Share

Tragisnya nasib Widuri

"Sudah Maghrib, tapi mereka gak pulang-pulang," kata Bu Wiyah. Tergambar jelas, kecemasan dari raut wajahnya. 

Bu Wiyah berdiri di depan pintu, berharap melihat mobil yang dibawa Iwan tadi, tampak di ujung jalan. Mukenanya pun masih dipakainya selepas sholat Maghrib barusan.

"Sebentar lagi kita susul mereka, Bu," sahut Solihin. Dia juga merasakan kekhawatiran yang sama. 

Dewi diam saja, dia berusaha tenang untuk menutupi segala kecemasan yang juga sedang melanda hatinya saat ini. Beruntung kondisi Widuri sedang stabil seharian ini. Hanya dia masih terlalu lemah. Hal yang wajar, karena puluhan tahun terpasung, tentunya membuat otot-otot tubuhnya menjadi lemah. 

Bu Wiyah beranjak dari depan pintu, dia b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status