Beranda / Pernikahan / PELITNYA SUAMIKU / Bab 04 . Yuni berulah

Share

Bab 04 . Yuni berulah

Penulis: Thaya nika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-02 18:50:00

"Assalamualaikum...!'' ketuk seseorang dari luar.

"Waalaikumsalam " jawab arumi sambil membuka pintu

"Yuni, ada apa ?'' tanya Arumi lagi

"Mbak, hari ini Yuni pinjam motor nya. Yuni ada keperluan sebentar masalah kuliah. Kalau Yuni naik angkot takut terlambat. Ada tugas yang harus Yuni kerjakan, Ini deadline mbak. Tolongin Yuni Mbak,kalau sudah selesai nanti Yuni balikin motor nya."

"Ya sudah pake saja, tapi nanti sore balikin.Mbak mau pake. Ini Kontak nya." ucap Arumi sambil menyerahkan Kontak motor nya.

"Maksih mbak.Nanti Yuni balikin.'' ucap nya langsung menaiki motor Arumi.

Ada rasa gak rela sebenar nya di hati Arumi.Tapi dia juga gak tega jika itu usrusan kuliah. Biarlah kali ini dia pinjamkan motornya kepada adek ipar nya itu. Arumi kembali melanjutkan pekerjaan rumah ya, jadi saat suaminya pulang semuanya sudah terlihat rapi.

Masih ada waktu satu jam sebelum kepulangan suaminya,Arumi mengambil ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Setengah jam Arumimenyelesaikan pekerjaannya ,kemudian dia membuka aplikasi perpesanan berwarna hijau. Matanya melotot saat melihat Story milik Yuni. Di sana terlihat yuni sedang duduk dimotor nya dan bercaption "Keren dengan motor baru, siap siap untuk jalan jalan nyoba motor baru.''

Arumi menelpon Yuni tapi panggilannya di rijek oleh adek ipar nya itu. Arumi melihat story Yuni yang lain,ternyata dia sedang nongkrong dengan teman temannya di kafe. Arumi kesal karena Yuni berbohong padanya.

"Assalamualaikum...!''

" Waalaikumsalam...!" jawab arumi,suaminya sudah pulang untuk makan siang.

"Kenapa cemberut begitu ?'' tanya Arman

"Motordi pinjam Yuni,kataya buat ngerjain tugas tapi kenyataannya buat main sama teman temannya. Apa kamu gak lihat SW nya ?''

"Iya, Aku lihat. Maklum aja ya sayang, dia pingin motor tapi aku belumbisa belikan,ibu juga belum bisa belikan dia motor." ucap Arman santai

"Pinjam sih gak apa. Tapi gak usah bohong juga.'' ucap Arumi

"Iya, Mas tahu. Apa gini aja. Motor kamu biar Yuni pake terus nanti kamu mas belikan motor baru. gimana ? dia kan juga perlu motor buat kuliah nya Rum.'' ucap Arman lagi

"Kapan mas mau belikan Arumi motor baru, besok ?'' tanya Arumi tegas

"Ya gak besok juga Rum,mas kumpulin uang dulu buat beli motor. kalau uang nya cukup pasti mas belikan. Dan motormu itu biar Yuni yang pake.''

"Kumpulin uang dulu ? kalau gitu biar Yuni yang nunggu mas kumpulin uang buat beli motor dia.Arumi gak mau, itu motor Arumi . Bisa bisa lebaran monyet baru di belikan motor."

"Kamu ngertiin mas dong rum. Yuni tadi merengek agar motor kamu buat dia, dan kamu beli motor lagi. Mas sudah janji sama dia ngomong sama kamu biar motor kamu buat dia.''

"Terus kalau aku beli motor lagi pake uang siapa ?''

"Ya uang kamu dulu kalau kamu punya. nanti mas ganti. kalau kamu punya uang dikit kita kredit aja. kamu bayar DP sepero harga nanti sisa nya mas yang angsur."

"Ya salam.....sekali gak ya enggak.Arum tidak mau tahu.nanti sore motor harus balik ke sini. Mas ngomong sama Yuni. Arum gak mau tahu."

Arum meninggalkn suaminya ke kamar. Biar diamakan siang sendiri. Arman tak mengerti dirinya sama sekali. Dia hanya mementingkan keluarga nya saja tanpa tahu bagaimana perasaannnya.

Arman makan siang sendiri, setelah itu berangkat kembali ke kantor. Arumi sengaja tidak menemaninya. Dia sudah dongkol kenapa Arman begitu mementingkan adek nya tanpa tahu perasaannya. Setelah suami nya berangkat kerja, Arumi keluar dari kamar nya, Dia malas berdebat tapi hasil nya sia sia.

Dengan wajah cemberut YUni datang mengantarkan motornya. Tanpa permisi dia hanya memarkirkan motor nya di teras kemudian pulang begitu saja. Arumi tidak perduli jika nanti mertuanya marah padanya. Selang bebrapa menit Bu Ida menelpon nya,dia sangat marah dengan Arumi karenaArumi tidak mau memberikan motor nya kepada Yuni.

"Halo Assalamualaikum !" jawab Arumi dengan sopan

"Waalaikumsalam, Kamu ini benar benar pelit ya Rum. Motor hanya di pinjam Yuni saja kamu marah sama Arman. Suami mu itu hanya ingin mengambil jalan tengah. Motormu buat Yuni ,biar nanti kamu di belikan motor sama Arman. Kamu malah dapat yang baru sedangkan motormu jika di pakai Yuni kan sudah bekas nama nya."

''Bukan begitu Bu. Jika mas Arman mau belikan motor Arum ya segera. Arum susahjgagak ada motor jika mau kemana-mana. Jika mas Arman sanggup belikan aku motor besok,maka motor Arum bisa Yuni pake." Jawab nya.

"Ya gak gitu Rum,Kamu gakkasihan Arman.Kasih waktu buat dia buat belikan motor. Lagi pula kamu hanya di rumah, paling hanya ke pasar bisa naik ojek. Sedangkan Yuni butuh buat kuliah. Kamu istri Arman,harus bisa ngertiin dia dong,harus bantu dia juga termasuk keuangan jadi jangan hanya di rumah menghabiskan uang Arman. Jangan marahi Arman hanya gara gara motor." Omel nya panjang kali lebar

''Astagfirullah......Mas Arman ngadu sama Ibu ?''

''Ya wajar dia ngadu ke Ibu. Lagian kamu gak bisa ngertiin dia.''

Arum memijit kening nya sambil istigfar di dalam hati. Suami nya selain pelit ternyata tukang ngadu.

"Sudah ya Bu,Arum tutup telponnya. Arumi mau mandi. Assalamualaikum.''

Arumi masuk ke kamar mandi untuk mandidan mendinginkan kepala, diasengaja memutus telponnya agar dia tidak tambah berdosa kepada Ibu mertuanya karena dia juga manusia biasa yang punya batas sabar.

Lepas magrib Arman sampai di rumah,tapi dia hanya diamseribu bahasa saat melihat Arumi. Dia hanya berlalu ke kamar mandi tanpa mengucapkan apapun. Arumi tahu bahwa suaminya sedang marah. Arumi pergi ke dapur dan menyiapakan kopi juga makan malam untuk suami nya.

"Makanan nya sudah aku siapin. Setelah Sholat kita makan sama sama.'' ucap Arumi lembut

''Aku mau pergi lagi. Aku tidak makan di rumah,kamu makan aja sendiri dan jangan tunggu aku pulang. Aku tidak tahu pulang jam berapa." ucap Arman datar

"Mas mau pergi ke mana ?''

"Ke rumah Mbak sinta. Aku di suruh ke sana ,Ibu juga Yuni ke sana.''

Arumi marah sebenar nya, dia sebagai istri tidak di ikutkan dalam acara keluarga. Tapi dia berusaha sabar dan diam.

"Ya sudah hati-hati. Besok kita pulang ke rumah ibu ya. Ibu kangen sama aku,mau ke sini belum ada waktu.'' ucap Arumi

"Aku gak bisa,karena besok aku harus antar mbak Sinta ke pantai. Dia minta aku antar mereka, anak nya kan ulang tahun.''

Arum mengangkat sebelah alis nya,jadi malam ini mau rayakan ulang tahun keponakannya tapi Arman tak mengajak dirinya.

"Ya sudah hati-hati. Aku besok ke rumah ibu sendiri." ucap Arumi kemudian berlalu meninggalkan suaminya ke kamar. Ada setitik air disudut matanya. Arumi akan lihat sejauh mana suami nya seperti itu.

Bab terkait

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 05 Resto

    Arman memang tidak pulang ke rumah nya semalam. Arumi sengaja tidak menghubunginya atau hanya sekedar mengirim pesan kepada suaminya. Pagi ini Arumi bersiap siap untuk pergi menemui Ibunya. Sudah satu bulan lebih Arumi belum ke sana,hanya lewat telpon saja dia komunikasi dengan ibu nya. Arumi juga sengaja tidak memasak apa pun untuk suaminya jika nanti dia pulang. "Assalamualaikum...?'' ucap Arumi setelah sampai di rumah nya" Waalaikumsalam...Arumi ? Kok sendirian, Arman mana ?'' tanya Ibu nya"Dia tidak ikut Bu. Dia mengantar kakaknya sekeluarga pergi ke pantai buat liburan. Anak nya ulang tahun.""kamu gak di ajak Rum ?'' tanya Ibu nyaArum menggidikan bahunya,kemudian dia cerita tentang motor yang Yuni pinjam kepada Ibunya. Bukan maksud ngadu hanya utarakan isi hati. Lagi pula Ibunya tidakakan ikut campur urusan rumah tangganya."Kerjaan kamu masih lancar kan ?'' tanya Ibu nya''Masih Bu, Sesekali Arumi datang ke kantor. Kan lebih deket dari rumah Arum daripada dari sini.''"Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 06 Riana Wijaya

    Arum mengendarai motornya pulang,memang dia tidak menginap di rumah orang tuanya karena ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan. Pagar masih terkunci , itu menandakan suami nya belum pulang dari pantai. Arum masuk ke dalam rumah kemudian langsung membersihkan diri. Selain membantu Ayahnya mengantar ikan, dia juga membantu Ayahya menghitung pendapatan dari hasil penjualan ikan, dan memisah modal dan keuntungan. Memang Ayahnya yang pelihara ikan, tapi kalkulasi keuangan Arumi yang pegang,termasuk hasil penjulan kebun juga sawah. Semua di rekap Arumi,pengeluaran biaya biaya juga Arumi yang mengatur. Kedua orang tuanya hanya tinggal beres saja, tapi uang tetap Pak Lukman dan Istrinya yang pegang. Arumi hanya membantu mengatur pengeluaran dan pemasukan saja. Bahkan dirinya di gaji Pak Lukman karena mengatur administrasi hasil ikan dan kebun.Arumi memesan makanan fia online karena dia malas untuk memasak, Setelah mandi pesanan nya datang, Dia menikmati makan malam dengan kesendiria

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 07 Mbak Sinta kebakaran jenggot

    "Selamat Pagi Bu Arumi,maaf kami terlambat karena keteledoran karyawan kami tadi.'' ucap Pak Panca wakil dari perusahaan PT BIMA SAKTI"Iya,tidak mengapa. Lebih baik kita lihat hasil dari pembangunan penginapan nya." Ajak Arumi''Silahkan anda lihat model bangunan dan kekuatan bangunan nya. Saya selalu mengandalkan kualitas bangunan. Juga sesuai permintaan klien. Pengerjaan sudah mencapai 70 persen. Silakan anda lihat lagi. Jika ada yang kurang bisa kami perbaiki.'' ucap Arumi sambil berkeliling menunjukkanhasil kerja tim nya.''Wah...hasilkerja anda memang bagus ,tidak kalah saing dengan perusahaan besar lainnya yang bergerak dalam bidang ini. Dan Anda Arsitek yang jitu. Bos kami pasti puas dengan hasil nya.'' ucap Pak Panca''Aamiin, semoga kerja sama kita tetap terjalin di kemudian hari.'' ucap Arumi.''Mari kita lanjutkan Bu Arumi.''Mereka melanjutkan berkeliling hingga jam Sebelas siang. Setelah mereka kembali ke kantor, Arumi juga pergi ke kantor nya bersama asistennya."Kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 08 lima puluh ribu rupiah

    Arumi pulang dari kantor sebelum suaminya pulang kerja. Dia mampir membeli lauk untuk suami nya saat di jalan tadi. Arumi mengecek pembayaran oleh klien nya, bibir nya menyunggingkan senyum karena perusahaan itu melunasi pembayarannya.''Halo, Assalamualaikum. Terima kasih pak,pembayarannya sudah masuk. Semoga Anda puas dengan kerja sama ini.'' ucap Arumi.Setelah mendapat jawaban dari pemilik perusahaan, Arumi mematikan ponselnya.Derumesin mobil suami nya terdengar, setelah itu terdengar suara pintu terbuka dengan kasar.''Arumi...Arumi...Kamu ke mana ?'' teriak ArmanArumi keluar dari kamar sambil bersedekap dada. Arman melihat istrinya dengan tatapan yang sulit di Artikan.''Kenapa kamu kurang ajar sama mbak Sinta ? Apa Kedua orang tua mu mengajarkan itu ?'' tanya Arman"Saya akan bersikap sopan jika dia juga sopan dengan saya. Tapi jika dia tidak sopan dan menghina ,maka bukan salah ku menjawab.'' jawab Arumi tenang''Apa kamu gak bisa mengalah sama yang lebih tua, umur kita sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 09 Belum saat nya kamu tahu

    Arumi dan Dinda berangkat ke kantor Arman,untung saja lelang nya di jadwalkan setelah jam makan siang,jadi Arumi bisa mempersiapkan semua. ''Kalau suami Bu Arumi tahu bagaimana ?'' ''Aku akan berusaha menghindari dia. Di sana dia hanya pegawai biasa,jadi gak mungkin dia ikut lelang. " ucap Arumi Dinda menganggukkan kepala, mobil merekaakhir nya sampai di kantor mereka. Arumi turun dari mobil kemudian masuk ke dalam lobi. "Maaf mbak, apa lelang nya sudah di mulai ?'' tanya Arumi ''Anda atas nama siapa , maaf ?'' ucap gadis cantik itu ''Arumi." ''Oh..iya,Ibu silakan masuk. Belum datang semua. Silakan anda naik ke lantai lima. Meeting nya ada di sana.'' ucap nya lagi, "Oh iya,terima kasih ya mbak." 'Sama sama Bu Arumi.'' Setelah masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai lima , Dinda melihat Arman masuk dari pintu utama. "Bu Arumi,itu suami anda, Sepertinya dia mau naik liff ini juga.'' ucap nya "Tapi kita gak bisa keluar sekarang, dia sudah terlalu dekat. lagi pula kita terh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 10 Alhamdulillah dan Astagfirullah

    " Kami telah memutuskan bahwa yang menjadi pemenang tender ini adalah PT. ALNARA yang dipimpin oleh Ibu Arumi. Sebenarnya saya merasa penasaran dengan Anda Bu Arumi. Sekarang banyak perusahaan baru yang berdiri,tapi saya akui bahwa perusahaan anda maju lebih pesat di bandingkan perusahaan lain. Selamat Ibu Arumi, anda adalah pemenang nya.'' ucap Pak Cakra . Tepuk tangan menggema diruangan tersebut, mereka menjabat tangan arumi dan memberikan selamat kepada Arumi karena memenangkan tender tersebut. ''Terima kasih pak,karena telah memberi kepercayaan kepada perusahaan kami untuk membangun tempat wisata yang akan anda buka." ucap Arumi sambil tersenyum "Semoga kerja sama ini berjalan dengan lancar Bu Arumi.'' "Aamiin." Riana berjalan ke hadapan Arumi,dan dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Selamat Bu Arumi,anda memang hebat bisa memenangkan tender ini. Sepertinya memang Pak Cakra sangat puas dengan presentasi anda. Semoga sukses Bu Arumi,sepertinya kita akan lebih s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 11 Motor Baru

    Setelah Arman berangkat ke kantor,Arumi segera bersiap siap menuju lokasi proyek pertama. Ada lima proyek yang sedang dia kerjakan sekarang, dan tiga di antaranya sudah berjalan tujuh puluh lima persen, sedangkan dua lagi sudah selesai hanya menunggu peresmiannya saja. ''Bu Arumi, apa ibu sudah kirimkan rencana pembangunan serta anggaran pembangunan ke perusahaan itu ?'' tanya Dinda ''Nanti siang saya akan ketemu dengan mereka untuk membicarakan semua termasuk kontrak kerja sama. Sekarang aku mau kita cepat merampungkan pembangunan tiga proyek ini. " "Anda tidak usah khawatir Bu Arumi,tenaga kita sangat bertanggung jawab karena anda memperhatikan mereka juga." ucap sang mandor. Arumi melanjutkan jalannya untuk melihat sejauh mana pembangunan gedung itu berjalan. Arumi memeriksa bangunan yang berdiri kokoh tersebut. Dia bisa membedakan bangunan yang berkualitas baik dan yang berkualitas buruk. Sehingga jika ada kesalahan takaran dia bisa membedakan. Setelah mengunjungi proye

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 12 Bukit Senja

    Arumi mematut dirinya di cermin, kemeja biru muda dan rok warna hitam menjadi autfit nya hari ini. Dia menyeret kopernya keluar kamar, Arman hanya memperhatikan istrinya tersebut dengan tatapan datar."Aku pergi dulu, Kamu urus kebutuhan kamu sendiri,kalau tidak minta bantuan Yuni atau Ibu. Aku tidak tahu berapa hari disana."''Kamu pergi dengan siapa saja ? Ada lelaki di sana ?''"Aku pergi dengan Dinda, juga teman yang lain. Aku tidak tahu apa mereka membawa pacar nya. ''"Kamu pergi kemana,daerah mana ?'' tanya Arman agak kesal"Kenapa ,kamu mau menyusul ke sana ? Kamu mau keluar uang buat pergi ke sana ?'' sindir ArumiArman hanya mendengus mendengar perkataan istrinya. "Aku yakin kamu sayang keluarkan uang buat aku. Hanya keluarga kamu yang kamu agung agungkan.''Arumi tak mau banyak berdebat, dia langsung menyeret kopernya keluar. Arman mengikuti istrinya yang sedang menaikkan kopernya ke atas motor. Memang Arumi sengaja berangkat dari kantor, dan motornya dia titipkan di kant

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 45

    Hari ini Yuni bertemu dengan Arumi. Ajeng sudah membujuk Arumi untuk mau menemui Yuni,karena Yuni memiliki niat yang baik,maka Arumi menyetujuinya. Arumi duduk di sebuah resto dan Yudha berdiri dengan gagahnya di belakang Arumi. ''Duduklah Yud,kenapa kamu berdiri saja di situ !" ''Ah...iya Bu Arumi , biar saya duduk di belakang Ibu saja.'' ''Hemm...terserah kamu Yud. Apa menurut Kamu Yuni benar benar berubah ?'' ''Tidak ada salahnya Ibu memberi kesempatan kedua kepada Yuni." ''Dia sedang dekat dengan Ajeng, dan mereka seperti adek kakak. Saya hanya gak mau Yuni menyakiti Ajeng. Dan sekarang Arman mulai menggangguku lagi, apalagi Ibu mertuaku sering menelpon . Kapan saya lepas dari mereka.'' ''Selama mereka tidak melukai Ibu, masih bisa di maklumi. Tapi jika sampai mereka melukai Ibu, Saya yang akan berada digarda terdepan untuk melindungi Ibu.'' ucap Yudha "Kenapa kamu baik sekali Yud,kenapa kamu mau melindungi saya ?'' "Iiitu...sudah menjadi tugas saya Bu,karena saya

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 44

    Yuni datang ke butik BU Risma dengan membawa ijazah SMA miliknya, sebelumnya Risma sudah memberitahu jika Yuni akan datang untuk melamar pekerjaan sebagai pekerja paruh waktu. Dia di tugaskan melayani pembeli butik tersebut. Jika menjelang sore memang Butik tersebut tergolong ramai. ''Halo Yun, kamu sudah mulai bekerja hari ini ?"Tanya Risma . Saat ini Yuni sedang tidak ada pembeli jadi dia bisa menerima telepon. ''Sudah Bu."''Bisa gak panggilan Bu kamu hilangkan ? , kamu kan bisa panggil aku dengan panggilan lain !"''Heehe...memang mau di panggil apa, Tante ?''''Emang aku nikah sama Om kamu. panggil aku kakak !"''Iya kakak Risma....!""Hemm....!"''Dih...hem doang,kata minta dipanggil kakak....!"''Iya,dek Yuni....! Nanti tungguin kakak ke sana. Nanti aku antar pulang.""Iya Kak. aku mau layani pembeli dulu. Kakak tutup gih telponnya !"''Oke, bekerja yang rajin. Semangat Ya !" ucap Risma Risma menutup panggilannya kemudian kembali dengan Aktivitasnya. Dia senang karena Yuni

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 43

    Yudha menemui Arumi di ruangannya,karena hari ini dia akan ikut ke proyek bersama Arumi. ''Kamu tadi ketemu Ajeng saat mau pulang ?'' taya Arumi sambil mengambil blazernya''Saya tadi ketemu Ajeng saat istirahat saja Bu. Dan sekarang......!" Yudha menghentikan ucapannya''Kenapa ?'' tanya Arumi''Non Ajeng dekat dengan mantan adek ipar anda, Yuni.""Apa,kenapa kamu tidak melarang nya. Saya takut Yuni menyakitinya." ''Tidak Bu, Yuni sangat baik dengan Non Ajeng. Kemaren Yuni juga yang mengantar Non Ajeng pulang.''''Tapi tetap saja kamu harus mengawasinya. Saya tidak mau Yuni menyakiti Ajeng. Ya sudah, nanti Saya bicara sama Ajeng. Sekarang kita berangkat Dulu.'' ucap Arumi sambil menghela nafas, dia tetap menghawatirkan Ajeng. ''Ibu tenang saja, saya akan mengawasi terus Non Ajeng. Jika Yuni berani menyakitinya, saya akan kasih Yuni pelajaran.'' ucap Yudha menenangkan ArumiArumi hanya mengangguk, sambil menghela nafas. Tidakmungkin dia mengawasi Ajeng dua puluh empat jam sedangka

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 42

    Ajeng dan Yudha di antar Arumi ke kampusnya. Di depan Kampus Arumi melihat Yuni turun dari sebuah mobil, kemudian dari pintu kemudi turun seorang wanita berparas cantik "Itu siapa Jeng, yang baru saja turun dari mobil ?" Tanya Arumi''Itu Bu Risma kak, beliau Dekan di kampus ini." Jawab Ajeng''Oh...Ya udah kaian hati hati, belajar yang bener. Yud, Nanti setelah pulang kuliah tolong antar saya ke proyek. Mungkin akhir pekan kita akan ke Bukit.'' ''Benarkah kak , Hore....!''Arumi tersenyum melihat Ajeng bersorak, Dia tahu bahwa gadis itu merindukan kedua orang tuanya. Yudha ikut tersenyum senang karena dia juga mau pulang ketemu dengan kedua orang tuanya.Arumi lalu kembali ke kantornya karena masih ada yang harus dia kerjakan. Juga mempersiapkan yang akan di bawa untuk meeting nanti."Pagi Dek, sudah sarapan kah ?"Ajeng menoleh ke arah suara yang memanggilnya "Dek" setelah tahu siapa yang bicara, Ajeng mengangkat satu Alisnya. Ada angin apa hingga orang ini memanggil nya dengan se

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 41

    ''Kamu tinggal di sini,karena tidak mungkin aku membawamu pulang ke rumah ku. Di sana ada anak ku.'' ucap Wanita itu sambil membuka pintu kos yang di milikinya. ''Ibu sewa kos ini ?'' tanya Yuni ''Saya tidak sewa karena kos ini punya saya. Masuk dan istirahatlah....!" "Terima kasih sebelumnya, karena Ibu mau menjemput saya." Wanita itu mendekati Yuni dan membawanya agak masuk ke dalam kos. "Kamu tahu bahwa Saya menyukai kamu, dan saya harap Kamu mau menjadi milik ku dan meninggalkan pekerjaan lama kamu. Fokus cukup ke aku saja, aku akan izinkan kamu tinggal di sini semau kamu bahkan selamanya." Ucap Nya sambil tersenyum tipis "Berarti aku tak ubah nya seperti simpanan kamu, hanya bedanya saya perempuan dan anda seorang perempuan. Apa keluarga anda tahu orientasi anda seperti ini ?" Tanya Yuni Dekan itu menatap tajam ke arah Yuni "Jangan bawa bawa keluarga saya. Biarkan itu menjadi urusan saya. dan kamu harus tahu bahwa saya seorang janda, jadi kamu bukan simpanan. Apa be

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 40

    Arumi pulang dengan membawa tiga kotak martabak pesanan Ajeng. Mendengar suara mobil Arumi berhenti di depan rumah,Ajeng segera mencuci tangannya karena saat ini dia sedang memasak. Kemudian dia berjalan ke depan dan membukakan pintu untuk Arumi. Tapi saat Arumi sudah di depan pintu danhendak membukanya,Ajeng sudah membuka pintu tersebut . Arumi tersenyum saat melihat Ajeng berdiri di depan pintu dengan senyum manis nya. ''Kenapa Adek selalu tahu kalau kakak sudah pulang dan tiba di depan pintu ?'' ''Entah...!"jawabnya dengan senyum lebar. Arumi hanya menggeleng kemudian mengangkat kantong plastik yang berisi martabak pesanan Ajeng. ''Aaaa......makasih kak. Masuk yuk,terus mandi. Ajeng lagi masak, nanti kita makan sama-sama.'' Arumi mengangguk kemudian masuk dan naik ke kamarnya untuk mandi. Ajeng menyiapkan makan malam di meja beserta martabak manis yang Arumi beli. Arumi turun dengan menggunakan celana pendek hitam dan kaoswarna biru langit. Dia melihat hasil karya Ajeng d

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 39

    Yudha menatap Arumi tanpa berkedip saat wanita itu sedang memimpin rapat. Sikap tenang nya,sikap pengendalian diri, juga sikap baik dan ramah tamah nya membawa kekaguman tersendiri bagi Yudha. Dirinya cukup tahu diri, mana mungkin dia bersanding dengan wanita sebaik Arumi . Seseorang yang begitu baik padanya. ''Mas Yudha, anda sudah mencatat semuanya ?'' tanya Arumi tiba-tiba karena Dia tahu Yudha sedang melamun.''Ah...Maaf Bu,sudah saya catat semua.'' ucapnya gugup karena ketahuan melamun.''Bagus,mohon fokus ya. " ''Baik Bu,Maaf !"''Oke, meeting kita akhiri. Jangan lupa poin poinnya tadi. Mas Yudha tolong ke ruangan saya setelah ini !'' pinta Arumi''B...baik Bu Arumi !'"Arumi meninggalkan ruang rapat kemudian di susul oleh karyawan yang lain. Yudha berdiri dan membereskan semua catatannya, kemudian menyusul Arumi ke ruangannya. ''Maaf Bu,ada yang bisa saya bantu ?'' tanya Yudha setelah berdiri di depan ArumiArumi sedang berdiri menghadap jendela, dan membelakangi Yudha. "

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 38

    Yuni berjalan dengan percaya diri menuju ruang Dekan, Celana skiny jeans dan kemeja yang ngepas di badannya semakin membuat badannya terlihat sangat menggoda di mata lelaki. Banyak Dosen laki-laki yang menyukai Yuni karena memang gadis itu mau di bayar untuk memenuhi fantasi sang Dosen. Tapi Yuni tidak mau menyerahkan kehormatannya kepada lelaki hidung belang,jika pun Yuni dibayar tapi dia hanya mengizinkan lelaki menyentuhnya dari pusar ke atas. "Kamu lama sekali Yuni, sebentar lagi saya harus pergi menjemput anak saya ke sekolah." ucap sang Dekan"Maaf Bu, tadi ada teman yang nanya tugas.'' ucapnyaSang Dekan kemudian menarik Yuni agar duduk di pangkuannya, Ups....tunggu sebentar.....Dekan nya perempuan. Yuni tidak perduli itulaki-laki atau perempuan asal dia mendapatkan bayaran yang sepadan. Memang hanya sang Dekan satu satunya wanita yang dia layani. Sang Dekan kemudian mencium lembut bibir Yuni, memang Yuni akui bahwa di antara ciuman yang pernah Yuni rasakan,hanya sang Dekan

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 37

    Arman tersenyum puas melihat foto Arumi terbaring di rumah sakit dengan kepala,kaki dan tangan yang di perban. Dan di hidungnya terpasang oksigen. ''Kerjaan kalian bagus sekali, akan aku kirim sisa pembayarannya. Hahahha......!!!" ''Baik Pak Arman, terima kasih." ''Rasakan kamu Arumi,Kamu telah main main denganku,kamu gagalkan lamaranku dengan Riana dan kamu membohongi aku selama ini. Sekarang rasakan akibat nya !" ucapnya Puas karena merasa telah membalas perbuatan Arumi. Sedangkan ketiga preman tersebut menelpon Arumi dan memberitahuakan bahwa Arman percaya dengan foto tersebut. "Saya ucapkan banyak terima kasih kepada kalian !" ''Kami yang ucapkan banyak terima kasih sama Ibu karena berkat Ibu, kami bisa bersama anak istri kami.'' ''Sama-sama,salam buat anak istrinya Ya.'' ucap Arumi di sebrang sana. Arumi menutup telponnya,Ajeng mendekat kemudian memeluk Arumi. ''Mulai sekarang kakak harus hati-hati. Minta Yudha untuk lebih ketat mengawal kakak.'' ''Yudah kan

DMCA.com Protection Status