Ava“Sialan!” Teriakan penuh dengan kegeraman membuatku membuka mataku. Ethan memegangi pundaknya yang berdarah. “Jatuhkan pisolmu itu Ethan atau aku bersumpah, aku akan menembak kepalamu!” Suara amarah Rowan menusuk ke pikiranku yang kalut. Dia adalah orang terakhir yang ingin kulihat sekarang. Kebanyakan karena aku malu. Dia mencoba untuk memperingatkanku, tetapi aku tidak mendengarnya. “Aku sudah mengepung seluruh bangunan ini, Ethan. Kamu kalah jumlah,” imbuh Rowan. Aku menghela nafas lega begitu aku mendengar sirine polisi. Ethan menurunkan senjatanya, sebelum meletakkannya di tanah. Matanya terkunci dengan mataku. Aku ingin mengalihkannya, tapi aku tidak bisa. Aku ingin diingatkan betapa bodohnya aku selama ini.“Ava, sayang lihat aku.” Suaranya mengalihkanku dari tatapan dingin Ethan. Saat itulah aku menyadari bahwa Rowan sedang berdiri di depanku.Melihat wajahnya dari dekat membuat mataku berkaca-kaca. Kata-kata terakhir yang dia ucapkan kepadaku dua bulan lalu masih ter
Aku tahu bagaimana perasaannya sekarang. Aku mengenalkannya ke Ethan, kami bahkan keluar bersama bertiga beberapa kali. Dia pasti juga merasa terkhianati sepertiku. “Tidak, dia menolak mengatakan sepatah kata pun,” kata Brian sambil menggelengkan kepalanya. Aku berbalik untuk menatap Ethan dan menemukan dia juga menatapku dengan tanpa emosi apa pun. Pandangannya yang seperti itu seakan menelanku bulat-bulat. “Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini padaku, Ethan?” Tanyaku dengan suara bergetar. Dia menatapku. Pandangannya yang dingin membuatku seakan tersengat oleh es yang begitu dingin. Aku masih tidak tahu ke mana semua kehangatan yang sebelumnya dia miliki. Apakah dia selama ini bisa merubah perasaannya, dan menukarnya sesuka hati? Ataukah memang dia tidak memiliki perasaan? Jika benar, maka dia adalah aktor yang baik. “Aku menginginkan perusahaan,” katanya singkat. Aku terkejut bahwa dia akhirnya menjawab, aku benar-benar tidak menduganya. Rasa terkejutku diakhiri begitu dia menga
Aku merasa Rowan menegang di sampingku, tetapi aku tidak peduli. Apa yang kukatakan adalah kebenaran. Keluarga pasti akan memedulikanku, dan tidak ada yang peduli padaku di sini kecuali Ruby. “Bisakah kita kembali ke masalah Ethan?” Sahut Gabriel setelah beberapa saat. Ethan mengangkat bahunya. “Aku akan menceritakanmu sebuah cerita mengenai seorang gadis bernama Nora,” dia mulai bercerita. “Nora berasal dari keluarga menengah. Ayahnya adalah seorang pendeta. Dia serta ibunya merupakan Kristen yang taat. Dia dibesarkan untuk benar-benar mengikuti Tuhan beserta firman-Nya, dia melakukan itu semua sampai dia bertemu seorang laki-laki. Nama laki-laki itu adalah Theodore dan dia lebih suka dipanggil Theo.”Kami sangat memerhatikan ceritanya. Aku tidak tahu akan seperti apa cerita ini berakhir, tetapi ini menarik. “Mereka bertemu ketika mereka berusia sebelas dan meski pun dia mencoba untuk menjauhinya, dia tidak bisa. Mereka awalnya adalah teman dan mulai berkencan di usia tiga belas.
Aku duduk di sebelah Rowan dengan membeku. Otakku tidak dapat merespon apa yang dikatakan Ethan padaku. Pertama, James dan Kate Santoso bukanlah orangtuaku. Kedua, dia mengaku sebagai saudaraku.“Apa?!” Aku berteriak sebagai respon ketika aku mencerna kata-katanya. “Kamu tidur denganku dengan mengetahui bahwa kamu adalah saudaraku? Sangat menjijikkan.”“Kamu tidur dengannya?” Tanya Rowan dengan sinis, aura berbahaya seolah memenuhi ruangan dan menyesakkan suasana di antara kami. Aku balik menatapnya sinis. “Bukan urusanmu.”Benakku dipenuhi oleh pengakuan Ethan. Jika apa yang dikatakannya adalah kebenaran, maka berarti aku sudah tidur bersama saudaraku dan dia tidur denganku meski mengetahui kebenarannya. Aku merasakan amarahku memuncak pada pemikiran itu, merasa ini semua benar-benar memuakkan. Bajingan gila macam apa yang melakukan itu? Mengapa kamu tidur dengan seseorang yang kamu tahu pasti memiliki hubungan darah?Semakin aku mengetahui mengenai Ethan, semakin aku merasa dia sel
“Pencarianku mengarah padamu. Aku tahu aku harus melenyapkanmu. Jika kamu tidak ada, maka wasiatnya tidak sah secara hukum dan dibatalkan. Aku datang ke sini dan setelah bertanya mengenai keberadaanmu, aku mendapat banyak sekali informasi. Terlihat dari bagaimana orang-orang membencimu, termasuk suami dan keluargamu, kupikir aku akan membantu mereka. Bagaimana pun, wanita yang mencuri dan menjebak pacar kakaknya tidak bisa jadi seseorang yang pantas untuk dihargai.”Nafasku tercekat mendengarnya. Aku masih tidak percaya bahwa pria yang meyakinkanku bahwa malamku dengan Rowan sembilan tahun yag lalu bukanlah salahku, adalah pria yang sama dengan pria yang berkata bahwa aku tidak pantas hidup. Sesak. Teramat sesak, aku kesulitan bernafas. “Aku perlu mengakui bahwa percobaan pertama dalam pembunuhanmu bukanlah ulahku, tteapi aku mengambil kesempatan. Kulihat ada kesempatan untuk dekat denganmu, dan kuambil. Sungguh jalan terbaik menjadi seperti pahlawan untuk membuatmu memercayaiku. Sem
Sudah hampir siang ketika aku terbangun. Awalnya, kupikir bahwa apa yang terjadi maka biarlah itu terjadi, tetapi aku malah dihujam oleh kenyataan yang keji. Ternyata ini semua bukan mimpi. Ethan benar-benar mengkhianatiku. Aku merasa air mata mulai menggenang di pelupuk mataku. Aku menangis sampai tertidur kemarin dan aku sudah lelah menangis. Aku tidur dengan berharap segalanya akan membaik ketika aku bangun. Aku berdoa memohon mukjizat, tetapi di sinilah aku. Tidak ada yang berubah. Apa yang kuingin adalah ini semua hanya mimpi buruk belaka, tapi inilah kenyataan yang menghadapiku. Aku perlahan bangkit dari kasur. Aku tidak ada tenaga untuk melakukan apa pun, tetapi aku tahu aku tidak bisa tidur dan muram di ranjang sepanjang hari. Aku mandi cukup lama sekali, berharap ini akan membuat segalanya membaik, tetapi tidak. Aku yakin tidak ada apa pun yang bisa menjadi pelipur laraku. Setelah memakai kaus dan celana yoga, aku pergi ke dapur untuk makan. Baru saja aku mengambil beberap
Aku sebenarnya tidak tahu siapa yang lebih buruk. Rowan yang menggunakanku hanya untuk teman tidur semata ketika yang dipikirkannya adalah Emma, atau Ethan yang mempermainkanku dan masih memakaiku untuk teman tidur sementara dia berencana untuk membunuhku. Dia menghela nafas. “Aku tidak ingin berkata kasar, tetapi aku akan berbicara fakta. Jika aku tahu inilah yang kamu pikirkan sepanjang waktu, maka aku harus menghentikannya.”“Apa yang kamu maksud?”“Kamu tidak bisa mengais kasih sayang dari pria.” Dia menghela nafas lagi. “Bagaimana caraku membicarakan ini tanpa menyakitimu lebih dari ini... kamu berkencan dengan Ethan dengan harapan seseorang akan mencintaimu. Kamu tidak bisa menumpukan seluruh ekspektasimu ke orang lain. Kamu tidak bisa bahwa kasih sayang dari seorang lelaki akan mengisi kekosongan hatimu yang dibuat oleh Rowan dan keluargamu,”Belum sempat aku merespon, dia melanjutkan perkataannya. “Kamu membuat angan-angan dan aku baru tahu sekarang. Kamu berpikir bahwa jika
“Masuklah,” perkataan Ruby yang di belakangku membuatku tersentak. Aku baru menyadari bahwa aku begitu lama menatap mereka layaknya orang bodoh. Terlalu tenggelam dalam pikiranku sendiri sampai lupa mengatakan apa pun. Aku menyingkir dan membiarkan mereka masuk. Pikiranku masih terngiang akan fakta pasangan Hadinata ada di rumahku sekarang. Serta, mereka mungkin saja keluargaku. “Bagaimana kamu bisa keluar?” Tanyaku sambil menatap Ethan ketika kami sudah duduk. “Bebas dengan jaminan.” Itulah jawabannya, pandangannya menghindari pandanganku. Kemarin Brian bertanya padaku apakah aku ingin mengajukan tuntutan pada Ethan. Katanya, itu akan membuat kasusnya lebih berat untuk menjeratnya. Aku tidak bisa memberinya jawaban sebab aku tidak yakin. Iya, aku tahu apa yang dilakukannya padaku sangatlah buurk dan aku tidak tahu jika aku bisa memaafkannya atau melupakannya. Sebab meskipun begitu, Ethan juga mengajariku banyak mengenai diriku dan kehidupan. Aku tidak tahu apakah aku cukup tega
Hai pembaca terkasih, aku baru saja membaca komentar kalian dan kalian benar-benar memberi tahuku perasaan kalian. Setiap orang berhak atas pendapatnya masing-masing, dan aku menghormati itu. Aku tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah pandangan mereka, dan itu benar-benar tidak masalah.Aku telah menerima beberapa kritik yang sangat baik, dan aku ingin berterima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan kesalahanku. Aku selalu kesulitan menulis bagian akhir cerita, dan itulah mengapa kadang-kadang terasa terburu-buru. Jangan khawatir, aku akan bekerja keras untuk memperbaikinya di buku berikutnya.Tentang Emma dan Calvin, aku ingin kalian semua mengerti bahwa ini memang selalu menjadi akhir yang direncanakan, setidaknya di buku ini.Emma tidak mencintai Calvin. Dia menyesal atas apa yang dia lakukan, tetapi dia tidak pernah mencintainya dengan kedalaman yang sama seperti Calvin mencintainya. Dengan kata lain, dia mencintai Calvin, tetapi dia tidak jatuh cinta padanya. Calvin pan
Hana. Aku seolah sedang melayang dalam langit ketujuh. Aku merasa hangat, damai, dan dicintai. Perlahan, aku terbangun. Gabriel di belakangku dengan tangannya yang merengkuhku. Dia selalu melakukan ini setiap kali kami tidur. Dia terus memegangiku, seolah takut kalau aku akan menghilang kalau dia tidak melakukannya. Aku menggeliat sedikit untuk lepas dari tangannya. Alih-alih melepasku, dia mengeratkan tangannya, yang mendorongku mendekat ke badannya. Aku berhenti ketika merasakannya. Ketika kurasakan kejantanannya yang mengeras, libidoku naik, dan aku segera menginginkannya. Aku ingin merasakannya memasukiku. Kehidupan ranjang kami sehat, tapi selalu ada waktu di mana aku menginginkan lebih. Dengan memiliki tiga anak, kadang sulit untuk mendapat waktu untuk berduaan. “Hmm,” geram Gabriel ketika aku menggesekkan pantatku di kejantanannya. Suaranya menggetarkan klitorisku. Aku melakukannya lagi, dan mengundang desahan seksi darinya. Gabriel mulai membubuhi punggung, pundak, dan
“Tentu,” dia membalas senyumku tepat saat Henry berjalan mendekati kami.“Aku di sini untuk mencuri istriku yang cantik.” Suaranya serak, dan aku tak bisa menahan diri untuk tidak meleleh mendengar nadanya. Suaranya benar-benar seksi.“Dia milikmu.” Calvin melepaskanku dan menyingkir sebelum pergi.Henry menarikku ke dalam pelukannya, memastikan tidak ada jarak di antara kami. “Apakah kamu baik-baik saja? Punggungmu sakit? Kaki-kakimu bagaimana?”Lihat apa yang aku bilang? Dia mendominasi di dunia hukum, tapi perhatian dan penuh cinta sebagai pasangan. Aku bahkan tidak tahu bahwa aku punya tipe pria seperti ini sampai aku bertemu dengannya.“Aku baik-baik saja, cintaku, berhentilah khawatir,” ujarku sambil terkekeh dan menyeret diriku lebih dekat padanya.“Sudahkah aku memberitahumu bahwa aku mencintaimu?” tanyanya.Aku tidak bisa menahan senyum saat aku berdiri di ujung jari kakiku dan berbisik di bibirnya. “Sudah kamu katakan seribu kali hari ini, tapi aku tidak mengeluh.”“Kamu adal
Merrisa adalah salah satu pengiring pengantin perempuanku, begitu juga Ava, Calista, Ruby, Hana, dan Anjani. Mereka telah menjadi sahabatku selama empat tahun terakhir sejak kecelakaan itu. Tentu saja, aku tidak pernah bisa menggantikan Merrisa, dia sahabat terbaikku, tapi aku bersyukur memiliki mereka.Ditambah lagi, kemarin Merrisa memberitahuku bahwa dia berpikir untuk pindah ke sini. Aku sangat bersemangat. Aku menyayanginya, tapi kami mengakui bahwa menjalani persahabatan jarak jauh itu sulit. Aku benar-benar merasa di atas awan karena dia akan berada di dekatku.Musiknya melambat, dan Guntur mendekat, memecah semua percakapan lain.“Bolehkah aku berdansa denganmu, Ibu?”Seruan riuh para tamu terdengar, dan aku bersumpah hatiku langsung meleleh.“Tentu saja, putra tampanku,” jawabku sebelum menggenggam tangannya.Guntur sekarang sudah empat belas tahun, sudah jadi remaja. Bisa kalian percaya itu? Tingginya sudah sama denganku, dan aku yakin dalam beberapa tahun dia akan lebih ting
Emma. Aku menari dengan Merrisa, membiarkan musik menenggelamkanku. Aku merasakan sedikit rasa sakit di punggungku, tapi masa bodoh, sebab aku merasa sangat bahagia. Gaunku berayun mengikuti irama tubuhku sembari kami meneriakkan lirik lagu Cruel Summer milik Taylor Swift sekuat tenaga. Ava, yang hamil besar bergabung dengan kami. Aku tertawa sebab dia berpikir bahwa dia sedang menari, tapi tidak. Aku bahkan tidak tahu apa yang dilakukannya. Aku bisa menghitung saat-saat terbahagiaku dengan jari. Satu adalah ketika aku lolos ujian pengacara. Kedua, ketika Guntur memanggilku Ibu untuk pertama kali setelah bertahun-tahun lamanya, dan yang ketiga adalah hari ini, di hari pernikahanku.Kalian tidak salah dengar. Aku baru saja menikah, dan aku tidak pernah sebahagia ini. Ingat pengacara tampan yang kuberi tahu Ava saat ulang tahun James? Ya, dia tidak mau menyerah, tidak peduli berapa kali aku menolaknya. Dia terus bertanya hampir setiap hari. Aku lelah ditanyai hal yang sama setiap har
Jadi, kalian sudah sampai pada akhir dari Penyesalan Mantan Suami dan cerita sampingannya. Aku hanya mau berterima kasih pada kalian semua atas cinta dan dukungan kalian akan buku ini. Ini adalah buku terpanjang yang pernah kutulis, dan sejauh ini adalah yang paling sukses. Buku ini tidak akan sesukses ini kalau bukan karena dukungan kalian. Maka dari itu, terima kasih banyak. Terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan buku ini dari awal sampai akhir. Hal ini sungguh berarti bagiku. Sekarang, aku mau mengumumkan bahwa buku Noah akan diunggah selanjutnya. Judulnya ‘Perjuangan Sang Milyuner untuk Pengampunan’. Aku masih mengerjakan plotnya, tapi akan kuunggah pada pertengahan Oktober, nantikan saja! Kita akan ada cerita sampingan soal Guntur dan mungkin satu lagi soal Lilly. Inilah sedikit intipan dari Perjuangan Sang Milyuner untuk Pengampunan. Di bawah ini hanyalah cuplikan kasarnya. ***Shella. Aku berjalan ke arah altar. Jantungku berdegup, dan langkahku lambat. Bunga mawa
Tiga tahun kemudian.Emma.“Serius, Emma, kapan kamu akan mulai berkencan?” tanya Ava sambil duduk di sampingku.Aku memandang ke arah halaman belakang, dan aku tak bisa menahan senyum yang muncul di bibirku. Hari ini adalah ulang tahun anak laki-laki Travis dan Ruby. James, dinamai dari ayah kami, yang berusia satu tahun hari ini.Ruby dan Travis menikah sekitar dua tahun yang lalu. Travis langsung melamarnya setelah aku sadar dari kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku. Kalian mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi pada pengemudi itu. Dia saat ini sedang menjalani hukuman lima tahun penjara karena mengemudi sembarangan. Aku berharap dia belajar dari kesalahannya.Kembali ke Travis dan Ruby. Kurasa melihatku di rumah sakit membuatnya menyadari betapa singkatnya hidup manusia. Dia melamarnya, dan Ruby setuju. Mereka menikah saat musim semi. Sebagai hasil dari perbaikan hubunganku dengan Ava, aku dibawa masuk ke pertemanan mereka. Calista dan Reaper menikah dalam sebuah pernikahan k
“Tidak! Aku harus mengejan!” seruku sambil menggenggam baju Gabriel. Aku merasa seperti sudah gila. Seolah aku sudah kehilangan akal sehatku. Rasa sakit ini sungguh sudah membuatku gila. Untungnya, kami sampai di kamar sebelum aku melahirkan di koridor rumah sakit sialan ini. Aku menghela nafas lega saat memasuki ruangan, dan mereka mulai mempersiapkanku. Ava sudah di dalam. Aku bersyukur memiliki seseorang yang mengerti rasanya kemaluan terbelah dua agar manusia cilik itu bisa terlahir ke dunia. “Aku tidak bisa menahannya lagi,” ujarku sebelum mengejan sekuat tenaga. Aku bersumpah bisa merasakan belahan pantatku seolah terbelah, yang menambah rasa sakitku.“Ini semua salahmu!” seruku pada Gabriel sambil mencengkeram erat tangannya. Aku menatap tajam padanya dengan nafas yang menderu. Batang hidungku kembang-kempis untuk berusaha meraup sebanyak-banyaknya oksigen ke paru-paruku. “Ayo, Hana, ejanlah!” ujar Ava sambil menyeka keringat dari dahiku. “Jangan pedulikan Gabriel.”“Jaha
“Tidak apa-apa, sayangku. Ibu hanya akan melahirkan. Ingatkah yang Ibu katakan padamu apa yang akan terjadi ketika sudah waktunya?”Dia menganggukkan kepalanya. “Iya. Ibu bilang akan merasa kesakitan, tapi aku tidak seharusnya takut, sebab itu bagian dari melahirkan bayi ke dunia.”“Bagus,” ujarku sambil meringis saat sakit kontraksi kembali menghampiri. “Itulah yang terjadi sekarang, jadi janganlah takut.”Gabriel menggenggam tanganku dan membantuku keluar dari kamar. Aku bernafas melalui hidung dan mulutku, tapi jujur saja. Ini sama sekali tidak membantu, ‘kan?“Aku hanya tidak paham. Kenapa Ibu harus kesakitan? Kenapa bayinya tidak langsung lahir saja tanpa menyakiti Ibu?”Hal terakhir yang kuinginkan adalah menorehkan trauma pada putriku dengan menjelaskan padanya bahwa rasa sakit memang lumrah untuk mengeluarkan bayi dari diriku. Dia pasti akan ingin tahu mengapa bayi harus dikeluarkan dengan mengejan, dan aku harus menjelaskan bahwa bayi itu besar, dan jalan keluarnya lebih kecil