Tuan Muda di Keluarga Imanuel sangat banyak, kalau semua sepupu dan anak kandung digabung totalnya ada sembilan. Masyarakat memberikan mereka panggilan yang berbeda, tapi yang disebut "bapak" hanya Nathan seorang saja.Mungkin Yuri hanya mendengar mereka menyebut "Tuan Muda Keluarga Imanuel sudah datang" tanpa memedulikan siapa orang tersebut dan langsung salah paham kalau orang itu adalah direkturnya Grup Imanuel."Aurie, apakah ada kemungkinan lain kalau direktur yang disebut temanmu ini adalah pria yang muda?" Nathan berusaha mengoreksi kesan Aurie. "Lihatlah, Yuri bilang nggak setampanku, tapi lumayan keren. Dia nggak mungkin bilang pria tua itu keren, 'kan?"Nathan merasa Aurie sudah meyakinkan kalau direkturnya Grup Imanuel adalah pria tua yang jelek, maka itu dia memperbesar foto dan hanya memperhatikan pria tua yang paling mencolok.Setelah diberi saran oleh Nathan, Aurie baru menyadari maksud dari kata-kata Yuri. Dia mengambil ponselnya dan membalas, "Yang mana direkturnya Gru
Elon bukan orang yang baik hati, dia pasti punya niat buruk kalau menghalangi jalan Aurie.Yuri khawatir Elon melukai Aurie lagi, dia langsung berdiri di depan Aurie sambil memperingatkan, "Elon, kami nggak menyinggung kamu, jadi jangan cari masalah.""Huh! Kata-katamu santai sekali, ya." Elon melirik Aurie dan mencibir, "Aurie, nggak kusangka kamu begitu hebat bisa mendapatkan pasangan begitu berkuasa. Masalah kita nggak akan selesai begitu saja! Aku sudah menghabiskan banyak waktu, bahkan kehilangan banyak karena kamu! Cepat lambat aku akan menagih semua dengan tubuhmu!"Elon merasa karena Aurie, dirinya kehilangan kesempatan mengejar Yuri dari keluarga kaya, bahkan sekarang pekerjaannya di Grup Imanuel pun sudah hilang!Elon merasa setelah kehilangan begitu banyak demi wanita yang menurutnya melakukan jual diri, apakah dia masih pria kalau dia tidak meniduri Aurie?Setelah mengatakannya, Elon pun membawa barang sendiri meninggalkan Grup Imanuel.Aurie dan Yuri kehabisan kata-kata me
Barusan mereka berdua pergi, Nathan pun kembali setelah selesai rapat."Apa dia sudah pergi?" tanya Nathan sambil melihat tempat Aurie berdiri tadi.Barusan tadi Nathan melihat seorang gadis dengan terusan lengan lebar warna hijau muda. Meskipun dia sangat pendek, dia juga terlihat cantik.Philip memberikan segelas teh buah kepada Nathan dan berkata, "Bagian personalia sudah mengurusnya. Aku juga sudah memeriksa informasi Elon, dia memang orang yang egois, bahkan namanya juga nggak terlalu bagus di sekolah."Nathan mengambil teh buah yang diberikan oleh Philip. Rasa teh ini tidak kental dan tidak hambar, juga tidak terlalu manis, rasanya seperti teh buah yang disiapkan Aurie untuknya pagi ini."Suruh bagian personalia untuk menyaring dengan baik-baik. Jangan biarkan orang-orang aneh masuk ke sini. Grup Imanuel bukan pabrik pembuangan sampah."Setelah mengatakannya, Nathan membawa teh buah itu kembali ke ruangannya.Aurie dan Yuri segera naik mobil kembali ke toko untuk lanjut berjualan
Dalam ingatan Steven, Keisha selalu diam dalam menghadapi masalah, meskipun sifat Aurie sedikit keras, dia juga masih bisa dikendalikan.Ketika Steven dan Aurie bertemu dua tahun lalu, Aurie masih tidak bisa melawan, bahkan langsung kabur kalau sedang marah. Sejak kapan Aurie belajar melawan?"Samantha memang benar kalau kamu belajar jahat di kota. Apa pria idiot itu yang mengajarimu?" Steven mendekati Aurie dengan mulutnya yang kasar, lalu berkata, "Coba ceritakan apa saja yang diajarkan pria itu di atas tempat tidur padamu?"Selesai Steven mengatakannya, beberapa pria yang datang bersamanya pun langsung tertawa.Dulu, Aurie hanya bisa menangis, tapi Nathan sudah memberitahunya untuk belajar melawan dalam menghadapi sebuah masalah.Maka itu, Aurie pun memberikan tamparan yang kuat terhadap Steven yang menghinanya."Plak!" Suara tamparan yang kuat tidak hanya mengejutkan Steven yang sombong, beberapa orang di sekitar pun sangat terkejut.Apa yang dilakukan Aurie? Beraninya dia menampar
"Aku yang melapor polisi!" Yuri langsung maju sambil berkata, "Mereka mencari masalah di toko kami dan menggoda kami."Yuri berbicara sambil menunjuk empat CCTV di sudut toko, "Kalian boleh periksa rekaman CCTV. Kalian lihat saja apa yang mereka katakan dan lakukan."Ternyata saat Yuri melihat mereka datang sudah langsung diam-diam menekan tombol panggilan polisi di bawah kasir.Saat mereka merenovasi toko ini, Aurie dan Yuri bersepakat untuk memasang tombol ini. Meskipun harganya lumayan mahal, memikirkan mereka berdua adalah perempuan, ini juga akan menjamin keamanan mereka kalau ada yang terjadi di toko.Mereka mengira alat ini tidak akan terpakai, siapa sangka malah sudah terpakai secepat ini.Polisi yang datang langsung dengan cepat menahan Steven dan teman-temannya, bahkan menyuruh orang untuk mengambil rekaman CCTV sebagai bukti kasus ini. Saat membawa mereka ke kantor polisi, Aurie dan Yuri pun terpaksa mengikuti untuk membuat pernyataan dan mengumpulkan bukti.Baru beberapa ha
Nathan adalah orang yang terkenal akan gila kerja. Ini pertama kalinya dia pergi meninggalkan rapat yang belum selesai tanpa ragu-ragu.Beberapa petinggi perusahaan yang duduk di dekat pintu tidak sengaja mendengar teriakan yang keras dari ponsel Nathan, "Ada yang mau merebut istrimu!"Beberapa petinggi yang kepo itu sangat pintar dalam mengambil inti kalimat. Mereka tidak mendengar apa pun selain kata "istrimu".Setelah Nathan baru pergi, ruangan rapat langsung menjadi heboh!"Pak Nathan sudah menikah?""Kapan dia menikah?""Ini berita besar Pak Nathan!""Aku sangat penasaran dengan wajah istrinya Pak Nathan! Dia pasti sangat cantik!"Sebenarnya Philip juga ingin ikut bergosip. Dia ingin bilang, 'Istri Pak Nathan benar-benar sangat cantik! Dia nggak hanya cantik, bahkan sangat imut seperti boneka.'Kalau Philip pamer di saat ini, posisi Philip di perusahaan pasti akan meningkat.Begitu banyak petinggi perusahaan tidak tahu kabar pernikahan direktur? Philip saja sudah pernah bertemu de
Bulan September di Kota Biantro, setelah beberapa hari hujan yang membuat cuaca sejuk, kembali menjadi panas lagi.Aurie sedang memantau pengerjaan renovasi di toko barunya. Saat dia baru kembali dari membeli perlengkapan yang diperlukan oleh tukang, ibu tirinya Samantha meneleponnya lagi."Aurie, jangan lupa janji pertemuan kita besok malam di Hotel Kortina jam tujuh malam, ya.""Janji apa? Aku akhir-akhir ini sedang sibuk renovasi toko baru, aku nggak ada waktu!" Tempat ini sangat ribut karena pengerjaan renovasi. Sebelum Samantha menyelesaikan pembicaraannya, Aurie sudah mengakhiri panggilannya.Kemarin malam, kakaknya Aurie yang bernama Keisha Sunur memberitahunya melalui ponsel kalau adik tiri mereka yang bernama Edward Sunur telah menghamili pacarnya. Calon mertuanya meminta Edward membeli sebuah rumah baru di Kota Biantro sebagai syarat untuk menikahi putri mereka, kalau tidak, mereka akan melakukan aborsi dan memutuskan hubungan mereka.Samantha tahu kalau anak dari kepala desa
Ketika Nathan sedang angkat telepon, Aurie juga mendapat telepon dari Evelyn."Aurie, tadi aku sedang menidurkan cucuku, jadi ponselku mode senyap. Aku barusan mendapat telepon dari keponakanku, dia tanya kamu ke mana, karena dia sudah menunggumu setengah jam di kafe."Ketika Aurie mendengarnya, pikirannya seakan-akan disambar petir! Kalau keponakannya Evelyn menunggunya di kafe, jadi dengan siapakah dia menikah?Tidak heran Aurie merasa ada yang aneh, kini dia baru teringat kalau keponakan dari Evelyn bukan bermarga Imanuel, tapi marganya Iskandar.Aurie menatap Nathan dengan ekspresi tercengang! Dia hanya ingat kalau keponakan Evelyn adalah karyawan perusahaan dan berpenampilan tampan, maka itu saat melihat Nathan, dia langsung merasa sama dengan yang disebutkan Bibi Evelyn! Jadi dia pun langsung menghampirinya tanpa berpikir panjang.Aurie tidak menyangka dirinya yang buru-buru menikah ternyata menikah dengan orang yang salah."Bi ... Bibi ...." Aurie memegang ponselnya dengan kebin