Share

Harapan

Hari masih sore ketika Zhafira sampai di rumah, tubuhnya terasa lengket dan kotor karena hari ini matahari begitu terik.

Zhafira langsung naik ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Mendorong pintu kamar sambil berpikir jika Kaivan ada di sana sedang beristirahat.

Kaivan memang ada di dalam kamar, lebih tepatnya duduk di single sofa dekat jendela diselingi bunga.

Ah, tidak. Bukan hanya mengelilingi Kaivan tapi banyak bunga memenuhi kamar itu hingga di atas sofa dan ranjang.

Mata Zhafira membulat sempurna sama dengan mulutnya yang kemudian ia tutup dengan tangan.

“M-mas … ini ….”

Kaivan beranjak dari sofa, meraih satu buket bunga mawar yang lantas ia bawa mendekati Zhafira.

“Walau aku enggak jadi CEO lagi, aku masih mampu beliin kamu bunga sekamar.”

Karena tadi ia memetik bunga di halaman Villa karena saran Gerry saja.

“Memang kurang ajar si Gerry.” Kaivan membatin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status