Share

Bab 8

Philip Junaida, asistennya adalah pekerja yang sangat efisien. Dalam setengah jam, dia langsung menemukan lamaran kerja Aurie tahun lalu.

Sejujurnya, Aurie selain terlihat lucu, dia terlihat cantik pada pandangan pertama. Dari lamaran ini, selain memberikan kesan murid pintar, dia tidak punya daya tarik lainnya lagi.

Mengirimkan lamaran kerja mencari pekerjaan adalah masalah besar dalam seumur hidup. Melihat Aurie tidak mengerti menuliskan keunggulannya dalam lamaran kerja,

Terlihat jelas kalau Aurie bukanlah orang yang licik.

Teringat pertanyaan Aurie kemarin malam, Nathan merasa kalau dirinya yang berpikiran berlebihan. 'Aku marga Imanuel, terutama Grup Imanuel yang begitu terkenal, jadi wajar saja dia bisa mengaitkan.'

Nathan dilahirkan di keluarga kaya, dia juga punya tekanan persaingan yang besar. Dia bisa mendapatkan posisi direktur Grup Imanuel sekarang juga bukan hal yang mudah.

Maka itu, Nathan sudah terbiasa berpikir berlebihan hingga salah paham pada Aurie.

Setelah melihat lamaran kerjanya, Nathan menyimpannya kemudian ganti baju untuk berangkat kerja.

Ketika dia berjalan ke garasi, sebelum sampai di lokasi parkir mobilnya, dia tiba-tiba mendengar suara Aurie yang sedang menelepon dengan seseorang.

"Aku sudah isi empat kali. Kalau kamu ada kenalan, kenalkan padaku, ya. Lusa aku akan menemuinya."

"Untuk apa beri tahu dia? Ini masalah pribadiku, kok."

"Iya, kali ini aku nggak mau lagi. Entah kenapa ini bisa terjadi."

Mengisi anak empat kali? Kata-kata Aurie sangat mengejutkan Nathan. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa bermain begitu liar hingga tidak menyayangi diri sendiri?

Nathan tidak akan mempermasalahkan masa lalu Aurie, tapi sekarang dia adalah istri Nathan, maka Nathan pun harus menanyakan hal ini.

Setelah berpikir sesaat, Nathan memanggil Aurie dari kejauhan.

Mendengar Nathan memanggilnya, Aurie segera menyimpan ponselnya, lalu menatapnya sambil bertanya, "Pak Nathan? Kenapa kamu ada di sini?"

'Hari ini adalah akhir pekan, bukannya Nathan libur kerja? Dia memakai setelan jas mau ke mana?'

Nathan tidak tahu apa yang dipikirkan Aurie, tapi dia merasa pertanyaan Aurie ditanya dengan rasa bersalah. 'Kenapa aku di sini? Kalau aku bukan tiba-tiba mau keluar, aku bahkan nggak tahu rahasiamu!'

Nathan menghormatinya Aurie yang tidak mau menceritakan masalah keluarganya.

Namun, masalah ini menyangkut hubungan mereka berdua. Kalau ke depannya ada yang terjadi, Nathan sebagai seorang direktur Grup Imanuel dan satu-satunya pewaris, tidak mungkin ditertawakan orang karena istrinya yang selingkuh, 'kan?

"Apa nggak ada yang mau kamu katakan padaku?" Nathan berjalan ke depan Aurie dengan tinggi badan yang satu kepala lebih tinggi dari Aurie dan menatapnya dengan tatapan menghina.

Apa yang perlu dikatakan? Aurie sama sekali tidak tahu Nathan mau keluar, dia juga bukan sengaja menunggu Nathan untuk mendapat tumpangan gratis.

Setelah memikirkannya, Aurie buru-buru berkata, "Nggak. Tokoku masih ada urusan penting, aku pergi dulu, ya." Aurie yang takut merepotkan Nathan pun langsung naik sepeda listriknya dan menghilang dari pandangan Nathan dengan cepat.

Melihat bayangan Aurie yang kabur begitu saja, Nathan sangat terkejut! Selama ini tidak ada satu pun orang yang bisa kabur dari pandangannya yang menakutkan.

Aurie memang wanita hebat! Barusan tadi Nathan bahkan merasa bersalah karena sudah salah paham padanya.

Sekarang kelihatannya Aurie tidak sepolos yang terlihat, ternyata dia lebih licik dibandingkan Nathan.

Pikiran seperti ini membuat Nathan berpikir lebih baik untuk memperjelas beberapa hal, dia pun kemudian menyetir ke perusahaan.

Aurie dengan cepat tiba di tokonya dengan sepeda listrik. Hari ini tokonya sudah selesai renovasi. Yuri Santono, teman dekat Aurie yang kaya pun membawa sekelompok pembantu untuk datang.

"Aku yang mau buka toko ini bersamamu. Kamu telah bekerja keras selama renovasi, jadi hari ini kamu istirahat saja dan biarkan semua tugas yang tersisa kepadaku."

Aurie dengan khawatir melihat Yuri sambil berkata, "Kamu baru kembali dari membeli barang, kamu lebih baik istirahat saja dulu."

"Beli barang bukanlah tugas yang melelahkan. Hari ini, aku harus membereskan toko ini. Besok adalah hari Senin, saatnya toko kita dibuka!" Yuri sangat semangat karena ini adalah pertama kalinya mereka membuka usaha setelah lulus kuliah, jadi tidak ada yang boleh terlalaikan.

Mereka berdua sekamar sejak masa kuliah. Yuri berasal dari Kota Losura, nenek moyangnya sangat hebat dalam berbisnis. Melihat Aurie yang tidak menemukan pekerjaan, tapi dia tahu Aurie punya kemampuan berbisnis, jadi dia pun mengajak Aurie untuk berbisnis bersamanya.

Lagi pula mereka adalah teman dekat, ditambah lagi Yuri adalah orang yang royal, jadi dia pun senang melihat Aurie bisa sukses, maka itu toko ini pun dibuka.

"Oh ya, aku sudah menghubungi orang datang untuk memperbaiki sepeda listrikmu. Kamu ini loh, sepeda listrikmu sudah begitu tua, sudah saatnya kamu ganti yang baru." Yuri memakai celemeknya, kemudian melipat lengan baju untuk mulai membersihkan toko.

Aurie malah tidak tega ganti sepeda listrik. Dulu dia menabung selama tiga bulan untuk beli sepeda listrik ini. Kalau dia mau ganti, dia juga harus menunggu toko ini mulai ramai dulu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status