Beranda / CEO / Ok, Aku Nyerah Bos! / Bab 87. Harus Berpisah

Share

Bab 87. Harus Berpisah

Sayangnya, aku tak jadi mati hanya karena tak makan semalaman. Inginku merajuk pada Kakek hingga satu minggu kemudian untuk mogok makan. Realitanya, pagi ini aku sudah duduk cantik dibalik meja makan bersama dengan Kakek.

Plin-plan banget gak, sih? Tapi, yaudahlah daripada makanan seabrek di atas meja kagak ada yang makan, nanti mubazir, dosa. Emang siapa yang mau menanggung dosanya? Gak ada yang mau pasti. Sama, aku juga ogah.

Aku melirik sebentar wajah Kakek yang sama sekali tak terusik sedikit pun akan kehadiranku yang ogah-ogahan. Bibirku cemberut.

Kenapa, sih, para lelaki tajir sifatnya harus kek kutub semua? Masa meleleh nunggu mau kiamat, ya, gak mungkin, dong. Keburu koid nih ane.

Huhuhu, sedih bet dah, ah, kalau kayak gini terus.

Tak ada percakapan, hanya denting sendok dan garpu yang bertemu dengan piring memenuhi ruang makan yang bisa ditempati oleh 20 orang. Namun, kursi yang terisi sekarang hanya 2 saja.

Apa seperti ini suasana makan Kakek setiap hari? Jika iya, aku gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status