Share

Trixia

“Lipstik yang kau berikan terlalu merah, Beatrace!” protes Travis tak suka. Beberapa kali menyeka bibir di depan cermin kecil hanya untuk menghilangkan jejak warna yang bersemayam di sana.

“Tuan bilang kau harus cantik.”

Suara Lion menyahut lantang. Dia bersandar di dinding pintu, puas terhadap penampilan Travis yang disulap persis seorang suster cantik.

“Diam saja kau. Tidak usah banyak bicara!” Travis menarik lepas sebelah heels, berniat untuk melempar benda tersebut. Alih – alih hal itu terjadi, Beatrace mengambil andil sebagai penegah.

“Tuan sudah menunggumu, pergilah.”

“Nah, kau dengar itu, Trixia? Tidak usah marah – marah, cepat ketuk pintu dan masuk ke dalam.”

“Aku bukan Trixia!” Travis mengembalikan cermin kecil Beatrace. Memalingkan wajah sinis, lalu mendorong kusen pintu kamar utama dari mansion besar itu.

Agak tersentak Travis menyorot di mana posisi Theo. Langkahnya pelan kesusahan menggunakan heels dan seragam yang menjuntai separuh paha. Travis merapikan penampilan sesaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Grabbell
jngan tinggalin theo ya rose
goodnovel comment avatar
Acil Mey
Theo bisa membalaskan Dendam mu Rose
goodnovel comment avatar
Acil Mey
ornag yang rose cari padahal di depan mata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status