Share

Bab 103. Bukan Arya

"Den, makan dulu ya? Mbok udah masakin kesukaan aden--eh maksudnya..." Suara Mbok Eka berseru saat Arya keluar dari kamar tempat salat. Keningnya mengernyit saat Mbok Eka tidak melanjutkan ucapannya.

"Sembari nunggu non, aden bisa makan dulu ya. Maaf kalo nanti masakan Mbok engga enak."

Arya tersenyum tipis. "Enggak Bi. Aku enggak enak kalau tuan rumahnya engga ada. Laila juga belum pulang."

Wajah Mbok Eka nampak sendu. Berpikir bahwa di depannya ini jelas tuan rumah. Tapi, bagaimana caranya agar dia mengatakan itu kepada Arya?

Krruuyukkk

Suara dari perut Arya menggema. Membuat suasana mendadak hening dan...

"Ppffftt..." Mbok Eka tidak bisa lagi menahan tawanya. Tawanya lepas bersamaan Arya yang menunduk malu. Benar-benar situasi yang memalukan! Perutnya malah berbunyi begitu keras.

"Kalau non Laila tahu tamunya menahan lapar, nanti dia marah sama Mbok. Bisa-bisa Mbok dipecat sama non Laila. Jadi, aden makan saja ya? Jangan malu kok, anggap aja ini rumah aden sendiri," ucap Mbok E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status