Share

Gelisah

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2024-12-17 15:41:42

Suri muntah sedikit, tetapi cukup membuat tubuhnya melemas. Berpegangan pada tepi wastafel, ia menyalakan keran dan membasuh wajah beberapa kali. Perlahan, Suri mengatur napas sembari memperhatikan pantulan wajahnya di cermin.

"Apa ini efek dari obat yang aku minum?" gumamnya pelan.

Lambungnya memang lebih sensitif sejak menjalani operasi tumor dan bedah plastik. Terlebih, ia harus meminum banyak obat setiap hari.

Hanya saja, ini terasa berbeda. Ia merasakan kegelisahan yang tak dapat dijelaskan.

Saat berjalan ke ruang tamu, pikirannya tiba-tiba melayang pada sesuatu yang selama ini ia abaikan. Selama menjalani perawatan di rumah sakit, ia belum datang bulan. Suri mengernyit, mencoba mengingat apa yang dikatakan dokter sebelumnya.

Dokter memang memberitahu bahwa siklus menstruasinya akan terganggu akibat obat-obatan pasca operasi. Namun tetap saja, rasa khawatir mulai menyelinap di hati Suri.

“Tidak mungkin .…” Suri menelan ludah, menolak membiarkan pikirannya melangkah lebih jauh.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Wanita Bertopeng

    Senyum Suri memudar, dan ia menunduk sejenak sebelum menjawab. “Saya mengalami kecelakaan mobil. Papa saya meninggal dalam kecelakaan itu, dan saya terluka parah. Setelah sembuh, saya menikah dan memutuskan untuk tidak bekerja lagi.” Wajah Tuan Cahyadi berubah serius. “Saya turut berduka, Suri. Itu pasti masa yang sangat sulit untukmu.” “Benar, Paman. Tapi, sekarang saya ingin melanjutkan karier sebagai arsitek. Saya sedang dalam proses perceraian,” pungkas Suri apa adanya.Tuan Cahyadi mengangguk pelan, sementara Nyonya Helena menyentuh tangan Suri dengan lembut. “Kami mengerti. Jangan khawatir, Suri. Kamu memiliki bakat yang luar biasa. Kami akan membantumu mendapatkan pekerjaan,” ujar Helena dengan senyum tulus. Tuan Cahyadi melanjutkan, “Besok di pesta ulang tahun saya, kamu akan memberikan sambutan pembuka. Saya akan memperkenalkanmu kepada para pengusaha properti dan arsitek terkemuka. Kamu bisa memulai lagi dari sana.”Suri merasa haru. “Terima kasih banyak, Paman, Tante

    Last Updated : 2024-12-17
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tampil Cantik

    Pencarian topeng yang sempurna menjadi agenda pertama Suri di pagi hari. Meski awalnya sulit menemukan yang cocok, akhirnya Suri berhasil mendapatkan topeng elegan berwarna emas dengan hiasan bulu halus. Suri memandang topeng itu dengan senyum tipis. “Kurasa ini cukup bagus, Ray. Aku bisa tampil di depan para tamu, tanpa mereka perlu tahu siapa aku sebenarnya," ucap Suri meminta pendapat sahabatnya. Raysa, yang sedang sibuk memilih aksesori, mengangguk kecil. “Iya, topeng ini serasi dengan gaunmu. Yakinlah, malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan untukmu, Suri.” Suri mengangguk, merasa lebih percaya diri dari sebelumnya. Setelah mendapatkan topeng, Raysa mengarahkan mobilnya ke rumah Suri untuk mengambil gaun pesta. Dalam perjalanan, ia tak henti-hentinya mengingatkan Suri supaya menghafalkan kata sambutan, agar bisa berbicara dengan lancar. “Aku masuk dulu untuk mengambil gaun, Ray,” ujar Suri saat mobil Raysa sudah berhenti di depan rumahnya. "Cepat sedikit, ya! Kit

    Last Updated : 2024-12-18
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Malam Kebangkitan

    Raysa memarkir mobilnya di depan sebuah ruko dengan cat dinding berwarna putih gading. Papan neon bercahaya bertuliskan "Lavina Beauty Studio", lengkap dengan logo mawar menyala terang di hadapan mereka. Suri menatap pintu kaca salon itu yang telah berganti dengan model geser otomats."Salon ini jadi lebih bagus," ujar Suri takjub."Iya, dulu hanya ada empat kursi dan meja rias sederhana. Tempat ini adalah pelarian kita setelah selesai ujian,” ujar Raysa tertawa ringan.Begitu melangkah ke dalam, mereka disambut oleh seorang pegawai muda yang berdiri di meja resepsionis."Selamat datang di Lavina Beauty Studio. Ada yang bisa kami bantu?"“Kami ingin memesan make-up dan hair do, tapi harus ditangani oleh Kak Arjuna. Kami dulu langganan di salon ini,” jawab Raysa mantap.Pegawai itu mengantar mereka ke area kursi yang tertata rapi. Tak lama kemudian, muncul seorang pria dengan dandanan modis dan rambut hitam berkilau. Dia bernama Arjuna—MUA terbaik salon itu.“Kak Arjuna, masih ingat ka

    Last Updated : 2024-12-18
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Penampilan Perdana

    Romeo menuruni dua anak tangga sekaligus sambil membawa kotak kado berbalut pita emas di tangannya. Kado itu ia siapkan khusus untuk Tuan Cahyadi yang akan merayakan ulang tahun ke-60.Isi dari kado tersebut adalah sepasang pena Montblanc Meisterstück edisi terbatas, lengkap dengan ukiran nama Tuan Cahyadi di bagian penutupnya. Mencerminkan rasa hormat dan kekagumannya terhadap sosok yang menjadi panutan di dunia bisnis.Di lantai satu, Diva telah menunggu. Tatapan mata wanita itu tidak bisa berpaling dari Romeo yang terlihat gagah, dan memancarkan wibawa seorang laki-laki yang telah meraih banyak pencapaian. Aroma parfum Midnight Onyx yang dipakainya menyebar halus ke seluruh ruangan, menambah daya tarik pria itu.Diva menelan ludah, mencoba meredam debaran jantungnya. Parfum itu membuat pikirannya melayang. Apakah Romeo memakai parfum yang ia berikan sebagai hadiah ulang tahun? Atau lelaki itu memilih hadiah dari orang misterius yang mengirimkan parfum se

    Last Updated : 2024-12-18
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Persaingan Abadi

    Di ballroom hotel, suasana telah ramai dengan tamu-tamu yang berdatangan. Romeodan Diva baru saja tiba, berjalan melalui karpet merah yang membawa mereka ke meja penerima tamu. Romeo menuliskan namanya di buku tamu dengan cepat, sedangkan Diva lebih memilih untuk menebar senyum ke segala arah. Beberapa pasang mata mulai tertuju pada Diva. Bisik-bisik terdengar dari beberapa tamu yang saling beradu pendapat tentang siapa wanita cantik itu. Mereka mengenali Diva sebagai aktris film pendatang baru yang sedang bersinar.“Bukankah dia Diva Adinda, aktris film ‘Melodi Cinta’ yang sedang terkenal itu?” bisik salah seorang tamu.Senyuman Diva semakin melebar. Rasa puas mengalir dalam dirinya karena menjadi pusat perhatian para tamu. Ia mengangkat dagu sedikit lebih tinggi, berjalan di samping Romeo bak seorang putri raja. Di dekat pintu masuk, terdapat sebuah photobooth dengan dinding latar hitam-emas bertuliskan angka "60" dan nama ‘Cahyadi Lesmana’. Buru-buru, Diva mengajak Romeo berfoto

    Last Updated : 2024-12-19
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Lepas Kendali

    Acara semakin meriah ketika seorang MC naik ke panggung dengan mikrofon dalam genggaman. Suaranya yang lantang menggema di ballroom megah itu, memecah riuh percakapan para tamu yang sedang menikmati hidangan pembuka. "Hadirin sekalian, selamat malam. Kami berterima kasih atas kehadiran Anda di malam istimewa ini, perayaan ulang tahun Tuan Cahyadi Lesmana yang ke-60,” ujar sang MC membuka acara.“Sebelum kita mulai rangkaian acara malam ini, mari kita dengarkan kata sambutan dari tamu istimewa Tuan Cahyadi. Dia adalah seorang arsitek muda berbakat, yang dua tahun lalu berhasil menggemparkan dunia arsitektur dengan karya yang visioner. Setelah lama menghilang dari sorotan, kini dia telah kembali. Hadirin, mari kita sambut, Dewi Infinity!" Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Tamu-tamu berdiri, memberikan penghormatan pada nama besar yang baru saja diumumkan. Sagara dan Diva ikut bertepuk tangan, meskipun wajah mereka lebih menunjukkan rasa penasaran daripada kekaguman. Berbeda

    Last Updated : 2024-12-19
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Apakah Dia Mengenaliku?

    Sebelum Suri melangkah turun, Tuan Cahyadi tiba-tiba naik ke atas panggung. “Terima kasih atas kehadiran Anda sekalian di acara ulang tahun saya,” katanya dengan suara lantang, penuh semangat. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka ke pria tua itu, memberikan tepuk tangan penghormatan. “Malam ini adalah malam istimewa bagi saya,” lanjut Tuan Cahyadi dengan senyum bangga. “Karena saya tidak hanya merayakan ulang tahun, tetapi juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan salah satu generasi muda yang berbakat. Dia adalah Dewi Infinity.”Suri merasakan sorotan lampu sekali lagi terpusat padanya. Perasaan gugup kembali menjalar, tetapi dia tetap berdiri tegak, coba untuk menenangkan diri. “Tepat dua tahun lalu, Dewi Infinity seharusnya menerima penghargaan sebagai pemenang utama kompetisi arsitek nasional. Namun, karena musibah kecelakaan, dia tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan tersebut. Malam ini, dia telah kembali dalam kondisi sehat, dan siap untuk bekerja sama dengan par

    Last Updated : 2024-12-20
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Deep Kiss

    Di dalam toilet hotel yang sepi, Suri menatap bayangan dirinya di cermin. Sambil merapikan gaun, ia memastikan topeng emasnya masih terpasang sempurna. Tidak boleh ada celah sedikit pun yang bisa mengungkapkan identitasnya. Suri menarik napas panjang, berusaha menguatkan diri sebelum kembali ke pesta mewah di ballroom. Namun, begitu ia keluar dari toilet, langkahnya terhenti. Romeo berdiri di ujung lorong, bersandar santai ke dinding dengan tangan disilangkan di dada. Tatapannya begitu gelap dan tajam, seperti seekor elang yang tengah mengincar mangsanya. “Sampai kapan kamu akan menghindariku, Dewi Infinity?” tanya Romeo dingin. Suaranya rendah, hampir seperti bisikan.“Saya tidak tahu apa yang Anda maksud. Silakan keluar, ini toilet wanita,” ujar Suri mencoba tetap tenang, melawan ketegangan yang merambat di punggungnya. Suri mundur perlahan, bermaksud ingin berbalik ke toilet lagi. Namun, Romeo sudah melangkah maju, menutup jarak di antara mereka. Sebelum ia sempat melarikan di

    Last Updated : 2024-12-20

Latest chapter

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Ayah yang Tampan

    Aira melangkah keluar dari mansion dengan tergesa, sengaja menyembunyikan matanya yang sembap di balik kacamata hitam. Pikirannya penuh dengan kecemasan, tetapi ia berusaha menjaga langkahnya tetap stabil, agar para pelayan tidak menaruh curiga. Namun, saat ia hampir mencapai halaman, jantungnya berdegup kencang. Ia melihat mobil ibunya, Nyonya Valerie, telah terparkir di sana. Aira pun mempercepat langkah, berharap bisa pergi sebelum sang ibu melihatnya."Aira, mau ke mana kamu?" panggil Nyonya Valerie.Aira berhenti sejenak, lalu menoleh dengan senyum yang dipaksakan. "Aku mendapat undangan ulang tahun dari teman, Ma. Aku hampir terlambat."Tanpa menunggu reaksi lebih lanjut, Aira masuk ke mobil dan menyalakan mesin dengan terburu-buru. Dari kaca spion, ia melihat ibunya mengernyit, tampak curiga dengan tingkahnya. Namun, ia mengabaikan hal itu, dan langsung mengemudikan mobilnya keluar dari gerbang mansion. Tak berselang lama, Aira tiba di apartemen Lili. Gadis itu sudah berdiri

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tidak Mau Hancur Sendirian

    “Pergilah ke luar negeri, Diva, setidaknya sampai situasi benar-benar aman,” ucap Randy yang ikut merasa ketakutan. Diva mengernyit, menatap Randy penuh keraguan. "Pergi? Sekarang?""Semakin cepat, semakin baik! Kalau Toni sampai membuka mulut, kamu bisa ditangkap polisi.”Diva menghela napas panjang. Pikirannya berkecamuk. Pergi ke luar negeri mungkin pilihan terbaik, tetapi itu juga berarti ia harus meninggalkan semua yang ia miliki di sini, termasuk karier dan kehidupannya yang sudah nyaman. Tenggorokannya terasa kering. Ia mengepalkan tangan, berusaha meredam kegelisahan yang meluap-luap di dadanya. Beberapa saat kemudian, Diva mengangkat wajahnya, kedua matanya menyala penuh tekad. "Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum menemukan Kak Romeo,” pungkas Diva. Seringai tipis muncul di sudut bibirnya. “Aku sudah bertindak sejauh ini, Randy. Aku tidak akan menyerah terlalu cepat."Tanpa menunggu tanggapan dari asistennya, Diva segera menundukkan kepala dan menekan nomor ponsel seseor

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Jatuh Cinta Berkali-kali

    Dada Romeo bergemuruh hebat, tangannya mencengkeram erat jemari Suri, seakan takut kenyataan ini hanyalah mimpi yang bisa lenyap kapan saja. Napasnya tersengal, dan sebaris senyum penuh haru perlahan merekah di bibirnya. Sementara matanya mulai terasa panas, digenangi air mata kebahagiaan yang sulit dibendung. "Apa...? K-kita punya anak kembar?" tanya Romeo terbata-bata. Setiap kata yang terucap mengandung guncangan emosional yang begitu dalam.Suri mengangguk sambil tersenyum di tengah air matanya. "Ya, Romeo... kita punya dua bayi, satu laki-laki dan satu perempuan. Nama mereka Jevandro dan Jeandra.”Romeo tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia menarik Suri ke dalam pelukan, seolah tidak ingin melepaskannya lagi. Tangisnya pecah di pundak istrinya."Jadi, dugaanku benar... Saat aku koma, kamu tengah mengandung anak kita."Suri terkejut, dahinya mengernyit penuh tanda tanya. "Dari mana kamu tahu? Apa Yonas yang memberitahumu?"Romeo menggeleng, bibirnya membentuk senyum samar. "Tid

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Mengurai Kesalahpahaman

    Suri tidak dapat menahan air matanya lagi. Perasaan haru dan syukur bercampur menjadi satu dalam dadanya, ketika mengetahui Romeo sudah bisa melihat.Tanpa banyak bicara, ia langsung merengkuh sang suami dalam pelukan erat, tubuhnya berguncang oleh tangis yang tak terbendung. Sambil menangis tersedu, Suri membenamkan wajahnya di bahu Romeo, merasakan kehangatan tubuhnya yang begitu nyata, begitu hidup. Selama ini, ia takut kehilangan Romeo, takut segalanya akan berakhir dalam perpisahan yang menyakitkan. Tak disangka, kini ia berada dalam dekapan Romeo, mendengar suara beratnya yang penuh kepastian.Romeo membalas pelukan itu, membiarkan Suri menangis di pelukannya. Ia mengusap lembut punggung sang istri, berusaha menenangkan tubuhnya yang gemetar. Setelah beberapa saat menyelami kehangatan yang indah, Romeo menyeringai kecil dan berkata dengan nada menggoda."Sayang, jangan terlalu erat. Dadaku masih nyeri, lenganku juga pegal karena terbentur tanah."Suri langsung terkejut dan mel

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Aku Mengenalimu, Sayang

    Di dalam ruang kerja yang sunyi, Suri menghela napas lega usai berhasil memompa ASI. Hasilnya, tiga botol kecil susu tersusun rapi di atas meja, siap untuk disimpan.Dengan hati-hati, Suri menyimpan kembali pompa ASI ke dalam tas, memastikan semuanya tetap bersih dan rapi. Rasa lelah sedikit menyergapnya, tetapi ada kepuasan tersendiri melihat stok ASI bertambah. Baju atasan yang ia kenakan telah basah, meninggalkan bercak yang cukup kentara di kainnya. Mau tak mau, Suri mengambil kemeja bersih yang sudah ia siapkan untuk berjaga-jaga. Begitu berganti pakaian, Suri merapikan rambutnya sejenak, lalu bersiap untuk keluar.Pelan-pelan, Suri membuka pintu ruang kerja, berhati-hati agar tidak menimbulkan suara berisik. Ia melangkah perlahan, hampir mengendap-endap, menuju dapur dengan tujuan menyimpan stok ASI ke dalam freezer. Matanya sesekali melirik ke sekeliling, memastikan bahwa Romeo tidak mendengar pergerakannya. Begitu sampai di dapur, Suri membuka pintu freezer dan menyimpan bot

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Harga Diri yang Hancur

    Di dalam kamar dengan pencahayaan redup, Aira duduk di atas kloset dengan wajah pucat. Tangannya sedikit gemetar saat ia membuka kemasan test pack yang sejak tadi ia pegang. Jemarinya yang dingin berusaha tetap stabil, dalam menggenggam alat kecil berwarna putih yang akan menentukan masa depannya. Ia mengumpulkan keberanian, lalu menampung urine di wadah kecil sebelum mencelupkan test pack ke dalamnya. Selama beberapa detik, Aira tidak bisa bernapas dengan normal. Ia merasa seperti menunggu vonis yang akan menentukan nasibnya. Satu detik. Dua detik. Lima detik. Aira menutup mata erat-erat, enggan melihat hasilnya. Ia berusaha meyakinkan diri bahwa ini hanya keterlambatan biasa, bahwa ia hanya terlalu stres belakangan ini. Namun, saat ia membuka mata, garis pertama muncul dengan cepat—tanda bahwa test pack berfungsi. Dan tak lama kemudian… Garis kedua muncul begitu saja. Dua garis merah yang sangat nyata, seakan-akan menertawakan hidupnya yang baru saja terjungkal dalam jura

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Rahasia yang Terungkap

    Meskipun jantungnya berdegup kencang, Suri berupaya menemukan alasan yang masuk akal sebelum Romeo mencurigai sesuatu. Beruntung, sebuah ide cemerlang melintas di benaknya pada waktu yang tepat."Ah... ini hanya keringat biasa, Tuan Romeo," katanya berusaha terdengar santai. "Saya kepanasan karena terlalu lama berdiri di bawah terik matahari. Setelah sampai di apartemen, saya akan langsung ganti baju.”Mendengar jawaban Suri, Romeo hanya menatap lurus ke depan tanpa mengatakan apa-apa. Suri pun menarik napas lega. Namun, ketenangan itu hanya berlangsung sebentar, karena Romeo tiba-tiba memberikan perintah kepada sopirnya."Berhenti di restoran sushi. Aku ingin makan sebelum ke apartemen." Panik mulai menjalari pikiran Suri. Jika ditunda lebih lama, mungkin ia tidak akan tahan menanggung rasa nyeri yang kian menyiksa. Ditambah lagi, bajunya yang semakin basah akan mengundang perhatian banyak orang.“Tuan Romeo, bagaimana kalau saya memesan sushi lewat layanan delivery? Lebih praktis d

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Insiden di Lokasi Proyek

    Mata Suri membelalak, seolah telinganya baru saja menangkap sesuatu yang tidak seharusnya. Ia tidak yakin apakah ia benar-benar mendengar atau hanya berhalusinasi, tetapi suara itu begitu jelas, begitu nyata. Romeo memanggilnya ‘Sayang’. Jantung Suri berdegup lebih cepat, seperti ingin berontak dari dalam dadanya. Jemarinya yang masih menggenggam lengan Romeo sedikit gemetar, tetapi ia berusaha menenangkan diri dengan berdehem."Tuan Romeo," panggil Suri terdengar ragu. "Apa yang baru saja Anda katakan?" Romeo menoleh dengan ekspresi datar seperti biasa. Ia bahkan tidak terlihat menyadari kegelisahan yang melanda Suri. Dengan nada polos, Romeo malah balik bertanya, "Memangnya aku mengatakan apa?" Suri mengernyit, mencoba mencari tanda-tanda bahwa Romeo sedang mempermainkannya. Namun, ekspresi pria itu tetap tenang, seolah ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. "Aku hanya meminta dukungan dan bantuan darimu supaya tidak gugup," lanjut Romeo ringan.Suri menatapny

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bantu Aku, Sayang

    Di kediaman keluarga Albantara, suasana terasa hening. Nyonya Valerie duduk dengan gelisah di sofa. Di tangannya, secangkir teh chamomile mengepul hangat, tetapi ia sama sekali tak berniat menyesapnya. Pintu utama terbuka, dan seorang pelayan masuk, membungkuk sopan sebelum mengumumkan kedatangan tamu. "Nyonya, Nona Diva telah tiba," katanya dengan nada hormat. Tak lama, Diva masuk sambil mengulum senyum, tetapi ada kilatan ambisi dalam sorot matanya. Wanita itu berjalan mendekati Nyonya Valerie, dan tanpa basa-basi langsung menanyakan tentang Romeo."Bagaimana hasilnya, Tante? Apakah detektif yang Tante sewa sudah menemukan Kak Romeo?" Nyonya Valerie menegakkan punggungnya, lalu menghela napas pelan. Ia meletakkan cangkir tehnya di atas meja kaca sebelum menjawab dengan nada datar. "Belum," jawabnya singkat. "Sepertinya Romeo belum meninggalkan tempat persembunyiannya. Tapi, dia akan keluar untuk mengurus pekerjaan. Saat itulah, detektif kita bisa menemukan jejak Romeo."

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status