Home / Fiksi Remaja / OGAH MARRIED! / Kejar-kejaran Di Atas Meja

Share

OGAH MARRIED!
OGAH MARRIED!
Author: Marthino Mawikere

Kejar-kejaran Di Atas Meja

last update Last Updated: 2022-02-28 19:49:52

“Ayolah.”

“Nggak bisa, Ma.”

“Kamu sayang Mama kan?”

“Sangat.”

“Nah itulah. Kamu itu ganteng lho.”

“Ngerti, Ma.”

“Ya udah. Lakukanlah.”

“Noooo. Please, Mama.”

“Mama udah nggak tahan. Apa Mama yang perlu cariin di sini?”

Percakapan antara Adri dengan Mama, ibunya nun jauh di sana itu sebetulnya terjadi dalam bahasa lokal mereka. Tapi apa pun itu, Adri tengah gundah bin galau. Entah karena dipengaruhi orang atau sesuatu kondisi tertentu tapi sudah beberapa kali ini sang ibu menelpon. Topik obrolan sih awalnya biasa saja. Menanyakan kondisi kesehatan, cuaca, biaya sekolah. Tapi ujung-ujungnya selalu bertanya lagi kapan dirinya punya jodoh.

Jodoh? Halowww, pacar pun dirinya belum punya. Pacaran pun belum pernah. Means what? Yup! He’d never been kissed before. Sekalipun ia berasal dari sebuah desa yang tergolong terpencil bukan berarti ia tidak mengikuti perkembangan zaman. Koq tega sih di era kayak gini mau nikahin anaknya yang masih SMA!

*

Prannngggg!!!

Sebuah tempat alat-alat tulis berbahan kaleng terbanting ke lantai dan isinya pecah berhamburan. Cukup berisik sebetulnya. Tapi suara bising yang terjadi ternyata tenggelam oleh keriuhan lebih dahsyat yang terjadi ke kelas 11 IPA 1. Suasana di dalam kelas tadi memang sedang super berisik. Penyebabnya gara-gara di jam pelajaran yang tengah kosong itu ada dua orang remaja tengah berulah.

Aksinya? Kejar-kejaran!

Ini memang beda dengan kejar-kejaran full romantis versi Galih - Ratna. Pun beda dengan kejar-kejarannya sepasang artis Bollywood di taman dengan segerombolan penari latar yang bisa muncul sewaktu-waktu di mana saja. Kejar-kejaran yang saat itu berlangsung di dalam kelas sangat beda kelas. Pasalnya, kejar-kejaran itu bukan dilakukan sepasang remaja lain jenis yang sedang dirundung asmara melainkan sepasang cowok yang saling tidak suka. Dan – nah ini yang jadi penyebab keriuhan - kedua remaja tadi berlarian dengan cara lincah melompati meja demi meja sambil disoraki siswa-siswi sekelas sebagai penontonnya!

Ada yang lebih gila dari itu?

Belum semenit yang lalu mereka hanya berlari di lorong-lorong kelas. Kini keduanya melanjutkan acara kejar-kejaran dengan berlari-lari di atas meja. Adalah Adri yang bertindak sebagai pemburu dengan Arjun sebagai pihak yang diburu. Suara anak-anak sekelas terpecah dua yaitu mereka yang mendukung Arjun maupun yang mendukung Adri.

“Ayo Adri! Ayooo....”

“Hebat Arjun. Ayo lari terussss...”

“Ayo tangkep, Adri. Yaelaaaah.... masa’ lolos lagi seeeh?”

“Arjuuuun, lari ke pojooook. Awas kejedot dinding! Sayang nanti dindingnya!”

Adri masih terus gigih mengejar dengan kelincahan yang terlihat di atas rata-rata. Suasana di dalam kelas semakin riuh, seolah menonton final lari halang-rintang versi baru antara dua cowok yang sama-sama jago berlari.  Diiringi suara-suara derap kaki di atas meja, tanpa ampun beberapa buah buku, penggaris, pulpen, pinsil milik beberapa siswa jadi ikut terpental dan bahkan terinjak-injak. Buku tulis milik Farel yang tadinya dalam keadaan terbuka dan polos, serta mertas mendapat ‘stempel’ yang sempurna ketika halaman kiri dan kanan buku dijejak bekas sepatu keduanya.

Beberapa siswa yang asyik dengan tontonan “lari halang-rintang di atas meja” tampaknya merelakan ketika alat-alat seperti penggaris, busur, pinsil dan pulpen yang tadi terinjak kini berubah wujud karena patah, pecah, atau tercabik. Bagi mereka nampaknya tak masalah apabila barang-barang itu menjadi rongsokan. Yang penting pertunjukan yang mereka lihat jangan sampai terlewat. Isengnya lagi, tiga dari siswa-siswa yang menonton malah membuat taruhan kecil-kecilan. Dua orang lain sibuk merekam dengan kamera ponsel!

Waktu sudah berjalan lebih dari satu menit dan mulai terlihat bahwa Arjun kelelahan. Dengan disoraki seluruh siswa Adri semakin bernafsu melompati meja demi meja untuk mengejar Arjun yang kini mengarah ke depan kelas.

Setelah beberapa saat berlari dari meja satu ke meja lain, pada suatu kesempatan Arjun melompat ke meja di depan meja guru. Tapi, seperti halnya bidak catur rupanya langkah itu adalah bagian dari rencana Adri. Akibatnya Arjun kini terjebak di sudut. Tak bisa berkutik gara-gara Adri menggiringnya ke sudut sana.

“Cukup! Elo menang. Tarzan, elo menang.”

Merasa kalah secara fisik, capek, dan juga puas karena cukup lama mengerjai Adri yang tadi dipanggilnya ‘Tarzan’ Arjun kini menyerah. Diiringi suara tepuk tangan anak-anak satu kelas, ia melompat turun. Saat menjejak lantai Arjun sadar bahwa ia dituntut untuk gentle dan harus menyerahkan benda yang membuat Adri tadi gigih mengejarnya. Secarik kertas ia keluarkan dari kantong baju. Namun saat hendak menyerahkan kertas di genggaman tangannya mendadak Arjun melempar kertas yang sudah terlipat-lipat itu ke suatu arah. Adri hanya melihati ketika lipatan kertas yang dilempar kini melenting di atas kepalanya dan kemudian ditangkap orang lain. Dessy, kekasih Arjun.

Adri terkejut bercampur sebal atas ulah Arjun yang ternyata masih mengerjainya. Dalam posisi masih berdiri di atas meja tangannya menuding-nuding Arjun.

“Curang!” teriaknya.

Pintu kelas mendadak berderit menandakan ada seseorang yang baru saja memasuki ruangan kelas.  Arjun yang terkaget dengan refleks buru-buru duduk di salah satu bangku kosong dan diikuti Dessy. Begitupun siswa-siswa lain yang buru-buru duduk secepat mungkin.

Adri yang malang. Jantungnya seperti copot saat itu juga ketika melihat Ibu Sissy berdiri di pintu masuk. Wali kelas mereka yang dijuluki beberapa anak di kelas sebagai The Punisher atau Mak Lampir atau Darth Vader atau Sadako atau...

"Duduk!"

Suara Ibu Sissy yang menggelegar langsung membuat Adri ciut. Tanpa berpikir panjang ia mematuhi apa yang tadi diperintahkan. Tapi ia tak menduga kalau ulahnya ternyata makin membuat Ibu Sissy murka.

"Adri, kamu membandel ya?"

Wajah Adri pucat pasi. "Tap-tapi... i-ibu tadi... menyuruh... s-saya duduk."

"Ibu suruh kamu duduk di kursi dan bukannya duduk di atas meja!"

*

Related chapters

  • OGAH MARRIED!   Pakar Perundungan

    Sehabis pelajaran olahraga, saat mengganti baju di toilet, Adrianus dikerjai lagi. Entah siapa yang jadi pelakunya. Kamar mandi pria di sekolah itu punya sekat-sekat toilet dan Adri menggunakan salah satu tempat itu untuk mengganti baju. Karena kebetulan di toilet yang dia masuki tidak ada tempat mencantel baju, ia menyangkutkan begitu saja kaosnya yang sudah sangat berkeringat di pintu toilet bersama dengan seragam yang akan ia pakai setelah itu. Tidak lama kemudian ia menyadari kedua pakaian itu tak lagi di tempatnya. Ia meminta dengan sopan untuk dikembalikan, tapi tidak ada yang tahu siapa pelakunya. Tidak ada juga yang tahu dimana mereka menyembunyikan. Mereka seperti sepakat menyatakan tidak tahu. Ada juga satu anak lain yang tahu tapi sepertinya terlalu takut untuk mengatakan kebenaran. Ini membuat Adri mau tidak mau harus keluar kamar mandi dan mencari kesana kemari. Dan dalam pencarian itulah mukanya harus merah padam menahan ma

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   Jiwa Petualang

    Pernah suatu saat dalam pelajaran Bahasa Inggris, para siswa diminta membaca buku berbahasa Inggris yang bisa dipinjam dari perpustakaan atau bawa sendiri dari rumah. Di situ para siswa harus memilih sebuah buku dan menguasai satu bab sebelum kemudian memberikan penjelasan di depan kelas namun dalam Bahasa Inggris. Bukunya boleh fiksi atau non fiksi. Ini sudah dilakukan minggu lalu dan minggu ini, tepatnya hari ini, juga dilakukan pengajaran dengan cara yang sama. Apa yang dibaca siswa pada hari itu haruslah sama dengan yang dibaca minggu lalu.Nah, di sinilah kreatifitas iseng Arjun bekerja. Ia melihat bahwa buku yang dipilih oleh Adri adalah sebuah buku dimana cover bukunya ada dua buah. Cover pertama yang menyatu dengan buku, dan cover kedua sebagai cover utama adalah yang full color dan bisa dilepas.Hari itu, Arjun kembali mengerjai Adri. Ia rupanya sudah merancang sejak kemarin untuk melakukan aksi isengnya. Ketika guru keluar ruangan

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   Di Ajang Pentas Seni

    Latar belakang Adri memang beda dan tidak ada yang istimewa dari dirinya. Latar belakang ekonominya biasa saja. Miskin sekali jelas tidak, namun ia sangat jauh untuk bisa disebut kaya. Si Bopung, alias bocah kampung adalah julukan yang diberikan Arjun cs. Si bopung yang sudah tak berayah ini di beberapa hari pertama sudah lazim dipanggil ‘Tarzan’ karena ucapan dan ulahnya yang memang ‘katro'' alias kampungan sekali.Tentu tidak semua masalah yang Adri alami adalah karena ulah Arjun. Terlepas dari itu Adri memiliki kebiasaan-kebiasaan yang terbawa-bawa dari kampung halaman yang tak lagi lazim ketika diterapkan di kota besar seperti Jakarta. Dan kebiasaan-kebiasaan yang terasa aneh itu jelas saja menjadi jalan untuk dirinya mengalami perundungan. Butuh penyesuaian cukup lama sebelum kebiasaan kampungannya menghilang. Memasuki bulan ketiga, tak ada lagi kejadian Adri mengangkat satu kaki di bangku ketika menikmati

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   Manggung

    “Lu pegang-pegang gitar, emangnya tau cara mainin?”Dengan semangat, Adri – lagi-lagi dengan wajah lugunya – mengangguk. Berkali-kali malah. Sebuah gestur yang menurut Arjun layak disematkan buat orang bodoh.“Sadiki.”“Ha?”“Maksudku…. Bisa sedikit.”“Oh.” Arjun mengangguk-angguk. “Biasa main di kunci apa?”“Kunci C,” jawabnya dengan semangat 45.Melihat jawaban spontan dan mantap tapi hanya di kunci C membuat Arjun tertawa. Tawa Arjun kemudian diikuti oleh ‘bodyguard’ tadi yang ada di sampingnya. O ya, namanya Nathan.“Bisa kunci C aja bangga,” cetus si bodyguard.“Lagu daerah aku banyak tau. Aku suka.”Arjun dan temannya makin kencang tertawa.“Lagu Maroon 5 ada yang lu tau?”“Siapa itu Marun?” Adri mengerenyi

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   Pembalasan Yang Manis

    “Para hadirin sekalian, berikutnya kita akan tampilkan performer selanjutnya. Setelah kita puas disajikan penampilan lawak yang tidak lucu, maka berikut ini kami tampilkaaaaan…. Aaaaanusssss….” Para penonton seketika terbahak. Dan Arjun yang pura-pura sadar akan kesalahannya langsung sok memperbaiki. “Maaf, maksud saya kita akan saksikan penampilan Adrianuuuuusssss….” Dengan canggung Adri naik ke atas panggung, Senyum tidak, diam tidak. Kecanggungannya benar-benar total dan itu membuat Arjun gatal untuk kembali mengerjai Adri. Ia lalu membisiki ke telinga Adri. “Kamu itu harus hormat dengan membungkuk dalam-dalam. Mula-mula ke bagian kiri, kanan, dan terakhir membungkuk untuk ke bagian depan.” Paham. Adri tersenyum dengan kikuk. Ia lalu membungkuk ke penonton di kiri panggung. Selanjutnya ia membungkuk ke penonton di kanan panggung. Sadar bahwa Adri akan membungkuk ke penonton di depan panggung, Arj

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   We Want More!

    Dan setelah benar-benar reda, Adri mempersiapkan diri. Kedua tangan beserta seluruh jari sudah di tempat yang tepat sampai kemudian ia benar-benar menyanyikan lagu tadi.Dalam sepuluh detik, situasi berbalik 180 derajat. Seluruh penonton merinding bulu kuduknya. Ada yang membelalakkan mata. Ada yang pula yang tak bersuara namun mulut mereka terbuka lebar. Dan ini tanpa kecuali terjadi pada diri Arjun yang gagal menyembunyikan kekagumannya pada Adri dimana itu secara jelas ia tunjukan di sebuah panggung yang ditonton banyak orang.Adri boleh saja hanya memainkan guitar cover dan lagu yang dinyanyikan pun ‘cemen’ karena hanya sebuah lagu kanak-kanak yang sederhana. Tapi yang di luar dugaan atau perkirakan banyak orang adalah bahwa lagu yang dimainkannya itu telah diaransemen secara seksama, canggih, dan penuh improviasi. Di-aransemen dengan genre musik Jazz, lagu itu jadi punya warna sangat berbeda. Jari-jarinya tak hanya

    Last Updated : 2022-02-28
  • OGAH MARRIED!   Gen Petualang

    Seiring berjalannya waktu lama-kelamaan Adri pun mengubah sikap dengan tidak mau ambil pusing terhadap teman-teman sekelas. Ia jadi cenderung pendiam dan mulai menerima keadaan apa adanya. Ia yang bosan mengeluh, perlahan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Cara ini cukup efektif karena dampaknya, melakukan tugas sendirian kini tak lagi ia anggap menyedihkan. Tak memiliki banyak teman tak membuatnya larut dalam duka. Dengan gen petualangnya ia malah menikmati keterkucilannya karena dengan sedikitnya bersosialisasi hal itu membuat dirinya memiliki lebih banyak waktu untuk belajar lebih giat demi mengejar ketertinggalannya. Sifat gigih, yang umum melebur pada darah seorang perantau, tergambar dalam karya nyatanya sehari-hari. Dan kegigihannya belajar memang membuahkan hasil. Kendati tidak mencapai level siswa terpintar atau terjago, mata pelajaran utama dalam waktu tiga-empat bulan dengan cepat ia kuasai. Secara perlah

    Last Updated : 2022-03-11
  • OGAH MARRIED!   Gambar Kartun

    Pekik yang keluar dari mulut Dessy itu mengagetkan Adri. Dessy mendelik marah pada Adri yang saat itu sedang membawa ember yang penuh berisi air. Air itu akan digunakan Adri untuk membersihkan meja-meja yang kotor karena ulahnya dan Arjun. Ini memang bagian dari pendisiplinan yang Adri mau terima secara legowo.“Shit kenapa?”“Elo ngerjain gue ya?”Adri menggeleng cepat.Dessy yang tak percaya kembali berteriak. “Bohong! Matanya di mana sih? Elo sengaja numpahin air di ember ke gue kan? Hayo ngaku.”Ohhh itu yang jadi penyebab kemarahannya.Adri kembali menggeleng. “Kita bawa ember tujuannya for, eh… untuk membersihinkan meja di kelas.”“Ngomong aja gak becus,” ucapan Dessy terdengar ketus. “Elo mau bersihin meja gara-gara elo tadi lari-lari di atasnya kan? Elo dendam sama Arjun tapi kenapa sepatu gue yang disirem?”

    Last Updated : 2022-03-13

Latest chapter

  • OGAH MARRIED!   Sebuah Ajakan

    Dion yang baru saja bersiap pergi melihati sepasang ankle boots yang menutupi mata kaki dan bagian bawah kaki seorang wanita. Matanya menelusuri ke atas, mulai dari betisnya yang putih dan bunting padi, jins cabik, atasan model sabrina dengan bahu terbuka, dan akhirnya pemilik wajah itu. Dewi. Astaga, Dion sampai terpana. Wajah gadis itu kini berubah dewasa, lebih matang, dan amat cantik. Sangat berbeda dengan sembilan tahun lalu, Dewi kini tampil penuh pesona. Ia mengulurkan tangan ke arah Dion. “Mudah-mudahan kamu masih kenal aku.” Dion menyambut uluran tangan Dewi dan merasakan betapa lembutnya telapak tangan gadis yang kini tampil sangat matang itu. “Tentu. Bagaimana mungkin aku lupa.” Ia tidak enak juga karena mereka masih bersalaman dan adalah Dewi yang terus menggenggam tanpa melepas. Walau begitu banyak berubah, sikap kenesnya ternyata tidak. &nb

  • OGAH MARRIED!   Pertemuan Tak Terduga

    Hubungan dirinya dengan kekasihnya makin manis pasca menyusulnya Dion ke Jakarta. Bahagia itu mengharu-biru dan Dion sepertinya menjadi orang yang terpapar bahagia luar biasa. Di bandara Jakarta, ia bertemu kembali dengan orangtua Dessy yang menantinya di pintu keluar usai tuntas urusan di pengambilan bagasi. Pelukan Pak Aldo begitu hangat bak seorang ayah yang kehilangan anaknya sekian lama. Sebuah kejutan manis Dion dapatkan. Ia terpana melihat ibunda Dessy tengah menggandeng seorang bocah laki-laki berumur sekitar lima tahunan. Setelah memeluk bahu wanita itu yang masih tetap segar dibanding sembilan tahun sebelumnya, barulah Adri diberitahu bahwa bocah itu tak lain adalah adik kandung Dessy. Sempat tidak percaya, Adri lantas membalik badan dan menanyai Pak Aldo. “Betul, oom?” Pak Aldo tersenyum. “Akibat metode S-mu itu.” Seketika keduanya terbahak. Sepertinya ada sesuatu di masa lalu yang membuat keduanya tertawa terpingkal-pingkal ketika mendengar ‘metode S’ yang tentu saja D

  • OGAH MARRIED!   Another Kiss

    “Iya. See? Aku menghargai pemberianmu. Kecuali kipas angin ponsel yang sudah lama aku buang karena sudah tak lagi berfungsi.” “Seperti syair lagumu, begitulah aku saat ini. Lelah didera rindu yang mencabik tanpa henti.” Sebuah sentuhan kecil terasakan. Dion menoleh dan melihat jemari Dessy menyentuh telapak tangannya. Betapa besar keinginan Dion untuk membalas. Namun pikiran lain menghalangi usahanya “Terima kasih untuk perhatianmu. Tapi aku tetap yakin tidak banyak yang bisa aku berikan untuk membahagiakanmu.” “Dengan kuatnya kemauan kamu pikir perbedaan tidak mampu teratasi?” “Kamu pernah punya pacar dari rakyat jelata?” “Jadi menurutmu uang adalah standar kebahagiaanku?” “Memangnya apa yang bisa kuberikan untukmu?” “Kamu tak merasa memiliki banyak nilai kemanusiaan yang bagus untuk dibagikan?” “Kamu tahu atau tidak sadar sih bahwa dirimu itu super nekad?” “Tidak jadi masalah bagimu kalau punya pacar seperti itu kan?” “Kenapa kalau kutanya kamu selalu balik bertanya?” Des

  • OGAH MARRIED!   Bebi Co Cwit

    Tapi, ternyata ada gunanya juga Dessy selama ini suka menikmati tayangan Crime Scene Investigation. Berbagai seri yang ditonton ternyata membuatnya kritis menyikapi kasus ini yang melibatkan dirinya sendiri. Bantahan dari Jason yang coba didukung oleh Astrid jadi mentah seketika saat Dessy menunjukan rekaman CCTV yang tersimpan di ponselnya. Jason pun luluh. Kebusukannya terbongkar. * “Lagu yang tadi kamu nyanyiin di cafe, indah lho.” Kalimat itu memecah keheningan di dalam kabin taksi yang mengantar kepergian Dessy ke bandara dengan ditemani Dion. Di bangku belakang keduanya memang hanya diam sejak lima menit lalu taksi yang mereka tumpangi meninggalkan lobby hotel. “Lagu itu menurutmu indah?” “Iya. Indahnya pake banget. Judulnya apa sih?” Dion menoleh ke arah Dessy dan tersenyum lebar. “Thank God You’re Mine.” Dessy tersipu. “Lagu yang indah lebih mudah terci

  • OGAH MARRIED!   Rahasia Yang Terungkap

    Gimme your heart. Be with me forever. I’m gonna thank God when you’re mine. Penonton bertempik sorak akibat permainan musik dan vokal yang memanjakan telinga. Lengking siulan terdengar dari beberapa orang. Para pengunjung yang menonton pertunjukan Dion serentak melakukan penghormatan sembari berdiri, standing ovation. Dion kini turun panggung sambil menyerahkan gitar yang tadi dimainkan ke pemandu acara. Dengan canggung karena disalami serta ditepuki pundaknya oleh beberapa dari para pengunjung, Dion mendekati meja di mana Dessy sebelumnya duduk di sana. Helaan nafasnya terhenti seketika saat melihat tempat itu telah kosong. Tak ada lagi Dessy di sana. * Taksi air yang dikemudikan oom Allo membelah permukaan laut yang membiru. Hatinya riang karena sejauh ini pemasukan yang ia dapat melebihi daripada biasanya. Kegembiraan itu ia bagikan pada pa

  • OGAH MARRIED!   Pujangga Pelantun Cinta

    Dessy terpekur. Apa yang hendak laki-laki itu lakukan dengan membuatnya pingsan? Ia bergidik memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi seandainya ia tidak pergi dari café dan terbawa ke kampung tempat Dion. Kampung itu bukan tempat ideal memang. Tapi tanpa sadar peristiwa terdamparnya ia ke tempat itu justeru menyelamatkan dirinya dari cengkeraman dan rencana licik dari orang yang selama ini ia pikir adalah pendamping setianya. Dan siapa yang akan menyangka bahwa selain itu ia pun masih menelikung dirinya dengan menjalin hubungan dengan Astrid? Seusai dari kantor manajer café, Dessy kembali ke mejanya. Kue pesanannya masih utuh. Bedanya semua pesanan di atas meja itu kini tak lagi membangkitkan seleranya. Begitu pun live music di café yang tak lagi mampu memupus kegalauan. Dessy menyandarkan tubuh di bangkunya. Mendadak kelopak matanya memberat. Matanya sembab. Tak tahan dan tak menduga akan adanya pengkhianatan yang

  • OGAH MARRIED!   CCTV Pengungkap Misteri

    Dessy merasa seolah-olah kembali ke peradaban ketika menginjakan kaki kembali di mall yang merangkap sebagai hotel tempatnya tinggal. Kendati tak ada lagi hawa beraroma kelembaban laut, ia lebih senang berada disana. Ia lebih menikmati seliweran kendaraan di sana-sini, deretan gedung, keramaian orang, dan sajian kuliner di resto atau cafe. Seolah merayakan kemerdekaannya, kakinya langsung ia ayunkan ke cafe yang sehari sebelumnya ia datangi bersama Jason. Setelah mengambil posisi duduk di dekat jendela kaca segelas Vanilla Latte beserta tiga cupcakes dan brownies langsung ia pesan. Badannya terasa sedikit capek setelah perjalanan dengan kapal kayu. Rasanya tak salah sedikit memanja diri dan menambah energi dengan kudapan tadi. Penampilan live music seorang pengunjung yang secara mendadak mendaftarkan diri mencipta suasana yang semakin rileks. Dari posisi tempatnya duduk, Dessy m

  • OGAH MARRIED!   Dugaan Pembiusan

    "Kamu juga sih. Pingsan koq betah sampai hampir setengah jam." "Gue juga nggak ngerti. Pingsan itu kan normalnya cuma sebentar." Dion agak terkaget. "Kamu juga mengerti bahwa pingsan tak seharusnya begitu lama?" "Ya." “Lantas, kenapa kemarin saat jatuh di dermaga, kamu malah pingsannya lama sekali?” "Gue nggak tahu! Elo sendiri tahu penyebabnya?" Pertanyaan cerdas, kata Dion membatin. Ia mulai berpikir mengenai keanehan yang terjadi. “Betul juga ya. Memang apa yang kamu lakukan sesaat sebelum ke dermaga buat menyusulku?” “Setelah acara audisi?” “Ya.” Sambil keduanya tetap mengobrol di dermaga, Dessy berpikir sesaat sebelum memberi jawaban. “Ke cafe.” “Minum?” “Jelas.” “Dengan siapa kamu kesana?” “Koq elo tau sih kalo gue ke situ nggak sendirian?" “Sekedar insting. Aku yakin kamu tak sendirian ke café.”

  • OGAH MARRIED!   Tiket

    Keakraban terajut kembali ketika keduanya tertawa bersama. Antara Dessy dengan Dion kini tak ada lagi sekat yang menghalangi kedekatan pergaulan mereka. Sementara keduanya berbagi cerita, di tengah alun ombak dan desau angin speedboat terus menyelusur. Melintasi alur penuh keelokan dari Taman Laut Bunaken. Kecepatan diatur sedang saja atas permintaan Dessy.* Hilangnya Dessy dari sejak kemarin sore tanpa meninggalkan kabar mulai mengherankan Astrid. Melalui telpon di kamar hotelnya, ia menghubungi Jason di kamar lain. "Kamar Dessy kosong ya? Dari kemarin gue telpon gak diangkat-angkat. Ponselnya juga tulalit melulu. Gue ketok-ketok pintu juga nggak ada tanggapan." "Mungkin, e... mungkin... anu... dia nginep di... itu lho....

DMCA.com Protection Status