Seulas senyum terukir di wajah seorang wanita yang baru saja turun dari taksi di persimpangan jalan. Dengan membawa bekal di tangannya, dia berjalan menuju kantor tempat suaminya bekerja. Langkah demi langkah dia jalani dengan hati gembira."Mas Dion pasti suka dengan kebab yang kubuatkan," ucapnya seraya berjalan memasuki perusahaan tempat suaminya bekerja. Sayangnya, senyum yang tadinya terukir indah di wajahnya berubah pudar tatkala melihat suaminya yang tengah bermesraan dengan wanita lain di dalam ruang kerjanya.Pintu ruang kerjanya sedikit terbuka dan dari celah itu, dia tak sengaja mengintip perihal mengejutkan yang terjadi di dalam ruangan kerja suaminya. Betapa hancur hatinya ketika melihat suami yang sangat dicintainya tengah bercumbu mesra dengan wanita lain yang tampak jauh lebih muda darinya. Dia sengaja bersembunyi di balik pintu karena terlalu syok untuk menghadapinya.Gea adalah istri sah Dion yang telah dinikahinya selama 10 tahun. Selama mereka menikah, Dion selalu
"Apa ini?" Dion tiba-tiba menghampiri Gea sembari melemparkan phonsell milik Gea ke hadapannya. Roman wajah Dion tampak buruk dan terlihat murka. Dari layar phonsell, tampak jelas sebuah foto yang memperlihatkan Dion dan Elana tengah bercumbu mesra. Menyadari Dion telah menangkapnya, Gea akhirnya tak bisa menyembunyikannya lagi. Setelah melihat Dion berselingkuh dengan Elana, Gea tidak ingin menjadi pihak yang lemah. Dia mulai melakukan aksi perlawanannya secara diam-diam untuk membalaskan dendamnya. Dia mulai menguntit dan memotret secara sembunyi-sembunyi setiap kali Dion dan Elana bertemu. "Apa dia secantik itu?" sindir Gea."Apa maksudmu?" Dion terlihat sangat marah terhadap Gea karena sudah jelas Gea mengetahuinya, tetapi Gea dengan sengaja berpura-pura tidak tahu. Seakan Gea telah mempersiapkan rencana tersembunyi."Punya hak apa kau bertanya padaku? Harusnya aku yang menanyakan itu. Hanya karena kau tahu aku mencintaimu, bukan berarti kau bisa melakukan ini padaku. Aku tidak
Pada malam pertengkaran Gea dengan Dion, Gea tidak menyangka jika malam itu adalah malam terakhirnya. Malam itu, Gea salah meminum obat dan membuatnya mati keracunan. Keesokan harinya setelah kepergiannya, keluarganya pun mengadakan pemakaman. Selain keluarganya dari pihak suaminya dan putranya yang masih belia, dia tidak memiliki keluarga lagi.Gea adalah putri tunggal dari keluarga konglomerat. Karena kepergian keluarganya mendahuluinya, dia menjadi satu-satunya pewaris sah yang mewarisi harta kekayaan keluarganya. Takdir tak bisa ditebak. Siapa yang menyangka bahwa dia pada akhirnya menjemput keluarganya. Satu-satunya pewaris harta yang sah adalah putranya. Namun karena usianya masih terlalu muda, maka semua harta yang dimiliki Gea jatuh ke tangan Dion yang menyandang status sebagai suami sahnya.Baru 2 minggu kepergian Gea berlalu, Dion sudah mulai merencanakan acara pernikahannya dengan Elana. Kebetulan yang tak bisa diprediksi, hingga membuat semua orang curiga dan menyebarkan
"Bukankah aku sudah mati? kenapa aku bisa hidup lagi?" Revista bergumam karena tidak percaya dengan keajaiban yang telah dia alami."Ada apa denganmu? apa kau merasa tidak nyaman?" tanya pria yang sejak tadi merasa tingkah laku Revista terlihat aneh.Revista reflek menatap pria yang berdiri di sampingnya. Pandangannya mulai tampak jelas tatkala menatapnya. Pria itu masih sangat muda, seumuran siswa SMA. Dia anak yang sangat tampan."Siapa kau?" tanya Revista penuh dengan kewaspadaan."Ah, maaf. Aku adalah orang yang menyelamatkanmu. Pertama kali menemukanmu, kau sudah terluka parah. Jadi, aku langsung membawamu ke rumah sakit," jelasnya."Kau ... kau yang menyelamatkanku?" tanya Revista ragu-ragu."Benar, itu aku," jawabnya sembari memancarkan keramahan di wajahnya. "Karena kau sudah siuman, bisakah aku meminta nomor telephon keluargamu?" pintanya.Di detik itu, Revista tertegun tanpa bisa berkata-kata ketika pemuda itu menyinggung tentang keluarga. Dia sadar bahwa dirinya adalah Gea,
"Berhenti di sana!" Suara seseorang yang menghentikan secara tiba-tiba.Revista yang kala itu tengah bersembunyi pun terpaksa harus menghentikan langkahnya ketika dia bermaksud untuk beranjak pergi dari sana. Sementara orang yang mencegahnya pergi ternyata adalah Elana yang tak sengaja melihatnya bersembunyi."Adik?" Elanabelum yakin karena dia hanya melihat bagian punggung Revista.'Adik? apa maksudnya?' Revista bertanya-tanya dalam batinnya.Kemudian, Revista mencekal lengan Revista dan memaksanya untuk berbalik menatapnya. "Sudah kuduga. Ini kamu, Rev!" ujarnya dengan semangat tatkala melihat wajah familiar di hadapannya.Revista semakin bingung ketika Elana tiba-tiba memeluknya dengan erat. Sementara hatinya merasa sangat jijik kala mendapati seorang wanita selingkuhan suaminya yang justru memeluknya saat ini.Gea sedikit pun tak menduga bahwa ia akan terlahir kembali di tubuh saudari kandung seorang wanita selingkuhan suaminya yang berkomplotan membunuhnya. Dia sangat yakin jika
"Ouch, sakit sekali kepalaku," rintih Dion sembari memegangi kepalanya yang terasa nyeri kala dia baru saja terbangun dari lelapnya.Pagi itu, di dalam ruangan yang sama, Elana tengah merias wajahnya di depan cermin. Dia bersiap-siap untuk datang ke kantor. Tatkala menyadari Dion telah terbangun, ia pun meliriknya sekilas dan menanyakan kondisinya."Kau sudah sadar? Kemarin kau terlalu banyak minum. Apa perut dan kepalamu baik-baik saja?" tanya Elana sembari memasang anting di telinganya."Emmh, ouh," gagap Dion. Ia masih terlihat celingukan karena baru saja terbangun dari tidurnya. "Apa kau sedang bersiap berangkat kerja?" tanya Dion."Tentu saja. Lalu apa lagi? Bagaimana denganmu? Apa kau ingin membolos?" timpal Elana seraya bangkit, lalu berjalan menghampiri Dion yang masih berbaring di atas ranjang. Elana melipat kedua lengannya seraya berkata, "Apa kau tidak bekerja?" tanyanya."Aduh, kepalaku sakit sekali. Sepertinya kemarin aku terlalu banyak minum alkohol. Perutku rasanya mual
Dalam lubuk hati Revista teramat gembira tatkala mendapati bahwa menaklukkan seorang pria murahan seperti Dion sangatlah mudah. Jika demikian, Revista merasa bahwa pembalasan dendam yang akan dia lakukan pasti akan berjalan sangat lancar. Namun, ia tetap tak boleh lengah agar semua yang dia lakukan tidaklah sia-sia."Kakak ipar, bukankah kau baru saja menikahi kakakku kemarin? aku rasa ... ini kurang pantas." Revista sengaja mengatakan perkataan untuk menarik ulur situasi."Elana maksudmu? Sepertinya aku yang terlalu bodoh. Jika aku bertemu denganmu duluan, sudah pasti aku tidak akan memilihnya. Pantas atau tidaknya, apa itu penting? sebelumnya kau sudah berjanji pandaku. Kau harus mengabulkan apa pun permintaanku," paksa Dion. Dengan sigap, Dion melingkarkan tangannya ke pinggang Revista, lalu menariknya dan mendekapnya hingga posisi mereka tak berjarak. Revista reflek menatap lekat wajah Dion. Wajah yang setiap hari dilihatnya, wajah yang tak bosan-bosannya dilihat setiap hari, waja
"Ah ... Kakak ipar, kau sangat berpengalaman," desah Revista di telinga Dion yang masih sangat bergairah menyetubuhi Revista dengan penuh kenikmatan."Kau sangat menggoda. Kau masih perawan, tapi ternyata tidak amatir. Kau lebih ahli dari yang kubayangkan," balas Dion.Kepuasan batin mereka akhirnya terpenuhi setelah mereka mencapai klimaks. Momen yang begitu menggairahkan di antara mereka akhirnya berakhir selama 20 menit lamanya mereka berhubungan.Masing-masing dari mereka pun memakai pakaiannya kembali, lalu beranjak pergi meskipun Dion sedikit enggan meninggalkan gadis secantik Revista yang baru saja dinikmati."Kakak ipar, ingat untuk merahasiakan hubungan kita," bisik Revista di telinga Dion sebelum dia beranjak keluar dari kamar mandi terlebih dahulu.Dion tak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi dengan jahilnya mengecup pipi Revista. Mereka berdua pun akhirnya berpisah setelahnya. 'Elana, tunggu saja. Akan kubuat kau merasakan yang telah kurasakan. Aku penasaran bagaimana re