Share

Bab 2 Bertengkar

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 19:55:30

Elvis sangat meradang ketika nama Biyan terus terdengar dari mulut Mahira. Pria itu juga tahu bahwa istrinya masih sering melihat foto calon suami yang telah meninggal sehingga dia berpikir bahwa wanita itu tidak pernah mencintainya dan bahkan benci padanya.

“Dengar, Mahira. Selama pernikahan kita. Aku sudah mengeluarkan banyak uang. Tubuh seksimu saja tidak mampu membayarnya.” Elvisl tersenyum tipis. Pria itu meraba leher Mahira hingga ke dada wanita itu.

“Jangan pernah menyentuhku!” teriak Mahira. Dia berusaha mendorong tubuh Elvis. Pria itu menyerang leher istrinya dengan mencium dan menjilati.

“Aku jijik dengan pria yang sudah bekas wanita lain. Lepaskan aku!” Mahira berusaha melepaskan diri dari Elvis yang sedang marah. Pria itu pun masih dipengaruhi minuman.

“Bukankah kamu sudah bersetubuh dengan calon suami kamu itu,” ucap Elvis.

“Plak!” Sebuah tamparan mendarat di pipi Elvis.

“Hah!” Elvis melotot pada Mahira. Wanita itu adalah orang pertama yang berhasil menampar pipinya.

“Aku bukan wanita murahan yang menjalin hubungan intim tanpa ikatan pernikahan seperti kamu dan Sasa.” Mahira mengambil vas bunga yang ada di atas meja dan memukul kepala Elvis.

“Aarggh!” Elvis yang berada di atas Mahira jatuh ke kasur. Pria itu merasakan sakit pada kepalanya.

“Aku benci kamu!” bentak Mahira merapikan pakaiannya. Dia berlari keluar dari kamar.

“Mahira!” teriak Elvis meraba kepalanya yang berdarah. Pipinya pun terasa panas akibat tamparan dari Mahira.

Mahira menuruni tangga. Dia tidak tahu harus pergi kemana. Wanita itu masuk ke kamar tamu. Di mengunci pintu dan berdiam diri.

“Mahira!” teriak Elvis membangunkan semua orang.

“Ada apa, Elvis?” tanya Elvita keluar dari kamarnya.

“Tidak apa.” Elvis tidak mau membawa  keluarganya ke dalam masalahnya dengan Mahira.

“Apa Mahira membuat masalah?” tanya Elvita.

“Lebih baik kamu ceraikan saja wanita itu. Kamu cukup membiayai hidupnya. Kalian juga tidak punya anak,” tegas Elvita.

“Sasa mau menikah dengan kamu. Kita ada utang budi di masa lalu dengan keluarga Sasa. Dia bahkan rela menjadi sekretaris kamu dan meninggalkan Perusahaan orang tuanya,” lanjut Elvita memperhatikan Elvis yang terdiam.

“Ada apa rebut-ribut?” Renaldi pun ikut keluar dari kamar.

“Iya, Kak. Apa Kakak bertengkar dengan Kak Mahira?” tanya Relia yang merupakan adik Elvis.

“Kalian kembalilah ke kamar.” Elvis pun masuk ke kamarnya. Pria itu harus mengobati luka pada kepalanya. Dia melihat ponsel Mahira yang tertinggal di atas tempat tidur.

“Aku tahu dia masih di rumah ini dan tidak akan pergi kemana pun.” Elvis yang tahu sandi ponsel Mahira membukanya. Dia melihat video dan foto yang masuk ke dalam pesan media.

“Siapa wanita ini? Apa Sasa? Siapa yang mengirimnya? Apa ini yang membuatnya marah dan menuduhku?” Elvis meremas ponsel Mahira.

“Kita selesaikan besok saja. Aku biarkan kamu tidur nyenyak.” Elvis mengobati luka pada kepalanya. Pria itu membersihkan diri dan berganti pakaian. Dia merebahkan tubuh di atas kasur dan membongkar isi ponsel Mahira.

“Tidak ada Riwayat panggilan dan pesan. Apa dia tidak pernah berhubungan dengan keluarganya?” Elvis yang cerdas  berhasil memulihkan pesan yang telah dihapus. Dia melihat pesan dari Mirna dan Manisa yang masih meminta uang pada istrinya. Mereka juga berkata kasar.

“Apa dua orang ini tidak puas dengan uang yang aku berikan? Kenapa masih meminta pada Mahira?” Elvis mengecek saldo Mahira. Pria itu sangat terkejut dengan nominal yang ada.

“Apa dia tidak berbelanja. Uang yang aku berikan tidak berkurang sama sekali.” Elvis beranjak dari kasur. Dia memeriska lemari pakaian.

“Pakaian lama. Tidak ada tas dan sepatu baru. Aku dengar dia adalah dokter bedah yang tinggal di luar negeri. Bagaimana bisa hanya mengenakan pakaian sederhana dan lusuh? Padahal dia cantik.” Elvis menutup semua lemari.

“Apa peduliku!” Elvis membuang ponsel Mahira ke sofa. Pria itu mematikan lampu.

“Wanita itu berani sekali membuat kepalaku luka dan sakit. Dia bahkan menampar pipiku.” Elvis duduk di tepi kasur. Dia menyentuh kepalanya yang terluka dan pipi yang panas.

“Sial!” Elvis merebahkan tubuh dan memejamkan matanya.

Mahira duduk di atas tempat tidur yang ada di kamar tamu. Dia tidak menyalakan lampu sehingga ruangan itu gelap. Memeluk kaki dalam tangisnya.

“Apa Elvis terluka?” Mahira yang seorang dokter mengkhawatirkan pria itu. Dia merasa bersalah karena telah memukul kepala Elvis.

“Aku tidak mau disentuhnya dengan paksaan. Dia seakan mau memperkosaku. Apa belum puas dengan Sasa?” Mahira sangat kesal dan marah setiap kali mengingat video intim Elvis dan Sasa.

“Menjijikan!” Mahira yang sudah menyukai Elvis merasa dikhianati. Dia yang ingin menjalani kehidupan rumah tangga bahagia menjadi kecewa dan terluka.

Mahira benar-benar tidak bisa tidur. Dia sangat gelisah memikirkan hari esok. Rencana ke depan yang harus dijalaninya.

“Aku bisa hidup sendiri, tetapi bagaimana dengan mama dan Manisa?” tanya Mahira pada dirinya sendiri. Dia selalu diganggu ibu tiri dan adiknya dalam urusan uang. Wanita itu dijadikan mesin uang.

“Apa Elvis sudah tidur?” Mahira keluar dari kamar tamu. Dia pergi ke kamar Elvis.

“Tidak dikunci.” Mahira membuka pintu dengan perlahan dan mendekati Elvis. Dia memeriksa luka pada kepada suaminya yang diobati asalan.

“Tidak diberikan obat yang tepat.” Mahira mengambil kotak obat. Dia membersihkan luka Elvis dan memberikan obat. Wanita itu bahkan memberikan suntikan antibiotic.

“Dia mengobati Lukaku.” Elvis yang sudah bangun tetapi pura-pura tidur.

“Luka ini akan sembuh lebih cepat dan tidak akan infeksi.” Mahira menyimpan kota obat pada tempatnya. Elvis memperhatikan wanita itu.

“Hm.” Mahira mengambil ponsel dan keluar dari kamar. Dia kembali ke kamar tamu.

“Sebenarnya apa yang kamu pikirkan, Mahira? Bukankah kamu membenciku? Tetapi kenapa kamu peduli? Di hatimu masih ada Biyan. Pria yang sudah mati itu.” Elvis duduk di tepi kasur. Dia mengusap wajahnya dengan kasar.

“Kenapa kamu mengurusku setiap hari? Dan malam ini, kenapa kamu marah dengan video itu? Apa kamu cemburu? Apa ada cinta di hatimu untukku?” Elvis melihat Mahira yang telah menghilang di balik pintu.

“Aargggh!” Elvis sangat kesal. Dia bahkan tidak mengerti dengan hubungan dirinya dan Mahira.

Pagi hari, Mahira sudah berada di dapur. Dia membuatkan sarapan untuk semua anggota keluarga. Wanita itu sudah biasa melakukannya. Dirinya bahkan sudah tahu kesukaan dan kebiasaan keluarga Elvis.

“Apa yang terjadi semalam, Mahira? Apa kamu bertengkar dengan Elvis?” tanya Elvita pada Mahira yang sedang menyajikan makanan di atas meja.

“Tidak, Ma.” Mahira tersenyum.

“Sampai kapan kamu mau bertahan di rumah ini? Apa kamu senang menjadi pembantu?” tanya Elvita memperhatikan Mahira.

“Apa kamu mau menguras harta Elvis? Setiap hari mama dan adik kamu itu meminta uang seperti pengemis ke rumah ini. Benar-benar keluarga miskin yang tidak punya harga diri,” ucap Elvita.

“Seperti lintah saja. Menghisap darah keluarga kami,” tegas Elvita. Mahira hanya diam saja. Dia terus melanjutkan pekerjaannya.

“Mahira!” teriak Elvita yang merasa tidak dipedulikan. Wanita itu menepis tangan Mahira.

“Aaahh!” Mahira terkejut hingga sup panas yang dipegangnya jatuh.

“Benar-benar tidak berguna. Untung tidak mengenai kakiku.” Elvita menjambak rambut Mahira.

“Aarggh!” Mahira berteriak kesakitan.

“Ma. Apa yang Mama lakukan?” Relia melihat tangan Mahira yang merah terkena kuah sup. Kaki wanita itu pun terluka karena pecahan dari wadah sup.

“Bersihkan lantai itu,” bentak Elvita.

“Ayo, Kak.” Relia mau membantu Mahira.

“Biarkan dia sendiri, Lia.” Elvita menarik tangan Relia menjauh dari Mahira.

“Ma, tangan dan kaki Kak Mahira terluka,” ucap Relia.

“Salah dia sendiri,” tegas Elvita.

“Lebih baik kamu bercerai dengan Elvis agar dia bisa menikahi Sasa,” bisik Elvita di telinga Mahira.

“Bersihkan lantai dan pergi dari sini. Aku tidak nafsu makan melihat kamu.” Elvita mendorong tubuh Mahira hingga terduduk ke lantai.

“Ahhh!” Luka pada tangan Mahira bertambah karena terkena pecahan wadah porselen.

Mahira segera membersihkan lantai. Dia hanya bisa menahan perih dan sakit pada tangan serta kakinya. Wanita itu harus bergerak cepat agar segera bisa mengobati dirinya.

“Seorang dokter tidak boleh terluka,” ucap Mahira di dalam hati. Dia menahan tangis hingga dadanya begitu sesak.

“Permisi.” Mahira berjalan cepat menaiki tangga menuju kamar Elvis. Dia harus mengambil kotak obat. Jika terlambat maka lukanya akan infeksi.

“Untunglah Elvis masih tidur.” Mahira melihat Elvis yang tidur dengan nyenyak.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ros
Kt nya dokter bedah. Kok ga bs mandiri kerja. Dokter bedah kan kaya2. Knapa Mahira tergantung sm suami nya yg brengsek sm sasa , sekertaris nya yg punya hutang budi. Dan knapa Mahira tdk ba melawan ibu tiri dan saudara tiri nya. Hidup masing2 aja , jgn lebayyy….
goodnovel comment avatar
Lienda nasution
ada ya wanita yang katanya pintar dan sebelumya berprofesi sbg dokter kok mau....saja menerima kekerasan fisik dan verbal orang yang bodoh bin oon saja gak akan mau dibeginikan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 3 Permintaan Perceraian

    Mahira masuk ke kamar mandi. Dia membersihkan diri karena pakaiannya terkena kuah sup. Wanita itu mandi untuk kedua kalinya.“Hm.” Elvis membuka mata perlahan dan melihat Mahira yang keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk sebatas paha.“Dia memang seksi.” Elvis memperhatikan Mahira yang berjalan menuju lemari pakaian. Wanita itu tidak tahu bahwa suaminya sudah bangun sehingga dengan santainya dia berganti pakaian di depan Elvis yang tidak pernah melihat tubuhnya.“Pasti dia pikir aku masih tidur.” Elvis melihat Mahira yang sudah mengenakan celana sebatas lutut dan kaos putih lengan pendek. Wanita itu benar-benar tidak berdandan sama sekali. Dia hanya memberikan perlindungan dan perawatan kulit saja.“Ahhh!” Mahira mengambil kota obat dari lemari yang cukup tersembunyi.“Apa dia akan mengobati ku lagi? Aku tidak tahu dia punya dua kotak obat.” Elvis tidak mengalihkan pandangan dari Mahira. Dia belum tahu bahwa wanita itu terluka.Mahira membuka pintu balkon dan menutupn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 4 Pergi dari Rumah

    Mahira menarik koper dari kamar. Dia bersusah payah menuruni tangga tanpa bantuan siapa pun.“Apa kamu mau pergi?” tanya Elvita ketika bertemu dengan Mahira di ujung tangga. Ada senyuman di bibir wanita itu.“Iya, Ma. Aku akan segera bercerai dengan Elvis,” jawab Mahira tersenyum.“Bagus sekali. Akhirnya kamu tidak akan mengganggu kehidupan putraku lagi. Benar-benar merusak pemandangan. Bayaran kamu di rumah ini sangat mahal. Elvis harus menanggung biaya adik dan ibu kamu juga,” tegas Elvita.“Ya, Ma. Terima kasih. Saya harap Elvis akan bahagia dan menikah sah dengan kekasihnya. Saya pamit.” Mahira mengulurkan tangan kepada Elvis.“Tentu saja dia akan bahagia bersama Sasa. Berbeda dengan kamu. Elvis sangat menderita, tersiksa dan tertekan.” Elvita menepis tangan Mahira.“Pergilah! Jangan pernah kembali lagi ke rumah ini.” Elvita mendorong tubuh Mahira hingga jatuh ke lantai.“Mama tolong bantu Elvis mengurus perceraian karena berkas pernikahan kami dipegang dia.” Mahira tersenyum. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 5 Berkas Penting

    Elvita menaiki tangga menuju kamar Elvis. Dia bertemu dengan Relia. Putrinya yang baru akan berangkat ke kampus.“Mama mau kemana?” tanya Relia.“Mama mau masuk ke kamar kakak kamu. Ayo bantu Mama.” Elvita menarik tangan Relia masuk ke dalam kamar Elvis yang tidak dikunci.“Mama, Kakak tidak suka orang lain masuk ke kamarnya. Apalagi kita sentuh barang-barang Kak Elvis.” Relia melihat Elvita yang sudah membuka laci meja yang ada di samping tempat tidur.“Kita bukan orang lain. Aku mamanya dan kamu adalah adik kandung Elvis,” tegas Elvita.“Mama mau cari apa?” tanya Relia memperhatikan mamanya.“Buku nikah dan kartu keluarga Elvis,” jawab Elvita.“Untuk apa, Ma?” Relia bisa menebak apa yang direncanakan mamanya.“Elvis dan Mahira akan bercerai. Kakak kamu pasti tidak akan sempat mengurus perceraian. Jadi, biar Mama yang bantu mempercepat perceraian mereka.” Elvita terlihat sibuk mencari buku nikah dan berkas penting yang dibutuhkan untuk proses perceraian.“Apa?” Relia terkejut.“Apa K

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 6 Cinta Masa Kecil

    Elvis benar-benar fokus bekerja. Dia melihat ponsel pribadi yang tidak berdering sama sekali. Tidak ada pesan dan panggilan masuk yang biasa dilakukan Mahira untuk mengingatkan pria itu makan siang.“Apa dia masih marah? Tetapi kenapa mengobati luka kepalaku? Wanita ini benar-benar keras kepala?” Elvis baru saja akan menghubungi Mahira, tetapi batal karena Sasa masuk ke dalam ruangannya. “Sayang, ayo kita makan siang di kantin Perusahaan. Aku sudah lapar.” Sasa tersenyum. Dia berjalan mendekati kursi Elvis. Wanita itu tidak tahu ada Rino di sudut ruangan. Asisten pribadi sekaligus sopir dari Elvis. “Sayang.” Sasa duduk di pangkuan Elvis. Jari-jari yang indah dan terawat menyentuh pipi dan dagu pria itu.“Aku menginginkan bibir kamu, Elvis. Kapan aku bisa menciumnya lagi setelah semalam?” Sasa menatap Elvis. Wanita itu benar-benar tergoda dengan ketampanan dan tubuh seksi pria di depannya.“Bos, aku selesai,” ucap Rino.“Ah!” Sasa segera turun dari pangkuan Rino. Dia terkejut dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 7 Cinta

    Elvis bersiap untuk pulang. Pria itu berjalan keluar dari ruang kerja bersama dengan Rino. Kantor sudah sepi karena para karyawan sudah lebih dulu meninggalkan meja kerja mereka.“Kak Elvis.” Sasa tersenyum menyambut Elvis yang baru keluar dari ruang kerja.“Sasa. Kamu belum pulang.” Elvis menoleh pada Rino.“Tante Elvita menghubungiku dan mengajak makan malam bersama.” Sasa menggandeng tangan Elvis.“Aku siapkan mobil.” Rino meninggalkan Evis bersama dengan Sasa. Pria itu benar-benar tidak suka melihat kedua orang yang tidak memiliki hubungan apa pun itu.“Mama tidak memberitahuku,” ucap Elvis melihat Rino yang sudah masuk ke dalam lift.“Tahan lift!” perintah Elvis pada Rino dan pria itu menurut.“Ayo.” Elvis menarik tangan Sasa masuk ke dalam lift bersama dengan Rino.“Apa Mahira akan cemburu jika Sasa ikut denganku? Aku belum bertanya tentang video tadi malam pada wanita ini.” Elvis melihat pada Sasa dan wanita itu tersenyum. Dia tidak ingin menyinggung teman masa kecilnya karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 8 Kehilangan

    Mahira kembali ke rumah. Dia menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Foto dan video ketika Elvis berada di rumah Sasa. Dua orang yang terlihat romantis dan tidak ingin dipisahkan.“Kenapa harus mengirim foto dan video ini kepadaku?” tanya Mahira yang duduk di sofa. Wanita itu merasa sangat lelah. Rasa cinta yang mulai tumbuh kembali sirna. Dia berusaha menjadi istri yang sempurna untuk Elvis.“Elvis. Kamu memang dingin, tetapi di mataku kamu cukup baik dan peduli. Kamu juga adalaj pria yang bertanggung jawab sehingga aku dan keluarga tidak kelaparan.” Mahira menghapus semua foto Elvis yang tersimpan di dalam ponselnya. Dia tidak ingin lagi ada hubungan apa pun dengan suaminya.“Aku yakin Elvis sedang mengurus perceraian kami agar dia bisa segera menikahi Sasa.” Mahira meletakkan ponsel di atas meja. Dia merebahkan tubuh di sofa dan memejamkan matanya. Harinya benar-benar gelisah. Satu-satu pria yang dekat dengannya setelah Biyanka adalah Elvis. Mereka sudah hidup bersama selama dua ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 9 Mencari Mahira

    Sasa selesai makan malam bersama Elvita dan Relia. Mereka berjalan menuju ruang keluarga.“Ma, aku ke kamar dulu.” Relia menaiki tangga menuju kamarnya.“Lia,” sapa Elvita, tetapi Relia terus melanjutkan langkah kakinya yang cepat dan masuk ke dalam kamar dengan tidak lupa mengunci pintu.“Apa Kak Mahira benar-benar sudah pergi dari rumah ini? Aku tidak sempat mampir ke rumah orang tuanya karena mama memintaku pulang lebih awal.” Relia duduk di kursi belajarnya. Dia mencoba menghubungi Mahira dan tidak aktif lagi.“Tidak aktif. Apa Kak Mahira mengganti nomor ponselnya?” Relia terus mencoba menghubungi nomor Mahira dan benar-benar gagal berulang.“Aku akan coba cari ke rumah mamanya.” Relia mengambil kunci mobil dan keluar dari kamar.“Relia, kamu mau kemana?” tanya Elvita melihat Relia melewati mereka.“Aku mau keluar dulu, Ma. Ada perlu.” Relia tersenyum dan berjalan cepat keluar dari rumah mewah keluarganya.“Relia sekarang sudah berubah, Tante. Dia seperti asing padaku,” ucap Sasa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 10 Godaan Wanita

    Langkah kaki Elvis dihentikan Sasa yang sudah menunggu di depan pintu ruang tengah. Pria itu cukup terkejut dengan kehadiran cinta masa kecil. “Kak, aku akan menginap di sini.” Sasa tersenyum pada Elvis.“Bukankah besok kamu harus kerja?” Elvis menatap Sasa yang berdiri di depannya.“Tante sudah menyiapkan pakaian ganti untukku besok. Sudah lama kita tidak bersama.” Sasa menggantungkan tangannya di leher Elvis.“Apa aku bisa tidur di kamar Kak Elvis?” tanya Sasa mendekatkan wajahnya pada Elvis.“Itu tidak mungkin, Sasa. Kita sudah sama-sama dewasa dan aku telah menikah.” Elvis tersenyum. Pria itu tidak menolak sentuhan Sasa. Dia tidak ingin wanita itu marah dan tersinggung. “Istri Kak Elvis kan sudah pergi dan kalian akan bercerai.” Sasa cemberut.“Kamu pergilah istirahat ke kamar tamu. Aku masih harus bekerja.” Elvis melepaskan tangan Sasa.“Aku mau ikut bekerja dengan Kak Elvis agar terbiasa. Kakak tahu kan aku sedang belajar.” Sasa memeluk lengan Elvis. Dia menempelkan bagian dada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 159 Bucin Akut

    Elvis menggandeng Mahira hingga ke ruang kerja. Pria dengan bangga memperkenalkan kantornya kepada sang istri.“Sayang, duduk di sini.” Elvis menarik kuris kerjanya.“Ini kursi kamu, Sayang.” Mahira tersenyum.“Kursi aku berarti kursi kamu juga, Sayang.” Elvis mengangkat tubuh Mahira dan menduduki di kursinya.“Nanti aku akan mengumpulkan semua orang dan memperkenalkan kamu,” ucap Elvis meletakkan kedua tangan di kiri dan kanan kursi.“Kan sudah diperkenalkan di pesta dulu.” Mahira mengecup bibir Elvis.“Tidak masalah, Sayang.” Elvis tersenyum dan menekan tombol panggilan yang ada di atas mejanya.“Rino, kumpulkan semua karyawan di aula!” perintah Elvis.“Baik, Bos.” Panggilan terputus.“Sayang, aku rasa itu tidak perlu,” ucap Mahira.“Aku yakin sekarang kita sudah aman dan semua orang harus tahu bahwa Mahira adalah istri Elvis. Kamu adalah milikku, Sayang. Aku tidak mau ada pria lain jatuh cinta padamu,” jelas Elvis.“Baiklah. Aku menurut saja.” Mahira tersenyum.“Ya.” Elvis mencium

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 158 Cinta Membara

    Ela duduk bersama dengan Elvis, Mahira dan Rino di ruang tamu. Wanita itu tampak ragu untuk bicara.“Ada apa, Ela?” tanya Mahira melihat Ela yang tampak gelisah.“Dokter Mahira sudah sembuh. Apa aku masih dibutuhkan di rumah ini?” Ela tersenyum.“Bagaimana, Sayang?” Mahira memegang tangan Elvis.“Terserah kamu. Jika kamu masih membutuhkannya dan dia mau tidak masalah. Aku siap membayar gaji demi istriku tercinta.” Elvis merangkul pundak Mahira. Pria itu tidak malu memperlihatkan kemesraan di depan semua orang.“Bagaimana, Ela? Apa kamu masih mau bekerja di sini sebagai asistenku. Aku dan Elvis berencana membuat laboratorium pribadi dan membuka lapangan pekerjaan,” jelas Mahira.“Aku mau, Dok. Tetapi, bisakan gajiku di standarkan saja? Ini terlalu tinggi. Terus apa aku boleh menggunakan alat komunikasi?” tanya Ela.“Tentu saja boleh. Kenapa tidak?” Mahira bingung.“Selama kamu sakit. Aku melarang Ela menggunakan ponselnya, tetapi sekarang sudah tidak masalah,” jelas Elvis.“Baiklah. Ak

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 157 Musuh Masa Lalu

    Sasa mengawasi rumah Elvis. Dia mendapatkan laporan bahwa Elvis telah kembali ke rumah dengan Mahira.“Kak Elvis hilang tenyata mencari Mahira. Kenapa wanita itu tidak mati saja di luar negeri saja?” Sasa meremas jari-jarinya.“Pantas saja di malam pengumuman itu tiba-tiba Kak Elvis dan Mahira hilang begitu saja. Ternyata terjadi penculikan.” Sasa tersenyum.“Mahira. Kamu benar-benar punya banyak musuh sehingga diculik hingga dibawa ke Jepang. Kak Elvis.” Sasa melihat mobil Elvis keluar dari rumahnya. Pria itu menemani sang istri pergi pemeriksaan untuk memastikan bahwa sudah benar-benar pulih.“Aku akan mengikuti mereka.” Sasa mengikui mobil Elvis dari jarak yang aman dan dia bisa menebak bahwa pria itu pergi ke rumah sakit Feliz.“Ke rumah sakit. Wanita itu benar-benar sakit.” Sasa tersenyum. Dia melihat Elvis turun dari mobil dan menggendong Mahira.“Benar-benar perhatian.” Sasa pun turun dari mobil dan terus mengikuti Elvis yang menggendong Mahira.“Kamu sudah datang.” Feliz meny

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 156 Malam yang Damai

    Ryu terlihat santai. Dia duduk di ruang makan bersama kedua orang tuanya. Pria itu tidak berbicara, tetapi langsung menikmati menu makan malam.“Ryu, apa kamu pulang untuk menikah?” tanya ibunya.“Ma.” Tuan Kyoto memegang tangan istrinya.“Apa Mama tidak suka aku pulang?” Ryu menatap pada mamanya.“Mama sangay senang kamu pulang, tetapi Ryo yang pergi. Kalian berdua ini. Apa tidak bisa berkumpul bersama di rumah?” Nyonya Kyoto menepuk tangan Ryu. Putra tertua yang hampir tidak pernah pulang ke rumah.“Kemana Ryo?” tanya Ryu.“Dia tidak mengatakan tujuannya. Kamu bisa memeriksa perjalanannya,” jawab Nyonya Kyoto.“Apa Indonesia? Apa dia membawa pesawat pribadi?” tanya Ryu menyelesaikan makannya. Pria itu hanya makan sedikit saja.“Dia tidak memiliki jadwal ke indoensia,” jawab Tuan Kyoto.“Pesawat pribadi terbang malam kemarin, tetapi Ryu tidak ikut,” jelas Tuan Kyoto.“Apa?” Ryu terkejut.“Itu artinya Ryo memberikan pinjaman pesawat keluarga kepada Elvis dan Mahira pulang ke Indonesia

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 155 Membaik

    Elvis membawa pekerjaan ke kamar Mahira. Dia duduk di sisi tempat tidur dan tidak ingin jauh. Pria itu pun makan malam di samping sang istri. Tugas Ela sangat mudah hanya menyuntikan obat dan mengganti infus, tetapi gajinya sangat tinggi.“Sayang, sudah malam. Apa kamu belum mau bangun? Ela sudah menunggu di depan pintu.” Elvis berbisik di telinga Mahira.“Ya.” Mahira tersenyum cantik. Wajah wanita itu tampak merah dan segar.“Aku lapar,” ucap Mahira duduk dengan bantuan Elvis.“Apa? Elvis terkejut karena Mahira meminta makan. “Apa yang ingin kamu makan, Sayang?” tanya Elvis. “Ela,” sapa Elvis.“Iya, Pak.” Ela yang menunggu di luar segera berlari masuk ke dalam kamar.“Ela.” Mahira memeggang tangan Ela. “Dok.” Ela menangis. Dia segera memeluk Mahira. Wanita itu terduduk di tepi kasur.“Hey, kenapa menangis?” tanya Mahira. “Saya sangat takut. Anda tidak baik-baik saja. Itu yang Pak Rino katakana padaku,” jawab Ela dengan terisak.“Hiks. Hiks.” Ela tersedu-sedu dalam pelukan Mahira.

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 154 Telah Hilang

    Ryo pulang ke rumah orang tuanya. Pria itu mengambil cuti untuk tidak datang ke rumah sakit karena pasien kesayangan telah kembali ke negaranya yaitu Indonesia.“Ryo, apa kamu mau liburan?” tanya mama Ryo.“Ya. Aku akan pergi berkeliling dunia. Sudah cukup lama berada di rumah sakit.” Ryo tersenyum.“Sayang, kalian berdua ini. Apa tidak kepikiran untuk menikah?” tanya wanita itu lagi.“Aku rasa tidak, Ma. Wanita yang kami cintai sama dan telah menikah,” ucap Ryo di dalam hati.“Aku pergi dulu, Ma. Aku akan mencari wanita yang entah di negara mana.” Ryo tersenyum. Pria yang baru pulang itu pun telah pergi lagi.“Anak hanya dua dan lelaki semua. Tidak satu pun betah di rumah. Usia sudah dewasa dan mereka masih belum menikah.” Wanita itu hanya bisa menatap kepergian Ryo.Chris mencari Ryo, tetapi tidak menemukannya. Pria itu pun tidak bisa masuk ke kamar Mahira.“Di mana Ryo? Kenapa dia tidak terlihat dan ruangannya pun dikunci?” Chris duduk di ruang tunggu.“Mm. Aku tidak bisa hanya menu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 153 Pulang ke Rumah

    Mahira berjalan layaknya orang norma. Tidak akan ada yang menyangka bahwa dia adalah manusia tidur di siang hari dan hanya terbangun satu jam saja ketika tengah malam. Ryo dan Elvis cukup khawatir melihat pasien yang unik.“Masuklah!” Ryo membukakan pintu mobil rumah sakit untuk Mahira dan Elvis.“Terima kasih,” ucap pasangan suami istri itu bersama.“Dengan senang hati.” Ryo duduk di samping sopir. Mereka pergi ke bandara. Pria itu benar-benar bertanggung jawab. Dia mengantarkan Mahira dan Elvis hingga landasan terbang.“Dia sudah tidur lagi.” Elvis melihat Mahira yang telah merebahkan kepala di lengannya.“Benar-benar unik,” ucap Ryo turun dari mobil. Sopir segera membuka pintu belakang.“Ayo aku antar kalian hingga pesawat.” Ryo memperhatikan Elvis yang begitu berhati-hati menggendong Mahira.“Aku benar-benar berhutang budi pada Anda,” ucap Elvis.“Tidak usah dipikirkan. Uang yang kamu berikan sudah cukup untuk biaya penerbangan dan pelengkapan medis serta perawat.” Ryo benar-benar

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 152 Hukuman dari Ryu

    Elizabet membuka mata dan sudah berada di dalam penjara. Wanita itu mencium aroma tidak sedap dari lantai tempatnya berbaring.“Di mana ini? Bukankah tadi aku tidur di bandara?” Elizabet segera duduk dan melihat sekeliling. Ruangan itu berbau busuk bangkai.“Ini….” Elizabet memperhatikan ruangan.“Tidak. Aku diculik. Tolong!” Elizabet segera berdiri dan memukul jeruji besi.“Tolong! Keluarkan aku!” teriak Elizabet.“Diam!” bentak penjaga penjara.“Apa yang kalian inginkan? Uang? Aku punya banyak uang. Kalian mau berapa?” tanya Elizabet.“Kami tidak butuh uang kamu,” tegas penjaga.“Apa? Lalu, kenapa kalian menculikku?” tanya Elizabet ketakutan.“Kamu hanya menjalankan tugas. Jadi, lebih baik kamu duduk dengan tenang agar tidak lelah,” ucap penjaga menarik pintu geser dan menutupi ruangan.“Hey! Apa yang kamu lakukan?” Elizabet benar-benar terkurung di dalam ruangan tanpa celah dan ventilasi udara.“Asap.” Elizabet menutup mulut dan hidungnya. Dia yakin itu bukan asap biasa, tetapi racu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 151 Gigitan Rindu

    Elvis naik ke tempat tidur dan memeluk Mahira dengan hati-hati. Dia ingin bertemu lagi dengan istrinya walaupun hanya dalam mimpi. “Datanglah lagi ke mimpiku, Sayang.” Elvis mencium dahi dan bibi Mahira. Pria itu tersenyum. Dia menatap wajah istrinya yang tenang.“Aku harus tidur agar bertemu dengan kamu, Sayang. Seharian ini tidak mendengar suara kamu rasanya sangat rindu.” Elvis benar-benar berpikir semuanya adalah mimpi yang membingungkan dirinya karena terasa sangat nyata.Malam begitu tenang. Lampu telah dimatikan sehingga ruangan tampak remang. Mahira pun membuka mata dan memiringkan tubuhnya. Dia menyentuh pipi Elvis. Wanita itu tersenyum cantik.“Halo, suamiku.” Mahira mencium mata Elvis dan pria itu segera terbangun.“Sayang. Kamu benar-benar datang.” Elvis menatap Mahira.“Katakan padaku. Apa ini hanya mimpi?” tanya Elvis.“Apa ini seperti mimpi?” Mahira balik bertanya.“Kalau begitu gigit di sini.” Elvis membuka kemejanya dan memberikan pundak terbuka kepada Mahira.“Kenapa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status