Share

074 Cincau

Ekspresi dan gaya Ardan tiba-tiba berubah jadi sangat serius, tapi dengan ekspresi angkuh, wajahnya jelas memperlihatkan percaya dirinya.

''Masih nanya...'' sahut Aruna geram, ingin rasanya dia menggigit jari Ardan yang ada di dagunya.

''Galak amat...''

''Yang nanya, enggak peka!'' seru Aruna menyahut dengan semakin ketus.

''Mau memperjelas?!'' seru Ardan bertanya menantang istri kecilnya.

''Terserah deh,'' jawab Aruna semakin kesal.

Aruna menepis tangan Ardan yang di dagunya, dia berbalik dengan kasar menghindari tangan Ardan. Tapi, Ardan dengan cepat mengambil tangan Aruna. Di cium oleh Ardan kedua punggung tangan Aruna dengan sangat lembut.

''Please.... Hentikan marah kamu, semakin lama kamu marah, semakin berat pertanggung jawaban abang nanti...''

Ardan bicara dengan menatap mata Aruna. Melihat wajah sendu Ardan, Aruna tidak tega untuk terus merajuk.

''Kenapa?" tanya Aruna menyelidik dengan nada lembut, dia berhati-hati dengan ucapannya. ''Untuk yang ini, Runa berhak tahu...''

''H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status