Share

MAYAT HIDUP

Suara irama gamelan menggema di desa Kendalrejo. Tampaknya hampir seluruh penduduk desa berada di depan panggung untuk menyaksikan penari beraksi. Kyai Rangga dan rombongan masih duduk di atas tikar di depan panggung. Berbagai makanan ada di depan mereka, makanan yang lezat dengan tampilan yang menawan. Tetapi Kyai Rangga melarang pasukannya untuk memakan semua hidangan yang ada. Mereka tetap duduk sambil menonton penari yang menari dengan lemah gemulai.

“Mengapa kita tidak boleh memakan hidangan ini?” tanya seorang prajurit bernama Joyo kepada Dewangga.

“Aku juga tidak tahu. Mungkin Kyai Rangga melihat sesuatu yang mencurigakan, atau merasakan suatu keanehan,” jawab Dewangga.

“Padahal dari tampilannya semua makanan ini lezat,” kata Joyo lagi sambil memandangi hidangan di depannya.

“Kita ikuti saja perintah Kyai Rangga,” kata Dewangga.

Suro datang lagi menemui Kyai Rangga dan rombongannya.

“Monggo didahar, silakan dimakan,” kata Suro mempersilakan Kyai Rangga, sambil tersenyum, tetapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status