Share

Persaingan Abadi

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 11:32:24

Di ballroom hotel, suasana telah ramai dengan tamu-tamu yang berdatangan. Romeodan Diva baru saja tiba, berjalan melalui karpet merah yang membawa mereka ke meja penerima tamu. Romeo menuliskan namanya di buku tamu dengan cepat, sedangkan Diva lebih memilih untuk menebar senyum ke segala arah.

Beberapa pasang mata mulai tertuju pada Diva. Bisik-bisik terdengar dari beberapa tamu yang saling beradu pendapat tentang siapa wanita cantik itu. Mereka mengenali Diva sebagai aktris film pendatang baru yang sedang bersinar.

“Bukankah dia Diva Adinda, aktris film ‘Melodi Cinta’ yang sedang terkenal itu?” bisik salah seorang tamu.

Senyuman Diva semakin melebar. Rasa puas mengalir dalam dirinya karena menjadi pusat perhatian para tamu. Ia mengangkat dagu sedikit lebih tinggi, berjalan di samping Romeo bak seorang putri raja.

Di dekat pintu masuk, terdapat sebuah photobooth dengan dinding latar hitam-emas bertuliskan angka "60" dan nama ‘Cahyadi Lesmana’. Buru-buru, Diva mengajak Romeo berfoto
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Lepas Kendali

    Acara semakin meriah ketika seorang MC naik ke panggung dengan mikrofon dalam genggaman. Suaranya yang lantang menggema di ballroom megah itu, memecah riuh percakapan para tamu yang sedang menikmati hidangan pembuka. "Hadirin sekalian, selamat malam. Kami berterima kasih atas kehadiran Anda di malam istimewa ini, perayaan ulang tahun Tuan Cahyadi Lesmana yang ke-60,” ujar sang MC membuka acara.“Sebelum kita mulai rangkaian acara malam ini, mari kita dengarkan kata sambutan dari tamu istimewa Tuan Cahyadi. Dia adalah seorang arsitek muda berbakat, yang dua tahun lalu berhasil menggemparkan dunia arsitektur dengan karya yang visioner. Setelah lama menghilang dari sorotan, kini dia telah kembali. Hadirin, mari kita sambut, Dewi Infinity!" Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Tamu-tamu berdiri, memberikan penghormatan pada nama besar yang baru saja diumumkan. Sagara dan Diva ikut bertepuk tangan, meskipun wajah mereka lebih menunjukkan rasa penasaran daripada kekaguman. Berbeda

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Apakah Dia Mengenaliku?

    Sebelum Suri melangkah turun, Tuan Cahyadi tiba-tiba naik ke atas panggung. “Terima kasih atas kehadiran Anda sekalian di acara ulang tahun saya,” katanya dengan suara lantang, penuh semangat. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka ke pria tua itu, memberikan tepuk tangan penghormatan. “Malam ini adalah malam istimewa bagi saya,” lanjut Tuan Cahyadi dengan senyum bangga. “Karena saya tidak hanya merayakan ulang tahun, tetapi juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan salah satu generasi muda yang berbakat. Dia adalah Dewi Infinity.”Suri merasakan sorotan lampu sekali lagi terpusat padanya. Perasaan gugup kembali menjalar, tetapi dia tetap berdiri tegak, coba untuk menenangkan diri. “Tepat dua tahun lalu, Dewi Infinity seharusnya menerima penghargaan sebagai pemenang utama kompetisi arsitek nasional. Namun, karena musibah kecelakaan, dia tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan tersebut. Malam ini, dia telah kembali dalam kondisi sehat, dan siap untuk bekerja sama dengan par

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Deep Kiss

    Di dalam toilet hotel yang sepi, Suri menatap bayangan dirinya di cermin. Sambil merapikan gaun, ia memastikan topeng emasnya masih terpasang sempurna. Tidak boleh ada celah sedikit pun yang bisa mengungkapkan identitasnya. Suri menarik napas panjang, berusaha menguatkan diri sebelum kembali ke pesta mewah di ballroom. Namun, begitu ia keluar dari toilet, langkahnya terhenti. Romeo berdiri di ujung lorong, bersandar santai ke dinding dengan tangan disilangkan di dada. Tatapannya begitu gelap dan tajam, seperti seekor elang yang tengah mengincar mangsanya. “Sampai kapan kamu akan menghindariku, Dewi Infinity?” tanya Romeo dingin. Suaranya rendah, hampir seperti bisikan.“Saya tidak tahu apa yang Anda maksud. Silakan keluar, ini toilet wanita,” ujar Suri mencoba tetap tenang, melawan ketegangan yang merambat di punggungnya. Suri mundur perlahan, bermaksud ingin berbalik ke toilet lagi. Namun, Romeo sudah melangkah maju, menutup jarak di antara mereka. Sebelum ia sempat melarikan di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Terbakar Cemburu

    Secara refleks, Romeo mengusap bibirnya. Pastilah bekas ciumannya dengan Suri masih sedikit membekas. Untuk menghindari berbagai pertanyaan yang tak perlu dari DIva, Romeo dengan cepat menyusun alasan.“Aku tadi minum anggur merah. Mungkin itu sebabnya.” Diva tidak sepenuhnya percaya, tetapi ia tidak mendesak lebih jauh. Dengan senyum yang dipaksakan, ia meraih tissue dari atas meja lalu menyerahkannya kepada Romeo.“Kak, jangan tinggalkan aku lagi. Aku merasa seperti orang bodoh duduk sendirian di sini.” Romeo hanya menanggapi dengan anggukan, matanya masih terus mencari sosok Suri di tengah kerumunan. Hatinya dipenuhi tekad. Ada rasa hangat sekaligus marah yang bercampur menjadi satu, tatkala melihat istrinya ada di pesta ini.‘Kita akan segera bertemu,’ gumam Romeo dalam hati.Sementara itu, di meja buffet, Suri menunduk dalam-dalam, menyembunyikan wajahnya dari pandangan tamu lain.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bertukar Pasangan

    Cahaya yang menerangi ballroom kini perlahan meredup, meninggalkan suasana temaram yang hangat. Hanya tersisa sinar lampu gantung kristal yang berkilauan, menciptakan atmosfer yang intim dan romantis. Para pelayan hotel dengan sigap mulai menyingkirkan meja-meja makan, memberikan ruang yang luas di tengah ballroom.MC dengan penuh semangat mengumumkan, “Para tamu yang terhormat, untuk melanjutkan malam istimewa ini, kami akan memulai acara dansa berpasangan. Kami mengundang Tuan Cahyadi, sang bintang malam ini, untuk maju ke tengah ballroom bersama istri tercinta.”Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan, menambah semarak malam. Tuan Cahyadi melangkah ke tengah ruangan, diiringi oleh istrinya yang anggun. Mereka saling menggenggam tangan, wajah mereka memancarkan cinta yang tak lekang oleh waktu. Musik romantis nan lembut mulai mengalun, sebuah komposisi piano yang menenangkan hati. Mereka mulai berdansa, gerakan mereka penuh keharmonisan untuk merayakan cinta mereka.Para tamu tersenyum,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Permainan Cinta di Lantai Dansa

    Dengan sengaja, Romeo membawa Suri menjauh dari pasangan lain. Ia meletakkan tangan Suri di lehernya, mengarahkan gerakan wanita itu selayaknya boneka yang harus mengikuti perintah sang empunya. Suri terlihat kaku, tubuhnya menegang kala Romeo menatapnya dari jarak dekat."Kenapa gugup?" bisik Romeo dengan nada sarkatis, mendekatkan wajahnya ke telinga Suri. "Padahal tadi kamu begitu menikmati berdansa bersama Sagara.""Tuan Romeo, saya tidak ingin membuat keributan di sini," jawab Suri pelan, suaranya bergetar menahan emosi.Romeo tersenyum samar, tetapi tatapannya tetap sedingin bongkahan salju."Inikah fungsi dari topeng yang kamu pakai? Supaya leluasa mendekati pria lain selain suamimu?"Suri menggigit bibirnya, mencoba menahan air mata yang hampir jatuh. Ia tahu Romeo sengaja memprovokasinya, tetapi ia tidak akan memberikan Romeo kepuasan itu."Hentikan," lirih Suri hampir tak terdengar di antara alunan musik.Namun Romeo tak bergeming. Tangannya semakin erat di pinggang Suri, me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Posesif

    Sagara melangkah mundur, memberi ruang bagi Suri untuk pergi. Tanpa membuang waktu, Suri menggandeng tangan Raysa, lalu berbalik menuju meja Tuan Cahyadi. Dia merasa perlu berpamitan sebagai bentuk penghormatan kepada pria baik hati itu.Namun saat tiba di meja Tuan Cahyadi, alangkah terkejutnya Suri melihat Romeo dan Diva juga ada di sana.“Kebetulan sekali, kalian berpamitan secara bersamaan,” ujar Tuan Cahyadi sambil melirik Romeo dan Suri bergantian.“Romeo, apa kamu tertarik bekerja sama dengan Dewi Infinity? Saya melihat kalian berdua tadi berdansa,” lanjut Tuan Cahyadi penuh semangat.“Jika dia berminat, saya pasti akan merekrutnya,” jawab Romeo sambil melayangkan tatapan penuh arti kepada Suri. Tuan Cahyadi tersenyum puas mendengar itu, seolah-olah ia baru saja berhasil membuat rencana besar. Sementara itu, Suri hanya diam. Ia merasa tidak perlu meladeni ucapan Romeo yang sengaja mempermainkan dirinya. Melihat Suri tidak nyaman, Raysa mengirimkan tatapan tajam kepada Romeo.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Suri adalah Kelemahan Romeo

    Suri membalikkan tubuhnya untuk kesekian kali di atas ranjang, matanya tetap enggan terpejam. Di sebelahnya, Raysa sudah terlelap sejak beberapa jam lalu. Bagi Suri, malam itu seperti perang sunyi melawan pikirannya sendiri. Ia teringat bagaimana bibirnya direnggut tanpa ampun oleh pria yang tak seharusnya melakukan itu. Ciuman penuh paksaan itu terlalu dalam, terlalu memaksa, sehingga membuat hatinya kacau balau. Perbuatan Romeo yang penuh dominasi membuat tubuhnya gemetar. Bukan hanya karena marah, tetapi ada sesuatu yang lebih kompleks yang tidak ingin ia akui.Seolah itu belum cukup, pikiran Suri meloncat ke pesta Tuan Cahyadi, di mana tubuh mereka bergerak bersama di lantai dansa, mengikuti irama musik yang melenakan. Romeo memegang pinggangnya, menggiring langkahnya dengan kepercayaan diri yang menyesakkan. Ada tarikan di mata Romeo, semacam kekuasaan yang membuatnya terperangkap. Sekuat apa pun ia berusaha menyangkal, ia sempat merasa terikat dengan pria itu. Suri menggelen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22

Bab terbaru

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bantu Aku, Sayang

    Di kediaman keluarga Albantara, suasana terasa hening. Nyonya Valerie duduk dengan gelisah di sofa. Di tangannya, secangkir teh chamomile mengepul hangat, tetapi ia sama sekali tak berniat menyesapnya. Pintu utama terbuka, dan seorang pelayan masuk, membungkuk sopan sebelum mengumumkan kedatangan tamu. "Nyonya, Nona Diva telah tiba," katanya dengan nada hormat. Tak lama, Diva masuk sambil mengulum senyum, tetapi ada kilatan ambisi dalam sorot matanya. Wanita itu berjalan mendekati Nyonya Valerie, dan tanpa basa-basi langsung menanyakan tentang Romeo."Bagaimana hasilnya, Tante? Apakah detektif yang Tante sewa sudah menemukan Kak Romeo?" Nyonya Valerie menegakkan punggungnya, lalu menghela napas pelan. Ia meletakkan cangkir tehnya di atas meja kaca sebelum menjawab dengan nada datar. "Belum," jawabnya singkat. "Sepertinya Romeo belum meninggalkan tempat persembunyiannya. Tapi, dia akan keluar untuk mengurus pekerjaan. Saat itulah, detektif kita bisa menemukan jejak Romeo."

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Berubah Manja

    "Bagaimana hari pertamamu bekerja?" tanya Raysa dengan nada antusias. "Apakah Romeo tidak mengenalimu sama sekali?" Suri melepaskan tasnya, menghela napas sebelum menjawab, "Tidak. Dia tidak mengenaliku." Raysa mengernyit, tampak tidak puas dengan jawaban singkat itu. "Lalu, bagaimana rasanya bekerja untuk suamimu sendiri?" Suri tersenyum miris. "Melelahkan," jawabnya jujur. "Aku harus sabar menghadapi Romeo yang sekarang. Dia lebih dingin, ketus, dan sedikit menyebalkan." Raysa terkekeh pelan, kemudian menepuk bahu Suri untuk memberikan semangat.“Kenapa tidak sekalian mengaku bahwa kamu adalah istrinya?”Suri menggeleng pelan. "Jangan dulu," katanya lirih. "Aku masih ingin menguji Romeo. Aku ingin tahu perasaannya padaku.” Raysa terdiam, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, semoga kamu berhasil. Aku pulang dulu, ya. Besok aku akan datang jam tujuh.” Setelah mengantar Raysa ke pintu, Suri berjalan menuju kamarnya. Ia membersihkan diri di kamar mandi, sebelum menyusui kedua bayi

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Dia Masih Mencintaiku

    Tubuh Suri menegang. Perlahan, ia menoleh dan mendapati Romeo berdiri di dekat meja makan dengan ekspresi datar.Menelan ludah, Suri memutar otak secepat mungkin. Ia harus menemukan alasan yang masuk akal—dan cukup meyakinkan—agar Romeo tidak curiga. "Yang tidak boleh dikatakan adalah ... saya baru selesai makan siang,” jawab Suri. Meski terdengar konyol, tetapi hanya jawaban ini yang terlintas di benaknya.Dahi Romeo berkerut. "Kenapa harus disembunyikan?" tanyanya, jelas bingung. "Aku bukan atasan kejam yang melarang karyawan untuk makan." "Bukan begitu maksud saya," ralat Suri berusaha terdengar santai. "Anda tadi baru saja memarahi saya gara-gara ketiduran, dan mungkin Anda akan semakin marah kalau saya makan.”Romeo tidak langsung menanggapi. Beberapa saat kemudian, ia hanya mendengus kecil sebelum membalikkan tubuhnya sembari menggenggam tongkat."Kembali ke ruang kerja. Aku menunggumu.”Mendengar perintah itu, Suri mengelap tangannya dengan handuk sebelum mengikuti langkah

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Menggoda Atasan

    "Apakah kamarku nyaman sekali, sampai kamu tertidur begitu lama?" Suara bariton yang dalam itu berbisik begitu dekat di telinga Suri, menembus lelapnya tidur yang membuainya dalam mimpi.Suri sontak membuka mata, terkejut bukan main. Dadanya berdebar hebat, seakan ada palu yang menghantam tulang rusuknya dari dalam. Kelopak matanya masih berat, tetapi kesadarannya langsung kembali begitu saja saat ia menyadari situasi yang tengah terjadi. Terbangun dengan gerakan tiba-tiba, bola mata Suri membesar dalam keterkejutan. Napasnya tertahan sejenak. Entah ini ilusi atau kenyataan, tetapi wajah Romeo kini berada sangat dekat dengannya. Ketika mata Suri benar-benar terbuka, pandangannya bertemu dengan sepasang mata hazel pria itu. Meski ia tahu Romeo tidak dapat melihat dengan jelas, ada sesuatu dalam tatapan kosong itu yang membuatnya gelisah. Di dalam sana, jantung Suri bertalu tanpa irama yang jelas. Posisinya yang tidur berhadapan dengan Romeo begitu canggung, membuatnya tidak nyama

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kau Membuat Aku Mengingatnya

    Melihat arah tatapan Romeo, Suri baru menyadari bahwa kemejanya masih terbuka, memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang sensitif. Sontak, dada Suri berdebar kencang. Entah kenapa, tatapan pria itu membuatnya merasa seolah sedang diamati. Namun, seharusnya ini tidak menjadi masalah karena pandangan Romeo masih samar.Dengan cepat, Suri merapikan kancing kemejanya, tetapi sengaja menyisakan sedikit ruang untuk menguji Romeo. Ternyata, sesudah ia menutupnya, tatapan Romeo masih tetap berada di titik yang sama.Jadi, ini hanya kebetulan. Romeo tidak benar-benar melihat.Suri menghela napas lega, menyadari betapa ia terlalu mencemaskan sesuatu yang tidak perlu. Ia tersenyum miris, menertawakan dirinya sendiri yang begitu panik, padahal kenyataannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mengumpulkan keberanian, Suri kemudian melangkah mendekat dan membantu Romeo duduk di tepi tempat tidur."Bagian mana dari tubuh Tuan Romeo yang sakit?"Romeo menyandarkan kepala ke dinding, ekspresinya tampa

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Cinta Lama Bersemi Kembali

    Suri menahan napas sejenak, dadanya bergemuruh mendengar Romeo mempertanyakan identitasnya. Tatapan redup Suri menelisik wajah Romeo, meski pandangan pria itu masih tertutup kegelapan. Tidak, ini terlalu cepat. Romeo belum boleh mengetahui siapa dirinya, sebelum ia berhasil mengembalikan cinta dan kepercayaan dalam diri pria itu. Suri segera mengendalikan diri, menahan laju napasnya agar tidak terdengar terlalu berat. Dengan sekuat tenaga, ia menahan getaran di suaranya dan berkata dengan nada datar.“Tuan Romeo, tentu saja saya adalah Altea, sepupu Yonas. Memangnya Tuan berpikir saya siapa?” jawab Suri balas bertanya. “Tapi … kamu sangat mirip dengan …,” ujar Romeo tak melanjutkan ucapannya.“Mirip siapa, Tuan? Apakah dia saudara, teman, atau mungkin ... pasangan Anda?” lanjut Suri sengaja memancing Romeo.Romeo termenung sejenak, seolah pikirannya dipenuhi oleh kenangan yang berkecamuk. Rahangnya mengeras, lalu ia melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan Suri. Gerakannya

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Siapa Kamu Sebenarnya?

    Mendengar nada ketus dan dingin dari Romeo, Suri menahan diri untuk tidak terbawa perasaan. Ia menghela napas pelan, menekan debaran jantungnya yang terus menggila sejak ia tiba di apartemen ini. Dengan tenang, Suri meletakkan bekal makanan itu di atas meja, memastikan posisinya rapi sebelum berbicara dengan suara datar."Saya membawakan sarapan pagi ini atas saran Yonas, Tuan Romeo. Karena, salah satu tugas saya adalah mengatur jadwal makan Anda," ucapnya tanpa menunjukkan ekspresi berlebihan. "Jadi, jangan salah paham. Saya tidak bermaksud memberikan perhatian sama sekali, ini hanyalah bagian dari pekerjaan saya sebagai asisten profesional."Sejenak, suasana menjadi senyap. Suri memperhatikan Romeo yang tampak terdiam, seolah memproses kata-katanya. Matanya yang dulu bersinar hangat kini terlihat misterius, sulit ditebak. Setelah beberapa saat hening, Romeo berkata tanpa intonasi berarti, "Letakkan saja makanan itu di meja. Nanti kalau berminat, aku akan makan."Senyum tipis munc

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Sosok yang Berbeda

    Mobil yang dikendarai Yonas melaju pelan menyusuri jalanan kota. Di kursi penumpang, Suri duduk dengan perasaan tak menentu. Kedua tangannya saling meremas, jemarinya saling menggenggam erat seolah mencari pegangan dari rasa gugup yang kian menggulung dadanya.Di balik kaca jendela, gedung-gedung tinggi kota Velmora berganti dengan pemandangan yang lebih sepi, menandakan mereka semakin dekat dengan apartemen Romeo. Debaran jantung Suri makin kencang, hingga ia merasa Yonas yang menyetir di sebelahnya mungkin bisa mendengar.Mata Suri menatap lurus ke luar jendela, tetapi pikirannya melayang jauh, membayangkan seperti apa pertemuannya dengan Romeo nanti. Sudah berbulan-bulan mereka tidak bertatap muka. Kini, ia kembali dalam hidup Romeo, tetapi dengan identitas yang berbeda.Suri merogoh tasnya dan mengambil kacamata yang sudah ia siapkan. Dengan tangan sedikit gemetar, ia memasang kacamata hitam itu di wajah. Setelahnya, Suri membuka kamera ponsel, menggunakan refleksi layar untuk mem

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bertemu Lagi Dengannya

    Suri menyerahkan kedua bayinya kepada pengasuh, kemudian menatap dokumen yang kini berada dalam genggamannya. Di sana, tertulis nama baru yang harus ia perankan untuk sementara waktu: Altea.Ia membaca dengan saksama setiap detail yang tertulis dalam dokumen itu—Altea, seorang wanita berusia dua puluh tujuh tahun, lulusan arsitektur dan pernah bekerja di salah satu perusahaan terkemuka di kota Casia.Ia menarik napas dalam, mencoba meresapi peran baru yang akan ia jalani. Perlahan, Suri meletakkan dokumen itu di pangkuannya dan mendongak menatap Yonas.“Jadi, mulai besok, aku adalah Altea.” ucapnya pelan, suaranya masih mengandung sedikit keraguan. Yonas mengangguk. “Benar, Nyonya Suri. Anda harus mengingat setiap detail yang tertulis dalam dokumen ini, sebab jika Tuan Romeo bertanya atau mencurigai sesuatu, Anda bisa menjawab dengan lancar.”Suri menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan. Ia kembali melirik dokumen itu, memastikan dirinya menghafal semua informasi dengan baik.Setel

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status