Aku mendengar suara langkah kaki, lalu suara panci dan wajan. Dia pasti sedang memasak atau membuat kue. Aku berani bertaruh bahwa dia sedang membuat kue. Dia sangat suka membuat kue lebih dari apa pun.“Aku akan berlibur setelah semuanya beres. Ada banyak hal untuk diurus saat ini,” kataku berbohong. Dengan masalah yang masih menggelantungiku, aku ragu aku akan bisa berlibur. Aku bukan orang yang baik. Aku tahu itu, tapi itu tidak menghentikanku untuk berdoa agar semua berjalan sesuai keinginanku.“Baiklah,” Dia menyerah. “Tapi seti

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 100

    Ava.Sudah sekitar dua bulan setelah rumahku habis tertelan api. Sejauh ini tidak ada yang terjadi padaku dalam beberapa bulan terakhir.Tidak ada serangan lagi. Sudah tenang dan aku berharap bajingan itu menyerah untuk membunuhku.Kepala polisi mengatakan padaku untuk tidak terlalu berharap. Dia menyarankan untuk tetap berjaga-jaga dan waspada.Menurutnya, orang-orang seperti itu tidak mudah menyerah. Dia mengatakan bahwa pelakunya mungkin sedang mengulur-ulur waktu. Perencanaan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.Aku mengerti apa yang dikatakannya, tetapi sulit untuk tidak memiliki harapan ketika mereka diam. Sangat mudah untuk bersantai dan lengah ketika mereka terlihat meninggalkan aku sendirian.Beberapa bulan terakhir ini adalah yang terbaik dalam hidupku. Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan saat-saat aku bersama Noah, tapi tetap saja sangat luar biasa.Yang membuat segalanya menjadi yang terbaik adalah Ethan. Setiap saat aku bersamanya, aku belajar sesuatu yang bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 101

    Seharusnya aku senang. Akulah yang pertama kali mengajukan pemikiran itu, tetapi hal itu seakan mengganjalku. Seperti dia tengah menjauhiku dan aku bahkan tidak tahu ada gerangan apa. Aku menghela nafas. “Tidak. Dia tidak mau berbicara padaku dan aku tidak mau memaksakannya. Selain itu, akulah yang memintanya untuk menjaga jarak. Dia mungkin pada akhirnya menghargai permintaanku.”“Aku benar-benar tidak meyakini hal itu,” gumamnya sembari menatap ke kejauhan. “Apakah kamu mengetahui sesuatu?”“Tidak juga, tetapi aku curiga sesuatu telah terjadi.”Aku menatapnya sangsi. Satu-satunya hal yang kemungkinan terjadi adalah jika Emma memintanya untuk menjauh dariku. Aku tidak yakin akan hal itu, sih. Rowan bukanlah orang yang bisa diperintah. Apalagi jika apa apa yang diperintah padanya menyangkut Noah. Aku menggelengkan kepala, menepis pemikiran itu. “Hal itu tidak penting. Sama sekali tidak penting untuk hari ini. Kita di sini untuk bersenang-senang dan melupakan apa yang terjadi.”“Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 102

    Rowan. Aku adalah seorang pengecut, kuakui itu. Sudah dua bulan lamanya dan aku masih tidak bisa menghadap ke Ava maupun berbicara dengannya. Apa yang harus kukatakan padanya? Apa yang bisa kukatakan pada wanita yang kupikir telah menipuku ketika ternyata semuanya bukan salah dia. Aku malu pada diriku. Malu akan apa yang telah kuperbuat padanya. Malu karena membiarkan dia menanggung kesalahan. Aku malu karena aku diam saja ketika semuanya memeperlakukannya seperti sampah, sebab kupikir dia pantas mendapatkannya. Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Bagaimana cara menatap matanya dan meminta maaf. Aku benar-benar tidak tahu cara meminta maaf pada siapa pun, sebab aku tidak pernah salah. Aku selalu benar, kecuali soal Ava. Aku menyesap wiski di gelasku, mencoba meluruhkan perasaan bersalahku. Tidak membantu banyak, tetapi setidaknya untuk beberapa menit aku bisa berpura-pura bahwa seluruh duniaku seakan berbalik akan kenyataan itu. “Pak, Pak Santoso di sini untuk menemui An

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 103

    Ava. Aku menatapnya dengan jantung yang berdegup kencang dan pikiranku terpacu. Bagaimana bisa aku di sini? Bagaimana bisa aku tidak menduga ini?Aku terpaku. Merasa malu. Tidak bisa berkata apa-apa. Duniaku seakan runtuh dan hancur berkeping-keping. ‘Bos’Satu kata itu terus berulang di kepalaku. Membuatku tidak waras. Selama ini aku bertanya-tanya dan mencari. Lalu ternyata musuhku ada tepat di depan mataku. “Ada apa ini sebenarnya?!” Teriakan penuh amarah menarikku kembali ke kenyataan yang menyakitkan. Aku berbalik ke belakangku, dan seketika aku terkejut. Ruby diikat di kursi. Dia terlihat ketakutan dan marah di waktu yang sama. Kepalanya berdarah. Aku yakin bajingan yang menculik kami memukul kepalanya juga. Aku terlalu dikuasai oleh ketakutanku akan kematian dan mencoba untuk keluar dari sini sampai-sampai aku tidak menyadari dia juga di sini. Bagaimana lagi, dia ada di belakangku. Aku tidak mengira ada orang di belakangku. “Bukankah sudah jelas? Aku menculik kalian berdu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 104

    Ava“Sialan!” Teriakan penuh dengan kegeraman membuatku membuka mataku. Ethan memegangi pundaknya yang berdarah. “Jatuhkan pisolmu itu Ethan atau aku bersumpah, aku akan menembak kepalamu!” Suara amarah Rowan menusuk ke pikiranku yang kalut. Dia adalah orang terakhir yang ingin kulihat sekarang. Kebanyakan karena aku malu. Dia mencoba untuk memperingatkanku, tetapi aku tidak mendengarnya. “Aku sudah mengepung seluruh bangunan ini, Ethan. Kamu kalah jumlah,” imbuh Rowan. Aku menghela nafas lega begitu aku mendengar sirine polisi. Ethan menurunkan senjatanya, sebelum meletakkannya di tanah. Matanya terkunci dengan mataku. Aku ingin mengalihkannya, tapi aku tidak bisa. Aku ingin diingatkan betapa bodohnya aku selama ini.“Ava, sayang lihat aku.” Suaranya mengalihkanku dari tatapan dingin Ethan. Saat itulah aku menyadari bahwa Rowan sedang berdiri di depanku.Melihat wajahnya dari dekat membuat mataku berkaca-kaca. Kata-kata terakhir yang dia ucapkan kepadaku dua bulan lalu masih ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 105

    Aku tahu bagaimana perasaannya sekarang. Aku mengenalkannya ke Ethan, kami bahkan keluar bersama bertiga beberapa kali. Dia pasti juga merasa terkhianati sepertiku. “Tidak, dia menolak mengatakan sepatah kata pun,” kata Brian sambil menggelengkan kepalanya. Aku berbalik untuk menatap Ethan dan menemukan dia juga menatapku dengan tanpa emosi apa pun. Pandangannya yang seperti itu seakan menelanku bulat-bulat. “Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini padaku, Ethan?” Tanyaku dengan suara bergetar. Dia menatapku. Pandangannya yang dingin membuatku seakan tersengat oleh es yang begitu dingin. Aku masih tidak tahu ke mana semua kehangatan yang sebelumnya dia miliki. Apakah dia selama ini bisa merubah perasaannya, dan menukarnya sesuka hati? Ataukah memang dia tidak memiliki perasaan? Jika benar, maka dia adalah aktor yang baik. “Aku menginginkan perusahaan,” katanya singkat. Aku terkejut bahwa dia akhirnya menjawab, aku benar-benar tidak menduganya. Rasa terkejutku diakhiri begitu dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 462

    Anggap saja aku pengecut, tapi aku tidak peduli, aku hanya tidak tahu cara untuk menghadapinya. Ketika aku sampai di ruang tengah, aku menelepon layanan kamar untuk memesan sarapan agar dibawakan di kamar kami sebelum duduk untuk menunggu. Aku tahu bahwa bencana sudah menungguku saat Gabriel berkata kami akan berbagi kamar. Kupikir, pembatas bantal sudah cukup membantu, tapi nyatanya tidak. Itu sama sekali tidak membantu. Ada ketukan di pintu dan aku menyeberangi ruangan untuk membukanya. “Selamat pagi, Nyonya,” sapa si pelayan dengan senyuman di wajahnya. “Selamat pagi.”“Di mana saya bisa meletakkan makanan ini?” tanyanya saat aku minggir untuk membiarkannya masuk. “Taruh saja di meja makan,” jawabku padanya. Dia menganggukkan kepalanya dan menuju ke meja. Dia baru saja menyusun sarapan kami dan baru saja akan pergi ketika Gabriel berjalan keluar dari kamar sambil mengancingkan bajunya. Langkahnya goyah dan dia hampir saja limbung saat melihat ke arahnya. Gabriel memang makhlu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 461

    Sialan. Hanya memikirkan soal malam itu ditambah dengan apa yang tengah terjadi sekarang sudah cukup membuatku basah. Aku menggeliat saat mencoba untuk mencari posisi nyaman dan untuk menahan rasa sakit di antara kedua kakiku. Sungguh tidak membantu, bahkan ini malah membuat segalanya memburuk saat pantatku menenggelamkan kejantanan Gabriel lebih lagi. Gabriel menggeram dengan seksi dan dalam. Cukup mirip dengan geramannya malam itu, saat dia meniduriku. Getarannya terasa sampai klitorisku, dan membuatku membeku saat aku mencoba untuk mencari posisi nyaman. Aku menolehkan kepalaku dan berbalik ke arahnya, sambil berharap bahwa dia masih tidur. Aku lega saat kulihat matanya terpejam, lalu aku terpesona saat melihat betapa menawan dirinya. Dia terlihat tidur dengan damai. Bulu matanya yang panjang membayang di pipinya dan bibirnya sedikit terbuka. Aku tiba-tiba merasakan dorongan untuk menyentuh dan menciumnya. Aku tenggelam oleh pria yang sudah merebut hatiku bertahun-tahun yang lal

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 460

    Sepanjang makan malam kami habiskan dalam diam. Dia memang harus minta maaf padaku, tapi aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Kalau aku harus jujur, aku tidak pernah mengira kalau Gabriel akan minta maaf padaku. Jadi, saat melihatnya melakukannya dengan tulus, aku dibuat tidak bisa berkata-kata. Kami selesai makan malam dan menelepon layanan kamar untuk kemari membereskan piring-piring kami. “Aku mau tidur. Apakah kamu perlu sesuatu sebelum aku tidur?” tanyaku begitu piring-piring sudah dibereskan dan karyawan hotel sudah meninggalkan kamar kami. Jauh di lubuk hatiku, aku merasa panik saat berpikir akan berbagi kamar dengan Gabriel, tapi mabuk udaraku menenggelamkan kecemasanku. “Aku juga mau tidur. Aku benar-benar lelah.”Aku menahan gelombang kepanikanku. Kupikir, aku akan tidur sebelum dirinya seperti biasanya. Hal itu akan memberiku waktu untuk rileks dan beristirahat sebelum dia bergabung dengan diriku. Aku sudah berpikir akan sudah tertidur saat dia memutuskan untuk ke ra

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 459

    “Kamar mandi sudah kosong,” ujarku pada Gabriel ketika aku melangkah ke ruang tengah. “Aku sudah memesan makanan, silahkan makan tanpa menungguku.” Dia lalu berjalan melewatiku dan memasuki kamar mandi. Rasanya aneh kalau makan tanpa dirinya, dan aku juga tidak lapar. Jadi, aku mengambil ponselku dan memeriksa surel yang masuk, dan memikirkan apa saja yang dibutuhkan untuk besok. Aku tidak perlu menunggu lama, sebab kurang dari sepuluh menit kemudian, Gabriel sudah keluar dari kamar dengan kaus rumah dan celana panjang. “Kamu belum makan?” tanyanya sambil mengangkat alisnya saat menatap ke makanan.“Rasanya aneh kalau makan tanpa dirimu, padahal kamu yang memesan ini semua buat kita.”Dia menyeret kursinya dan mulai membuka makanan itu. Setelah mengambil beberapa porsi kecil, aku mulai makan. Aku sangat lelah meskipun sudah tidur di pesawat. Aku tidak bisa berhenti membayangkan kasur. Aku memang menolak untuk tidur bersama Gabriel, tapi sekarang aku tidak bisa berhenti memikirkanny

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 458

    Beberapa menit kemudian, kami sudah berada di luar kamar kami, dan tiba-tiba perasaan asing menyergapku. Gabriel membuka pintu dan mendorongnya terbuka. Kami disambut oleh foyer yang dihiasi oleh lantai marmer yang berkilauan di bawah cahaya lembut lampu gantung yang mewah dan mencetak pola menawan di tembok. Lalu, ada area tengah yang luas, dihiasi oleh sofa empuk dan jendela besar yang memanjang dari lantai hingga langit-langit, yang menangkap bayangan kota yang memukau, mereka berkilauan layaknya lautan bintang-bintang. Terdapat juga sistem hiburan yang dapat membuat malam kami semakin nyaman, lalu ada juga dapur cantik dengan peralatan masak dari stainless steel dan meja dapur luas yang sempurna untuk memasak berbagai makanan. Ruang makan yang mewah juga memiliki suasana hangat, diperuntukkan untuk pertemuan antar kerabat. “Sepertinya kamu menyukainya?” tanya Gabriel dengan nada menggoda. Aku hanya menganggukkan kepalaku. Seperti yang kukatakan, keluargaku juga sempat kaya, ka

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 457

    Pesawat jet ini sedikit mengalami lonjakan di landasan. Tangan Gabriel menyelamatkanku dari jatuh terjerembab saat pesawat sudah mendarat. “Apakah kamu baik-baik saja?” tanyanya sambil memandangku. “Ya.”Setelah Gabriel memberi tahuku soal wanita yang pernah dicintainya, tidak banyak yang terjadi setelah itu. Dia masih membawa luka yang masih menghantuinya. Luka yang masih membekas dalam dirinya.Aku bisa melihatnya dari sorot matanya setelah dia memberi tahuku segalanya. Dia tidak mau membicarakannya lagi. Dia sudah menceritakan hal soal dirinya yang tidak diketahui oleh orang lain, bahkan oleh saudara kembarnya. Aku tidak mendorongnya untuk melanjutkan ceritanya setelah itu. Aku tidak mendorongnya untuk memberi tahuku apa yang terjadi setelah dia mengetahui kebenarannya, atau apa yang terjadi pada wanita itu. Perasaannya saat ini rentan, dan aku paham bahwa dia butuh waktu untuk menenangkan dirinya, jadi aku memberikan ruang baginya. Aku menghabiskan setengah waktuku dengan memba

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 456

    Bukankah cinta itu rasanya indah sekali? Tapi aku merasakan sesuatu telah terjadi. Sesuatu telah berubah. Kalau segalanya baik-baik saja, dia pasti akan bersama dirinya sekarang. Dia tidak akan pernah menikahiku. Suaranya serak saat dia melanjutkan perkataannya. “Segalanya berjalan dengan sempurna. Dia sangatlah luar biasa dan setiap harinya aku terus jatuh cinta lebih lagi padanya. Aku belum memperkenalkannya pada Rowan, sebab aku menginginkannya bagi diriku sendiri. Aku tidak menyembunyikannya, tapi aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya sebelum dia bertemu dengan keluargaku. Setiap hari aku bangun sambil berpikir, betapa beruntungnya diriku bisa menemukan seseorang sepertinya. Kamu tahu dunia kita, Hana, dan kamu tahu menemukan orang yang cocok tidaklah mudah.”Seperti itulah bagaimana cara kerja lingkungan kami. Sulit untuk menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu. Beberapa pernikahan di lingkungan kami hanyalah kesepakatan bisnis semata dan hanya sedikit pern

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 455

    “Hana?” panggilnya. “Oh, maaf. Aku tenggelam dalam pikiranku sendiri tadi.” Aku lalu menggelengkan kepalaku untuk menepis pemikiranku. “Ya, aku sudah selesai berkemas.”“Baguslah, ayo pergi.”Sejam kemudian, kami sudah duduk di jet pribadi Gabriel. Tapi kali ini, aku menemaninya untuk menandatangani sebuah kesepakatan bisnis. “Apakah segalanya baik-baik saja? Apakah kau membutuhkan sesuatu? Aku bisa memanggil pelayan untuk membawakanmu apa pun yang kamu inginkan,” ujar Gabriel begitu jetnya lepas landas. Lihat apa yang kumaksud? Dia sangat perhatian. Di pernikahan pertama kami, dia tidak seperti ini. Aku tidak mengingat apa yang dilakukan Gabriel pernah menorehkan senyuman padaku. Bahkan, yang terjadi sebaliknya. Dia tidak pernah memikirkan apa yang kubutuhkan atau kuinginkan. Dia tidak pernah peduli apakah aku nyaman atau tidak. Dia tidak pernah peduli apakah aku hidup atau tidak. Dia hanya benar-benar tidak memedulikanku. Tapi sekarang sudah berbeda, itulah mengapa aku merasa ru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 454

    “Apakah Ibu benar-benar harus pergi?” tanya Lilly dengan pandangan yang berganti-ganti ke arahku dan koper yang terbuka di kamarku. Aku benci persiapan di menit-menit terakhir, tapi kami benar-benar sibuk di kantor selama beberapa hari terakhir ini, jadi setiap kali aku sampai di rumah, yang bisa kupikirkan hanyalah tidur. Kakiku sangat pegal dan aku tidak memiliki tenaga untuk melakukan hal selain makan dan tidur. “Ya,” balasku dengan lembut. “Ada sebuah kesepakatan penting dan ayahmu harus di sana untuk menandatanganinya ...”“Aku tidak paham mengapa aku tidak boleh ikut dengan Ibu? Aku mau melihat bagaimana cara Ayah melakukannya, cara dia menyetujui sebuah kesepakatan.”Aku tengah melipat sepotong pakaian terakhir, sebuah blus satin berwarna biru sebelum memasukkannya bersamaan dengan baju yang lainnya. Setelah selesai, aku menutup koperku sebelum menaruhnya di lantai.“Kamu pasti paham kalau kamu tidak boleh ikut,” jawabku sambil duduk di kasur. “Kenapa tidak?”“Karena kamu mas

DMCA.com Protection Status