Share

Bab 95

Author: Evelyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Aku membukanya, sebelum berbalik menghadap mereka. Enam tangan lebih baik daripada empat tangan. Selain itu, beberapa barang terlihat berat. Akan lebih mudah bagi mereka berdua untuk membawanya, bukan hanya aku dan Ethan.

“Bisakah kalian berhenti menatap ke bawah dan membantuku?” Aku bertanya ketika tidak ada satu pun dari mereka yang bergerak.

Rowan mendengus lalu melangkah ke arahku. Ethan segera menyusul.

“Jadi, apa yang akan kamu bawa pertama kali?” Aku bergumam ketika tak satu pun dari mereka bergerak untuk melakukan apa pun.

Mereka mulai membuatku jengkel. Aku yakin tidak ada yang akan pergi, jika aku meminta mereka, tetapi mereka juga tidak membantu. Jika aku tahu ini akan terjadi, aku akan menyewa seseorang.

Akhirnya, Ethan bergerak lebih dulu dan meraih salah satu ujung sofa. Setelah menggertakkan rahangnya, Rowan mengambil ujung yang lain.

Mereka diam-diam bergerak dan membawa sofa itu ke ruang tamu. Mengambil apa yang bisa kubawa dengan mudah, aku membawanya ke dalam.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 96

    Rowan. “Apa yang terjadi padamu?” Tanya Gabriel ketika melihat ke kantong es yang menempel di wajahku. “Ethan,” dengusku. Sedang tidak ingin berurusan dengan saudaraku. Astaga! Aku tidak percaya aku berkelahi dengan orang bodoh itu. Aku benar-benar kesal dan membiarkan perkataannya memancingku. “Polisi itu?” Tanyanya keheranan. “Pacarnya Ava yang baru?”Aku melempar kantong es itu ke tembok setelah mendengar itu. “Dia bukan pacarnya!” Kataku dengan ketus dan berdiri. Emosiku meninggi dan hampir meledak-ledak. Aku masih tidak mengerti mengapa Ava tidak bisa melihat bahwa pria itu penipu. Aku belum bisa menggali informasi lebih dalam tentangnya. Laporan-laporan itu menggambarkannya sebagai pria yang baik-baik saja. Tidak ada yang aneh, tapi firasatku mengatakan sebaliknya. Ada sesuatu tentangnya yang membuatku merasa tidak nyaman. Sesuatu yang dia sembunyikan. Firasatku tidak pernah salah sebelumnya. “Dari yang kudengar, dia... apa yang terjadi?” Aku menarik nafas dalam-dalam, m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 97

    Dia benar-benar telah kehilangan akal sehatnya. Bukan hal yang aneh jika orang tetap menikah meskipun mereka tidak saling mencintai. Sembilan tahun tidak bisa mengubah fakta bahwa aku membenci Ava. Terutama setelah perbuatan yang dia lakukan untuk membuatku tidur dengannya. “Kalau begitu, jelaskan padaku kenapa kamu merasa begitu yakin dia berpacaran dengan Ethan?” Desaknya. “Aku sudah bilang padamu! Aku tidak akan peduli jika dia berkencan dengan pria lain, tapi ada sesuatu yang mencurigakan dengan polisi itu.” Pembicaraan kami berputar-putar dan itu hanya membuatku merasa semakin kesal. Aku pikir setidaknya dia akan mengerti, tapi sepertinya tidak. Dia malah berpikir bahwa aku marah karena aku memiliki perasaan pada Ava dan aku cemburu. “Aku akan menjadi orang pertama yang mengakui bahwa apa yang Ava lakukan sembilan tahun lalu adalah salah. Kita memperlakukannya dengan buruk karena hal itu, tetapi bagaimana jika dia tidak berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia mabuk? Bagaiman

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 98

    POV Anonim. Aku berjalan mondar-mandir di apartemenku dengan gelisah dan merasa terpojok. Aku mencoba menelepon bajingan itu tetapi dia tidak mengangkatnya. Dia hanya terdiam sejak dia membakar rumah Ava. Hal itu membuatku takut, sebab aku tidak tahu apa yang direncanakannya. Jika aku tidak tahu apa yang direncanakannya, maka aku tidak bisa membuat rencana cadangan, jaga-jaga jika dia menghancurkannya seperti Bisa Hitam.Aku meraih ponselku, memanggil salah satu orangku. “Bos?” Bobby menjawab di deringan kesatu.“Sudahkah kamu melacak lokasinya?” Tanyaku padanya. Aku selama ini tidak khawatir dan tidak panik akan suatu hal, tetapi tidak kali ini. Firasatku mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, alih-alih itu terus menyerbu diriku. “Belum. Dia seperti tidak bisa dilacak,” jawabnya dan membuatku mengeluarkan sumpah serapah. “Belum ada yang bisa melacaknya.”Ketika aku mengetahui bahwa Bisa Hitam tertangkap, aku tahu bahwa aku harus m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 99

    ”Tidak ada. Aku ingin mendengar suara Ibu,” jawabku singkat, suaraku terdengar pelan di bagian akhir.“Apakah kamu baik-baik saja, sayang?” Dia bertanya dengan prihatin. Itu terdengar dari suaranya.Aku tersenyum mendengar nama kesayangan yang diberikannya kepadaku ketika aku masih kecil. “Aku baik-baik saja, hanya stres dengan pekerjaan. Itu saja.”“Kamu terlalu banyak bekerja. Kamu perlu berlibur atau semacamnya. Bukankah kamu mampu?” Ibu tertawa kecil.Aku mendengar suara langkah kaki, lalu suara panci dan wajan. Dia pasti sedang memasak atau membuat kue. Aku berani bertaruh bahwa dia sedang membuat kue. Dia sangat suka membuat kue lebih dari apa pun.“Aku akan berlibur setelah semuanya beres. Ada banyak hal untuk diurus saat ini,” kataku berbohong. Dengan masalah yang masih menggelantungiku, aku ragu aku akan bisa berlibur. Aku bukan orang yang baik. Aku tahu itu, tapi itu tidak menghentikanku untuk berdoa agar semua berjalan sesuai keinginanku.“Baiklah,” Dia menyerah. “Tapi seti

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 100

    Ava.Sudah sekitar dua bulan setelah rumahku habis tertelan api. Sejauh ini tidak ada yang terjadi padaku dalam beberapa bulan terakhir.Tidak ada serangan lagi. Sudah tenang dan aku berharap bajingan itu menyerah untuk membunuhku.Kepala polisi mengatakan padaku untuk tidak terlalu berharap. Dia menyarankan untuk tetap berjaga-jaga dan waspada.Menurutnya, orang-orang seperti itu tidak mudah menyerah. Dia mengatakan bahwa pelakunya mungkin sedang mengulur-ulur waktu. Perencanaan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.Aku mengerti apa yang dikatakannya, tetapi sulit untuk tidak memiliki harapan ketika mereka diam. Sangat mudah untuk bersantai dan lengah ketika mereka terlihat meninggalkan aku sendirian.Beberapa bulan terakhir ini adalah yang terbaik dalam hidupku. Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan saat-saat aku bersama Noah, tapi tetap saja sangat luar biasa.Yang membuat segalanya menjadi yang terbaik adalah Ethan. Setiap saat aku bersamanya, aku belajar sesuatu yang bar

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 101

    Seharusnya aku senang. Akulah yang pertama kali mengajukan pemikiran itu, tetapi hal itu seakan mengganjalku. Seperti dia tengah menjauhiku dan aku bahkan tidak tahu ada gerangan apa. Aku menghela nafas. “Tidak. Dia tidak mau berbicara padaku dan aku tidak mau memaksakannya. Selain itu, akulah yang memintanya untuk menjaga jarak. Dia mungkin pada akhirnya menghargai permintaanku.”“Aku benar-benar tidak meyakini hal itu,” gumamnya sembari menatap ke kejauhan. “Apakah kamu mengetahui sesuatu?”“Tidak juga, tetapi aku curiga sesuatu telah terjadi.”Aku menatapnya sangsi. Satu-satunya hal yang kemungkinan terjadi adalah jika Emma memintanya untuk menjauh dariku. Aku tidak yakin akan hal itu, sih. Rowan bukanlah orang yang bisa diperintah. Apalagi jika apa apa yang diperintah padanya menyangkut Noah. Aku menggelengkan kepala, menepis pemikiran itu. “Hal itu tidak penting. Sama sekali tidak penting untuk hari ini. Kita di sini untuk bersenang-senang dan melupakan apa yang terjadi.”“Kamu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 102

    Rowan. Aku adalah seorang pengecut, kuakui itu. Sudah dua bulan lamanya dan aku masih tidak bisa menghadap ke Ava maupun berbicara dengannya. Apa yang harus kukatakan padanya? Apa yang bisa kukatakan pada wanita yang kupikir telah menipuku ketika ternyata semuanya bukan salah dia. Aku malu pada diriku. Malu akan apa yang telah kuperbuat padanya. Malu karena membiarkan dia menanggung kesalahan. Aku malu karena aku diam saja ketika semuanya memeperlakukannya seperti sampah, sebab kupikir dia pantas mendapatkannya. Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Bagaimana cara menatap matanya dan meminta maaf. Aku benar-benar tidak tahu cara meminta maaf pada siapa pun, sebab aku tidak pernah salah. Aku selalu benar, kecuali soal Ava. Aku menyesap wiski di gelasku, mencoba meluruhkan perasaan bersalahku. Tidak membantu banyak, tetapi setidaknya untuk beberapa menit aku bisa berpura-pura bahwa seluruh duniaku seakan berbalik akan kenyataan itu. “Pak, Pak Santoso di sini untuk menemui An

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 103

    Ava. Aku menatapnya dengan jantung yang berdegup kencang dan pikiranku terpacu. Bagaimana bisa aku di sini? Bagaimana bisa aku tidak menduga ini?Aku terpaku. Merasa malu. Tidak bisa berkata apa-apa. Duniaku seakan runtuh dan hancur berkeping-keping. ‘Bos’Satu kata itu terus berulang di kepalaku. Membuatku tidak waras. Selama ini aku bertanya-tanya dan mencari. Lalu ternyata musuhku ada tepat di depan mataku. “Ada apa ini sebenarnya?!” Teriakan penuh amarah menarikku kembali ke kenyataan yang menyakitkan. Aku berbalik ke belakangku, dan seketika aku terkejut. Ruby diikat di kursi. Dia terlihat ketakutan dan marah di waktu yang sama. Kepalanya berdarah. Aku yakin bajingan yang menculik kami memukul kepalanya juga. Aku terlalu dikuasai oleh ketakutanku akan kematian dan mencoba untuk keluar dari sini sampai-sampai aku tidak menyadari dia juga di sini. Bagaimana lagi, dia ada di belakangku. Aku tidak mengira ada orang di belakangku. “Bukankah sudah jelas? Aku menculik kalian berdu

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 400

    “Apa yang kamu lihat larut malam begini?” Suara berat dari belakang mengejutkanku.“Astaga, kamu membuatku kaget,” gumamku sambil berusaha menenangkan jantungku yang berdebar kencang. “Jangan pernah muncul diam-diam seperti itu lagi.”Gabriel berjalan mengelilingi meja dapur dan berdiri di sisi seberang. Begitu dia berdiri di situ dan aku melihatnya, tenggorokanku tiba-tiba terasa kering. Aku merasa kehausan, seolah-olah sudah lama tidak minum, dan menelan ludah pun menjadi masalah besar.Gabriel tidak mengenakan apa pun kecuali celana olahraga abu-abu yang menggantung rendah di pinggulnya. Pria ini seperti karya seni dengan tubuh Dewa Yunani. Bahunya yang lebar, perutnya yang berotot, dan garis “V” yang pasti membuat siapa pun tergila-gila.Ada jejak rambut gelap yang dimulai dari pusarnya dan menghilang ke dalam celananya. Seolah-olah itu menunjuk ke arah kejantanannya.Aku ingin memalingkan mata, tapi itu mustahil. Mataku menikmati pemandangan itu seolah-olah dia adalah satu-satunya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 399

    GabrielAku masih bisa merasakan lembutnya kulitnya di bawah sentuhanku. Sesaat, aku ingin menggesekkan ibu jariku di persendian lengannya yang berdenyut.Versi baru dirinya ini menarik perhatian. Dia dipenuhi oleh semangat, dan sikap barunya adalah sesuatu yang bisa membuatku terobsesi. Aku suka wanita yang percaya diri, seksi, dan punya kepribadian berapi-api. Aku suka sekali ketika mereka melawan dan menantang balik.Dia telah bertransformasi menjadi tipe wanita seperti itu, dan ini membuatku tertarik. Dia tangguh dan tidak takut mengatakan padaku untuk pergi jauh. Kenapa aku tidak akan tertarik pada itu?Saat kami menikah, dia membosankan. Kepribadiannya yang hambar membuatnya tampak kusam di mataku. Tidak ada yang menarik darinya. Dia terlalu penurut, sementara aku menyukai wanita yang memiliki ‘cakar’. Dia melakukan segalanya untuk menyenangkan dan menarik perhatianku.Dia berusaha keras untuk membuatku tertarik padanya, tanpa menyadari bahwa hal itu justru membuatku semakin menj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 398

    Hana“Apa maumu, Gabriel? Seperti yang kamu lihat, aku sedang tidak ingin bicara.” Aku bangkit dari lantai sambil menghapus air mataku.Kata-kata Lilly masih terngiang di kepalaku serta menyayat hatiku berulang kali. Aku mengusap rambutku untuk mencoba mengusir rasa sakit yang kurasakan. Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu dia mungkin tidak akan menerimanya dengan baik.Maksudku, bagaimana bisa seseorang menerimanya dengan baik ketika ibunya tiba-tiba mengungkapkan bahwa pria yang selama ini dianggapnya Ayah ternyata bukan ayahnya? Bahwa dia telah dibohongi dan tidak ada yang mau memberi tahu kebenarannya hingga keadaan memaksa. Aku mengerti perasaannya dan paham reaksinya. Aku hanya tidak tahu bagaimana menghadapi kata-katanya dan rasa sakit yang kulihat di matanya.“Dia tidak benar-benar bermaksud begitu,” ujar Gabriel sambil berjalan lebih dekat ke kamarku.Aku menatapnya tajam dan merasakan sesuatu yang buruk membuncah di dalam diriku. “Bagaimana kamu tahu? Kamu bahkan belum cukup

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 397

    HanaMinggu ini benar-benar kacau. Sejak kembali ke kota ini, rasanya aku terus-menerus berlarian menyelesaikan berbagai urusan tanpa sempat istirahat sedikit pun.Setidaknya Lilly sekarang merasa lebih nyaman. Gabriel menolak untuk mengirim kasurnya karena kasur di sini lebih nyaman, tapi dia setuju untuk mengirimkan seprai dan selimutnya. Itu sudah cukup membuat perubahan, dan sekarang dia bisa tidur nyenyak sepanjang malam.Gabriel … dari mana aku harus memulainya? Dia pulang ke rumah meskipun larut malam, tapi hanya sebatas itu. Kami saling menghindari dan mencoba hidup seperti tidak saling ada. Kurasa ini cara terbaik untuk kami. Ini akan mencegah Lilly melihat kami bertengkar terus-menerus.“Ibu, katanya ingin bicara denganku?” Suara Lilly menarikku dari lamunanku.Aku meletakkan pakaian yang sedang kulipat dan duduk di tempat tidur sebelum memberi isyarat padanya untuk melakukan hal yang sama. Dia melangkah mendekat dengan dahi berkerut dan duduk di sebelahku.Kami berada di kam

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 396

    Punggung wanita itu membelakangiku, begitu juga dengan Guntur. Aku tidak perlu mengkhawatirkan Calvin, sebab dia terlihat begitu tergila-gila dan mengarahkan perhatiannya pada setiap perkataan wanita itu dengan senyuman lembut di bibirnya.Lagi-lagi, perasaan tidak nyaman menyusupi diriku. Mengapa aku merasa aku tidak bisa bernafas? Kerongkonganku terasa tercekat melihatnya. Aku berfokus pada mereka. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan karena mereka berjarak beberapa meja dariku, tapi kedamaian dan kebahagiaan di wajah Calvin sudah cukup untuk membuatku tahu apa yang tengah terjadi. Dia sedang berkencan dan Guntur ikut. Wanita itu bahkan tidak mempermasalahkannya, tapi tidak mungkin aku akan membiarkan wanita lain menggantikanku di kehidupan putraku. Aku tidak bisa melihat Guntur, tapi aku tahu, seperti dengan Calvin, dia senang bisa berada di sini. Calvin pasti akan langsung pergi dengan putra kami kalau dia merasa sebaliknya. Entah mengapa, aku tetap ada di sana meski

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 395

    Perkataan Merrisa terus terngiang di telingaku bahkan setelah kami makan. Kami sedang memakan hidangan penutup kami. Aku suka es krim, tapi hari ini aku tidak bisa menikmatinya. Tidak ketika dia sudah membuatku meragukan segala yang kuyakini selama beberapa tahun terakhir ini. “Kenapa kamu begitu diam?” tanyanya setelah menaruh milkshake-nya ke meja. “Apakah kamu memikirkan apa yang kukatakan padaku?”Kalimat terakhirnya dikatakannya sambil tersenyum miring sambil bersandar kembali di kursinya. “Tentu tidak,” bohongku. “Aku hanya penasaran caraku untuk membuat Calvin dan Guntur memaafkanku. Tidak peduli seberapa keras kupikirkan, sepertinya tidak ada jalannya.”Sebagai seorang pengacara, aku terbiasa untuk memandang segala hal dari seluruh sisi ketika aku membela klienku. Itulah yang membuat pekerjaanku begitu lancar. Aku membereskan segalanya dan bisa menangani seluruh hasilnya. Aku melakukan itu pada masalahku sekarang dan kuyakin tidak ada harapan. Aku mungkin tidak mencintai Cal

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 394

    “Kenapa aku harus membiarkanmu untuk meyakinkanku keluar makan siang?” keluhku sambil melihat pemandangan di depan kami. Sudah lama sekali sejak aku keluar dari rumah keluarga kami. Sepertinya terakhir kali aku keluar adalah saat aku menghadiri pernikahan Ava. Sejujurnya, aku bahkan terkejut bahwa dia mengundangku. Di antara semua orang, kupikir aku akan menjadi orang terakhir yang diinginkannya hadir di pernikahannya. “Sebab kamu harus keluar,” balas Merrisa sambil menarikku dari pemikiranku. “Aku biasanya keluar dari rumah, Merrisa,” ujarku untuk membela diriku. Dengusannya begitu membuatku kesal. “Pergi ke taman tidak terhitung keluar,” balasnya. “Sekarang, berhentilah mengeluh dan duduk serta nikmati. Kamu pasti akan menyukai ini, aku janji.”“Aku tidak yakin.”Setelah itu aku bersandar ke kursi dan menutup mataku. Benakku berkecamuk akan ribuan pemikiran di setiap menitnya. Aku tidak bisa mengendalikannya sama sekali. Setelah pembicaraanku dengan Merrisa di kamarku, benakku

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 393

    Emma. “Kamu harus keluar dari kamarmu, Emma. Kamu tidak bisa menghabiskan harimu di dalam sini.” Aku mendengar perkataan Ibu, tapi aku tidak menatapnya sebab mataku tetap terfokus pada drama sedih yang sedang kutonton. Aku duduk di ranjangku dengan masih memakai piyama dan beberapa cemilan yang berceceran di sekitar selimutku. Aku minum bermacam-macam minuman dan sekotak besar es krim, yang mana tengah menjadi adiksiku saat ini. Gorden kamarku tertutup dan menghalangi sinar matahari masuk sedari aku menutup gorden ini sejak beberapa bulan lalu. “Itulah yang sudah kucoba katakan padanya, tapi wanita itu tidak mau mendengarku!” dengus Merrisa. Aku bisa merasakan kata-katanya menusuk di hatiku, tapi aku sama sekali tidak mengindahkannya. Aku hanya mau sendirian untuk meresapi penderitaanku. Lagipula, akulah yang membawa penderitaan ini sendiri. “Apa yang akan Guntur katakan kalau dia melihatmu seperti itu? Kamu begitu berantakan, begitu juga dengan ruanganmu. Aku tidak tahu kapan ter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 392

    Aku melihat Rowan begitu kami masuk. Sama seperti kembarannya, dia memakai jas hitam. Kami berjalan ke depan kapel saat pendeta berjalan masuk ke dalam.“Hai, Hana,” sapa Rowan dengan sopan dan menyambutku dengan senyumannya. Aku benar-benar terkejut. Dia sudah sangat berubah, dia tidak seperti Rowan yang kuingat. Sebelumnya, dia selalu terlihat dingin dan datar, seolah dia menganggap seluruh orang tidaklah penting. Tapi sekarang, dia terlihat hangat. Seolah kekelaman yang dulu menyelimutinya sudah sepenuhnya sirna. “H ... Hai,” balasku dengan terbata-bata. Aku penasaran apakah dia berhasil kembali bersama mantan pacarnya. Lagipula, semua orang tahu bahwa dia berubah setelah dia kehilangan dirinya dan terpaksa untuk menikahi Ava. Ah, pasti dia sudah kembali bersama mantan pacarnya. Dia begitu membenci Ava, jadi perubahan ini pastilah karena kakaknya Ava, Emma. “Bisa kita mulai sekarang?” sela si pendeta dan kami bertiga mengangguk. Aku berdiri di sebelah Gabriel dan Rowan berdiri

DMCA.com Protection Status