"Kamu bukan ibuku, apa ada hubungannya denganmu pria seperti apa yang kudapatkan?" Aurie berjalan sambil mendekati Keisha dengan tatapan sedih.Aurie sekarang sudah mengerti kalau selama ini kakaknya dianiaya hanya untuk melindunginya, contohnya seperti sekarang.Kalau Keisha memberi tahu Samantha tentang situasi Aurie sekarang, Samantha pasti tidak akan membuat keributan di rumahnya."Kak, aku yang menanganinya saja. Kamu bawa Hervin masuk ke kamar dulu. Jangan biarkan dia ketakutan terus." Aurie segera menenangkan keponakannya, "Sayang, jangan nangis, ya. Bibi sudah datang, jadi kamu jangan takut lagi.""Bibi ...." Sebelumnya Hervin hanya bisa panggil ayah dan ibu, sekarang dia tiba-tiba memanggil Aurie seakan-akan juga ingin menasihati Aurie untuk tidak takut.Di balik kesenangan Aurie dan Keisha, mereka malah merasa sedih dengan kehidupan mereka bertiga yang saling bergantung satu sama lain."Sayang, ayo masuk ke kamar sambil menunggu Bibi." Aurie menghela napas panjang dengan mena
Pendengaran Nathan yang tajam langsung mendengarkan suara dari tempat Aurie. Dia pun langsung mengetahui kalau Aurie sekarang sedang di kantor polisi, jadi dia menanyakan, "Apa yang terjadi padamu?"'Aurie adalah perempuan! Dia masih di luar selarut ini! Apa dia bertemu dengan orang jahat?'Teringat berita di toko sate sebelumnya, meskipun sebagai penonton saja, orang-orang pasti akan memihak pada korban karena wanita memang lemah."Nggak apa-apa. Aku ...." Aurie tidak ingin menceritakan terlalu banyak hal-hal memalukan seperti ini kepada Nathan, karena mereka berdua masih belum begitu dekat."Kirimkan lokasimu." Nathan juga merasa sangat pasrah. Dia setuju untuk menikah agar kakek tidak merepotkannya lagi.Siapa sangka, setelah dia menuruti kakeknya untuk menikah, kerjaan dan beban Nathan malah menjadi lebih banyak dari sebelumnya.Nathan langsung mengambil kunci mobil dan keluar setelah mengakhiri panggilannya. Tidak peduli apa pun yang terjadi, Nathan sudah menikahinya, jadi Nathan
Yuri melihat reaksi Aurie yang mungil menghadapi Nathan. Pikirannya langsung dipenuhi dengan ratusan adegan romantis di novel.Yuri melihat Nathan yang tinggi dengan aura yang kuat di depan matanya, kemudian melihat ke arah Aurie yang lucu. 'Mereka benar-benar terlihat sangat serasi seperti serigala buas dan kelinci putih kecil!'Yuri tidak menyangka tengah malam di rumah sakit bisa mendapatkan hasil yang tak terkalahkan."Aurie, aku harus cepat pulang. Sampai jumpa besok di toko." Demi tidak mengganggu teman dekatnya, Yuri bahkan tidak sempat menyapa Nathan, dia langsung pergi dengan senang seakan-akan seperti paparazi yang mendapatkan bahan berita.Setelah Yuri pergi, Aurie melihat Nathan sambil berkata, "Maaf sudah merepotkanmu."Aurie tidak suka merepotkan orang, karena dia merasa dia tidak bisa membayar hutang budinya.Melihat Aurie seperti anak yang bersalah, Nathan menghela napas panjang dan bertanya, "Aurie, apa kamu tahu dirimu sudah menikah? Ini nggak merepotkan sama sekali.
Jarak Nathan dengan Aurie sangat dekat. Melihat badan Aurie yang kurus ini terus bergetar, bahkan keningnya yang mulut dipenuhi dengan keringat, Nathan pun langsung mengerti kalau Aurie merasa tidak nyaman karena perkataan Samantha.Melihat seseorang yang sudah begitu ketakutan masih mau melindunginya, Nathan sebagai seorang pria tidak mungkin akan membiarkan Aurie menghadapinya sendiri.Setelah berpikir seperti ini, Nathan merangkul Aurie yang merasa tidak nyaman hingga tidak bisa berkata-kata, kemudian menutup Aurie dengan mantelnya dan berusaha memberikan kehangatan kepada Aurie dengan suhu tubuhnya.Aurie merasakan suhu hangat dari badan Nathan. Mungkin karena cuaca sangat dingin, ditambah lagi pakaiannya sangat tipis, maka itu bisa merasakan kehangatan dari tubuh Nathan.Kalau tidak, bagaimana mungkin Aurie bisa merasa tenang dalam pelukan Nathan? Dia pasti sedang darah rendah hingga pikirannya kacau.Di saat ini, suara Nathan dari atas kepala Aurie berkata, "Aku nggak jelas apa y
"Meskipun aku belum lama mengenalmu, juga nggak tahu masa lalumu ...." Termasuk masalah aborsi empat kali, dia lanjut berkata, "Tapi aku tahu, semua ini ada sebab akibat. Tadi itu adalah akibatnya, jadi sebabnya pasti bukan hal yang baik."Mendengar kata-kata Nathan, Aurie merasa sangat tenang, bahkan air mata yang selalu ditahan pun akhirnya terjatuh.Sejak kecil, selain bisa bersatu dengan kakaknya, Aurie sampai kuliah baru bertemu dengan Yuri dan beberapa teman kamarnya. Bisa dikatakan teman-teman lainnya sudah kabur karena dimarahi oleh Samantha.Contohnya senior yang mengejar Aurie di masa kuliah. Sejak mendengar kata-kata Samantha, tatapannya terhadap Aurie pun menjadi aneh.Aurie memang tahu kalau senior itu memang bermasalah dan bukan mencintainya dengan tulus, jadi Aurie pun tidak menerimanya.Tatapan senior yang tidak sopan dan kata-kata penghinaan yang diucapkannya contohnya Aurie sok sombong karena uang yang diberikan tidak cukup banyak dan lain-lainnya, semua itu cukup mem
Aurie melihat pria tua itu sambil menjawab, "Kami berdua adalah pemiliknya."Pria tua itu melihat ke arah Yuri lagi. Dia merasa mereka berdua adalah gadis yang baik hati, Aurie bahkan tidak sombong mengatakan kalau dirinya adalah pemilik toko ini."Ada makanan lezat apa di toko kalian? Aku mau coba satu porsi." Pria tua yang terlihat lapar lumayan mempersulit Aurie."Sarapan di toko kami sudah terjual habis. Sekarang hanya tersisa sosis dan teh susu saja. Apa Bapak mau?" Aurie tidak yakin apakah orang tua boleh makan makanan seperti ini, jadi dia pun menanyakannya.Pria tua melihat Aurie yang sopan dan penuh perhatian, dia berkata dengan bangga, "Aku bisa makan, kok. Berikan aku satu porsi, ya.""Baik, mohon tunggu sebentar." Aurie segera menusukkan tusukan di sosis, tapi dia tidak menambahkan cabai. Yuri juga menyajikan segelas teh susu hangat."Paman, ini adalah teh susu khas toko kami. Hari ini lumayan dingin karena hujan, jadi aku membuatkan yang hangat."Pria tua itu mencicipi dan
Nathan tidak menyangka kakeknya tiba-tiba menanyakan masalah anak."Kakek, bukankah kamu sedikit nggak masuk akal? Kemarin menyuruhku menikah, sekarang punya anak, aku baru mengenalnya tiga hari."Nathan adalah anak yang sangat berbakti. Dia mendengarkan kakeknya untuk menikah, jadi seharusnya dia sendirilah yang mengambil keputusan pada kehidupan setelah pernikahan.Terutama dia juga belum tahu berapa lama pernikahannya dengan Aurie akan bertahan. Sekarang kakeknya malah mendesak mereka untuk memberikan cicit."Ada apa dengan tiga hari? Aku dan nenekmu juga diperintah oleh orang tua kami, bahkan juga menikah saat pertama kali bertemu. Bukankah kami juga melahirkan kalian semua?" Winston tidak memedulikan semua alasan. Nathan adalah cucu pertama, jadi tahun depan dia harus mendapatkan cicit dari cucu pertama!"Cobalah makanan yang kubawakan untukmu." Ketika membahas cicit, ekspresi Winston langsung berubah menjadi ceria karena kepikiran Aurie. Dia pun langsung memberikan makanan yang d
Sejujurnya, meskipun Nathan tidak benci Aurie, dia juga tidak menyukainya seperti Winston menyukai Aurie. Mungkin ini terjadi karena Winston tidak tahu apa yang terjadi."Baru bertemu satu kali saja Kakek langsung memberikan penilaian begitu bagus? Bukankah ini terlalu gegabah?" Nathan bukan sengaja mencari kesalahan, tapi dia pernah bertemu dengan keluarganya, bahkan kepribadian Aurie masih perlu dipantau.Teringat Aurie pernah aborsi empat kali, Nathan tetap saja .... Bagaimanapun, tidak ada pria yang ingin punya anak dari orang lain dan menerima wanita bekas."Kakek bukanlah orang yang gegabah, terutama saat dulu menikahi nenekmu."Setelah Winston memajang sepasang boneka itu, dia kembali duduk bertatapan dengan Nathan berkata, "Nathan, cerai akan memengaruhi keberuntungan sebuah keluarga. Kulihat Aurie cocok hidup bersamamu, kamu harus baik-baik padanya, ya, jangan selalu menunjukkan ekspresi yang cuek."Winston mengatakan sambil mendekati Nathan dan berbisik, "Kalian kalau punya a