Share

16

Penulis: Eselitaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-03 15:25:38

"Apa? Dia sudah keluar?" El bertanya sambil menaikkan satu alisnya. Dia yakin 100% Sereia berhenti bekerja karena ada dirinya disini. Padahal mereka sudah berpacaran tetapi tampaknya hanya dia yang menganggap hubungan mereka.

El pun datang ke rumah Sereia setelah pulang bekerja. Sejak mengetahui Sereia berhenti bekerja, dia tidak pernah lagi tersenyum kepada pelanggan. Namun itu tidak menjadi masalah karena wajah tampannya tidak berubah.

El pikir Sereia tidak akan benar-benar berhenti bekerja hanya karena ada dirinya. Namun ternyata gadis itu melakukannya. El merasa dibenci setengah mati dan dia tidak akan menerima ini begitu saja.

Sayangnya, yang membuka pintu adalah Erix. Melihat siapa yang datang, Erix langsung menutup pintu lagi. Dia telah diberitahu oleh kakaknya bahwa El adalah lelaki yang jahat dan bisa menyakikiti mereka karena tidak memiliki hati nurani. Jadi jangan coba-coba cari masalah dengannya.

"Dimana Sereia?" tanya El.

El telah menolong mereka dan Erix tahu kalau lel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Obsesi Sang Badboy   17

    "Kak Erix, Kak Sereia sudah pulang. Apakah Kak Erix masih tidak mau keluar?!" teriak Flosie di depan pintu kamar Erix.Sereia ragu Erix akan keluar meskipun dia sudah pulang. Dia pikir, El mengatakan sesuatu pada adiknya itu sehingga dia mengirimkan pesan ke El menanyakan apa saja yang sudah ia katakan pada Erix. Setelah menerima pesan dari Sereia, El tertawa puas hingga teman-temannya bertanya mengapa ia begitu bahagia petang ini. El sengaja hanya membaca pesan dari Sereia. "Kalian berdua bereskan ruangan ini dan kamar yang lain sementara kakak menyiapkan makan malam," ucap Sereia.Sesakit apapun hatimu, kamu harus tetap kuat menjalani hidup seolah-olah rasa sakit di hatimu itu adalah debu. Sereia berkata seperti itu di dalam hati. Tanpa disangka Sereia, Erix keluar dari kamarnya. Tetapi alih-alih menemui kakak perempuannya, dia langsung tiduran di depan televisi. Perilakunya yang keluar dari kamar setelah menunggu Sereia pergi menandakan bahwa dia sedang ingin menghindari kakakn

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Obsesi Sang Badboy   18

    Sereia tentu saja tidak percaya dengan perkataan El. Tentu saja mengatakan itu wajar karena El sedang berusaha memiliki hatinya. Seolah-olah lelaki ini akan melakukan apapun termasuk mengatakan kebohongan.Sereia tersenyum kecut. "Seolah-olah aku akan percaya begitu saja. Aku sudah pernah melihat ekspresi sedih di wajah ibumu. Jika kau memiliki banyak waktu, gunakan itu untuk memperbaiki diri dan merenungi perbuatanmu.""Berlaku juga untukmu," balas El langsung. Sereia tidak tahan lagi untuk marah. Sehingga dia berkata, "Aku sudah memiliki seseorang yang kusukai dan dia sangat berbeda denganmu. Dia berkali-kali lipat lebih baik darimu. Bahkan jika kau mengemis dibawahku aku tidak akan pernah menerima perasaanmu."El yakin pria yang dimaksud Sereia adalah orang yang sama yang dibicarakan Erix.Seseorang yang ditolak cintanya biasanya masih tidak menyerah. Dan Sereia pikir, untuk membuatnya menyerah dia harus mengatakan mengenai pria lain yang jauh lebih baik daripada pria ini.El ters

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Obsesi Sang Badboy   19

    "Sudah siap berangkat? Aku akan mengantarmu sekalian saja aku berangkat bekerja," kata El. Dia melipat kedua tangannya di dada sembari menyandarkan tubuhnya pada pintu. Sereia menghela nafas. Tatapannya fokus ke depan. Dia lega semalam tidak bertemu El tetapi mengapa sebagai gantinya harus sepagi ini? El memperhatikan barang-barang yang sedang dipegang adik-adiknya Sereia. Dia menarik sudut bibir kanannya. "Apakah kalian berdua menyukai itu?" tanya El.Sereia langsung menatap El lekat-lekat. Dia berusaha memberitahu lelaki itu untuk tidak mengatakan bahwa dia lah yang telah memberikan mereka hadiah karena dia sudah memberitahu mereka bahwa dia lah yang sudah memberikan mereka hadiah. "Tentu saja kita menyukainya karena ini pemberian kakak kami!" kata Flosie. El baru membalas tatapan Sereia dengan masih menarik sudut bibir kanannya. "Baguslah kalau begitu. Dimana Erix?""Untuk apa bertanya dimana dia," ketus Sereia. "Flosie, Kai, habiskan makanan kalian! Kakak akan mengantarkan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Obsesi Sang Badboy   20

    "Selamat pagi pak," sapa Sereia ramah pada Samuel. "Jangan pernah memanggilku seperti itu Sereia! Panggil saja aku Sam!" titah Sam lembut.Tidak sopan menurut Sereia jika dia harus memanggil Samuel dengan nama saja. Dia yakin karyawan lainnya juga memanggil Samuel dengan sebutan pak. Kebaikan yang diberikan Samuel padanya sebagai bentuk balas budi menurutnya berlebihan. Sereia ingin komplain tetapi mengingat bahwa Samuel bosnya sekarang jadi dia mengurungkannya. "Baik Sam. Sekali lagi terima kasih banyak sudah mengizinkanku untuk bekerja disini.""Apakah dia pria yang dibicarakan oleh Erix?" batin El bertanya-tanya. El merasa kesal diabaikan oleh Sereia. Setelah turun dari motornya, Sereia langsung menyapa pria tampan itu. Perempuan itu bahkan sama sekali tidak menatapnya lagi. "Sereia," panggil El sambil menarik salah satu lengan Sereia. Sereia menoleh ke El kemudian menarik tangannya supaya terlepas dari cengkraman El. "Sudah sampai. Kau bisa pergi sekarang!" titah Sereia dingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Obsesi Sang Badboy   21

    "Makanlah Sereia! Jangan dilihat saja kasihan makanannya!" titah Samuel lembut. Sereia mengangguk. Makanan-makanan yang tersaji di depannya ini terlihat mewah dan mahal. Sereia sampai ragu untuk memakannya. "Sam, saya-""Ini bukan di kantor jadi tidak perlu formal begitu," potong Samuel. "Aku tidak memiliki banyak uang untuk membayar semua makanan ini Sam," kata Sereia. "Siapa yang bilang kamu harus membayarnya. Aku hanya menyuruhmu untuk memakannya dan urusan membayar tentu saja aku yang menanganinya kan aku yang mengajakmu makan malam tentu saja aku yang harus bertanggung jawab!" ucap Samuel dengan senyum di bibirnya. Sereia mengangguk kaku kemudian mulai memakan makanannya. Pada saat yang sama, Samuel memanggil pelayan untuk memesan makanan lagi. Sereia mengernyitkan alisnya. Makanan sebanyak ini saja belum mereka habiskan dan Samuel akan memesan lagi? "Tolong dibungkus ya!"Ternyata dibungkus. Sereia sempat akan protes."Untuk adik-adikmu," kata Samuel setelah pelayan itu pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Obsesi Sang Badboy   22

    "Maafkan aku sebelumnya Sam. Tetapi sepertinya malam ini kamu tidak bisa bertemu dengan adikku," kata Sereia. Dia mengatakan itu tanpa melihat ke Sam melainkan menatap ke bawah.Sam langsung memberhentikan mobilnya. "Kenapa?" tanyanya menatap Sereia lekat-lekat. Mereka baru saja membicarakan banyak hal. Wajah Samuel berseri-seri dan dia mengatakan tidak sabar bertemu dengan adik-adiknya Sereia. Namun, dalam waktu yang sangat singkat Sereia malah mematahkan keinginan Samuel. "Adik-adikku sudah tidur dan tentu saja aku tidak bisa membangunkannya," kata Sereia. Sereia tahu Samuel menganggap alasan yang ia berikan konyol. Setelah semua yang mereka bicarakan, tiba-tiba dia mengatakan alasan seperti itu. Itu karena pikirannya sedang kalut, dia jadi tidak bisa mencari alasan yang lebih bisa diterima. Alasan yang sebenarnya adalah karena Sereia sangat khawatir di rumahnya ada El. Dia tidak mau terlibat masalah lebih besar lagi dengan El. Lelaki gila itu, dia bahkan berpikir keras sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Obsesi Sang Badboy   23

    "Sudah lama sekali Sereia tidak bisa dihubungi. Apakah wanita itu berhenti menjadi wanita penghibur apa bagaimana?" tanya salah satu teman El.Sepulang dari rumah Sereia, seperti biasa, El berkumpul dengan teman-temannya. Setelah mendengar pertanyaan itu, dia melirik ke temannya itu."Memangnya kenapa kalau dia bisa dihubungi?" tanya El. "Apa kau mau membayarnya lagi?""Tentu saja El. Alasan apalagi. Sebenarnya tidak masalah jika menjalin hubungan dengannya karena kupikir dia sangat menarik tetapi dia terlalu menjaga batasan," ucap teman El itu.El menyeringai. "Kalian semua tidak akan pernah bisa mendekatinya lagi karena mulai sejak hari itu, dia milikku."Semuanya terdiam."Kalau ada yang keberatan, maju sini!" Ketika serius, El bisa sangat mengerikan.Karena El sudah mengatakan kalimat yang tisak pernah ia katakan sebelumnya, teman-teman El ini lebih memilih mengencani perempuan lain daripada harus mencari masalah dengan El. Semenjak itu, mereka tidak pernah membahas mengenai Sere

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Obsesi Sang Badboy   24

    Sereia Paman, aku sudah mendiskusikannya dengan adik-adikku dan mereka setuju untuk ikut. Tidak. Mereka memang harus ikut. Aku memaksa mereka. Kalau tidak, mereka tidak mau. Itu karena mereka berpikir paman dan anggota keluarga yang lain jahat sehingga mereka menolak untuk tinggal disana. Namun, paman akhirnuya menawari kami dengan sendirinya untuk tinggal disana sehingga aku pikir paman dan yang lain berubah. Meskipun begitu, sulit untuk meyakinkan ketiga adik-adikku. Mereka menyayangkan harus berpisah dengan teman-temannya tetapi seiring berjalannya waktu, hati mereka pasti akan terbuka pada kalian kalau kalian bersikap baik. Sekali lagi terima kasih paman. "Kamu akan menabrak batu jika tidak melihat jalan."Seseorang berkata dibelakang Sereia. Sereia tidak menoleh karena sudah tahu siapa yang berbicara. Dia tidak menanggapi dan berjalan semakin cepat. Ekspresi wajahnya yang tenang berubah menjadi dingin. Meskipun El tidak melihat wajah Sereia, tetapi dia tahu perempuan itu marah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20

Bab terbaru

  • Obsesi Sang Badboy   70

    Sereia dan ketiga adiknya pada akhirnya mencoba mengunjungi keluarga dari ayah mereka. Sereia mengajak Lingga untuk berjaga-jaga apabila mereka ditahan lagi, Lingga bisa mengambil tindakan untuk menyelamatkan mereka, jika ia bisa melakukannya. "Kenapa kamu kesini hah?! Gara-gara kamu, suamiku sampai dihajar babak belur oleh bodyguardnya juragan! Dan gara-gara kamu juga, kita semakin terlilit hutang dimana-mana!"Sereia menghela nafas. Adik-adiknya sudah bertambah besar dan mereka lebih tenang menghadapi bibi mereka, mereka sudah tidak sama lagi seperti sebelumnya. "Aku kesini ingin bersilaturahmi dengan keluarga. Maafkan semua kesalahnku dan adik-adikku bibi. Dan maaf juga apabila selama kami tinggal disini, kami merepotkan kalian," kata Sereia."Tentu saja kalian merepotkan! Kalian benar-benar tidak tahu diri dan tidak tahu diuntung!" ketus bibi Sereia."Kalau begitu kami tidak akan lama bibi, ini, untuk bibi dan paman. Untuk keluarga lain aku akan memberikannya sendiri," kata Serei

  • Obsesi Sang Badboy   69

    Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Sereia mengancam Samuel."Aku yakin kamu dikenal oleh orang-orang sebagai bos yang baik dan bertanggung jawab, Samuel. Aku juga yakin kamu tidak akan mau karirmu hancur begitu saja. Kepribadian yang kamu bangun itu, kau pasti tidak menginginkannya hancur begitu saja kan?" tanya Sereia. "Akh!"Samuel tampak frustasi. "Tidak mungkin aku kalah dari orang yang bahkan tidak bisa memberikanmu apapun kecuali penderitaan kan?""Jujur saja Samuel, aku memang mengincar uang. Maksudku, lebih tepatnya, aku lebih butuh uang daripada seseorang untuk menemaniku," kata Sereia. "El masuk penjara dan dia keluar dari penjara entah beberapa tahun lagi. Aku tidak berencana menunggu karena aku tidak tahu apakah perasaannya padaku masih ada atau tidak nanti."Samuel tampak berbinar-binar. "Mungkinkah aku masih memiliki kesempatan?"Sereia ingin membeberkan kalau dia awalnya mengincar Samuel karena hartanya tetpi dia rasa dia tidak bisa membeberkan soa

  • Obsesi Sang Badboy   68

    "Sudah lama sekali ya, Sereia, Kai, Erix, dan Flosie? Kalian terlihat baik-baik saja dan malah...bahagia."Bibi mereka, Feyre, menghampiri mereka. Sereia menyipitkan kedua matanya. "Apa yang kalian mau? Apa kalian mau seperti keluarga ayah kami? Apa kalian bekerja sama dengan mereka untuk mengendalikan kami?""Justru kebalikannya. Aku sudah mendengar tentangmu yang dijodohkan dengan seorang juragan yang sudah memiliki banyak istri. Mana mungkin kami akan membiarkannya begitu saja. Paman dan bibimu disana meminta kami untuk menyuruhmu menuruti keinginan mereka tetapi kami tidak mungkin begitu saja menyerahkanmu pada mereka. Kalian berempat, pulanglah ke rumah keluarga besar ibu kalian!""Tidak!" tegas Erix. "Aku mengerti. Kalian tenang saja, aku akan membiayai keperluan kalian," kata Feyre."Tidak perlu bibi. Kak Sereia sudah bekerja dan dia bisa menyekolahkan kami seorang diri," kata Flosie. "Apa? Benarkah itu?" tanya Feyre.Sereia menganggukkan kepalanya."Itu tidak mungkin. Kamu

  • Obsesi Sang Badboy   67

    Entah sudah berapa tahun dia tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Semenjak menembak orang, dia tidak pernah berhenti gelisah dan ketakutan. Dia memikirkan ibunya, dia memikirkan Sereia, dan dia juga memikirkan dirinya sendiri. Tak dapat dipungkiri dia khawatir berada di penjara untuk selamanya. "Jangan seenaknya menyebutku putramu, pak tua, ayahku sudah mati sejak aku masih kecil," ucap El.Pria itu tercengang. Dia tidak bisa berkata-kata. Segera dia menundukkan kepalanya dan raut wajahnya terlihat sedih. "Pergi saja kalian semua! Tidak ada gunannya menghabiskan waktu berbicara denganku!" ketus El."El, jangan seperti ini. Aku...kamu tahu tidak siapa orang yang sudah mengirimkan dua orang yang menyerangku? Aku kerap mendatangi orang yang berada di rumah sakit itu yang kamu tembak. Dia mengaku kalau yang menyuruhnya adalah Samuel. Padahal aku tidak pernah bercerita padanya mengenai Samuel. Tampaknya dia tidak berbohong. Samuel sampai sekarang masih terus menggangguku," kata Sereia.E

  • Obsesi Sang Badboy   66

    Samuel ternyata jauh lebih jahat daripada yang Sereia kira. Sereia merasa terjebak di lumpur hisap."Dia seharusnya tidak membiarkan kebocoran ini terjadi begitu saja. Apa sebenarnya alasanmu membicarakan soal itu?" tanya Sereia dingin."Aku merasa kasihan padamu. Aku tidak ingin melihatmu datang kesini lagi. Itu seperti mimpi buruk bagiku," kata orang itu. "Alasan aku tidak memaafkan El karena aku khawatir dia akan menyerangku lagi."Sereia menghela nafas. "Tidak! Dia tidak akan melakukannya lagi.""Kau pikir aku akan percaya? Dia sudah menjadi traumaku jadi menyerah saja soal El. Aku sudah membocorkan yang lebih penting daripada mengeluarkan dia dari penjara."Sereia terdiam sejenak. Jika dia bisa memilih, dia lebih memilih El dikeluarkan dari penjara daripada mengetahui tentang Samuel yang sebenarnya jahat padanya. Itu karena dia berencana tidak pernah ingin berurusan lagi dengan Samuel. "Padahal aku bisa meminta pada El untuk tidak menyerangmu lagi. Dia itu sangat luluh padaku t

  • Obsesi Sang Badboy   65

    "Terima kasih banyak bu sudah di izinkan bekerja disini lagi," kata Sereia merasa lega luar biasa."Iya Sereia. Ngomong-ngomong, aku sudah mendengar banyak dari Raden. Kamu yang semangat ya! Jangan putus asa! Adik-adikmu perlu kamu perjuangkan sampai mereka bisa sekolah tinggi! Kamu pasti bisa melakukannya. Buat orang tuamu disana bangga padamu!""Terima kasih banyak bu motivasinya," kata Sereia. "Saya benar-benar berterima kasih.""Sama-sama Sereia. Adik-adikmu sudah masuk sekolah lagi kan?"Sereia menganggukkan kepalanya. "Iya. Keadaan sudah aman akhir-akhir ini jadi aku berpikir untuk mengirim mereka ke sekolah. Karena tidak mungkin jika mereka terus menerus berada di rumah.""Ya benar. Kalau soal biaya sekolah, kamu tidak perlu khawatir. Ibu mau membantumu.""Aku juga!" sahut Raden. Sereia sedikit tercengang. "Sungguh, terima kasih.""Sereia, bisakah kamu mengantarkan ini ke meja disana?" tanya Raden. "Ya tentu saja. Bu, saya izin bekerja dulu ya?""Iya."Ketika Sereia sibuk bek

  • Obsesi Sang Badboy   64

    "Kenapa kamu mencoba lari dariku setelah semua yang kamu lakukan? Apakah kamu mau menjadi pecundang yang melarikan diri dari semua masalah yang menimpamu? Jangan bercanda denganku!" ketus Sereia dingin.El diam sejenak. Orang-orang yang berada di penjara yang sama dengan El memperhatikan Sereia dan El secara bergantian. El masih saja membelakangi sereia meskipun sudah mendengar suara wanita itu. Dia tampak tidak tertarik untuk berhadapan dengan Sereia. "Kalau iya kenapa? Sudahlah tuan putri! Sana pergi! Kamu sudah bebas dari penjahat sepertiku sekarang. Ini adalah waktunya untukmu bersenang-senang dan mencari kebahagiaan yang kamu inginkan."Sereia menendang jeruji besi yang mengurung El. "Bisa-bisanya kamu mengatakan itu setelah semua yang kamu lakukan?""Jadi apa?" tanya El. "Kamu ingin aku dihukum seperti apa atas semua kejahatan yang aku lakukan padamu?""Kau sengaja tidak mau bertemu denganku karena tidak mau mendengar hukuman atau bagaimana?" tanya Sereia. "Bukan jawaban itu

  • Obsesi Sang Badboy   63

    "Kenapa kamu terus datang kesini?"Sereia tidak pernah menyukai kedatangan Lingga. Terutama sejak saat dia menyampaikan berita dari El yang menurutnya tidak masuk akal. "Memangnya tidak boleh? Aku disini sebagai perantara pesan El untukmu. Kamu habis dari mana?" tanya Lingga. "Bukan urusanmu!" jawab Sereia ketus. "Hey, aku ini tidak pernah melakukan apapun padamu jadi jangan benci aku seperti kamu membenci teman-teman kita yang lain. Dengarkan aku, sebaiknya kamu menghilang saja dari El," kata Lingga. "Hah? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan!""El sudah tidak bisa dikenali lagi.""Katakan dengan penjelasan yang dapat aku pahami! Aku benar-benar tidak paham. Tidak dikenali lagi, maksudnya bagaimana?" tanya Sereia. Lingga menghela nafas. "Kami sebagai teman dekat El bahkan tidak tahu kalau pria itu menyimpan senjata semacam itu. Dia berani emnggunakannya. Masalahnya, dia mendapatkannya dari mana? Kami saja. Tidak. Teman kami yang lebih buruk dari El saja tidak memiliki senj

  • Obsesi Sang Badboy   62

    Sereia ingin berteriak sekencang-kencangnya. Dia bertanya-tanya kapan hujan akan datang. Dia ingin berdiri dibawah hujan. Dia ingin menikmati dinginnya angin ketika hujan deras datang. El mendadak seperti sebuah puzzle yang tidak bisa dia pecahkan.Setelah mengejarnya seperti orang gila sampai mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkannya, dia mendadak membuangnya seperti tidak membutuhkannya lagi. Memang mereka bersama lagi entah kapan. Tidak. El sempat akan dijatuhi hukuman ppenjara seumur hidup. Sereiia ingin diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada El. Ibunya El menemui Sereia di rumahnya. "Sebenarnnya apa yang terjadi antara kamu dan El?""Antara aku dann Elias? Ibu tidak mau bertanya soal kejadian waktu itu?" tanya Sereia dengan pandangan kosong ke depan. "Banyak yang mengatakan El sudah tidak tertolong lagi. Banyak yang mengatakan amit-amit memiliki anak seperti El. Dia itu...aku sendiri sebenarnnya juga sudah lelah menghadapinya. Aku berharap dia menjadi

DMCA.com Protection Status