Nathan tidak memberitahunya karena dia merasa semuanya dibiarkan berjalan secara natural saja, kalau memberi tahu terlalu banyak akan membuat situasi berubah.Air sudah mendidih, Aurie membalikkan badan untuk memasak mi, jadi dia tidak melihat ekspresi Nathan yang berubah. Dia bahkan lanjut berkata, "Kamu juga kerja di perusahaan besar, 'kan? Seperti keponakannya Bibi Evelyn."Mengungkit keponakan Bibi Evelyn, Nathan teringat kemarin saat di KUA, dia mendengar Aurie membahas hal ini di telepon."Maksudmu pasangan kencan butamu?" tanya Nathan sambil menatapnya."Iya, kata Bibi Evelyn keponakannya bekerja di perusahaan terbaik di kota! Keponakannya sangat hebat," ujar Aurie dengan nada kagum sambil memasak mi.Kata-kata ini berhasil menarik perhatian Nathan. Dia bersandar di sebelah pintu dapur sambil menanyakan, "Perusahaan terbaik di kota?""Grup Imanuel, apa kamu nggak tahu?" Aurie menoleh menatap Nathan dengan ekspresi kagum sambil berkata, "Saat aku baru lulus kuliah, aku juga perna
Philip Junaida, asistennya adalah pekerja yang sangat efisien. Dalam setengah jam, dia langsung menemukan lamaran kerja Aurie tahun lalu.Sejujurnya, Aurie selain terlihat lucu, dia terlihat cantik pada pandangan pertama. Dari lamaran ini, selain memberikan kesan murid pintar, dia tidak punya daya tarik lainnya lagi.Mengirimkan lamaran kerja mencari pekerjaan adalah masalah besar dalam seumur hidup. Melihat Aurie tidak mengerti menuliskan keunggulannya dalam lamaran kerja,Terlihat jelas kalau Aurie bukanlah orang yang licik.Teringat pertanyaan Aurie kemarin malam, Nathan merasa kalau dirinya yang berpikiran berlebihan. 'Aku marga Imanuel, terutama Grup Imanuel yang begitu terkenal, jadi wajar saja dia bisa mengaitkan.'Nathan dilahirkan di keluarga kaya, dia juga punya tekanan persaingan yang besar. Dia bisa mendapatkan posisi direktur Grup Imanuel sekarang juga bukan hal yang mudah.Maka itu, Nathan sudah terbiasa berpikir berlebihan hingga salah paham pada Aurie.Setelah melihat l
Yuri menghabiskan waktu seharian untuk membersihkan toko, dia menata semua barang yang sudah disiapkan di rak. Di depan toko bahkan disusun kios teh susu, sosi bakar dan bermacam-macam makanan kecil."Aurie, sekarang cuaca lumayan dingin. Bagaimana kalau kita bakar ubi merah?" tanya Yuri sambil menyusun minuman di lemari pajangan depan pintu."Oke! Kamu adalah pemegang saham terbesar, jadi semua sesuai keinginanmu, dong," ujar Aurie dengan nada bercanda.Yuri memiliki kepribadian yang cerah. Ketika mendengar kata-kata Aurie, dia pun langsung berkata dengan bangga, "Sekarang kita juga sudah menjadi bos."Ketika mereka berdua sedang bercandaan, ponsel Aurie tiba-tiba berbunyi, ternyata itu adalah telepon dari Keisha. Aurie mengira Keisha menghubunginya untuk menanyakan jadwal pembukaan besok.Aurie menjadi sangat semangat karena memiliki bisnis kecil bersama teman sendiri. Ke depannya, dia bisa mendapatkan lebih banyak uang untuk menghidupi dirinya, kakaknya dan keponakannya. Jadi, ke de
"Kamu bukan ibuku, apa ada hubungannya denganmu pria seperti apa yang kudapatkan?" Aurie berjalan sambil mendekati Keisha dengan tatapan sedih.Aurie sekarang sudah mengerti kalau selama ini kakaknya dianiaya hanya untuk melindunginya, contohnya seperti sekarang.Kalau Keisha memberi tahu Samantha tentang situasi Aurie sekarang, Samantha pasti tidak akan membuat keributan di rumahnya."Kak, aku yang menanganinya saja. Kamu bawa Hervin masuk ke kamar dulu. Jangan biarkan dia ketakutan terus." Aurie segera menenangkan keponakannya, "Sayang, jangan nangis, ya. Bibi sudah datang, jadi kamu jangan takut lagi.""Bibi ...." Sebelumnya Hervin hanya bisa panggil ayah dan ibu, sekarang dia tiba-tiba memanggil Aurie seakan-akan juga ingin menasihati Aurie untuk tidak takut.Di balik kesenangan Aurie dan Keisha, mereka malah merasa sedih dengan kehidupan mereka bertiga yang saling bergantung satu sama lain."Sayang, ayo masuk ke kamar sambil menunggu Bibi." Aurie menghela napas panjang dengan mena
Pendengaran Nathan yang tajam langsung mendengarkan suara dari tempat Aurie. Dia pun langsung mengetahui kalau Aurie sekarang sedang di kantor polisi, jadi dia menanyakan, "Apa yang terjadi padamu?"'Aurie adalah perempuan! Dia masih di luar selarut ini! Apa dia bertemu dengan orang jahat?'Teringat berita di toko sate sebelumnya, meskipun sebagai penonton saja, orang-orang pasti akan memihak pada korban karena wanita memang lemah."Nggak apa-apa. Aku ...." Aurie tidak ingin menceritakan terlalu banyak hal-hal memalukan seperti ini kepada Nathan, karena mereka berdua masih belum begitu dekat."Kirimkan lokasimu." Nathan juga merasa sangat pasrah. Dia setuju untuk menikah agar kakek tidak merepotkannya lagi.Siapa sangka, setelah dia menuruti kakeknya untuk menikah, kerjaan dan beban Nathan malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya.Nathan langsung mengambil kunci mobil dan keluar setelah mengakhiri panggilannya. Tidak peduli apa pun yang terjadi, Nathan sudah menikahinya, jadi Nathan
Yuri melihat reaksi Aurie yang mungil menghadapi Nathan. Pikirannya langsung dipenuhi dengan ratusan adegan romantis di novel.Yuri melihat Nathan yang tinggi dengan aura yang kuat di depan matanya, kemudian melihat ke arah Aurie yang lucu. 'Mereka benar-benar terlihat sangat serasi seperti serigala buas dan kelinci putih kecil!'Yuri tidak menyangka tengah malam di rumah sakit bisa mendapatkan hasil yang tak terkalahkan."Aurie, aku harus cepat pulang. Sampai jumpa besok di toko." Demi tidak mengganggu teman dekatnya, Yuri bahkan tidak sempat menyapa Nathan, dia langsung pergi dengan senang seakan-akan seperti paparazi yang mendapatkan bahan berita.Setelah Yuri pergi, Aurie melihat Nathan sambil berkata, "Maaf sudah merepotkanmu."Aurie tidak suka merepotkan orang, karena dia merasa dia tidak bisa membayar hutang budinya.Melihat Aurie seperti anak yang bersalah, Nathan menghela napas panjang dan bertanya, "Aurie, apa kamu tahu dirimu sudah menikah? Ini nggak merepotkan sama sekali.
Jarak Nathan dengan Aurie sangat dekat. Melihat badan Aurie yang kurus ini terus bergetar, bahkan keningnya yang mulut dipenuhi dengan keringat, Nathan pun langsung mengerti kalau Aurie merasa tidak nyaman karena perkataan Samantha.Melihat seseorang yang sudah begitu ketakutan masih mau melindunginya, Nathan sebagai seorang pria tidak mungkin akan membiarkan Aurie menghadapinya sendiri.Setelah berpikir seperti ini, Nathan merangkul Aurie yang merasa tidak nyaman hingga tidak bisa berkata-kata, kemudian menutup Aurie dengan mantelnya dan berusaha memberikan kehangatan kepada Aurie dengan suhu tubuhnya.Aurie merasakan suhu hangat dari badan Nathan. Mungkin karena cuaca sangat dingin, ditambah lagi pakaiannya sangat tipis, maka itu bisa merasakan kehangatan dari tubuh Nathan.Kalau tidak, bagaimana mungkin Aurie bisa merasa tenang dalam pelukan Nathan? Dia pasti sedang darah rendah hingga pikirannya kacau.Di saat ini, suara Nathan dari atas kepala Aurie berkata, "Aku nggak jelas apa y
"Meskipun aku belum lama mengenalmu, juga nggak tahu masa lalumu ...." Termasuk masalah aborsi empat kali, dia lanjut berkata, "Tapi aku tahu, semua ini ada sebab akibat. Tadi itu adalah akibatnya, jadi sebabnya pasti bukan hal yang baik."Mendengar kata-kata Nathan, Aurie merasa sangat tenang, bahkan air mata yang selalu ditahan pun akhirnya terjatuh.Sejak kecil, selain bisa bersatu dengan kakaknya, Aurie sampai kuliah baru bertemu dengan Yuri dan beberapa teman kamarnya. Bisa dikatakan teman-teman lainnya sudah kabur karena dimarahi oleh Samantha.Contohnya senior yang mengejar Aurie di masa kuliah. Sejak mendengar kata-kata Samantha, tatapannya terhadap Aurie pun menjadi aneh.Aurie memang tahu kalau senior itu memang bermasalah dan bukan mencintainya dengan tulus, jadi Aurie pun tidak menerimanya.Tatapan senior yang tidak sopan dan kata-kata penghinaan yang diucapkannya contohnya Aurie sok sombong karena uang yang diberikan tidak cukup banyak dan lain-lainnya, semua itu cukup mem