Share

Pengkhianatan

Author: Amegatari
last update Last Updated: 2023-09-01 15:21:54

Erin sudah mendengar banyak rumor yang menyebut kekasihnya berselingkuh darinya, namun gadis bermata coklat itu lebih memilih mempercayai Nathan. Hubungan Erin dengan Nathan sudah terjalin sejak SMA hingga ia kini memasuki semester 3 perkuliahan. Ia sangat mempercayai Nathan dan tidak pernah mendengarkan siapapun meski sahabatnya sendiri yang memberi tahu tentang perselingkuhan yang dilakukan kekasihnya.

Rasa kepercayaan Erin kepada Nathan akhirnya hancur begitu saja setelah gadis bermata coklat itu menyaksikan sendiri bagaimana orang yang sangat dicintainya itu mencium seseorang yang juga ia percayai sebagai sahabat Nathan yang ia hormati. Hari ini pun Erin melihat adegan yang beberapa hari lalu ia saksikan.

“Hei jangan melakukannya secara berlebihan, kita sedang ada di kampus.”

“Tidak akan ada yang melihat kita disini karena semua sedang sibuk mempersiapkan acara,” ucap gadis berambut pendek itu.

Cup…

“Aku harus tetap berhati-hati kan,” balas Nathan dengan wajah memerah. Ia mencoba mengatur nafasnya lalu kembali menciumi leher peremuan itu.

“Ya kamu harus tetap berhati-hati... mhhhmm…”

Laki-laki bermata hitam itu tersenyum. “Pelankan suara mu.”

Cup…

“Aku penasaran satu hal, ada beberapa orang yang pernah mengatakan pada dia bahwa kamu berselingkuh, tapi kenapa dia tetap memercayai mu?”

“Dia itu orang yang tidak percaya pada apapun jika tidak melihatnya sendiri. Selain itu dia sudah tergila-gila padaku sejak lama, tentu aja aku lebih dipercaya daripada perkataan teman-temannya.”

“Hmmm… Apa kamu nggak menyukainya? Dia kan cantik?”

“Menyukai dia? Mana mungkin aku menyukai orang yang beranggapan bisa membeli apapun dengan uang?”

Gadis berambut pendek itu menghentikan ciumannya. “Tapi sepertinya dia memang bisa membeli mu dengan uang?”

“Sayang, aku hanya memanfaatkannya, dia tidak mungkin bisa membeli perasaan ku kepada mu. Uang jajan yang diberikan kakak ku tidak banyak, tapi Erin dengan senang hati memberi ku lebih banyak.”

Erin yang menyaksikan itu semua hanya terdiam membeku di tempatnya. Ia sudah beberapa kali melihat Nathan seperti itu namun hatinya tetap terasa sakit saat melihat adegan yang serupa. Gadis bermata coklat itu memotret beberapa kali lalu melangkah pelan menjauhi tempat itu.

Brukkk…

Tubuhnya kehilangan keseimbangan namun pria yang ia tabrak tadi dengan sigap langsung memegangi pinggangnya. Mata yang sudah basah itu menatap pria yang memandanginya dengan ekspresi terkejut. Erin segera memundurkan langkah setelah menyeimbangkan tubuhnya.

“Ah, maafkan saya kak Daniel,”

“Ya, kamu tidak apa-apa?”

Erin segera mengusap air matanya meski amarahnya masih meledak-ledak meledak-ledak.

"Ya, saya baik-baik saja, saya permisi dulu.” Erin segera melangkah pergi dengan cepat.

Daniel terdiam di tempatnya. ‘Dia tadi menangis? Seorang Erin?’

“Daniel? Kenapa diem disitu? Ini bantuin angkat ini, habis presentasi anak BEM kan giliran Senat Mahasiswa,” ucap salah satu teman Daniel yang tiba-tiba muncul.

Pria yang dipanggil Daniel itu menoleh. “Iya-iya sabar.”

Saat berada di depan sekre Senat, dua mahasiswa yang dikenalinya berjalan dengan wajah gugup saat melihat dirinya.

“Hai Daniel,” sapa Nathan ramah.

Laki-laki tampan itu hanya mengangguk lalu segera memasuki ruangan. Pikirannya terusik dengan apa yang baru saja dilihatnya. Erina yang menangis dan dua orang lawan jenis yang terlihat gugup.

‘Bukankah Nathan itu memiliki hubungan khusus dengan Erin?’ gumam Daniel dalam hati.

‘Apa dia menangis karena pacarnya berselingkuh dan dia melihatnya?’ gumam Daniel lagi.

“Dan, lu angkat yang ini ya?”

“Oke.”

***

Mata Erin tiba-tiba tertuju pada salah satu pengurus BEM yang tampak sedang kesulitan membawa beberapa barang sekaligus. Ia baru ingat akan ada promosi masing-masing organisasi yang menampilkan foto-foto kegiatan.

Gadis bermata coklat itu membuka ponsel pintarnya dan melihat dengan ekspresi jijik pada foto yang diambilnya beberapa waktu yang lalu.

Erin segera turun dari mobilnya lalu menghampiri kakak tingkatnya itu. “Kak Layla?”

Gadis berambut panjang itu menoleh. “Eh, hai Erin.”

“Kakak kayaknya kesulitan bawa semuanya? Mau ku bantu?”

“Wah boleh banget.” Layla langsung menurunkan tas dan proyektor serta tas kain besar yang entah berisi apa.

“Ini buat acara juga kah?” tanya Erin sambil mengambil tas berisi laptop dan juga proyektor di kotak berwarna hitam. Sebenarnya ia sudah tahu bahwa akan ada foto-foto kegiatan yang akan ditampilkan oleh anggota BEM.

“Enggak sih, ini buat promosi, nampilin kegiatan BEM selama tahun lalu.”

“Oh gitu… Emang kak Nathan kemana kak kok nggak bantuin?”

“Nggak tau tuh ketua BEM tapi nggak bisa diandalin banget,” gerutu Layla.

Layla dan Erin sampai di booth tempat BEM Fakultas berkumpul. Gadis bermata coklat itu sedang memikirkan cara menambahkan tiga foto yang diambilnya dari ponsel itu.

“Aduh ini anggota BEM nya pada kemana sih pada nggak jaga?” ucap Layla kesal.

“Ehmm, kak Layla cari aja dulu yang lain, ku bantu siapin. Ini nanti dipasang di sini kan?” ucap Erin sambil menunjuk arah pojok di bagian depan.

“Makasih banget kalau kamu mau bantu. Ehmm ini nanti disambungin kesini, terus nanti di laptop di file foto kegiatan itu yang di tampilin, tapi nggak usah dipasang dulu nggak apa-apa sih, nanti kan perlu dibawa ke depan juga.”

“Oh oke kak, Erin ngerti.”

“Makasih ya, aku cari yang lainnya dulu.”

Erin mengangguk dan membiarkan Lyla pergi. Ia segera mengelurkan ponsel dan kabel usb nya. Dengan sigap ia menyalin foto dari ponselnya ke folder berisi foto kegiatan BEM yang akan ditampilkan. Gadis bermata coklat itu tersenyum. Ia tidak menyangka bahwa kesempatan yang dibutuhkan bisa datang begitu saja saat ia membutuhkannya.

Beberapa saat setelah Erin menyiapkan semuanya, Layla dan anggota BEM Fakultas datang dengan tergesa-gesa.

“Erin udah selesai natanya?”

“Udah kok kak, tapi diperiksa lagi aja.”

“Wah ini Erin yang natain?” tanya Riza kagum.

“Iya, anak BEM nggak ada yang bener, masa dari tadi booth dibiarin kosong… ,” gerutu Layla.

“Maaf maaf, tadi aku sama Riza laper banget dari pagi belum makan,” jawab Rian memelas.

“Halah alesan aja, yaudah nih siapin ke depan. Oh iya Nathan mana?”

“Waduh, aku nggak lihat dari tadi, udah coba ditelfon?” jawab Rian bingung.

“Nggak diangkat, hp nya mati mungkin, tapi tadi sih katanya udah sampai. Emang di kantin nggak ada?”

“Nggak, yaudah aku coba cari ke sekre siapa tau ketiduran,” ucap Gerry yang kemudian segera berlalu pergi.

Erin tersenyum melihat semua tampak sibuk dan tidak memeriksa ulang file di laptop itu. Ia ingin segera menyaksikan langsung reaksi kekasihnya saat melihat foto yang akan menghancurkan reputasinya nanti. Ia juga sudah mempersiapkan diri untuk mengakhiri hubungannya setelah semua itu.

‘Kamu harus dapat rasa sakit yang lebih besar kan?’ ucap Erin dalam hati sambil tersenyum dengan penuh amarah.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Langkah Awal Balas Dendam

    Drrrttt… Sebuah panggilan masuk dengan nama kontak Nathan Sayang muncul di layar ponsel pintarnya. Erin terdiam selama beberapa waktu, ia menghela nafas berkali-kali sebelum mengangkat telfon itu. “Sayang, sekarang kamu dimana? Maaf aku baru lihat chat mu.” “Ini aku udah di booth BEM, kamu dimana? Semuanya nyariin,” “Ehmm tadi ada urusan, ini udah mau jalan kesana.” “Oh gitu, oke.” Tuttt… Erin langsung mematikan ponselnya karena enggan berbicara lebih lama dengan laki-laki itu. Nathan mengernyitkan keningnya. ‘Aneh, biasanya dia terdengar ceria dan bersemangat, tapi tadi suaranya kayak dingin banget… .’ “Kenapa Nathan?” tanya Mina penasaran. Natahan tersenyum. “Nggak kenapa-kenapa kok.” Tidak lama kemudian Gerry muncul. “Woi Jonathan, lu kemana aja sih? Sebentar lagi mau mulai lagi nih acaranya.” “Sorry tadi ada urusan mendadak,” jawab Nathan dengan ekspresi tanpa dosa. Gerry melirik sekilas ke Mina yang ada di samping Nathan, ia hanya geleng-geleng kepala saat menebak uru

    Last Updated : 2023-09-01
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Patah

    Erin menghentikan langkahnya saat ia sampai di bagian samping gedung Fakultas yang sepi. Ia menyenderkan punggungnya di tembok sambil menatap kosong ke arah langit yang cerah. Dulu gadis bermata coklat itu terlalu mabuk dengan perasaan cintanya hingga tidak pernah mau mendengarkan apa yang orang lain katakan tentang kekasihnya itu. Ia sangat mempercayai Nathan lebih dari siapapun. Ia selalu mengutamakan Nathan lebih dari siapapun. Sebesar itu rasa cintanya, sebesar itu pula rasa sakit yang dirasakan hatinya saat ini. Erin menginginkan pembalasan yang lebih menyakitkan. Ia ingin laki-laki itu merasakan rasa sakit dan rasa malu yang lebih besar dari apa yang ia rasakan saat ini. “Hahhh… kenapa dulu aku bisa jatuh cinta pada b*jingan seperti mu?” gumam Erin pelan. Seorang laki-laki yang ada di samping tembok hanya terdiam mendengar gumaman Erin. Ia tidak mendekat atau menunjukkan keberadaannya kepada gadis itu. ‘Ku kira kamu bahagia sama dia, tapi ternyata kamu malah jatuh cinta sam

    Last Updated : 2023-09-01
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Pembatalan Pertunangan

    Setelah kejadian hari itu, Erin tidak masuk kuliah selama beberapa hari. Ia justru sibuk membantu ayahnya memeriksa laporan tentang beberapa usaha yang dijalankan keluarganya. Gadis bermata coklat itu mengalihkan pikirannya dengan bekerja lebih banyak dari yang biasanya ia lakukan. Meski dikenal sebagai salah satu anak orang terkaya di Yogyakarta, ia tidak hanya bermalas-malasan dan menghamburkan uang. Ia justru belajar dan bekerja lebih banyak. Erin mematikan ponselnya dan hanya berkomunikasi dengan teman-temannya melalui I*******m yang dibukanya melalui PC. Ia mengetahui keadaan kacau di kampusnya juga dari teman-temannya. Nathan disebut akan menjalani sidang kode etik dan kemungkinan akan diturunkan dari jabatannya sebagai ketua BEM Fakultas. Jessie memberitahu Erin bahwa Mina mulai dijauhi oleh teman-teman di angkatannya. Gadis berkacamata itu juga membolos selama beberapa waktu untuk menunggu suasana mereda. Erin yang membaca informasi dari teman-temannya itu hanya tersenyum si

    Last Updated : 2023-09-01
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Akibat

    Usai menjalani sidang kode etik, Nathan resmi diturunkan dari jabatannya sebagai ketua BEM Fakultas. Layla pun mau tidak mau harus menjadi pengganti Nathan karena statusnya sebagai wakil ketua. Laki-laki bermata hitam yang sedang duduk di tengah ruangan itu tidak banyak bicara, ia hanya sesekali menjawab pertanyaan dari senat seperlunya dan tidak menolak penurunannya sebagai ketua BEM. Sidang kode etik itu dilihat oleh puluhan mahasiswa yang penasaran dengan kejadian saat itu. Banyak mahasiswa yang memotret berkali-kali meski dilarang. Kejadian tersebut tentu menjadi bahan pembicaraan panas karena ini pertama kalinya seorang ketua BEM diturunkan dari sebelum masa jabatannya berakhir. Erin maupun Mina tidak terlihat datang untuk melihat Nathan. Gosip yang beredar tentang perselingkuhan itu pun semakin memanas hingga membuat berbagai macam asumsi liar berkembang. Usai sidang kode etik selesai, Nathan keluar dari luar ruangan itu dengan memakai masker dan langsung pergi begitu saja.

    Last Updated : 2023-09-07
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Konsekuensi

    “Apa maksud mu hamil? Kita tidak pernah melakukan hal seperti itu, Mina,” ucap Nathan bingung.“Aku tau… aku hanya ingin minta tolong kamu jelaskan kepada Andrian… ."“Jangan libatin aku sama kebodohan yang kamu lakukan.”“Hiks... Hiks… Aku udah coba hubungin Andrian dan ngabarin dia, tapi karena dia tau informasi tentang kejadian di kampus itu, dia ragu kalau ini anak dia… .”Nathan mengepalkan tangannya. “Dulu kenapa kamu nyangkal waktu ku tanya tentang rumor kamu punya pacar?”Suara di seberang telfon itu hening. Perempuan bernama Mina itu sebenarnya juga sedang bermain-main dengan Nathan saat merasa kesepian karena kekasihnya bekerja di luar kota. Meski begitu Nathan selalu menolak untuk melakukan hal lebih jauh dengannya.“Jangan hubungin aku lagi, aku nggak mau berurusan lagi sama kamu!” ucap Nathan dengan ekspresi kesal. Ia segera mematikan telfon tersebut.Klik…Nathan langsung mematikan ponselnya. Kepalanya terasa sakit, entah kenapa masalah datang secara bersamaan ketika hid

    Last Updated : 2023-09-08
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Permintaan Maaf

    Esoknya pada jam yang sama, Nathan kembali menunggu di depan rumah Erin dengan membawa buket bunga tulip putih yang baru saja dibelinya dari toko. Namun lagi-lagi Erin tetap masih belum ingin menemui maupun berbicara dengannya. Gadis bermata coklat itu hanya mengirim pesan kepada Nathan untuk meminta laki-laki itu pulang.Pada hari berikutnya Nathan kembali melakukan hal serupa, namun respon Erin juga masih tetap sama. Erin akan langsung masuk ke dalam rumah tanpa menoleh meski Nathan memanggil namanya berkali-kali. Meski begitu hari ini laki-laki bermata hitam itu menunggu lebih lama daripada hari kemarin.Angin malam itu bertiup lebih kencang namun Nathan tetap menunggu dengan sabar di depan gerbang. Ia tidak masalah jika harus melakukan hal itu puluhan atau bahkan ratusan kali. Nathan ingin menunjukkan rasa bersalahnya dan kesungguhannya meminta maaf.Awan mendung dari arah utara mulai menyebar ke daerah tersebut. Tidak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Meski begitu Nathan

    Last Updated : 2023-09-09
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Peringatan

    Nathan kembali ke rumah dengan keadaan basah kuyup. Kakaknya telah menunggu di ruang tengah dengan ekspresi datar. “Darimana saja kamu?” “Dari rumah Erin… .” “Berhentilah melakukan hal itu setiap hari.” Nathan diam, ia melanjutkan langkahnya menuju kamar. Buket bunga yang sejak tadi dibawa itu diletakkan berjajar dengan buket bunga lainnya di dekat jendela ruangan bernuansa putih tersebut. Laki-laki bermata coklat itu menghela nafas panjang sambil menatap buket bunga tulip putih itu. Tok..tok..tok.. “Ya?” Klek… Amelian tampak kaget saat melihat Nathan masih memakai pakaiannya yang basah. “Kamu ini kenapa tidak mandi dan ganti baju langsung setelah kehujanan begitu?” ucap Amelian dengan eskpresi cemas. “Iya ini baru mau mandi, ada apa ibu tiba-tiba ke kamar Nathan?” “Ayah mu menyuruh mu ke ruang kerjanya.” “Iya, nanti Nathan akan kesana setelah mandi.” Amelian mengangguk lalu kembali ke ru

    Last Updated : 2023-09-10
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Hati yang Terlanjur Sakit

    Nathan datang lagi dan menunggu di depan gerbang rumah Erin. Ia lagi-lagi membawa buket bunga tulip yang baru untuk diberikan kepada gadis bermata coklat tersebut. Meski ia tidak tahu apakah gadis itu akan menerimanya atau tidak. Cuaca hari itu sudah buruk sejak pagi, namun Nathan tetap menunggu dengan sabar meski di tengah rintik gerimis. Walaupun kondisi badannya sedang kurang sehat karena sempat kehujanan kemarin, ia tidak ingin melewatkan satu hari pun untuk menunjukkan kesungguhannya meminta maaf. Tepat pukul lima Erin kembali ke rumah. Ia menatap sekilas ke arah Nathan lalu langsung masuk ke kediamannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Nathan tetap menunggu di depan gerbang meski kali ini kepalanya sudah mulai terasa pusing. ‘Apa aku pulang dulu sekarang? Kepala ku rasanya sakit sekali.’ Drrrkkk… Erin membuka gerbang berwarna hitam itu dengan ekspresi dinginnya. Ia tampak sudah berganti pakaian dengan baju yang nyaman digunakan. “Masu

    Last Updated : 2023-09-11

Latest chapter

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Persimpangan lagi

    Suasana menjadi hening usai David membenarkan apa yang ditanyakan Erin. Pria tersebut tidak mengatakan hal lain dan membiarkan istrinya memahami pengakuannya. Erin tampak terkejut dengan apa yang didengarnya meski sudah mendengar hal tersebut dari Niki terlebih dahulu. Ia memandang ke arah cincin di jari kanannya dengan ekspresi cemas sekaligus lega. ‘Jadi, sebenarnya aku dan mas David saling menyukai?’ “Itu hanya akan membuat mu semakin bingung saat mengambil keputusan kan?” tanya Davis setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama. Pandangan mata Erin beralih ke arah David. “Nggak… bukan begitu, aku hanya sedang berpikir.” “Jangan mempertimbangkan tentang ini, jangan pikirkan aku, kita bisa lakukan sesuai rencana.” “Nggak, tunggu dulu,” balas Erin dengan ekspresi cemas. Perempuan tersebut sejak tadi berusaha menyusun kalimat yang ingin dikatakan. Namun otaknya kali ini terasa sulit berfungsi sebagaimana mestinya. “Erin, dengar, aku mengatakan itu bukan untuk membuat mu bingung,

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Mendekati batas waktu

    Semua asumsi dan pikiran buruk memenuhi kepalanya. David menghela nafas panjang lagi lalu memijat dahinya pelan. Ia berusaha tidak memikirkan semua itu lebih dulu. Setelah membereskan barang-barang milik Erin, pria tersebut langsung pergi berbelanja bahan masakan dan membeli buah-buahan kesukaan istrinya. Meski ia dalam keadaan tidak tenang, pria tersebut tetap memasak karena ingin menyambut kepulangan istrinya dengan hangat. Erin terbangun menjelang sore hari ketika Harsano sudah pulang ke rumah. Semua makanan yang dimasak David sudah tersedia lengkap di meja makan. “Sepertinya aku tidur sangat lama? Kenapa papa atau mas David nggak membangunkan ku?” “Perjalanan dari Italia kan sangat jauh, tentu saja kamu harus cukup istirahat,” balas Harsano dengan senyum yang dipaksakan. ‘Kenapa papa ekspresinya begitu?’ “Ayo makan,” ucap Harsano memperbaiki ekspresinya. Makan malam yang diselenggarakan lebih awal tersebut berlangsung cukup hangat. Namun Erin merasa ada yang lain dari eksp

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Perasaan tersembunyi

    Ekspresi Elisa masih tampak tetap teduh. Namun ada sedikit rasa cemas yang terpancar dari sorot matanya. “Lalu apa yang kamu inginkan?” “Aku hanya nggak mau membohongi semua orang lebih lama lagi, nek.” Wanita tua di sebelah Erin tersebut tersenyum. “Kali ini nenek tidak akan memaksakan satu hal, nenek akan mendukung apa pun keputusan mu.” “Aku akan coba berpikir lagi.” “Kamu bisa membicarakan itu dengannya, katakan secara jujur lalu ambil keputusan setelah kamu tidak lagi bimbang.” Elisa bangkit dari tempat duduknya lalu mengusap kepala Erin sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar tersebut. Erin menghempaskan tubuhnya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar dengan ekspresi sendu. Semua perasaan yang muncul membuat ia semakin bingung. ‘Walau mendengar semuanya, kenapa aku tetap terus teringat kalau mas David membantu ku karena merasa berhutang budi?’ Ia bukannya tidak bisa melihat ketulusan Dav

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Menimbang

    “Ini tentang David kan?” tanya Elisa lagi. Pupil mata Erin membesar setelah mendengar ucapan sang nenek. Namun ia tidak mengiyakan secara langsung tebakan Elisa. “Kamu tidak perlu khawatir tentang itu, kali ini nenek tidak akan sembarangan berkomentar,” ucap Elisa meyakinkan. Tatapan mata tua itu tampak teduh, tapi tetap tidak berhasil meyakinkan Erin untuk bercerita lebih dulu. Erin sudah terlanjur menganggap sang nenek membenci David. Baginya menceritakan tentang pria tersebut hanya akan membawa hal yang lebih buruk. Elisa masih menunggu dengan tenang selama selama beberapa waktu. Namun Erin tetap diam dengan ekspresi ragu. “David beberapa kali menghubungi nenek untuk menanyakan keadaan mu...,” ucap Elisa setelah cukup lama terdiam di tempatnya. “Mas David menghubungi nenek?” “Ya.” “Kenapa? Mas David kan bisa bertanya langsung ke Erin…” “Kamu menghindarinya, jadi dia bertanya langsung ke nenek.” Pandangan mata Erin beralih ke arah lain dengan ekspreii gelisah. ‘Jadi mas D

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Ragu

    Niki menatap Erin dalam waktu lama. Ia beberapa kali menghela nafas kemudian menggelengkan kepalanya pelan. “Sudahlah, itu bukan urusan ku juga. Semoga semua rencana mu berjalan lancar.” Wanita bermata hazel itu bermaksud melangkah pergi, tapi Erin menahan pergelangan tangannya. “Tunggu, jelaskan dulu.” “Untuk apa?” Erin melepaskan genggaman tangannya. “Tolong jelaskan dulu, paling nggak, aku bisa tau hal yang sebenarnya.” “Apa David nggak mengatakannya padamu?” Perempuan di seberang Niki itu menggenggam tangannya sendiri sambil berusaha mempertahankan ekspresi datarnya. “Sepertinya udah, tapi ku pikir itu hanya ucapan asal untuk menenangkan ku.” “Asal? Apa kamu nggak bisa membedakan bagaimana raut wajah seseorang saat mengatakan hal yang sesungguhnya?!” Intonasi suaranya meninggi. Niki tidak bisa menahan emosinya karena menghadapi Erin yang memilih buta akan semua hal di sekelilingnya. “Aku nggak mau salah paham…,” balas Erin beralasan. Ada jeda yang cukup panjang sebelum

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Pertemuan

    Waktu berlalu cepat, tidak terasa Erin sudah berada di Italia selama hampir 4 bulan lamanya. Musim dingin kali ini datang lebih cepat dari tahun sebelumnya. Salju putih menyelimuti banyak kota sejak awal bulan. Erin tetap menjalani hari demi hari dengan baik. Belajar tentang bisnis, ikut memberi solusi pada masalah-masalah yang sedang terjadi pada perusahaan yang dikelola tante dan neneknya. Meski Erin sering teringat David, ia tetap melakukan semua kegiatannya dengan sempurna. Ia berusaha mengatur otaknya agar membedakan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Bertambahnya usia dan pertemuannya dengan berbagai orang dengan latar belakang berbeda juga membuat ia banyak belajar tentang kehidupan. Perempuan itu menyadari banyak hal. Semua yang sudah dilakukannya dan balas dendamnya yang tidak membawa manfaat apa pun pada akhirnya akan melukai banyak orang, termasuk dirinya sendiri. “Kamu beneran mau berangkat sendiri? Tidak perlu nenek temani?”

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bimbang

    David langsung mengunjungi rumah orang tuanya setelah pulang kerja. Namun hanya ada Nicho karena saat itu Niki belum kembali.“Halo paman,” sapa Nicho sambil tersenyum begitu melihat David sampai di rumah tersebut.“Paman?”“Ya, mama sudah memberitahu ku dan melarang ku memanggil paman dengan sebutan daddy lagi…”Amelian menatap bocah kecil tersebut dengan ekspresi bingung. Ia juga cukup terkejut saat Nicho memanggil David dengan sebutan paman.Wanita tua itu memilih menyimpan rasa penasarannya lalu melangkah menuju dapur untuk meyiapkan makan malam.“Hmm begitu? Jadi Nicho tidak mau memanggil daddy lagi?” tanya David yang kemudian duduk di sebelah bocah tersebut.Bocah kecil itu menatap David dalam waktu lama lalu tersenyum. “Nicho tidak ingin merepotkan paman lebih banyak lagi.”Jawaban tersebut tidak menjawab pertanyaan David. Namun pria berkumis tipis itu tahu betul bahwa itu adalah keputusan yang sudah disepakati oleh Niki dan Nicho.Meski ada rasa tidak nyaman yang muncul dalam

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Rindu

    Erin mematung di tempatnya saat mendengar pertanyaan David dari seberang telepon. Ia tidak menyangka akan ditanya tentang hal itu. ‘Kenapa mas David bertanya itu? Apa nenek mengatakan sesuatu? Tentu nggak, aku sudah memintanya untuk berpura-pura nggak tau…’ “Erin?” tanya David memastikan sambungan teleponnya tidak terputus. “Ya… aku masih disini…” “Jadi nenek mu tahu tentang itu?” tanya David lagi. “Nggak… kenapa mas David mikir begitu?” Hening, David yang tidak langsung menjawab semakin membuat Erin merasa cemas. ‘Apa mas David tau sesuatu?’ “Kamu udah janji mau jawab jujur…,” ucap David setelah terdiam cukup lama. “Aku sudah menjawab jujur, mas…” “Erin… kita udah sepakat untuk mengakhiri semua dengan cara baik, aku juga butuh mengetahui keadaan sebenarnya…” Perempuan bermata coklat itu menggenggam erat ponselnya. Matanya terpejam sedangkan ekspresinya tampak semakin cemas. “Kita bicarakan itu nanti ya? Aku sudah harus pergi ke kantor sebentar lagi…” /klik…/ Erin langsu

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bercabang

    Penampilan Nathan terlihat berbeda dari biasanya. Itu pertama kalinya Emmy melihat Nathan memakai jas. Jas hitam tersebut membuat penampilan Nathan tampak lebih dewasa. Penataan rambutnya sekarang juga membuat pria itu terlihat semakin tampan. Kalau David memiliki tampilan pria matang yang menantang, Nathan justru terlihat sebagai pria muda segar yang tenang. “Emmy?” Perempuan berambut pendek itu langsung menggelengkan kepalanya pelan saat menyadari sudah terlalu lama menatap Nathan. “Ah maaf, aku sedang melamun…” “Tumben?” “Biasalah… ngomong-ngomong penampilan kak Nathan sekarang terlihat beda, aku sampai nggak mengenali…” “Aku nggak mau terus-terusan dibilang ngikutin penampilan mas David…” Emmy mengernyitkan keningnya. Tanpa sadar ia mulai membandingkan penampilan David dengan Nathan sebelumnya. Perempuan itu beberapa kali memang pernah melihat tampilan Nathan yang serupa dengan kakaknya. Namun ia tidak menilai buruk karena berpikir Nathan melakukan itu karena mengidolaka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status