Nathan tidak menyangka kakeknya tiba-tiba menanyakan masalah anak."Kakek, bukankah kamu sedikit nggak masuk akal? Kemarin menyuruhku menikah, sekarang punya anak, aku baru mengenalnya tiga hari."Nathan adalah anak yang sangat berbakti. Dia mendengarkan kakeknya untuk menikah, jadi seharusnya dia sendirilah yang mengambil keputusan pada kehidupan setelah pernikahan.Terutama dia juga belum tahu berapa lama pernikahannya dengan Aurie akan bertahan. Sekarang kakeknya malah mendesak mereka untuk memberikan cicit."Ada apa dengan tiga hari? Aku dan nenekmu juga diperintah oleh orang tua kami, bahkan juga menikah saat pertama kali bertemu. Bukankah kami juga melahirkan kalian semua?" Winston tidak memedulikan semua alasan. Nathan adalah cucu pertama, jadi tahun depan dia harus mendapatkan cicit dari cucu pertama!"Cobalah makanan yang kubawakan untukmu." Ketika membahas cicit, ekspresi Winston langsung berubah menjadi ceria karena kepikiran Aurie. Dia pun langsung memberikan makanan yang d
Sejujurnya, meskipun Nathan tidak benci Aurie, dia juga tidak menyukainya seperti Winston menyukai Aurie. Mungkin ini terjadi karena Winston tidak tahu apa yang terjadi."Baru bertemu satu kali saja Kakek langsung memberikan penilaian begitu bagus? Bukankah ini terlalu gegabah?" Nathan bukan sengaja mencari kesalahan, tapi dia pernah bertemu dengan keluarganya, bahkan kepribadian Aurie masih perlu dipantau.Teringat Aurie pernah aborsi empat kali, Nathan tetap saja .... Bagaimanapun, tidak ada pria yang ingin punya anak dari orang lain dan menerima wanita bekas."Kakek bukanlah orang yang gegabah, terutama saat dulu menikahi nenekmu."Setelah Winston memajang sepasang boneka itu, dia kembali duduk bertatapan dengan Nathan berkata, "Nathan, cerai akan memengaruhi keberuntungan sebuah keluarga. Kulihat Aurie cocok hidup bersamamu, kamu harus baik-baik padanya, ya, jangan selalu menunjukkan ekspresi yang cuek."Winston mengatakan sambil mendekati Nathan dan berbisik, "Kalian kalau punya a
Philip mengantar Nathan dan berhenti di jalan dekat sekolah. Nathan berjalan ke depan toko Aurie.Sebelum sampai di tokonya, Nathan melihat toko Aurie yang dipenuhi dengan murid-murid.Sekarang kebetulan jam pulang anak sekolah. Nathan tidak buru-buru pergi ke tokonya yang masih sangat ramai.Jam pulang anak sekolah hanya sebentar saja, beberapa saat kemudian tokonya pun menjadi kembali tenang.Melihat tokonya sudah sepi, Nathan berjalan ke arah toko. Akan tetapi, sebelum dia sampai, Aurie malah keluar dari toko sambil telepon."Aku sudah pernah bilang sudah diisi berkali-kali, jadi aku nggak mau lagi. Oh ya, apa kamu sudah sampai? Aku menunggumu di depan toko, ya. Oke, sampai jumpa."Nathan mendengar pembicaraan Aurie dengan orang dari telepon. 'Di tempat umum yang begitu ramai, lalu pasti banyak toko yang mendengarnya. Apa dia nggak merasa malu?'Semua wanita yang mengalami masalah ini pasti akan diam-diam dan takut ada yang tahu. Ini pertama kalinya Nathan melihat wanita yang tidak
Nathan mau menahannya, tapi Aurie malah berlari ke pinggir jalan, lalu bersama seorang pria paruh baya menurunkan sepeda listriknya dari atas becak."Terima kasih. Berapa semuanya?" Aurie berbicara sambil mengeluarkan ponselnya untuk melakukan pembayaran."Ganti ban tambah dengan cat sepeda, semuanya 700 ribu. Bagian rem sudah sedikit kendor, aku sudah memperbaikinya. Harga teman, enam ratus saja," ujar tukang reparasi sepeda motor sambil menunjukkan ponselnya.Selesai melakukan pembayaran, Aurie pun menyuruhnya pergi setelah selesai memeriksa sepeda listriknya.Sebelum tukang itu pergi, dia tidak lupa untuk memberi tahu Aurie, "Nona, aku sudah buang banmu yang sebelumnya. Ban baru ini bisa pakai hingga tiga tahun.""Ban itu memang nggak bisa dipakai lagi, apalagi sudah diisi angin empat kali. Terima kasih, ya." Aurie melambaikan tangannya pada tukang itu, baru memberhentikan sepeda motor yang baru diperbaiki di bawah pohon depan toko.Setelah motornya diparkir, Aurie menoleh melihat N
Aurie mengajak Nathan masuk ke dalam toko, Yuri tiba-tiba seperti karyawan dengan kain lap meja putih di pundaknya sambil membungkuk dan berkata, "Halo, Bos Nathan."Yuri sengaja menyapanya seperti ini karena dia merasa dengan aura dari Nathan sangat mirip dengan bos, hanya saja dia tidak tahu alasan Nathan tidak memberi tahu Aurie.Aurie malah masih tidak tahu apa-apa, dia pasti tidak akan menanyakan masalah keluarga Nathan.Yuri sebagai teman terbaiknya Aurie melihat Aurie yang mau kencan buta, tapi tidak sengaja mendapatkan Nathan, maka Yuri akan mencari cara untuk mendapatkan informasi tentang Nathan.Nathan adalah orang yang berpengalaman, dia langsung menebak isi pikiran Yuri.Aurie bukan orang yang licik, bahkan temannya yang lumayan cerdik ini pun sebenarnya tidak punya terlalu banyak pengalaman nyata.Nathan berpikir dengan cepat, setelah dia paham, dia duduk di kursi dengan santai, lalu melihat Yuri sambil berkata, "Panggilan bos ini sangat bagus! Berikan aku semua makanan kh
Nathan duduk di toko Aurie selama beberapa saat. Setelah dia menunjuk beberapa kekurangan dari tokonya, dia pun pergi setelah ditelepon.Setelah Nathan pergi, Yuri segera menghubungi tukang dan mulai melakukan renovasi setelah toko tutup sore ini.Beberapa lampu sorot di toko pun diganti menjadi lampu terang hingga membuat produk di dalam toko terlihat lebih berkelas."Eh, suamimu ini hebat juga. Beberapa pendapatnya langsung membuat toko kita lebih berkelas."Saat mengungkit Nathan, kebetulan sekarang toko tidak ada orang, jalanan juga tidak ramai, Yuri pun menarik Aurie untuk duduk dan membahas, "Aku tanya padamu, apa hubungan Nathan denganmu?"Aurie malah melebarkan matanya dan mulai berpikir. Yuri langsung menghela napas panjang berkata, "Apa ini masih perlu dipikir? Apa hubungannya denganmu, apa kamu nggak jelas?""Aku hanya memikirkan kata-kata yang lebih cocok." Aurie menghela napas dan menjelaskan, "Kami memang punya surat nikah, tapi kenyataannya aku dan dia seperti orang asin
Nathan teringat saran dari kakeknya hari ini. "Harus saling mengenal dulu, baru bisa saling tertarik."Aurie memang cantik, tapi Aurie bukanlah tipenya. Kalau mau dibandingkan, Nathan lebih menyukai wanita dewasa yang berpikiran terbuka, yang terpenting adalah harus seksi.Melihat Aurie yang mungil di bawah dengan tampak yang lucu dan imut, bahkan gaya berpakaian juga seperti anak SMA.Cuaca akhir-akhir ini lebih panas, hari ini Aurie memakai kaos lengan pendek putih yang menampakkan perut saat tangan dinaikkan.Aurie yang memiliki pinggang seksi juga bukan tipe yang disukai oleh Nathan."Ternyata Pak Nathan sedang di rumah. Tadi aku memanggilmu dan nggak ada yang jawab. Kukira kamu belum pulang." Aurie melihat Nathan yang turun dari atas.Nathan baru menyadarinya, tadi dia melamun hingga tidak memperhatikan apa yang terjadi. "Tadi aku di kamar nggak dengar suaramu. Maaf, ya.""Nggak masalah, hari ini aku dan Yuri sudah merenovasi sesuai dengan saran yang kamu berikan, ternyata toko be
Terutama kondisi keluarga Aurie yang seperti ini, kalau Nathan tidak mau ikut campur dan mencari masalah untuk dirinya, sebenarnya dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk cerai dengan Aurie karena Aurie juga tidak akan memohon padanya.Namun, Nathan tidak hanya tidak mengabaikan masalah itu, dia malah bilang selama Aurie setuju, maka Nathan tidak akan cerai.Kalau sudah membahas sampai tahap ini, lebih baik mereka berdua menjelaskan dengan jelas agar tidak merasa semakin sulit dibahas seiring berjalannya waktu."Maksudku selama kita cocok, kamu nggak punya rencana lain dan setuju melanjutkan pernikahan ini, aku juga nggak masalah." Nathan menyampaikan dengan jelas, "Tapi, ini nggak termasuk selingkuh dalam pernikahan. Apa kamu mengerti?""Iya, aku mengerti kalau kamu nggak ingin cerai karena diselingkuhi," ujar Aurie dengan terus terang hingga merasa sedikit menyesal.Wajah Nathan langsung menjadi masam setelah mendengarnya.Ternyata kata Winston memang tidak salah. Nathan dan Aurie