Share

38. Pillow Talk

Penulis: Aryani15
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

REYSHAKA

"Nah itu setelah sujud, sebelum berdiri rakaat kedua kita duduk dulu baca tasbih 10 kali, baru berdiri lagi kan?" Mama menjeda ceritanya karena tidak kuat menahan tawa, sampai keluar air mata.

"Bisa-bisanya dua bidadari nya Rey ini tidur, nggak ikut berdiri rakaat kedua terus bangunanya pas udah dengar imam ngucap salam, baru mereka ikut salam," lanjut mama masih dengan tawanya, malah kini seluruh manusia yang duduk di meja makan ini ikut terpingkal.

Kecuali Eca dan Shanum, mereka berdua sama-sama manutup wajah dengan jilbab karena malu. Mama baru saja menceritakan kejadian menggelikan saat tengah malam tadi kita berjamaah sholat tasbih. Jarang-jarang aku melihat mama bisa tertawa sekeras ini.

"Jadi mereka berdua cuma ikut satu rakaat terus salam, Ma?" tanya Arsha

Mama masih berusaha menghentikan tawanya, membuat Eca semakin mendusel ke lenganku, begitu juga Shanum, dia sudah ndusel ke mama karena malu. "Iya, mereka cuma ikut satu rakaat, habis itu pede banget langsung ikut s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   40. Master Jenggala

    SHANUM Rasanya merinding banget sore ini, antara haru, bersyukur, sedih, dan segala macam emosi lainnya. Terharu karena kali ini aku menyambut hari raya dengan penuh cinta dan berkah, bersyukur karena aku mempunyai keluarga baru yang penuh dengan kasih sayang, dan sedih karena lebaran tahun ini aku harus jauh dari abah dan tidak bisa berziarah ke umi. Sehabis sholat ashar aku berjalan beriringan dengan Azkia dan Mbak Alea menuju pemakaman keluarga Bani Ahmad, bukan hanya kami bertiga tapi semua keluarga yang ada di Semarang kini menuju kesana, untuk mengirim doa pada leluhur. Kecuali Si Master Jenggala yang harus kembali ke habitatnya. Astaghfirullah.. Entah berapa kali aku harus menyabarkan diri karena kesel sama Mas Rey. Bisa-bisanya dia mengambil pekerjaan ke luar kota. Mau melarang kok kayaknya Mas Rey seneng banget dapat ajakan baksos dari temannya, Tapi dibiarkan berangkat kok rasanya jadi seperti ini, seharusnya bisa menikmati malam takbiran dengan hikmat, kini malah jauh. E

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   41. Plasenta Akreta

    SHANUM "Penghapusan proses hukum seseorang yang sedang berjalan?""Apa Mas?" tanyaku lagi karena Mas Rey tak juga menjawab, dia malah sibuk menata baju-baju bayi."Mas?"Mas Rey menghela napasnya kemudian berdiri menghampiriku. Langsung saja dia mengambil ponsel yang sejak tadi menemaniku membunuh waktu.Tanpa bersuara Mas Rey menunjuk jam dinding di ruangan VIP ini. Aku hanya bisa tersenyum semanis mungkin agar dia tidak marah karena sampai jam satu malam ini aku belum juga bisa tidur."Tidurlah!" titahnya dengan nada final ditambah ekspresi serius yang membuat aku tak berani mendebatnya lagi. Mas Rey tidak pernah bersikap seperti ini, kecuali kalau memang dia sedang tidak ingin dibantah.Aku menarik selimut berwarna biru berlogo rumah sakit ini hingga sebatas leher, mencoba memejamkan mata. Namun, bukan kantuk yang aku dapat, malah matanya pegel. Aku kembali membuka mata dan mendapati Mas Rey yang masih duduk sambil menatapku. Akhirnya dia tersenyum kemudian melepas sandalnya dan i

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   42. Sempurnanya Hidup

    "Mengasuh anak itu tugas orangtua.Bukan ibu saja atau ayah saja.Bikinnya berdua urusnya bersama.Karena anak juga butuh figur ayahnya," Mas Rey langsung membuka sebelah matanya begitu mendengar nyanyian yang sengaja aku keraskan. Cengiran lebar muncul di wajahnya sejurus dengan matanya yang terbuka sempurna. Masih sambil cengar-cengir dia membuka selimut dan mulai mendekatiku yang sedang menimang bayi perempuanku. Bayi cantik ini sejak jam satu tadi tidak mau tidur dan sekarang sudah menjelang shubuh. Mas Rey mengambil alih anaknya kemudian aku langsung tak sabar untuk rebahan, rasanya pinggangku udah pindah tempat. Lebai sih ya? Sebenarnya aku nggak kesel kok sama Mas Rey, cuma pengin ngerjain dia aja kebetulan udah mau masuk waktu shubuh jadi biar dia bangun. Sekalian gantiin gendong sebentar juga sih. Memang capek dan pegel banget ngurus dua bayi sekaligus tapi aku sangat menikmati. Terlebih lagi ketika harus pindah ke rumah sendiri dan bayi cantik itu punya kebiasaan bangun

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   PROLOG

    Assalamualaikum.. Ini author kembali lagi dengan cerita anaknya Gus Nazril. Yang belum baca bisa baca dulu cerita Nazrilnya ya Terimakasih ya semua buat vote dan komennya.. Wassalamualaikum.. 🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊🐊 Senja.. Ketika dia datang, warna biru yang biasanya mendominasi langit akan bertransformasi dengan cantiknya. Bentuk siluet awan semakin terlihat menawan membentuk banyak objek, bisa berbeda tergantung sudut pandangnya. Gradasi warna yang ada di langit begitu sempurna menimbulkan kesan mendalam. Yang aku tahu pemandangan langit senja itu yang terindah, tapi pagi menjelang siang ini langit tampak memukau. Cerah dan memancarkan warna biru yang begitu indah. Seharusnya aku ralat, bukan hanya waktu senja yang terindah, tapi langit selalu indah kecuali jika dia sedang berawan gelap. Ah tapi setelah berawan gelap pun langit akan tetap indah karena garis panjang dengan perpaduan warna cantik akan muncul, orang biasa menyebutnya pelangi. Jadi kapan langit terlihat

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   1. Bundadari

    Shanum. Satu nama yang mempunyai arti diberkahi Allah. Abah dan umi menghadiahkan nama itu untukku dengan harapan agar bayi perempuan mereka menjelma menjadi perempuan yang beruntung, bahagia dan sejahtera. Alhamdulillah, detik ini aku bersyukur karena doa itu terkabul. Aku beruntung karena bisa hidup bahagia dan sejahtera. Aku bahagia dan sejahtera karena hidup beruntung. Nah tuh silahkan bingung dengan kalimatku! Nggak usah dipikirkan ya? Nanti kepalanya pusing. Biar aku saja yang jelaskan. Jadi, aku benar-benar merasa beruntung dengan hidupku yang sekarang. Hidup dengan orang-orang yang selalu menyayangiku, selalu mendukungku dan tak segan untuk menegurku saat aku salah. Ya meskipun dulu pernah mengalami hal yang buruk, tapi aku anggap itu masa lalu sebagai loncatan untuk mencapai masa kini dan masa depan yang lebih baik. Kata orang kan roda kehidupan terus berputar, dulu sedih sekarang bahagia. Kalau ada yang hidupnya masih sedih terus, coba cek rantainya, siapa tahu putus. Int

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   2. Keceriaanmu Deritaku

    Pernahkah merasa bahwa masalah kita yang paling berat?Aku pernah.Ngerasa banget kalau masalahku adalah ujian terberat yang pernah dialami manusia. Aku pernah menikah dengan seseorang yang salah.Ya. Aku ini janda.Aku pernah menikah dengan seorang wakil rakyat. Awalnya aku menaruh harapan besar pada pernikahan itu. Aku pikir dengan menjadi istri seorang wakil rakyat, aku bisa semakin menebar manfaat untuk orang banyak. Tapi ternyata justru di situ awal kehancuranku.Pernikahanku hanya bertahan tiga bulan hingga resmi cerai. Aku pikir mantan suamiku itu adalah orang baik, orang yang paham agama, dan orang yang amanah tapi sifat ambisius nya menutup mata hatinya.Selama dua bulan menikah belum pernah aku mendapat perlakuan baik. Kekerasan verbal hampir setiap hari aku dapat, semua yang aku lakukan selalu salah di matanya.Walaupun belum pernah dia melakukan kekerasan fisik yang parah tapi percayalah kata-kata kasar itu lebih membekas di hati dari pada kekerasan fisik. Luka di hati sus

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   3. Buaya Galau

    Reyshaka Point Of ViewAda yang belum kenal sama saya? Kenalan dulu!Namaku Reyshaka, biasa dipanggil Rey, atau kalau lagi pada gemes sama aku mereka panggil Reyshableng. Eh tapi ada juga yang manggil sayang, contohnya ibu-ibu tetangga kos.Aku ini salah pemuda generasi bangsa yang saat ini tengah berjuang untuk diri sendiri dulu agar menjadi orang baru nanti untuk negaraku. Kata papa kalau belum sukses itu belum bisa disebut 'orang', jadilah saat ini aku ini makhluk setengah dewa.Aku hanya salah satu budak yang beruntung bisa mendapat gelar dokter, rumah asliku di Semarang tapi sekarrang aku sedang menyusuri takdir mengabdi di Jombang kalau biasa Jombang terkenal dengan sebutan Kota Santri, kalau bagiku Jombang adalah Kota Perjuangan. Sebenarnya aku juga berat mau kerja di sini, karena di sini ada seorang Shanum yang pernah aku langitkan namanya, tapi katanya dia sudah menikah dengan orang lain. Tapi karena aku cinta pada pekerjaan ini makanya aku sampingkan perasaanku. Oh iya Kat

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   4. Bear Ternyaman

    Ada sebuah pepatah yang berbunyi,Baik mata di rantau orang, jangan sampai berbuat salah.Saat berada di perantauan, harus selalu bisa menjaga sikap dan perilaku dengan baik.Ya meskipun bukan hanya di perantauan saja, di manapun berapa juga harus selalu menjaga sikap, bahkan di rumah sendiri pun juga tetap harus menjaga sikap.Apalagi jika sedang di perantauan, jangan pernah berbuat salah karena tidak akan pernah tau kita sedang berhadapan dengan siapa.Seperti aku saat ini...Siang ini aku ikut dr. Bams menghadiri rapat di salah satu lembaga daerah. Selama bergabung dengan lembaga tanggap bencana Peduli Saudara baru kali ini aku ikut rapat yang mana sebenarnya aku sendiri bingung tugasku di sini ngapain.Aku hanya dokter umum biasa, masuk kerja juga baru genap satu bulan. Bisa-bisanya dr. Bambang Setiawan alias dr. Bams sang kepala klinik mengajakku hasir rapat yang cukup penting ini.Kenapa aku bilang penting, karena berdasarkan insting manusia setengah dewaku, yang hadir rapat ini

Bab terbaru

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   42. Sempurnanya Hidup

    "Mengasuh anak itu tugas orangtua.Bukan ibu saja atau ayah saja.Bikinnya berdua urusnya bersama.Karena anak juga butuh figur ayahnya," Mas Rey langsung membuka sebelah matanya begitu mendengar nyanyian yang sengaja aku keraskan. Cengiran lebar muncul di wajahnya sejurus dengan matanya yang terbuka sempurna. Masih sambil cengar-cengir dia membuka selimut dan mulai mendekatiku yang sedang menimang bayi perempuanku. Bayi cantik ini sejak jam satu tadi tidak mau tidur dan sekarang sudah menjelang shubuh. Mas Rey mengambil alih anaknya kemudian aku langsung tak sabar untuk rebahan, rasanya pinggangku udah pindah tempat. Lebai sih ya? Sebenarnya aku nggak kesel kok sama Mas Rey, cuma pengin ngerjain dia aja kebetulan udah mau masuk waktu shubuh jadi biar dia bangun. Sekalian gantiin gendong sebentar juga sih. Memang capek dan pegel banget ngurus dua bayi sekaligus tapi aku sangat menikmati. Terlebih lagi ketika harus pindah ke rumah sendiri dan bayi cantik itu punya kebiasaan bangun

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   41. Plasenta Akreta

    SHANUM "Penghapusan proses hukum seseorang yang sedang berjalan?""Apa Mas?" tanyaku lagi karena Mas Rey tak juga menjawab, dia malah sibuk menata baju-baju bayi."Mas?"Mas Rey menghela napasnya kemudian berdiri menghampiriku. Langsung saja dia mengambil ponsel yang sejak tadi menemaniku membunuh waktu.Tanpa bersuara Mas Rey menunjuk jam dinding di ruangan VIP ini. Aku hanya bisa tersenyum semanis mungkin agar dia tidak marah karena sampai jam satu malam ini aku belum juga bisa tidur."Tidurlah!" titahnya dengan nada final ditambah ekspresi serius yang membuat aku tak berani mendebatnya lagi. Mas Rey tidak pernah bersikap seperti ini, kecuali kalau memang dia sedang tidak ingin dibantah.Aku menarik selimut berwarna biru berlogo rumah sakit ini hingga sebatas leher, mencoba memejamkan mata. Namun, bukan kantuk yang aku dapat, malah matanya pegel. Aku kembali membuka mata dan mendapati Mas Rey yang masih duduk sambil menatapku. Akhirnya dia tersenyum kemudian melepas sandalnya dan i

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   40. Master Jenggala

    SHANUM Rasanya merinding banget sore ini, antara haru, bersyukur, sedih, dan segala macam emosi lainnya. Terharu karena kali ini aku menyambut hari raya dengan penuh cinta dan berkah, bersyukur karena aku mempunyai keluarga baru yang penuh dengan kasih sayang, dan sedih karena lebaran tahun ini aku harus jauh dari abah dan tidak bisa berziarah ke umi. Sehabis sholat ashar aku berjalan beriringan dengan Azkia dan Mbak Alea menuju pemakaman keluarga Bani Ahmad, bukan hanya kami bertiga tapi semua keluarga yang ada di Semarang kini menuju kesana, untuk mengirim doa pada leluhur. Kecuali Si Master Jenggala yang harus kembali ke habitatnya. Astaghfirullah.. Entah berapa kali aku harus menyabarkan diri karena kesel sama Mas Rey. Bisa-bisanya dia mengambil pekerjaan ke luar kota. Mau melarang kok kayaknya Mas Rey seneng banget dapat ajakan baksos dari temannya, Tapi dibiarkan berangkat kok rasanya jadi seperti ini, seharusnya bisa menikmati malam takbiran dengan hikmat, kini malah jauh. E

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   38. Pillow Talk

    REYSHAKA"Nah itu setelah sujud, sebelum berdiri rakaat kedua kita duduk dulu baca tasbih 10 kali, baru berdiri lagi kan?" Mama menjeda ceritanya karena tidak kuat menahan tawa, sampai keluar air mata."Bisa-bisanya dua bidadari nya Rey ini tidur, nggak ikut berdiri rakaat kedua terus bangunanya pas udah dengar imam ngucap salam, baru mereka ikut salam," lanjut mama masih dengan tawanya, malah kini seluruh manusia yang duduk di meja makan ini ikut terpingkal.Kecuali Eca dan Shanum, mereka berdua sama-sama manutup wajah dengan jilbab karena malu. Mama baru saja menceritakan kejadian menggelikan saat tengah malam tadi kita berjamaah sholat tasbih. Jarang-jarang aku melihat mama bisa tertawa sekeras ini."Jadi mereka berdua cuma ikut satu rakaat terus salam, Ma?" tanya ArshaMama masih berusaha menghentikan tawanya, membuat Eca semakin mendusel ke lenganku, begitu juga Shanum, dia sudah ndusel ke mama karena malu. "Iya, mereka cuma ikut satu rakaat, habis itu pede banget langsung ikut s

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   37. Srikandi

    SHANUMAlhamdulillah..Kalimat syukur yang ingin rasanya aku ucapkan di setiap hembusan napas ini. Karena hingga detik ini, Allah sudah mengganti semua kesedihanku yang lalu dengan kebahagiaan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.Alhamdulillah setelah beberapa hari yang lalu aku kembali harus absen menjalani puasa karena kondisi yang melemah, hari ini aku bisa kembali ikut melaksanakan kewajiban umat islam itu.Rasanya puasa kali ini semakin lengkap karena kehadiran Eca. Aku nggak pernah menyangka Mas Rey akan memberikan kejutan yang begitu indah dengan resmi mengadopsi Eca sebagai anak kami. Udahlah aku bingung gimana caranya berterimkasih padanya, emang beneran shableng. Dalam segala hal. Bahkan untuk hal peka dan kebaikannya pun bisa di sebut sableng karena saking luar biasanya.Hari ini alhamdulillah keadaanku sudah berangsur normal, jadi aku bisa ikut menghadiri acara buka bersama di pesantren Al Khadijah, tempatnya Bunda Syifa.Acara sore ini dihadiri hampir seluruh kelua

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   36. Anak Pertama

    REYSHAKA"Jangan pakai body wash yang aroma itu!""Jangan pakai pomade kalau di rumah!""Jangan makan nasi goreng kalau mau pulang ketemu aku!""Jangan pakai parfum kalau mau peluk aku!"Nikmatnya punya istri yang lagi ngidam. Alhamdulillah.. Aku bangga!Permintaan-permintaannya yang kadang konyol membuat aku jadi serba salah, mau begini salah, mau begitu juga nggak bener. Aku menjauh dia nangis minta dipeluk, giliran udah dipeluk, ngomel-ngomel karena nggak suka aroma parfum ku, padahal ini parfum udah sejak lama aku nggak pernah ganti merk, sejak sebelum menikah malah. Baru sekarang dia protes.Atau kalau tiba-tiba aku lupa mandi pakai sabun yang udah dari jaman jahiliyah tersedia di kamar mandi, dia akan ngomel nggak berhenti. Nggak nyalahin juga sih karena ketika dia mencium aroma itu langsung muntah.Akhirnya aku Singkirkan semua, dan ajak dia ke supermarket, aku suruh dia milih aroma sabun yang dia mau, hasilnya? HAHA... Beli satu karton body wash yang katanya aromanya enak. Fe

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   35. Sabun Yang Salah

    REYSHAKAHari ini aku jaga siang dan baru sampai di rumah sekitar pukul 10. Sebelum sampai rumah, aku mampir dulu untuk membeli buah, sayur, susu, vitamin, pokoknya sekiranya uangku yang ada di dompet masih cukup, aku pakai buat beli makanan sehat untuk Shanum. Mama sampai geleng-geleng kepala melihat aku pulang dengan tangan kanan kiri membawa belanjaan."Ya Allah, Rey! Ini kalau busuk gimana?" tegur Mama Ketika aku sibuk menata belanjaan di kulkas."Kalau sampai gampang busuk, aku protes ke pabrik kulkasnya, Ma. Iklannya aja bikin makanan awet kok,"Mama menghela napasnya, mungkin dalam hatinya nyebut gini kali ya, 'Ya Allah anakku ganteng amat!'"Mama tau kamu mau Shanum makan sehat terus, tapi kasihan lho kalau kamu giniin! Orang hamil itu nggak bisa makan setiap yang disajikan, ada kalanya pengin yang lain. Jangan dipaksa!"Tiba-tiba dari arah luar, Arsha yang baru pulang dari tarawih keliling langsung nyelonong ngambil buah pir yang udah aku tata rapi."Tenang, Ma! Ada Arsha yan

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   34. Paket Misterius

    REYSHAKAEntah berapa kali aku melihat Shanum merubah posisi, sejak tadi keluar dari rumah dia terlihat tak tenang dan gelisah. Tepat disaat lampu kuning bergeser naik ke warna merah, aku menginjak rem agar selamat dari kejaran Om Pol. Intinya lagi lampu merah jadi harus berhenti."Kenapa sih? Laper?" tanyaku.Shanum langsung mengerucutkan bibirnya, pengin banget dicium.Astaghfirullah, puasa Rey! Tahan!"Deg-degan Mas!""Ya Alhamdulillah kan kalau masih deg-degan!"Lagi-lagi dia protes kali ini mengerang frustasi sambil memukul lenganku berkali-kali. "Aku takut mau ikut simaan, duetnya sama senior-senior yang masyaallah lanyahnya!"Persis seperti dugaanku, Shanum resah daritadi karena memikirkan simaan keluarga yang hari ini akan dilaksanakan di rumah Simbah, pesantren pusat.Selepas shubuh tadi aku mengantarnya menuju tempat acara, sedangkan mama akan menyusul nanti agak siangan.Keresahan Shanum tidak hanya pagi ini saja, sejak semalam dia sudah sibuk banget murojaah, sampai sepert

  • Ning Bidadari yang Dilamar 99 kali   33. Cuci Piring

    SHANUM"Besok kita tarawih ke tempat Kak Alea yuk! Udah lama nggak main kesana! Kangen juga!"Lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk.Mas Rey merubah posisinya jadi miring menghadapku. Sambil bersedekap dia diam menatapku."Kenapa?""Cemburu nggak?" tanyanya balik."Hmm? Gimana?"Bukannya menjawab, dia malah mencibirkan bibirnya, sambil komat-kamit nggak jelas."Cemburu nggak kalau dengar suaminya semangat menceritakan wanita lain?"Detik itu juga aku paham, Mas Rey sedang memancingku. "Cemburu lah, masa enggak!" jawabku.Jujur kok, memang ada rasa nggak nyaman.Mas Rey makin tersenyum lebar, kini dia sudah menghapus jarak diantara kita, mendekapku erat dan mengecup keningku."Ngomong dong! Jangan cuma sibuk dengan pikiran sendiri, kalau pikiran kamu benar ya nggak masalah, tapi kalau sampai nggak benar kan repot. Jadi salah paham.""Jadi sengaja nih?"Dia mengangguk, "Soalnya kamu langsung diem aja sehabis kita belanja tadi, padahal pas belanja kayak reporter bola, aku mi

DMCA.com Protection Status