Beranda / Pernikahan / PELITNYA SUAMIKU / Bab 08 lima puluh ribu rupiah

Share

Bab 08 lima puluh ribu rupiah

Penulis: Thaya nika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 19:21:23
Arumi pulang dari kantor sebelum suaminya pulang kerja. Dia mampir membeli lauk untuk suami nya saat di jalan tadi. Arumi mengecek pembayaran oleh klien nya, bibir nya menyunggingkan senyum karena perusahaan itu melunasi pembayarannya.

''Halo, Assalamualaikum. Terima kasih pak,pembayarannya sudah masuk. Semoga Anda puas dengan kerja sama ini.'' ucap Arumi.

Setelah mendapat jawaban dari pemilik perusahaan, Arumi mematikan ponselnya.Derumesin mobil suami nya terdengar, setelah itu terdengar suara pintu terbuka dengan kasar.

''Arumi...Arumi...Kamu ke mana ?'' teriak Arman

Arumi keluar dari kamar sambil bersedekap dada. Arman melihat istrinya dengan tatapan yang sulit di Artikan.

''Kenapa kamu kurang ajar sama mbak Sinta ? Apa Kedua orang tua mu mengajarkan itu ?'' tanya Arman

"Saya akan bersikap sopan jika dia juga sopan dengan saya. Tapi jika dia tidak sopan dan menghina ,maka bukan salah ku menjawab.'' jawab Arumi tenang

''Apa kamu gak bisa mengalah sama yang lebih tua, umur kita sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 09 Belum saat nya kamu tahu

    Arumi dan Dinda berangkat ke kantor Arman,untung saja lelang nya di jadwalkan setelah jam makan siang,jadi Arumi bisa mempersiapkan semua. ''Kalau suami Bu Arumi tahu bagaimana ?'' ''Aku akan berusaha menghindari dia. Di sana dia hanya pegawai biasa,jadi gak mungkin dia ikut lelang. " ucap Arumi Dinda menganggukkan kepala, mobil merekaakhir nya sampai di kantor mereka. Arumi turun dari mobil kemudian masuk ke dalam lobi. "Maaf mbak, apa lelang nya sudah di mulai ?'' tanya Arumi ''Anda atas nama siapa , maaf ?'' ucap gadis cantik itu ''Arumi." ''Oh..iya,Ibu silakan masuk. Belum datang semua. Silakan anda naik ke lantai lima. Meeting nya ada di sana.'' ucap nya lagi, "Oh iya,terima kasih ya mbak." 'Sama sama Bu Arumi.'' Setelah masuk ke dalam lift untuk naik ke lantai lima , Dinda melihat Arman masuk dari pintu utama. "Bu Arumi,itu suami anda, Sepertinya dia mau naik liff ini juga.'' ucap nya "Tapi kita gak bisa keluar sekarang, dia sudah terlalu dekat. lagi pula kita terh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 10 Alhamdulillah dan Astagfirullah

    " Kami telah memutuskan bahwa yang menjadi pemenang tender ini adalah PT. ALNARA yang dipimpin oleh Ibu Arumi. Sebenarnya saya merasa penasaran dengan Anda Bu Arumi. Sekarang banyak perusahaan baru yang berdiri,tapi saya akui bahwa perusahaan anda maju lebih pesat di bandingkan perusahaan lain. Selamat Ibu Arumi, anda adalah pemenang nya.'' ucap Pak Cakra . Tepuk tangan menggema diruangan tersebut, mereka menjabat tangan arumi dan memberikan selamat kepada Arumi karena memenangkan tender tersebut. ''Terima kasih pak,karena telah memberi kepercayaan kepada perusahaan kami untuk membangun tempat wisata yang akan anda buka." ucap Arumi sambil tersenyum "Semoga kerja sama ini berjalan dengan lancar Bu Arumi.'' "Aamiin." Riana berjalan ke hadapan Arumi,dan dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum. "Selamat Bu Arumi,anda memang hebat bisa memenangkan tender ini. Sepertinya memang Pak Cakra sangat puas dengan presentasi anda. Semoga sukses Bu Arumi,sepertinya kita akan lebih s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 11 Motor Baru

    Setelah Arman berangkat ke kantor,Arumi segera bersiap siap menuju lokasi proyek pertama. Ada lima proyek yang sedang dia kerjakan sekarang, dan tiga di antaranya sudah berjalan tujuh puluh lima persen, sedangkan dua lagi sudah selesai hanya menunggu peresmiannya saja. ''Bu Arumi, apa ibu sudah kirimkan rencana pembangunan serta anggaran pembangunan ke perusahaan itu ?'' tanya Dinda ''Nanti siang saya akan ketemu dengan mereka untuk membicarakan semua termasuk kontrak kerja sama. Sekarang aku mau kita cepat merampungkan pembangunan tiga proyek ini. " "Anda tidak usah khawatir Bu Arumi,tenaga kita sangat bertanggung jawab karena anda memperhatikan mereka juga." ucap sang mandor. Arumi melanjutkan jalannya untuk melihat sejauh mana pembangunan gedung itu berjalan. Arumi memeriksa bangunan yang berdiri kokoh tersebut. Dia bisa membedakan bangunan yang berkualitas baik dan yang berkualitas buruk. Sehingga jika ada kesalahan takaran dia bisa membedakan. Setelah mengunjungi proye

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 12 Bukit Senja

    Arumi mematut dirinya di cermin, kemeja biru muda dan rok warna hitam menjadi autfit nya hari ini. Dia menyeret kopernya keluar kamar, Arman hanya memperhatikan istrinya tersebut dengan tatapan datar."Aku pergi dulu, Kamu urus kebutuhan kamu sendiri,kalau tidak minta bantuan Yuni atau Ibu. Aku tidak tahu berapa hari disana."''Kamu pergi dengan siapa saja ? Ada lelaki di sana ?''"Aku pergi dengan Dinda, juga teman yang lain. Aku tidak tahu apa mereka membawa pacar nya. ''"Kamu pergi kemana,daerah mana ?'' tanya Arman agak kesal"Kenapa ,kamu mau menyusul ke sana ? Kamu mau keluar uang buat pergi ke sana ?'' sindir ArumiArman hanya mendengus mendengar perkataan istrinya. "Aku yakin kamu sayang keluarkan uang buat aku. Hanya keluarga kamu yang kamu agung agungkan.''Arumi tak mau banyak berdebat, dia langsung menyeret kopernya keluar. Arman mengikuti istrinya yang sedang menaikkan kopernya ke atas motor. Memang Arumi sengaja berangkat dari kantor, dan motornya dia titipkan di kant

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 12 Bukit Senja

    Arumi mematut dirinya di cermin, kemeja biru muda dan rok warna hitam menjadi autfit nya hari ini. Dia menyeret kopernya keluar kamar, Arman hanya memperhatikan istrinya tersebut dengan tatapan datar."Aku pergi dulu, Kamu urus kebutuhan kamu sendiri,kalau tidak minta bantuan Yuni atau Ibu. Aku tidak tahu berapa hari disana."''Kamu pergi dengan siapa saja ? Ada lelaki di sana ?''"Aku pergi dengan Dinda, juga teman yang lain. Aku tidak tahu apa mereka membawa pacar nya. ''"Kamu pergi kemana,daerah mana ?'' tanya Arman agak kesal"Kenapa ,kamu mau menyusul ke sana ? Kamu mau keluar uang buat pergi ke sana ?'' sindir ArumiArman hanya mendengus mendengar perkataan istrinya. "Aku yakin kamu sayang keluarkan uang buat aku. Hanya keluarga kamu yang kamu agung agungkan.''Arumi tak mau banyak berdebat, dia langsung menyeret kopernya keluar. Arman mengikuti istrinya yang sedang menaikkan kopernya ke atas motor. Memang Arumi sengaja berangkat dari kantor, dan motornya dia titipkan di kant

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 13 Maaf, aku hanya.....

    Setelah sarapan,Arumi dan Tim nya pergi ke Bukit Senja. Ajeng mengajak Arumi mengelilingi bukit tersebut."Kakak mau ke curug kecil nya ? Di sana ada sungai kecil yang menghubungkan dengan kebun di sekitar Bukit ini. Air nya juga sampai ke bawah bukit, dan sebagian di gunakan untuk mengairi kebun warga." ucap Ajeng''Boleh." ucap Arumi sambil tersenyumAjeng meraih tangan Arumi kemudian mengajaknya ke curug tersebut. Arumi melihat tangan Ajeng yang menggenggam tangan nya. Ajeng melepas genggaman nya saat Arumi merasa dirinya kurang nyaman."Maaf, jika sikapku tidak membuat kakak nyaman. Ajeng gak akan lakukan lagi.'' ucap nya sambil menundukArumi tersenyum tipis, karena memang dia merasa Ajeng sok kenal dan sok dekat dengan Arumi. Sejak itu, Ajeng lebih menjaga sikapnya terhadap Arumi. Dia lebih banyak berbaur dengan yang lain. Ajeng akan berada di dekat Arumi hanya saat Arumi ingin di tunjukkan tempat lain di bukit itu.Menjelang makan siang, Arumi mengajak semuanya kembali ke pengi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 14 kesiangan

    Menjelang malam,Arumi dan Ajeng turun dari bukit.Udara semakin dingin sedangkan Ajeng hanya mengenakan dress selutut berwarna kuning. Ajeng menggosok telapak tangannya agar tidak terlalu kedinginan.''Kamu kedinginan ?'' tanya ArumiAjeng menggelengkan kepala " Saya baik-baik saja.''. Arumi melepas blazer nya kemudian memakaikan nya kepada Ajeng.''Pakailah !'' ucap Arumi sambil membetulkan letak blazer nya di tubuh Ajeng.Ajeng hanya diam sambil tersenyum,keduanya saling diam hadir rasa canggung di antara mereka. sepuluh menit kemudian mereka sampai dekat rumah. Ajeng melepaskan blazer Arumi dan menyerahkan kepada pemilik nya.''Terima kasih Bu Arumi. Tidak enak kalau aku masih memakainya. Gak enak nanti di kira bagaimana.'' Arumi menerima blazer nya, dan Ajeng berada dua langkah di depannya. Setelah sampai di gerbang, Ajeng langsung masuk ke dapur sedangkan Arumi lewat pintu tengah.''Bu Arumi mandi dahulu, baru kita makan malam sama-sama.'' ucap Bu Wira''Baik Bu.''Setelah se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 15 Adek

    Sarapan sudah tersedia di meja makan. Setelah sarapan mereka berencana ke bukit serta kebun sayur. Senyum selalu terukir di wajah Ajeng karena dia menemukan sosok Kirana di dalam diri Arumi."Berarti hari ini hari terakhir kita di sini Ya Bu. Besok kita sudah kembali ke Kota." ucap DindaMendengar itu, raut wajah Ajeng muram kembali karena dia akan berpisah dengan Arumi. Dan Arumi menyadari hal itu. Dia melirik ke arah Ajeng yang mentapnya dengan sendu.Pak Wira dan Istrinya juga tahu kesedihan putrinya,tapi dirinya tak bisa berbuat banyak. Setelah sarapan,mereka ke Bukit lagi untuk observasi yang terakhir. Hari ini matreal dan alat berat akan di datangkan untuk mulai pembangunan. Sejak tadi Ajeng hanya diam,Arumi juga merasa sedih karena harus berpisah dengan Ajeng."Dek, bantu kakak ke curug sana Yuk !" Ajak Arumi ke ajengAjeng mengangguk kemudian mengikuti Arumi ke curug. Arumi meraih tangan Ajeng saat hendak menuruni curug."Dengarkan Kakak. Kapan-kapan kakak pasti kembali lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16

Bab terbaru

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 45

    Hari ini Yuni bertemu dengan Arumi. Ajeng sudah membujuk Arumi untuk mau menemui Yuni,karena Yuni memiliki niat yang baik,maka Arumi menyetujuinya. Arumi duduk di sebuah resto dan Yudha berdiri dengan gagahnya di belakang Arumi. ''Duduklah Yud,kenapa kamu berdiri saja di situ !" ''Ah...iya Bu Arumi , biar saya duduk di belakang Ibu saja.'' ''Hemm...terserah kamu Yud. Apa menurut Kamu Yuni benar benar berubah ?'' ''Tidak ada salahnya Ibu memberi kesempatan kedua kepada Yuni." ''Dia sedang dekat dengan Ajeng, dan mereka seperti adek kakak. Saya hanya gak mau Yuni menyakiti Ajeng. Dan sekarang Arman mulai menggangguku lagi, apalagi Ibu mertuaku sering menelpon . Kapan saya lepas dari mereka.'' ''Selama mereka tidak melukai Ibu, masih bisa di maklumi. Tapi jika sampai mereka melukai Ibu, Saya yang akan berada digarda terdepan untuk melindungi Ibu.'' ucap Yudha "Kenapa kamu baik sekali Yud,kenapa kamu mau melindungi saya ?'' "Iiitu...sudah menjadi tugas saya Bu,karena saya

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 44

    Yuni datang ke butik BU Risma dengan membawa ijazah SMA miliknya, sebelumnya Risma sudah memberitahu jika Yuni akan datang untuk melamar pekerjaan sebagai pekerja paruh waktu. Dia di tugaskan melayani pembeli butik tersebut. Jika menjelang sore memang Butik tersebut tergolong ramai. ''Halo Yun, kamu sudah mulai bekerja hari ini ?"Tanya Risma . Saat ini Yuni sedang tidak ada pembeli jadi dia bisa menerima telepon. ''Sudah Bu."''Bisa gak panggilan Bu kamu hilangkan ? , kamu kan bisa panggil aku dengan panggilan lain !"''Heehe...memang mau di panggil apa, Tante ?''''Emang aku nikah sama Om kamu. panggil aku kakak !"''Iya kakak Risma....!""Hemm....!"''Dih...hem doang,kata minta dipanggil kakak....!"''Iya,dek Yuni....! Nanti tungguin kakak ke sana. Nanti aku antar pulang.""Iya Kak. aku mau layani pembeli dulu. Kakak tutup gih telponnya !"''Oke, bekerja yang rajin. Semangat Ya !" ucap Risma Risma menutup panggilannya kemudian kembali dengan Aktivitasnya. Dia senang karena Yuni

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 43

    Yudha menemui Arumi di ruangannya,karena hari ini dia akan ikut ke proyek bersama Arumi. ''Kamu tadi ketemu Ajeng saat mau pulang ?'' taya Arumi sambil mengambil blazernya''Saya tadi ketemu Ajeng saat istirahat saja Bu. Dan sekarang......!" Yudha menghentikan ucapannya''Kenapa ?'' tanya Arumi''Non Ajeng dekat dengan mantan adek ipar anda, Yuni.""Apa,kenapa kamu tidak melarang nya. Saya takut Yuni menyakitinya." ''Tidak Bu, Yuni sangat baik dengan Non Ajeng. Kemaren Yuni juga yang mengantar Non Ajeng pulang.''''Tapi tetap saja kamu harus mengawasinya. Saya tidak mau Yuni menyakiti Ajeng. Ya sudah, nanti Saya bicara sama Ajeng. Sekarang kita berangkat Dulu.'' ucap Arumi sambil menghela nafas, dia tetap menghawatirkan Ajeng. ''Ibu tenang saja, saya akan mengawasi terus Non Ajeng. Jika Yuni berani menyakitinya, saya akan kasih Yuni pelajaran.'' ucap Yudha menenangkan ArumiArumi hanya mengangguk, sambil menghela nafas. Tidakmungkin dia mengawasi Ajeng dua puluh empat jam sedangka

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 42

    Ajeng dan Yudha di antar Arumi ke kampusnya. Di depan Kampus Arumi melihat Yuni turun dari sebuah mobil, kemudian dari pintu kemudi turun seorang wanita berparas cantik "Itu siapa Jeng, yang baru saja turun dari mobil ?" Tanya Arumi''Itu Bu Risma kak, beliau Dekan di kampus ini." Jawab Ajeng''Oh...Ya udah kaian hati hati, belajar yang bener. Yud, Nanti setelah pulang kuliah tolong antar saya ke proyek. Mungkin akhir pekan kita akan ke Bukit.'' ''Benarkah kak , Hore....!''Arumi tersenyum melihat Ajeng bersorak, Dia tahu bahwa gadis itu merindukan kedua orang tuanya. Yudha ikut tersenyum senang karena dia juga mau pulang ketemu dengan kedua orang tuanya.Arumi lalu kembali ke kantornya karena masih ada yang harus dia kerjakan. Juga mempersiapkan yang akan di bawa untuk meeting nanti."Pagi Dek, sudah sarapan kah ?"Ajeng menoleh ke arah suara yang memanggilnya "Dek" setelah tahu siapa yang bicara, Ajeng mengangkat satu Alisnya. Ada angin apa hingga orang ini memanggil nya dengan se

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 41

    ''Kamu tinggal di sini,karena tidak mungkin aku membawamu pulang ke rumah ku. Di sana ada anak ku.'' ucap Wanita itu sambil membuka pintu kos yang di milikinya. ''Ibu sewa kos ini ?'' tanya Yuni ''Saya tidak sewa karena kos ini punya saya. Masuk dan istirahatlah....!" "Terima kasih sebelumnya, karena Ibu mau menjemput saya." Wanita itu mendekati Yuni dan membawanya agak masuk ke dalam kos. "Kamu tahu bahwa Saya menyukai kamu, dan saya harap Kamu mau menjadi milik ku dan meninggalkan pekerjaan lama kamu. Fokus cukup ke aku saja, aku akan izinkan kamu tinggal di sini semau kamu bahkan selamanya." Ucap Nya sambil tersenyum tipis "Berarti aku tak ubah nya seperti simpanan kamu, hanya bedanya saya perempuan dan anda seorang perempuan. Apa keluarga anda tahu orientasi anda seperti ini ?" Tanya Yuni Dekan itu menatap tajam ke arah Yuni "Jangan bawa bawa keluarga saya. Biarkan itu menjadi urusan saya. dan kamu harus tahu bahwa saya seorang janda, jadi kamu bukan simpanan. Apa be

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 40

    Arumi pulang dengan membawa tiga kotak martabak pesanan Ajeng. Mendengar suara mobil Arumi berhenti di depan rumah,Ajeng segera mencuci tangannya karena saat ini dia sedang memasak. Kemudian dia berjalan ke depan dan membukakan pintu untuk Arumi. Tapi saat Arumi sudah di depan pintu danhendak membukanya,Ajeng sudah membuka pintu tersebut . Arumi tersenyum saat melihat Ajeng berdiri di depan pintu dengan senyum manis nya. ''Kenapa Adek selalu tahu kalau kakak sudah pulang dan tiba di depan pintu ?'' ''Entah...!"jawabnya dengan senyum lebar. Arumi hanya menggeleng kemudian mengangkat kantong plastik yang berisi martabak pesanan Ajeng. ''Aaaa......makasih kak. Masuk yuk,terus mandi. Ajeng lagi masak, nanti kita makan sama-sama.'' Arumi mengangguk kemudian masuk dan naik ke kamarnya untuk mandi. Ajeng menyiapkan makan malam di meja beserta martabak manis yang Arumi beli. Arumi turun dengan menggunakan celana pendek hitam dan kaoswarna biru langit. Dia melihat hasil karya Ajeng d

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 39

    Yudha menatap Arumi tanpa berkedip saat wanita itu sedang memimpin rapat. Sikap tenang nya,sikap pengendalian diri, juga sikap baik dan ramah tamah nya membawa kekaguman tersendiri bagi Yudha. Dirinya cukup tahu diri, mana mungkin dia bersanding dengan wanita sebaik Arumi . Seseorang yang begitu baik padanya. ''Mas Yudha, anda sudah mencatat semuanya ?'' tanya Arumi tiba-tiba karena Dia tahu Yudha sedang melamun.''Ah...Maaf Bu,sudah saya catat semua.'' ucapnya gugup karena ketahuan melamun.''Bagus,mohon fokus ya. " ''Baik Bu,Maaf !"''Oke, meeting kita akhiri. Jangan lupa poin poinnya tadi. Mas Yudha tolong ke ruangan saya setelah ini !'' pinta Arumi''B...baik Bu Arumi !'"Arumi meninggalkan ruang rapat kemudian di susul oleh karyawan yang lain. Yudha berdiri dan membereskan semua catatannya, kemudian menyusul Arumi ke ruangannya. ''Maaf Bu,ada yang bisa saya bantu ?'' tanya Yudha setelah berdiri di depan ArumiArumi sedang berdiri menghadap jendela, dan membelakangi Yudha. "

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 38

    Yuni berjalan dengan percaya diri menuju ruang Dekan, Celana skiny jeans dan kemeja yang ngepas di badannya semakin membuat badannya terlihat sangat menggoda di mata lelaki. Banyak Dosen laki-laki yang menyukai Yuni karena memang gadis itu mau di bayar untuk memenuhi fantasi sang Dosen. Tapi Yuni tidak mau menyerahkan kehormatannya kepada lelaki hidung belang,jika pun Yuni dibayar tapi dia hanya mengizinkan lelaki menyentuhnya dari pusar ke atas. "Kamu lama sekali Yuni, sebentar lagi saya harus pergi menjemput anak saya ke sekolah." ucap sang Dekan"Maaf Bu, tadi ada teman yang nanya tugas.'' ucapnyaSang Dekan kemudian menarik Yuni agar duduk di pangkuannya, Ups....tunggu sebentar.....Dekan nya perempuan. Yuni tidak perduli itulaki-laki atau perempuan asal dia mendapatkan bayaran yang sepadan. Memang hanya sang Dekan satu satunya wanita yang dia layani. Sang Dekan kemudian mencium lembut bibir Yuni, memang Yuni akui bahwa di antara ciuman yang pernah Yuni rasakan,hanya sang Dekan

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 37

    Arman tersenyum puas melihat foto Arumi terbaring di rumah sakit dengan kepala,kaki dan tangan yang di perban. Dan di hidungnya terpasang oksigen. ''Kerjaan kalian bagus sekali, akan aku kirim sisa pembayarannya. Hahahha......!!!" ''Baik Pak Arman, terima kasih." ''Rasakan kamu Arumi,Kamu telah main main denganku,kamu gagalkan lamaranku dengan Riana dan kamu membohongi aku selama ini. Sekarang rasakan akibat nya !" ucapnya Puas karena merasa telah membalas perbuatan Arumi. Sedangkan ketiga preman tersebut menelpon Arumi dan memberitahuakan bahwa Arman percaya dengan foto tersebut. "Saya ucapkan banyak terima kasih kepada kalian !" ''Kami yang ucapkan banyak terima kasih sama Ibu karena berkat Ibu, kami bisa bersama anak istri kami.'' ''Sama-sama,salam buat anak istrinya Ya.'' ucap Arumi di sebrang sana. Arumi menutup telponnya,Ajeng mendekat kemudian memeluk Arumi. ''Mulai sekarang kakak harus hati-hati. Minta Yudha untuk lebih ketat mengawal kakak.'' ''Yudah kan

DMCA.com Protection Status