"Assalamualaikum...!'' ketuk seseorang dari luar.
"Waalaikumsalam " jawab arumi sambil membuka pintu "Yuni, ada apa ?'' tanya Arumi lagi "Mbak, hari ini Yuni pinjam motor nya. Yuni ada keperluan sebentar masalah kuliah. Kalau Yuni naik angkot takut terlambat. Ada tugas yang harus Yuni kerjakan, Ini deadline mbak. Tolongin Yuni Mbak,kalau sudah selesai nanti Yuni balikin motor nya." "Ya sudah pake saja, tapi nanti sore balikin.Mbak mau pake. Ini Kontak nya." ucap Arumi sambil menyerahkan Kontak motor nya. "Maksih mbak.Nanti Yuni balikin.'' ucap nya langsung menaiki motor Arumi. Ada rasa gak rela sebenar nya di hati Arumi.Tapi dia juga gak tega jika itu usrusan kuliah. Biarlah kali ini dia pinjamkan motornya kepada adek ipar nya itu. Arumi kembali melanjutkan pekerjaan rumah ya, jadi saat suaminya pulang semuanya sudah terlihat rapi. Masih ada waktu satu jam sebelum kepulangan suaminya,Arumi mengambil ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Setengah jam Arumimenyelesaikan pekerjaannya ,kemudian dia membuka aplikasi perpesanan berwarna hijau. Matanya melotot saat melihat Story milik Yuni. Di sana terlihat yuni sedang duduk dimotor nya dan bercaption "Keren dengan motor baru, siap siap untuk jalan jalan nyoba motor baru.'' Arumi menelpon Yuni tapi panggilannya di rijek oleh adek ipar nya itu. Arumi melihat story Yuni yang lain,ternyata dia sedang nongkrong dengan teman temannya di kafe. Arumi kesal karena Yuni berbohong padanya. "Assalamualaikum...!'' " Waalaikumsalam...!" jawab arumi,suaminya sudah pulang untuk makan siang. "Kenapa cemberut begitu ?'' tanya Arman "Motordi pinjam Yuni,kataya buat ngerjain tugas tapi kenyataannya buat main sama teman temannya. Apa kamu gak lihat SW nya ?'' "Iya, Aku lihat. Maklum aja ya sayang, dia pingin motor tapi aku belumbisa belikan,ibu juga belum bisa belikan dia motor." ucap Arman santai "Pinjam sih gak apa. Tapi gak usah bohong juga.'' ucap Arumi "Iya, Mas tahu. Apa gini aja. Motor kamu biar Yuni pake terus nanti kamu mas belikan motor baru. gimana ? dia kan juga perlu motor buat kuliah nya Rum.'' ucap Arman lagi "Kapan mas mau belikan Arumi motor baru, besok ?'' tanya Arumi tegas "Ya gak besok juga Rum,mas kumpulin uang dulu buat beli motor. kalau uang nya cukup pasti mas belikan. Dan motormu itu biar Yuni yang pake.'' "Kumpulin uang dulu ? kalau gitu biar Yuni yang nunggu mas kumpulin uang buat beli motor dia.Arumi gak mau, itu motor Arumi . Bisa bisa lebaran monyet baru di belikan motor." "Kamu ngertiin mas dong rum. Yuni tadi merengek agar motor kamu buat dia, dan kamu beli motor lagi. Mas sudah janji sama dia ngomong sama kamu biar motor kamu buat dia.'' "Terus kalau aku beli motor lagi pake uang siapa ?'' "Ya uang kamu dulu kalau kamu punya. nanti mas ganti. kalau kamu punya uang dikit kita kredit aja. kamu bayar DP sepero harga nanti sisa nya mas yang angsur." "Ya salam.....sekali gak ya enggak.Arum tidak mau tahu.nanti sore motor harus balik ke sini. Mas ngomong sama Yuni. Arum gak mau tahu." Arum meninggalkn suaminya ke kamar. Biar diamakan siang sendiri. Arman tak mengerti dirinya sama sekali. Dia hanya mementingkan keluarga nya saja tanpa tahu bagaimana perasaannnya. Arman makan siang sendiri, setelah itu berangkat kembali ke kantor. Arumi sengaja tidak menemaninya. Dia sudah dongkol kenapa Arman begitu mementingkan adek nya tanpa tahu perasaannya. Setelah suami nya berangkat kerja, Arumi keluar dari kamar nya, Dia malas berdebat tapi hasil nya sia sia. Dengan wajah cemberut YUni datang mengantarkan motornya. Tanpa permisi dia hanya memarkirkan motor nya di teras kemudian pulang begitu saja. Arumi tidak perduli jika nanti mertuanya marah padanya. Selang bebrapa menit Bu Ida menelpon nya,dia sangat marah dengan Arumi karenaArumi tidak mau memberikan motor nya kepada Yuni. "Halo Assalamualaikum !" jawab Arumi dengan sopan "Waalaikumsalam, Kamu ini benar benar pelit ya Rum. Motor hanya di pinjam Yuni saja kamu marah sama Arman. Suami mu itu hanya ingin mengambil jalan tengah. Motormu buat Yuni ,biar nanti kamu di belikan motor sama Arman. Kamu malah dapat yang baru sedangkan motormu jika di pakai Yuni kan sudah bekas nama nya." ''Bukan begitu Bu. Jika mas Arman mau belikan motor Arum ya segera. Arum susahjgagak ada motor jika mau kemana-mana. Jika mas Arman sanggup belikan aku motor besok,maka motor Arum bisa Yuni pake." Jawab nya. "Ya gak gitu Rum,Kamu gakkasihan Arman.Kasih waktu buat dia buat belikan motor. Lagi pula kamu hanya di rumah, paling hanya ke pasar bisa naik ojek. Sedangkan Yuni butuh buat kuliah. Kamu istri Arman,harus bisa ngertiin dia dong,harus bantu dia juga termasuk keuangan jadi jangan hanya di rumah menghabiskan uang Arman. Jangan marahi Arman hanya gara gara motor." Omel nya panjang kali lebar ''Astagfirullah......Mas Arman ngadu sama Ibu ?'' ''Ya wajar dia ngadu ke Ibu. Lagian kamu gak bisa ngertiin dia.'' Arum memijit kening nya sambil istigfar di dalam hati. Suami nya selain pelit ternyata tukang ngadu. "Sudah ya Bu,Arum tutup telponnya. Arumi mau mandi. Assalamualaikum.'' Arumi masuk ke kamar mandi untuk mandidan mendinginkan kepala, diasengaja memutus telponnya agar dia tidak tambah berdosa kepada Ibu mertuanya karena dia juga manusia biasa yang punya batas sabar. Lepas magrib Arman sampai di rumah,tapi dia hanya diamseribu bahasa saat melihat Arumi. Dia hanya berlalu ke kamar mandi tanpa mengucapkan apapun. Arumi tahu bahwa suaminya sedang marah. Arumi pergi ke dapur dan menyiapakan kopi juga makan malam untuk suami nya. "Makanan nya sudah aku siapin. Setelah Sholat kita makan sama sama.'' ucap Arumi lembut ''Aku mau pergi lagi. Aku tidak makan di rumah,kamu makan aja sendiri dan jangan tunggu aku pulang. Aku tidak tahu pulang jam berapa." ucap Arman datar "Mas mau pergi ke mana ?'' "Ke rumah Mbak sinta. Aku di suruh ke sana ,Ibu juga Yuni ke sana.'' Arumi marah sebenar nya, dia sebagai istri tidak di ikutkan dalam acara keluarga. Tapi dia berusaha sabar dan diam. "Ya sudah hati-hati. Besok kita pulang ke rumah ibu ya. Ibu kangen sama aku,mau ke sini belum ada waktu.'' ucap Arumi "Aku gak bisa,karena besok aku harus antar mbak Sinta ke pantai. Dia minta aku antar mereka, anak nya kan ulang tahun.'' Arum mengangkat sebelah alis nya,jadi malam ini mau rayakan ulang tahun keponakannya tapi Arman tak mengajak dirinya. "Ya sudah hati-hati. Aku besok ke rumah ibu sendiri." ucap Arumi kemudian berlalu meninggalkan suaminya ke kamar. Ada setitik air disudut matanya. Arumi akan lihat sejauh mana suami nya seperti itu.Arman memang tidak pulang ke rumah nya semalam. Arumi sengaja tidak menghubunginya atau hanya sekedar mengirim pesan kepada suaminya. Pagi ini Arumi bersiap siap untuk pergi menemui Ibunya. Sudah satu bulan lebih Arumi belum ke sana,hanya lewat telpon saja dia komunikasi dengan ibu nya. Arumi juga sengaja tidak memasak apa pun untuk suaminya jika nanti dia pulang. "Assalamualaikum...?'' ucap Arumi setelah sampai di rumah nya" Waalaikumsalam...Arumi ? Kok sendirian, Arman mana ?'' tanya Ibu nya"Dia tidak ikut Bu. Dia mengantar kakaknya sekeluarga pergi ke pantai buat liburan. Anak nya ulang tahun.""kamu gak di ajak Rum ?'' tanya Ibu nyaArum menggidikan bahunya,kemudian dia cerita tentang motor yang Yuni pinjam kepada Ibunya. Bukan maksud ngadu hanya utarakan isi hati. Lagi pula Ibunya tidakakan ikut campur urusan rumah tangganya."Kerjaan kamu masih lancar kan ?'' tanya Ibu nya''Masih Bu, Sesekali Arumi datang ke kantor. Kan lebih deket dari rumah Arum daripada dari sini.''"Ap
Arum mengendarai motornya pulang,memang dia tidak menginap di rumah orang tuanya karena ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan. Pagar masih terkunci , itu menandakan suami nya belum pulang dari pantai. Arum masuk ke dalam rumah kemudian langsung membersihkan diri. Selain membantu Ayahnya mengantar ikan, dia juga membantu Ayahya menghitung pendapatan dari hasil penjualan ikan, dan memisah modal dan keuntungan. Memang Ayahnya yang pelihara ikan, tapi kalkulasi keuangan Arumi yang pegang,termasuk hasil penjulan kebun juga sawah. Semua di rekap Arumi,pengeluaran biaya biaya juga Arumi yang mengatur. Kedua orang tuanya hanya tinggal beres saja, tapi uang tetap Pak Lukman dan Istrinya yang pegang. Arumi hanya membantu mengatur pengeluaran dan pemasukan saja. Bahkan dirinya di gaji Pak Lukman karena mengatur administrasi hasil ikan dan kebun.Arumi memesan makanan fia online karena dia malas untuk memasak, Setelah mandi pesanan nya datang, Dia menikmati makan malam dengan kesendiria
"Selamat Pagi Bu Arumi,maaf kami terlambat karena keteledoran karyawan kami tadi.'' ucap Pak Panca wakil dari perusahaan PT BIMA SAKTI"Iya,tidak mengapa. Lebih baik kita lihat hasil dari pembangunan penginapan nya." Ajak Arumi''Silahkan anda lihat model bangunan dan kekuatan bangunan nya. Saya selalu mengandalkan kualitas bangunan. Juga sesuai permintaan klien. Pengerjaan sudah mencapai 70 persen. Silakan anda lihat lagi. Jika ada yang kurang bisa kami perbaiki.'' ucap Arumi sambil berkeliling menunjukkanhasil kerja tim nya.''Wah...hasilkerja anda memang bagus ,tidak kalah saing dengan perusahaan besar lainnya yang bergerak dalam bidang ini. Dan Anda Arsitek yang jitu. Bos kami pasti puas dengan hasil nya.'' ucap Pak Panca''Aamiin, semoga kerja sama kita tetap terjalin di kemudian hari.'' ucap Arumi.''Mari kita lanjutkan Bu Arumi.''Mereka melanjutkan berkeliling hingga jam Sebelas siang. Setelah mereka kembali ke kantor, Arumi juga pergi ke kantor nya bersama asistennya."Kenapa
Arumi pulang dari kantor sebelum suaminya pulang kerja. Dia mampir membeli lauk untuk suami nya saat di jalan tadi. Arumi mengecek pembayaran oleh klien nya, bibir nya menyunggingkan senyum karena perusahaan itu melunasi pembayarannya.''Halo, Assalamualaikum. Terima kasih pak,pembayarannya sudah masuk. Semoga Anda puas dengan kerja sama ini.'' ucap Arumi.Setelah mendapat jawaban dari pemilik perusahaan, Arumi mematikan ponselnya.Derumesin mobil suami nya terdengar, setelah itu terdengar suara pintu terbuka dengan kasar.''Arumi...Arumi...Kamu ke mana ?'' teriak ArmanArumi keluar dari kamar sambil bersedekap dada. Arman melihat istrinya dengan tatapan yang sulit di Artikan.''Kenapa kamu kurang ajar sama mbak Sinta ? Apa Kedua orang tua mu mengajarkan itu ?'' tanya Arman"Saya akan bersikap sopan jika dia juga sopan dengan saya. Tapi jika dia tidak sopan dan menghina ,maka bukan salah ku menjawab.'' jawab Arumi tenang''Apa kamu gak bisa mengalah sama yang lebih tua, umur kita sama
Arumi dan Dinda berangkat ke kantor Arman,untung saja lelang nya di jadwalkan setelah jam makan siang,jadi Arumi bisa mempersiapkan semua. ''Kalau suami Bu Arumi tahu bagaimana ?'' ''Aku akan berusaha menghindari dia. Di sana dia hanya pegawai biasa,jadi gak mungkin dia ikut lelang. " ucap Arumi Dinda menganggukkan kepala, mobil merekaakhir nya sampai di kantor mereka. Arumi turun dari mobil kemudian masuk ke dalam lobi. "Maaf mbak, apa lelang nya sudah di mulai ?'' tanya Arumi ''Anda atas nama siapa , maaf ?'' ucap gadis cantik itu ''Arumi." ''Oh..iya,Ibu silakan masuk. Belum datang semua. Silakan anda naik ke lantai lima. Meeting nya ada di sana.'' ucap nya lagi, "Oh iya,terima kasih ya mbak." 'Sama sama Bu Arumi.'' Setelah masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai lima , Dinda melihat Arman masuk dari pintu utama. "Bu Arumi,itu suami anda, Sepertinya dia mau naik liff ini juga.'' ucap nya "Tapi kita gak bisa keluar sekarang, dia sudah terlalu dekat. lagi pula kita terh
" Kami telah memutuskan bahwa yang menjadi pemenang tender ini adalah PT. ALNARA yang dipimpin oleh Ibu Arumi. Sebenarnya saya merasa penasaran dengan Anda Bu Arumi. Sekarang banyak perusahaan baru yang berdiri,tapi saya akui bahwa perusahaan anda maju lebih pesat di bandingkan perusahaan lain. Selamat Ibu Arumi, anda adalah pemenang nya.'' ucap Pak Cakra . Tepuk tangan menggema diruangan tersebut, mereka menjabat tangan arumi dan memberikan selamat kepada Arumi karena memenangkan tender tersebut. ''Terima kasih pak,karena telah memberi kepercayaan kepada perusahaan kami untuk membangun tempat wisata yang akan anda buka." ucap Arumi sambil tersenyum "Semoga kerja sama ini berjalan dengan lancar Bu Arumi.'' "Aamiin." Riana berjalan ke hadapan Arumi,dan dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Selamat Bu Arumi,anda memang hebat bisa memenangkan tender ini. Sepertinya memang Pak Cakra sangat puas dengan presentasi anda. Semoga sukses Bu Arumi,sepertinya kita akan lebih s
Setelah Arman berangkat ke kantor,Arumi segera bersiap siap menuju lokasi proyek pertama. Ada lima proyek yang sedang dia kerjakan sekarang, dan tiga di antaranya sudah berjalan tujuh puluh lima persen, sedangkan dua lagi sudah selesai hanya menunggu peresmiannya saja. ''Bu Arumi, apa ibu sudah kirimkan rencana pembangunan serta anggaran pembangunan ke perusahaan itu ?'' tanya Dinda ''Nanti siang saya akan ketemu dengan mereka untuk membicarakan semua termasuk kontrak kerja sama. Sekarang aku mau kita cepat merampungkan pembangunan tiga proyek ini. " "Anda tidak usah khawatir Bu Arumi,tenaga kita sangat bertanggung jawab karena anda memperhatikan mereka juga." ucap sang mandor. Arumi melanjutkan jalannya untuk melihat sejauh mana pembangunan gedung itu berjalan. Arumi memeriksa bangunan yang berdiri kokoh tersebut. Dia bisa membedakan bangunan yang berkualitas baik dan yang berkualitas buruk. Sehingga jika ada kesalahan takaran dia bisa membedakan. Setelah mengunjungi proye
Arumi mematut dirinya di cermin, kemeja biru muda dan rok warna hitam menjadi autfit nya hari ini. Dia menyeret kopernya keluar kamar, Arman hanya memperhatikan istrinya tersebut dengan tatapan datar."Aku pergi dulu, Kamu urus kebutuhan kamu sendiri,kalau tidak minta bantuan Yuni atau Ibu. Aku tidak tahu berapa hari disana."''Kamu pergi dengan siapa saja ? Ada lelaki di sana ?''"Aku pergi dengan Dinda, juga teman yang lain. Aku tidak tahu apa mereka membawa pacar nya. ''"Kamu pergi kemana,daerah mana ?'' tanya Arman agak kesal"Kenapa ,kamu mau menyusul ke sana ? Kamu mau keluar uang buat pergi ke sana ?'' sindir ArumiArman hanya mendengus mendengar perkataan istrinya. "Aku yakin kamu sayang keluarkan uang buat aku. Hanya keluarga kamu yang kamu agung agungkan.''Arumi tak mau banyak berdebat, dia langsung menyeret kopernya keluar. Arman mengikuti istrinya yang sedang menaikkan kopernya ke atas motor. Memang Arumi sengaja berangkat dari kantor, dan motornya dia titipkan di kant