Home / Romansa / OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU / BAB. 1 Kekasih Yang Berkhianat

Share

OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU
OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU
Author: Zemira Fortunatus

BAB. 1 Kekasih Yang Berkhianat

last update Last Updated: 2025-02-03 13:06:26

"Pokoknya kita putus, Edward!" ketus seorang gadis bernama Ranti yang baru ketahuan berselingkuh oleh kekasihnya sendiri.

"Apa kamu bilang, Ranti? Kita putus? Apakah kamu sudah gila? Jangan berpikiran macam-macam kamu!" seru Edward, pemuda yang menjadi pacarnya.

"Aku sedang tidak bercanda Edward! Aku menginginkan kita putus sekarang juga!" seru sang gadis lantang.

"Apa?" kaget pria itu bukan kepalang.

Pasalnya Ranti lah yang telah ketahuan berselingkuh dengan pesaing bisnisnya. Akan tetapi malah gadis itu yang meminta untuk memutuskan hubungan dengannya.

"Ranti, apakah kamu tidak berpikir dengan lamanya hubungan kita telah terjalin?" tanya pria itu sambil memegang erat tangan gadis itu.

"Aku ... aku akan memperbaiki diriku. Aku tidak akan sibuk-sibuk lagi. Aku akan membagi waktuku untuk dapat bersamamu. Please, Ranti. Aku tahu kamu sedang khilaf saat ini." Edward sampai memohon kepada sang pacar yang terang-terangan telah berselingkuh darinya.

Pria itu bepikir jika pacarnya berselingkuh dan dekat dengan pria lain, karena dirinya yang selalu sibuk setiap hari di perusahaan miliknya. Sehingga tidak ada waktu banyak dengan sang kekasih.

Senaif itu pemikiran Edward saat ini demi untuk mempertahankan hubungan

percintaannya dengan Ranti. Sang pria tidak sadar jika hubungannya dengan gadis itu dapat dikategorikan sebagai suatu hubungan toxic.

Namun bukannya berempati kepada permohonan Edward. Dengan cepat Ranti menghempas tangan pria itu yang sedang menggenggam tangannya dengan erat.

Lalu dengan ketus, dia pun berkata,

"Kamu tidak perlu merayuku! Asal kamu tahu dari awal aku tidak pernah mencintaimu! Kamu harus tahu itu!" ucap Ranti sinis.

"Apa yang kamu barusan katakan Ranti?" tanya Edward sangat terkejut dengan perkataan pacarnya

yang sungguh menusuk itu.

"Oh ... ternyata kamu budek rupanya, Edward? Baiklah! Aku akan mengulangnya kembali! Aku tidak pernah mencintaimu sama sekali Edward! Sejak dulu sampai sekarang!

Apakah kamu sudah

mendengar semuanya?" ujarnya setengah berteriak.

Saat ini keduanya sedang berada di sebuah taman. Untung saja di sana hanya ada mereka berdua. Sehingga semua teriakan Ranti hanya dapat di dengar oleh Edward.

"Kamu?" Edward tak menyangka dengan semua perkataan yang

terlontar dari bibir gadis itu.

"Kamu jangan main-main dengan perkataan mu, Ranti. Telah bertahun-tahun kita bersama, tapi kamu malah mengatakan tidak

pernah mencintaiku? Cih! Jangan ngarang kamu!" serunya lagi.

"Aku tidak sedang mengarang cerita Edward! Semua yang kukatakan adalah kebenaran! Aku tidak pernah mencintaimu!"

"Ranti! Jika kamu tidak mencintaiku,

kenapa kamu mau menjadi pacarku dan menjalin hubungan yang cukup lama denganku?" teriak Edward mulai emosi.

"Ha-ha-ha! Karena aku ingin mempermainkan mu!" Lalu tiba-tiba, gadis itu melempar sebuah foto seorang gadis di hadapan Edward.

"Lihat baik-baik perempuan di dalam foto itu! Biar kamu lebih mengenalnya dengan jelas!" tutur Ranti sengit.

Karena penasaran Edward pun segera mengambil beberapa lembar foto yang tadi dilempar oleh Ranti di hadapannya.

Pria itu mulai menatap dalam-dalam wanita di dalam foto itu.

"Ini kan mantanku yang sangat matre," gumamnya dalam hati.

"Apakah kamu mengenal gadis itu Edward Kenneth?" tanya Ranti ketus.

"Ya, aku mengenalnya. Dia salah satu mantanku. Kami telah lama putus. Memangnya kenapa? Apa urusannya gadis ini dengan hubungan kita, Ranti?" tanya Edward penansaran.

"Tentu saja ada! Dia adalah sepupuku! Sekarang dia depresi gara-gara kamu putuskan! Aku menjalin hubungan denganmu untuk membalaskan dendamnya kepadamu!"

"Apa? Tari, sepupumu?"

"Iya! Dia sepupuku! Kenapa? Kamu kaget? Tega-teganya kamu memutuskan hubungan dengannya Edward! Padahal Tari cinta mati kepadamu!" seru Ranti lantang.

"Hei! Tunggu dulu! Kamu jangan menuduhku sembarangan begitu!" Edward jelas tidak terima dengan

semua tuduhan Ranti kepadanya.

"Tuan Muda Edward Kenneth yang terhormat! Aku tidak menuduh Anda! Akan tetapi aku mengatakan hal yang sebenarnya terjadi! Berhenti lah berpura-pura bodoh seperti itu!" tukas Ranti tak mau kalah.

"Asal kamu tahu! Tari saat ini telah resmi menjadi penghuni salah satu rumah sakit jiwa! Dasar pecundang! Pemain wanita! Beraninya menyakiti hati kaum hawa! Pengecut kamu Edward!" Begitu tajamnya omongan Ranti kepada

Edward.

Bahkan gadis itu terdengar beberapa kali memaki-maki Edward dan mengucapkan beberapa kalimat kotor kepada pria itu.

Sepertinya Ranti sangat puas telah memaki-maki Edward. Bahkan pun dengan sengaja dia berselingkuh dengan musuh Edward demi untuk menjatuhkan mental pemuda itu dan membuatnya semakin terpuruk dalam kehidupannya.

"Ranti, tolong dengarkan dulu penjelasanku. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tolong tenanglah dulu dan biarkan aku menjelaskan semuanya," serunya lagi.

"Tidak perlu! Aku tidak sudi lagi mendengarkan semua perkataan mu yang bulshit! Akhirnya dendam Tari terbalaskan dengan sempurna! Sungguh aku tidak pernah

menyangka, ya! Selamat tinggal Edward! Semangat menikmati hari-hari kelam mu mulai dari sekarang!" ucap sang gadis lalu mulai bergegas pergi dari taman itu.

"Tunggu, Ranti! Jangan tinggalkan aku! Aku sangat mencintaimu! Please .... Aku juga akan memaafkanmu kali ini! Tolong Ranti! Dengarkan aku dulu." Edward mencoba mengejar kekasihnya.

Namun tiba-tiba muncul sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di hadapan keduanya.

Bersamaan dengan itu Edward akhirnya berhasil

meraih kembali tangan Ranti dalam genggamannya.

Lalu kaca mobil itu mulai terbuka. Di dalam mobil terlihat sosok Rian, musuh bebuyutan Edward, yang paling dirinya benci di dunia ini.

"Selamat siang, Tuan Edward!" sapa Rian penuh ejekan kepada Edward.

Lalu pemuda itu melihat tangan Ranti yang sedang digenggam erat oleh Edward.

Emosinya seketika memuncak, Rian pun segera berkata,

"Hei ... Edward Kenneth! Lepaskan tanganmu darinya! Dasar bajingan! teriaknya lantang dari dalam mobil.

"Lho memangnya kenapa jika aku menggenggam tangan pacarku sendiri?" jawab Edward tak mau kalah.

Mendengar ucapan pria itu, Ranti malah tertawa terbahak-bahak saat ini,

"Edward, kita sudah putus! Aku bukan siapa-siapa mu, lagi!" ujar Ranti tajam lalu menghempas tangan Edward dengan sangat keras.

"Ranti! Kamu ...?" Edward lagi-lagi kaget dengan perkataan

sang gadis.

Edward sudah sangat menyayangi Ranti. Sepertinya pria itu telah cinta mati kepadanya. Dia tidak mungkin melepaskan Ranti

begitu saja.

Edward mencoba kembali meraih tangan Ranti mengisyaratkan kepada gadis itu, untuk mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

Akan tetapi Rian yang baru saja ke luar dari dalam mobil lebih dulu meraih tangan Ranti dan membawanya di dalam pelukannya.

"Anda jangan memaksa! Ranti pacar gue!"

"Apa?" Edward tak semakin tak percaya.

"Ranti! Kamu ...?" Lagi-lagi Edward kaget dengan apa yang terjadi saat ini kepadanya.

"Iya! Rian adalah pacarku! Kami telah lebih lama berpacaran dan menjalin hubungan! Dia menginzinkanku untuk mendekatimu hanya demi untuk balas dendam!" seru Ranti tajam.

Namun Edward yang telah dibutakan oleh cinta terus saja memohon kepada Ranti untuk mendengar

penjelasannya.

Rian yang tersulut emosi ingin menghajar Edward saat ini juga. Dia mulai memasang kuda-kuda untuk melakukan penyerangan.

Namun sebuah teriakan dari Aksa, sang asisten pribadi dari Edward, menciutkan nyalinya.

"Tuan Rian! Jika Anda berani menyentuh kulit Tuan Muda Edward sedikit pun! Saya pasti kan Anda akan segera lenyap dari muka bumi ini sekarang juga!"

Related chapters

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 2 Ada Bukti Perselingkuhan

    "Hei, Aksa! Jangan sok jagoan Lo!" seru Ranti tak suka."Saya bukannya sok jagoan. Tapi melindungi Tuan Muda Edward adalah tugas saya!" sahut Aksa tegas.Namun Edward memberi isyarat kepada Aksa untuk tidak ikut campur.Sang asisten pribadi ingin membantah akan tetapi tatapan pria itu malah menajam kepadanya.Edward masih saja mencoba mendekati Ranti dan mulai meraih tangannya. Kali ini berhasil, gadis itu membiarkan tangannya digenggam oleh sang pria. Edward pun kembali berkata,"Ranti, please. Mari kita bicara. Aku akan menceritakan semua tentang Tari. Kamu salah sangka kepadaku," ucapnya memelas."Sayang, ayo kita pergi! Ngapain kamu masih melayani pecundang itu?" seru Rian yang telah lebih dulu masuk ke dalam mobil. Ranti lagi-lagi menghempaskan tangan Edward dengan kasar lalu berkata,"Aku tidak sudi lagi menjalin hubungan denganmu! Enyahlah dari hidupku!" Bahkan saking kesalnya kepada Edward, Ranti mendorong tubuh pria itu sampai terjatuh di tanah."Tuan Muda!" Aksa segera berl

    Last Updated : 2025-02-03
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 3 Terjadi Kecelakaan

    Para pemuda itu pun masuk ke dalam mobil. Ronand segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun mobil Edward tidak juga kelihatan."Sial! Edward ke mana! Kenapa mobilnya tidak kelihatan?" seru Ronand panik.Bahkan semua orang yang berada di dalam mobil itu juga ikut-ikutan panik. "Bukannya tadi Edward meneriaki nama Rian?" tukas Bobby."Pasti Tuan Edward sedang menuju ke apartemen Tuan Rian," sahut Aksa."Nand, segera meluncur ke sana!" seru Jemy kepada sepupunya."Beres! Gue putar balik dulu," sergah Ronand.Dengan cepat pria itu memutar balik arah mobil menuju ke apartemen Rian.Benar saja tebakan mereka. Edward memang sedang melajukan mobilnya menuju ke apartemen pria itu. Namun karena di bawah pengaruh minuman keras Edward terlihat ugal-ugalan membawa mobil. Hatinya sangat sakit saat ini, harus menerima kenyataan jika Ranti, gadis yang sangat dirinya cintai telah berani berselingkuh dibelakangnya. Sepertinya Edward mulai percaya jika Ranti memang tidak pernah menci

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 4 Menemui Opa Bram

    Seorang gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun bernama Zuri Agnesha terlihat sedang berjalan tergesa-gesa di sebuah koridor rumah sakit ternama di kawasan Jakarta Selatan. Pagi ini Zuri mendapatkan kabar jika Opa Bram, masuk rumah sakit. Membuat dirinya menjadi panik. Pasalnya, dia sangat dekat dengan orang yang telah tua renta itu. Opa Bram sering sekali membantunya dan membantu keluarganya jika mereka kesulitan dalam hal keuangan. Setelah berjalan agak lama, akhirnya Zuri sampai juga di depan ruang VVIP tempat sang opa sedang dirawat.Gadis itu langsung disambut oleh Geri, Asisten pribadi dari Opa Bram."Selamat datang, Nona Zuri." sambut Geri hangat. "Asisten Geri, bagaimana keadaan Opa? Aku sangat khawatir dengannya!" tutur gadis itu mencoba mengatur napasnya.Bagaimana tidak, sejak dirinya meninggalkan kost-kosantnya, gadis itu terus saja berjalan cepat dengan setengah berlari. Untung saja dia tidak terlalu lama menunggu bis di halte. Sehingga akhirnya Zuri bisa sampai den

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 5 Misi Penting

    "Baiklah, kalau begitu! Opa memang punya tugas penting untukmu. Berhentilah menangis dan kembali lah duduk. Opa akan menjelaskan semuanya kepadamu," tutur Opa Bram kepada Zuri.Gadis itu segera menyeka air matanya. Lalu kembali duduk di sofa."Maaf, Opa. Kalau boleh tahu, tugas penting apa yang Opa hendak sampaikan kepadaku?" tanya Zuri penasaran. Opa Bram terlihat menghela napasnya. Tiga bulan telah berlalu sejak Edward kecelakaan. Namun sampai sekarang sang cucu masih saja seperti mayat hidup. Hidup segan mati pun tak mau. Semangat hidup Edward sepertinya telah hilang. Sang cucu hanya menghabiskan waktu bermalas-malasan sepanjang waktu. Untuk itu Opa Bram menyuruh Edward untuk kembali ke Jakarta dan mengurusi satu perusahaan yang telah sang kakek percayakan kepadanya sebelumnya. "Begini, Zuri ...." Opa Bram mulai menjelaskan semuanya kepada gadis itu, jika sang opa menginginkan Zuri untuk dapat membuat cucunya, Edward Kenneth jatuh cinta kepadanya. "Opa ingin kamu membuat Edwar

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 6 Apartemen Baru

    "Maksud Anda, apanya yang telah dipersiapkan?" Zuri masih saja tetap bertanya.Pasalnya Asisten Geri tetap melajukan mobilnya menuju ke sebuah apartemen dan tetap tidak mempedulikan omongan Zuri. Namun disaat mereka mulai memasuki area apartemen tersebut, dari kejauhan Zuri dapat melihat sahabatnya, Mirah sedang memerintahkan beberapa orang untuk menurunkan banyak kotak dari sebuah mobil box."Lho, Asisten Geri? Bukannya itu, Mirah?""Betul sekali, Nona." sahut Geri singkat."Terus, ngapain Mirah berada di sini?" tanya Zuri masih saja bingung dengan semuanya."Anda akan tinggal bersama Nona Mirah di apartemen. Semua juga berdasarkan perintah dari Tuan Opa," tutur Geri menjelaskan."Apa? Tapi kok bisa?" tanya Zuri tak menyangka, dia bisa tetap tinggal bersama Mirah, sahabatnya sejak di bangku kuliah.Mobil yang membawa Zuri akhirnya sampai juga di depan mobil box tersebut. Asisten Geri segera ke luar dari dalam mobil. Lalu membuka pintu mobil kepada Zuri."Silakan, Nona.""Terima

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 7 Salah Masuk Toilet

    Hari ini hari Sabtu, hari untuk bersantai ria bagi setiap karyawan. Tak terkecuali untuk Zuri dan Mirah.Saat ini keduanya sedang bersiap-siap untuk ke luar rumah.Mirah akan ke GBK untuk joging bersama teman-temannya. Sedangkan Zuri hendak ke bandara Soekarno Hatta, karena hari ini sahabatnya yang telah lama tinggal di luar negeri akan pulang ke Indonesia.Sang sahabat meminta Zuri untuk menjemputnya di bandara pagi ini."Zuri, gue cabut duluan, ya!" pamit Mirah kepadanya."Iya, Mir. Lo hati-hati, ya!" sahut Zuri kepada sahabatnya.Tak berapa lama, gadis itu pun melihat arloji di pergelangan tangan kirinya." Ya ampun! Aku hampir telat!" Dia pun bergegas ke luar dari unit apartemen miliknya, lalu masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai dasar.Untung saja taksi online yang Zuri pesan baru saja tiba di area parkiran."Selamat pagi, dengan Nona Zuri, benar?" sapa sang sopir taksi kepadanya."Iya, Pak. Saya Zuri. Kita bisa berangkat sekarang? Soalnya saya sangat buru-buru," sa

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 8 Bertemu Jemy

    "Sial! Kok mereka balik lagi! Apa yang harus gue lakukan?" Edward dapat melihat orang-orang itu malah berbalik ke arahnya.Edward lalu memandang sekelilingnya saat ini. Tidak begitu banyak orang yang lalu lalang di sekitarnya. "Shitt!" umpatnya.Pasalnya tempat dirinya berada sekarang adalah area terbuka tidak ada sedikit pun tempat untuk bersembunyi. Edward takut, pergerakannya yang mencolok akan menimbulkan kecurigaan dari orang-orang suruhan Opa Bram.Apa lagi, beberapa saat yang lalu Edward baru saja mendapatkan pesan dari Aksa, asistennya. Jika sang kakek ingin cepat-cepat bertemu dengannya, karena ingin menjodohkan Edward dengan seorang perempuan pilihan Opa Bram kepadanya. Tentu saja Edward tidak mau dijodohkan. Maka semakin bersemangatlah pria itu untuk melarikan diri dari kejaran anak buah sang kakek.Lalu Edward pun menatap punggung gadis yang dirinya temui di dalam toilet tadi. Tiba-tiba saja timbul ide gila dari dalam pikirannya."Sepertinya, hanya gadis ini yang bisa me

    Last Updated : 2025-02-11
  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 9 Kucing Betina

    Zuri sudah tidak tahan lagi. Dia pun mulai menangis. Membuat Jemy malah menjadi sangat kaget."Lho-lho-lho! Zuri? Lo kok malah menangis, sih?" Jemy kaget bukan kepalang saat melihat sahabatnya menangis. "Habis, Lo malah memaksa gue!" ucapnya."Sorry, Zur. Baiklah gue nggak akan bertanya lagi. Tapi kan, kita ini sudah lama berteman. Selama ini kita saling terbuka, masa sekarang Lo malah berubah begitu?" Jemy mulai menurunkan nada bicaranya, agar gadis itu bisa lebih tenang.Tak lupa, Jemy menyodorkan selembar tisu kepada Zuri, untuk menyeka air matanya."Hapus air matamu. Makin jelek Lo menangis begitu!""Jemy!""Ha-ha-ha! Gue bercanda, Zuri. Elah ... sensi banget sih, Lo! Ayo cepat katakan ada apa dengan bibir Lo? Kenapa Lo sampai menangis tadi?" "Kok Lo bisa tahu, gue menangis?" tanya Zuri, mencoba untuk terus berkelit."Yaelah, Zur. Kita bukan hanya setahun dua tahun baru kenal. Tapi telah bertahun-tahun. Makanya Lo jujur sekarang, gue tunggu!" "Memangnya gue mesti jujur, Jem?"

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 13 Home Tour Apartemen Jemy

    Mirah dan Zuri memasuki apartemen Jemy dengan penuh kekaguman. Apartemen ini sungguh mewah dan besar, membuat mereka terpesona dengan segala keindahannya. Saat pintu terbuka, aroma maskulin seorang pria mulai menyelimuti ruangan itu, memberikan kesan bahwa apartemen ini benar-benar milik Jemy."Selamat datang Nona-nona, di Zona ternyaman ku! Anggap saja seperti rumah sendiri, ya!" tukas Jemy kepada kedua sahabatnya."Wah ... Jemy! Apartemen mu sungguh mewah!" puji Mirah yang dibalas anggukan oleh Zuri."Oh, yeah?" sahut Jemy sambil tersenyum."Makanya Lo jangan kelamaan jomlo, Bro! Sepertinya sudah saatnya Lo melepas masa lajang Lo!" sindir Mirah sambil matanya mengarah kepada Jemy seolah-olah ingin tahu kejelasan perasaannya kepada Zuri.Namun dengan cepat Jemy menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda bukan saatnya membahas tentang hal itu. Mirah pun menunjukkan wajah cemberutnya karena mendapat sinyal yang masih abu-abu dari pria itu.Mereka lalu berjalan masuk ke ruang tamu yang lu

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 12 Menuju Apartemen Jemy

    "He-he-he. Kamu jangan ge'er begitu! Nih ada seikat mawar untuk Mirah. Ntar kasi ke dia juga, ya?" tukas Jemy lalu menyodorkan seikat bunga lagi ke tangan Zuri."Ih, Jemy! Kamu ini! Bikin BT deh," kesal Zuri."Ha-ha-ha! Oh ya, Mirah ke mana? Ayo hubungi dia untuk ikutan bergabung bersama kita," tutur Jemy sambil mulai melajukan mobilnya, menutupi kegugupannya."Tadi dia ada janji joging dengan teman-teman kantornya di GBK. Tapi baiklah, aku akan mengirimkan pesan kepadanya, agar singgah ke apartemenmu," sahut Zuri sambil tersenyum menghirup wangi semerbak dari bunga mawar yang berwarna-warni itu. Sepertinya kali ini mereka akan ke apartemen Jemy.Sementara sang pria hanya menganggukkan kepalanya. Seraya berkata dari dalam dalam hatinya,"Semoga Zuri tidak mengetahui kegugupanku," gumamnya dalam hati.Zuri, seorang wanita yang berjiwa lembut dan penuh kasih, merasa sangat senang saat menerima seikat bunga mawar berwarna-warni dari sahabatnya, Jemy. Bunga-bunga itu berwarna merah, kunin

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 11 Ke Swalayan Bersama

    "Apa urusan gue sama Si Jemy? Ayo putar balik, langsung ke apartemen! Gue sedang tidak mau bertemu dengan salah seorang personil trio Kwek-kwek!" perintah Edward kepada sang asisten."Trio Kwek-kwek? Siapa mereka Bos?" tutur Aksa penasaran. "Cih! Masa Lo nggak tahu trio kwek-kwek yang selalu meresahkan itu?" ucap Edward lagi.Aksa yang tidak tahu apa-apa, segera menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda dirinya tidak mengerti maksud dari perkataan Edward."Serius, Bos. Saya benar-benar tidak tahu," ujarnya memelas."Dasar kuper Lo, Aksa!""Kuper? Maksudnya apa, Bos?""Yaelah Aksa, dodol! Kuper juga Lo nggak tahu apa artinya?" kaget Edward.Sang asisten kembali menggeleng-gelengkan kepalanya, pertanda dia tidak tahu maksud dan perkataan dari Edward."Kuper itu kurang pergaulan kayak Lo! Masa nggak tahu trio kwek-kwek!" kesal Edward kepada asistennya."Ya ... saya memang tidak tahu, Bos. Makanya kasi tahu dong?""Cih! Memalukan, Lo! Trio kwek-kwek itu adalah Ronand, Bobby, dan Jemy!" "O

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 10 Ditelepon Bunda Ayu

    "Aksa, apakah Bunda mengetahui jika aku pulang hari ini?" tanyanya kepada sang asisten."Maaf, Tuan Muda. Sepertinya Nyonya Ayu tahu, jika Anda pulang hari ini." sahut Edward."Sial! Gue kan sudah bilang! Jangan sampai Bunda tahu jika gue balik ke Jakarta!""Maaf, Tuan. Saya pikir tidak menjadi masalah jika Nyonya Besar mengetahui kepulangan Anda," serunya lagi."Shitt! Jadi lo yang memberikan informasi tentang kepulangan gue?" ujar Edward penuh amarah."Ma ... maaf, Bos.""Dasar bocor keliling, Lo!" marah Edward. "Pantas Opa Bram menyuruh anak buahnya untuk menangkap gue. Pasti karena Bunda mengadu kepada Opa!" tukasnya kesal. "Sekali lagi maaf, Boss." ucap Aksa memohon pengampunan dari Edward."Cih! Tak ada maaf bagimu!" sahutnya kesal."Bos, telepon dari Nyonya Ayu kenapa tidak Anda angkat. Beliau adalah orang tua Anda, Bos. Siapa tahu kan Nyonya kangen kepada Anda.""Jangan sok belagu, Lo! Ikut campur saja urusan, gue!" ujar Edward kepada asistennya.Namun Aksa terus saja membu

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 9 Kucing Betina

    Zuri sudah tidak tahan lagi. Dia pun mulai menangis. Membuat Jemy malah menjadi sangat kaget."Lho-lho-lho! Zuri? Lo kok malah menangis, sih?" Jemy kaget bukan kepalang saat melihat sahabatnya menangis. "Habis, Lo malah memaksa gue!" ucapnya."Sorry, Zur. Baiklah gue nggak akan bertanya lagi. Tapi kan, kita ini sudah lama berteman. Selama ini kita saling terbuka, masa sekarang Lo malah berubah begitu?" Jemy mulai menurunkan nada bicaranya, agar gadis itu bisa lebih tenang.Tak lupa, Jemy menyodorkan selembar tisu kepada Zuri, untuk menyeka air matanya."Hapus air matamu. Makin jelek Lo menangis begitu!""Jemy!""Ha-ha-ha! Gue bercanda, Zuri. Elah ... sensi banget sih, Lo! Ayo cepat katakan ada apa dengan bibir Lo? Kenapa Lo sampai menangis tadi?" "Kok Lo bisa tahu, gue menangis?" tanya Zuri, mencoba untuk terus berkelit."Yaelah, Zur. Kita bukan hanya setahun dua tahun baru kenal. Tapi telah bertahun-tahun. Makanya Lo jujur sekarang, gue tunggu!" "Memangnya gue mesti jujur, Jem?"

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 8 Bertemu Jemy

    "Sial! Kok mereka balik lagi! Apa yang harus gue lakukan?" Edward dapat melihat orang-orang itu malah berbalik ke arahnya.Edward lalu memandang sekelilingnya saat ini. Tidak begitu banyak orang yang lalu lalang di sekitarnya. "Shitt!" umpatnya.Pasalnya tempat dirinya berada sekarang adalah area terbuka tidak ada sedikit pun tempat untuk bersembunyi. Edward takut, pergerakannya yang mencolok akan menimbulkan kecurigaan dari orang-orang suruhan Opa Bram.Apa lagi, beberapa saat yang lalu Edward baru saja mendapatkan pesan dari Aksa, asistennya. Jika sang kakek ingin cepat-cepat bertemu dengannya, karena ingin menjodohkan Edward dengan seorang perempuan pilihan Opa Bram kepadanya. Tentu saja Edward tidak mau dijodohkan. Maka semakin bersemangatlah pria itu untuk melarikan diri dari kejaran anak buah sang kakek.Lalu Edward pun menatap punggung gadis yang dirinya temui di dalam toilet tadi. Tiba-tiba saja timbul ide gila dari dalam pikirannya."Sepertinya, hanya gadis ini yang bisa me

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 7 Salah Masuk Toilet

    Hari ini hari Sabtu, hari untuk bersantai ria bagi setiap karyawan. Tak terkecuali untuk Zuri dan Mirah.Saat ini keduanya sedang bersiap-siap untuk ke luar rumah.Mirah akan ke GBK untuk joging bersama teman-temannya. Sedangkan Zuri hendak ke bandara Soekarno Hatta, karena hari ini sahabatnya yang telah lama tinggal di luar negeri akan pulang ke Indonesia.Sang sahabat meminta Zuri untuk menjemputnya di bandara pagi ini."Zuri, gue cabut duluan, ya!" pamit Mirah kepadanya."Iya, Mir. Lo hati-hati, ya!" sahut Zuri kepada sahabatnya.Tak berapa lama, gadis itu pun melihat arloji di pergelangan tangan kirinya." Ya ampun! Aku hampir telat!" Dia pun bergegas ke luar dari unit apartemen miliknya, lalu masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai dasar.Untung saja taksi online yang Zuri pesan baru saja tiba di area parkiran."Selamat pagi, dengan Nona Zuri, benar?" sapa sang sopir taksi kepadanya."Iya, Pak. Saya Zuri. Kita bisa berangkat sekarang? Soalnya saya sangat buru-buru," sa

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 6 Apartemen Baru

    "Maksud Anda, apanya yang telah dipersiapkan?" Zuri masih saja tetap bertanya.Pasalnya Asisten Geri tetap melajukan mobilnya menuju ke sebuah apartemen dan tetap tidak mempedulikan omongan Zuri. Namun disaat mereka mulai memasuki area apartemen tersebut, dari kejauhan Zuri dapat melihat sahabatnya, Mirah sedang memerintahkan beberapa orang untuk menurunkan banyak kotak dari sebuah mobil box."Lho, Asisten Geri? Bukannya itu, Mirah?""Betul sekali, Nona." sahut Geri singkat."Terus, ngapain Mirah berada di sini?" tanya Zuri masih saja bingung dengan semuanya."Anda akan tinggal bersama Nona Mirah di apartemen. Semua juga berdasarkan perintah dari Tuan Opa," tutur Geri menjelaskan."Apa? Tapi kok bisa?" tanya Zuri tak menyangka, dia bisa tetap tinggal bersama Mirah, sahabatnya sejak di bangku kuliah.Mobil yang membawa Zuri akhirnya sampai juga di depan mobil box tersebut. Asisten Geri segera ke luar dari dalam mobil. Lalu membuka pintu mobil kepada Zuri."Silakan, Nona.""Terima

  • OH MY EDWARD : ATASANKU GEBETANKU    BAB. 5 Misi Penting

    "Baiklah, kalau begitu! Opa memang punya tugas penting untukmu. Berhentilah menangis dan kembali lah duduk. Opa akan menjelaskan semuanya kepadamu," tutur Opa Bram kepada Zuri.Gadis itu segera menyeka air matanya. Lalu kembali duduk di sofa."Maaf, Opa. Kalau boleh tahu, tugas penting apa yang Opa hendak sampaikan kepadaku?" tanya Zuri penasaran. Opa Bram terlihat menghela napasnya. Tiga bulan telah berlalu sejak Edward kecelakaan. Namun sampai sekarang sang cucu masih saja seperti mayat hidup. Hidup segan mati pun tak mau. Semangat hidup Edward sepertinya telah hilang. Sang cucu hanya menghabiskan waktu bermalas-malasan sepanjang waktu. Untuk itu Opa Bram menyuruh Edward untuk kembali ke Jakarta dan mengurusi satu perusahaan yang telah sang kakek percayakan kepadanya sebelumnya. "Begini, Zuri ...." Opa Bram mulai menjelaskan semuanya kepada gadis itu, jika sang opa menginginkan Zuri untuk dapat membuat cucunya, Edward Kenneth jatuh cinta kepadanya. "Opa ingin kamu membuat Edwar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status