Share

DESA KENDALREJO

Malam hari. Jalan menuju Kendal. Kyai Rangga dan dan sepuluh prajurit pengawalnya masih berhenti di tempat itu. Kyai Rangga menunggu sampai rombongan yang menuju kadipaten benar-benar telah lenyap dari pandangan.

“Malam ini cukup gelap, jalanan juga sulit dilihat, kita hanya berpedoman pada bintang di langit,” kata Kyai Rangga.

“Kita akan kemana?” tanya Dewangga, kepala pasukan pengawal.

“Kita akan menuju ke Kendal, menemui Tumenggung Bahurekso,” jawab Kyai Rangga.

“Kendal? Bukankah tadi Kanjeng Tumenggung mengatakan kita akan pergi besok?” tanya Dewangga.

“Itu hanya siasat, agar tidak ada yang tahu aku pergi ke Kendal malam ini, banyak mata-mata yang sudah menyusup di Tegal, jadi aku harus hati-hati,” jelas Kyai Rangga.

Dewangga mengangguk, memahami penjelasan Kyai Rangga.

“Mohon maaf Kanjeng Tumenggung, apakah kuda-kuda kita dapat melakukan perjalanan dalam kegelapan?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status