Share

Langkah Awal Balas Dendam

Penulis: Amegatari
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-01 15:22:04

Drrrttt…

Sebuah panggilan masuk dengan nama kontak Nathan Sayang muncul di layar ponsel pintarnya. Erin terdiam selama beberapa waktu, ia menghela nafas berkali-kali sebelum mengangkat telfon itu.

“Sayang, sekarang kamu dimana? Maaf aku baru lihat chat mu.”

“Ini aku udah di booth BEM, kamu dimana? Semuanya nyariin,” 

“Ehmm tadi ada urusan, ini udah mau jalan kesana.”

“Oh gitu, oke.”

Tuttt… Erin langsung mematikan ponselnya karena enggan berbicara lebih lama dengan laki-laki itu.

Nathan mengernyitkan keningnya. ‘Aneh, biasanya dia terdengar ceria dan bersemangat, tapi tadi suaranya kayak dingin banget… .’

“Kenapa Nathan?” tanya Mina penasaran.

Natahan tersenyum. “Nggak kenapa-kenapa kok.”

Tidak lama kemudian Gerry muncul. “Woi Jonathan, lu kemana aja sih? Sebentar lagi mau mulai lagi nih acaranya.”

“Sorry tadi ada urusan mendadak,” jawab Nathan dengan ekspresi tanpa dosa.

Gerry melirik sekilas ke Mina yang ada di samping Nathan, ia hanya geleng-geleng kepala saat menebak urusan penting yang dimaksud Nathan.

“Yaudah cepet kesana,” ucap Gerry kesal, ia segera berlalu pergi.

Nathan dan Mina menuju tempat acara. Banyak mahasiswa baru yang sudah berkumpul di depan panggung kecil dengan proyektor di kedua sisinya.

“Eh itu laptopnya cabut dulu dari proyektor di booth,” ucap Layla yang tampak sedang buru-buru.

Rian dengan sigap segera melakukan apa yang diminta Layla lalu segera menuju ke arah samping panggung.

“Ck, nggak ada yang bener semua kerjaannya,” gerutu Layla lagi.

Setelah semua siap, Nathan naik ke panggung kecil sambil tersenyum. “Selamat siang semuanya.”

“Siang kak!” jawab mahasiswa baru itu kompak.

Nathan memberi sambutan singkat. Kali ini memang giliran BEM Fakultas mempromosikan organisasinya setelah semua organisasi jurusan maupun UKM selesai promosi pagi tadi.

“Jadi apa aja sih kegiatan di BEM itu? Yuk lihat foto dokumentasi berikut ini… .” Nathan langsung memberi kode kepada Rian yang sudah siap di tempatnya.

Slide foto awal mulai ditampilkan, Nathan menjelaskan tentang beberapa kegiatan yang dilakukan oleh anggota BEM tahun lalu. Pada slide ke 10 saat sedang fokus menjelaskan, semua mahasiswa baru yang ada di tempat itu memandang ke arah depan dengan ekspresi kaget. Semua yang ada disana tampak berbisik-bisik.

Nathan yang bingung pun menoleh ke belakang. Ia melihat foto dirinya sedang berciuman dengan Mina. Rian terkejut dengan apa yang dilihatnya di layar laptopnya dan langsung mematikannya.

Nathan memandang ragu ke arah teman-temannya yang melihatnya dengan ekspresi kaget. Riza langsung naik ke panggung dan menarik Nathan turun. Beberapa saat kemudian Layla yang merupakan wakil ketua akhirnya naik menggantikan Nathan untuk meredakan suasana yang kacau itu.

Rian langsung mengamankan tiga foto yang ada di dalam folder tersebut lalu memeriksa kembali semuanya sebelum ditampilkan ulang. Semua pengurus BEM dan juga pengurus organisasi jurusan yang ada di tempat itu memandang Mina dengan ekspresi tidak percaya.

Perempuan yang dikenal sebagai seorang berprestasi dengan kepribadian yang baik berperilaku seperti itu?

Riza langsung menarik paksa Nathan menjauh dari tempat acara. “B*ngsat lu ngapain? Lu ada hubungan sama Mina? Baju di foto itu sama kayak baju yang lu pakai sekarang kan? Lu tadi malah ngilang dan begituan sama Mina saat anggota BEM lain sibuk sampai nggak sempat sarapan?”

Nathan tampak merasa dijebak dan dipermalukan di depan umum. Hal yang mengejutkannya adalah foto tersebut itu baru saja diambil beberapa saat yang lalu saat ia bersama Mina. ‘Siapa yang memotret dan memasukkanya ke dalam folder itu?’

“Woi Nathan b*ngsat!” panggil Gerry salah satu ketua divisi di BEM Fakultas yang juga teman Nathan

Nathan tidak menjawab pertanyaan Riza dan tidak menjawab panggilan kasar dari Gerry. Ia tetap diam di tempatnya dengan ekspresi kacau.

“Hahh… Nggak tau lagi dah gue, sialan!” ucap Riza yang kemudian langsung pergi meninggalkan Nathan dan Gerry.

“Wah parah lu, udah gue suruh hati-hati masih aja sembarangan… ,” ucap Gerry kesal.

“Siapa yang tanggung jawab nyiapin bahan buat foto kegiatan yang ditampilin itu?” tanya Nathan dengan ekspresi dingin.

“Harusnya sih gue sama Rian, tapi tadi semua diurus Layla karena anak-anak tadi makan.”

Nathan mengepalkan tangannya. Masalah kali ini tentu saja akan menjadi masalah besar nantinya. Ia tidak memiliki jalan lain untuk kabur.

“Gue kesini cuma ngasih tau sementara gue nggak bisa bantuin apa-apa dulu, jadi kali ini coba bersihin nama lu sendiri, ya walau sulit,” ucap Gerry sambil tertawa. Ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Nathan yang masih terdiam di tempatnya.

Nathan mengepalkan tangannya. Ia mencurigai Layla yang melakukan itu semua karena sejak awal perempuan itu tahu hubungannya dengan Mina. Laki-laki bermata hitam itu lebih memikirkan reaksi Erin nanti. Jika sampai gadis itu marah tentu saja semua bantuan yang diberikannya akan langsung dihentikan.

“Ck, b*ngsat!”

***

Di tempat lain…

.

.

Erin terdiam menatap kosong ke arah orang-orang yang melihatnya dengan tatapan kasihan. Tentu saja hampir semua orang mengetahui hubungan spesialnya dengan Nathan. Gadis bermata coklat itu menghela nafas panjang lalu mendekat ke arah Mina yang tampak ketakutan. Ia mengambil paksa kacamata yang sedang digunakan gadis berambut pendek itu.

Plakkk…

Erin menampar Mina dengan penuh amarah. Semua yang ada disana hanya diam menyaksikan hal tersebut.

“Nggak tahu diri perempuan j*lang!” ucap Erin dengan ekspresi dingin.

“Erin hentikan!” ucap seorang laki-laki saat Erin hampir menampar lagi perempuan di hadapannya itu.

“Wah, pasangan yang serasi,” ucap Erin sambil memandang Nathan dengan tatapan tajam.

Plakk…

“Kamu juga sama aja, laki-laki br*ngsek!”

Perih, tangannya memang terasa perih karena menampar terlalu keras, tapi hatinya terasa lebih pedih. Erin segera berlari menjauh dari kerumunan itu. Semua anggota BEM langsung mengalihkan acara dan mengamankan Mina serta Nathan ke ruangan lain.

“Wah? Pertunjukan yang menarik,” gumam Daniel pelan.

“Pertunjukkan apaan? Orang lagi ribut gitu… ,” jawab Sandi dengan ekspresi kesal.

“Oi San, lu aja yang gantiin gue promosi.”

“Hah? Mau kemana lu?”

“Ada urusan, gantiin gue ya? Thanks.” Daniel segera berlalu pergi setelah mengucapkan hal itu.

“Nih anak seenaknya aja… .”

“Woi ini mana perwakilan Senat yang mau promosi?” tanya Rian setengah berteriak.

Sandi menghela nafas panjang lalu mengangkat tangannya. “Saya.”

Rian mengangguk lalu mempersilakan Sandi bersiap. Ia mencoba memeriksa terlebih dahulu file yang diberikan karena takut ada kejadian sama terulang.

Suasana masih belum kembali tenang. Banyak mahasiswa yang masih berbisik membicarakan kejadian beberapa saat yang lalu. Beberapa diantaranya ada yang merekam dan membagikan kejadian itu di media sosial.

Hal tersebut tentu belum diketahui Nathan dan Mina. Keduanya tidak menyangka akan dipermalukan seperti itu oleh seseorang. Mereka tidak menyangka kejadian tersebut baru awal dari balas dendam dari seseorang yang mereka sakiti.

*****

Bab terkait

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Patah

    Erin menghentikan langkahnya saat ia sampai di bagian samping gedung Fakultas yang sepi. Ia menyenderkan punggungnya di tembok sambil menatap kosong ke arah langit yang cerah. Dulu gadis bermata coklat itu terlalu mabuk dengan perasaan cintanya hingga tidak pernah mau mendengarkan apa yang orang lain katakan tentang kekasihnya itu. Ia sangat mempercayai Nathan lebih dari siapapun. Ia selalu mengutamakan Nathan lebih dari siapapun. Sebesar itu rasa cintanya, sebesar itu pula rasa sakit yang dirasakan hatinya saat ini. Erin menginginkan pembalasan yang lebih menyakitkan. Ia ingin laki-laki itu merasakan rasa sakit dan rasa malu yang lebih besar dari apa yang ia rasakan saat ini. “Hahhh… kenapa dulu aku bisa jatuh cinta pada b*jingan seperti mu?” gumam Erin pelan. Seorang laki-laki yang ada di samping tembok hanya terdiam mendengar gumaman Erin. Ia tidak mendekat atau menunjukkan keberadaannya kepada gadis itu. ‘Ku kira kamu bahagia sama dia, tapi ternyata kamu malah jatuh cinta sam

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Pembatalan Pertunangan

    Setelah kejadian hari itu, Erin tidak masuk kuliah selama beberapa hari. Ia justru sibuk membantu ayahnya memeriksa laporan tentang beberapa usaha yang dijalankan keluarganya. Gadis bermata coklat itu mengalihkan pikirannya dengan bekerja lebih banyak dari yang biasanya ia lakukan. Meski dikenal sebagai salah satu anak orang terkaya di Yogyakarta, ia tidak hanya bermalas-malasan dan menghamburkan uang. Ia justru belajar dan bekerja lebih banyak. Erin mematikan ponselnya dan hanya berkomunikasi dengan teman-temannya melalui I*******m yang dibukanya melalui PC. Ia mengetahui keadaan kacau di kampusnya juga dari teman-temannya. Nathan disebut akan menjalani sidang kode etik dan kemungkinan akan diturunkan dari jabatannya sebagai ketua BEM Fakultas. Jessie memberitahu Erin bahwa Mina mulai dijauhi oleh teman-teman di angkatannya. Gadis berkacamata itu juga membolos selama beberapa waktu untuk menunggu suasana mereda. Erin yang membaca informasi dari teman-temannya itu hanya tersenyum si

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Akibat

    Usai menjalani sidang kode etik, Nathan resmi diturunkan dari jabatannya sebagai ketua BEM Fakultas. Layla pun mau tidak mau harus menjadi pengganti Nathan karena statusnya sebagai wakil ketua. Laki-laki bermata hitam yang sedang duduk di tengah ruangan itu tidak banyak bicara, ia hanya sesekali menjawab pertanyaan dari senat seperlunya dan tidak menolak penurunannya sebagai ketua BEM. Sidang kode etik itu dilihat oleh puluhan mahasiswa yang penasaran dengan kejadian saat itu. Banyak mahasiswa yang memotret berkali-kali meski dilarang. Kejadian tersebut tentu menjadi bahan pembicaraan panas karena ini pertama kalinya seorang ketua BEM diturunkan dari sebelum masa jabatannya berakhir. Erin maupun Mina tidak terlihat datang untuk melihat Nathan. Gosip yang beredar tentang perselingkuhan itu pun semakin memanas hingga membuat berbagai macam asumsi liar berkembang. Usai sidang kode etik selesai, Nathan keluar dari luar ruangan itu dengan memakai masker dan langsung pergi begitu saja.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Konsekuensi

    “Apa maksud mu hamil? Kita tidak pernah melakukan hal seperti itu, Mina,” ucap Nathan bingung.“Aku tau… aku hanya ingin minta tolong kamu jelaskan kepada Andrian… ."“Jangan libatin aku sama kebodohan yang kamu lakukan.”“Hiks... Hiks… Aku udah coba hubungin Andrian dan ngabarin dia, tapi karena dia tau informasi tentang kejadian di kampus itu, dia ragu kalau ini anak dia… .”Nathan mengepalkan tangannya. “Dulu kenapa kamu nyangkal waktu ku tanya tentang rumor kamu punya pacar?”Suara di seberang telfon itu hening. Perempuan bernama Mina itu sebenarnya juga sedang bermain-main dengan Nathan saat merasa kesepian karena kekasihnya bekerja di luar kota. Meski begitu Nathan selalu menolak untuk melakukan hal lebih jauh dengannya.“Jangan hubungin aku lagi, aku nggak mau berurusan lagi sama kamu!” ucap Nathan dengan ekspresi kesal. Ia segera mematikan telfon tersebut.Klik…Nathan langsung mematikan ponselnya. Kepalanya terasa sakit, entah kenapa masalah datang secara bersamaan ketika hid

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Permintaan Maaf

    Esoknya pada jam yang sama, Nathan kembali menunggu di depan rumah Erin dengan membawa buket bunga tulip putih yang baru saja dibelinya dari toko. Namun lagi-lagi Erin tetap masih belum ingin menemui maupun berbicara dengannya. Gadis bermata coklat itu hanya mengirim pesan kepada Nathan untuk meminta laki-laki itu pulang.Pada hari berikutnya Nathan kembali melakukan hal serupa, namun respon Erin juga masih tetap sama. Erin akan langsung masuk ke dalam rumah tanpa menoleh meski Nathan memanggil namanya berkali-kali. Meski begitu hari ini laki-laki bermata hitam itu menunggu lebih lama daripada hari kemarin.Angin malam itu bertiup lebih kencang namun Nathan tetap menunggu dengan sabar di depan gerbang. Ia tidak masalah jika harus melakukan hal itu puluhan atau bahkan ratusan kali. Nathan ingin menunjukkan rasa bersalahnya dan kesungguhannya meminta maaf.Awan mendung dari arah utara mulai menyebar ke daerah tersebut. Tidak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Meski begitu Nathan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Peringatan

    Nathan kembali ke rumah dengan keadaan basah kuyup. Kakaknya telah menunggu di ruang tengah dengan ekspresi datar. “Darimana saja kamu?” “Dari rumah Erin… .” “Berhentilah melakukan hal itu setiap hari.” Nathan diam, ia melanjutkan langkahnya menuju kamar. Buket bunga yang sejak tadi dibawa itu diletakkan berjajar dengan buket bunga lainnya di dekat jendela ruangan bernuansa putih tersebut. Laki-laki bermata coklat itu menghela nafas panjang sambil menatap buket bunga tulip putih itu. Tok..tok..tok.. “Ya?” Klek… Amelian tampak kaget saat melihat Nathan masih memakai pakaiannya yang basah. “Kamu ini kenapa tidak mandi dan ganti baju langsung setelah kehujanan begitu?” ucap Amelian dengan eskpresi cemas. “Iya ini baru mau mandi, ada apa ibu tiba-tiba ke kamar Nathan?” “Ayah mu menyuruh mu ke ruang kerjanya.” “Iya, nanti Nathan akan kesana setelah mandi.” Amelian mengangguk lalu kembali ke ru

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Hati yang Terlanjur Sakit

    Nathan datang lagi dan menunggu di depan gerbang rumah Erin. Ia lagi-lagi membawa buket bunga tulip yang baru untuk diberikan kepada gadis bermata coklat tersebut. Meski ia tidak tahu apakah gadis itu akan menerimanya atau tidak. Cuaca hari itu sudah buruk sejak pagi, namun Nathan tetap menunggu dengan sabar meski di tengah rintik gerimis. Walaupun kondisi badannya sedang kurang sehat karena sempat kehujanan kemarin, ia tidak ingin melewatkan satu hari pun untuk menunjukkan kesungguhannya meminta maaf. Tepat pukul lima Erin kembali ke rumah. Ia menatap sekilas ke arah Nathan lalu langsung masuk ke kediamannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Nathan tetap menunggu di depan gerbang meski kali ini kepalanya sudah mulai terasa pusing. ‘Apa aku pulang dulu sekarang? Kepala ku rasanya sakit sekali.’ Drrrkkk… Erin membuka gerbang berwarna hitam itu dengan ekspresi dinginnya. Ia tampak sudah berganti pakaian dengan baju yang nyaman digunakan. “Masu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Penyesalan

    Nathan merasa senang karena Erin mau memberikan kesempatan untuknya agar bisa dimaafkan. Ia benar-benar menyesal sehingga ingin menunjukkan kesungguhannya untuk Erin. Laki-laki bermata hitam itu tidak tahu bahwa apapun tindakannya nanti adalah hal yang sia-sia di hadapan gadis itu. “Kamu kelihatannya lagi seneng?” tanya David yang tampak sudah bersiap berangkat bekerja. “Erin udah mau ngomong sama aku.” David diam, ia hanya menghela nafas panjang namun tidak mengatakan apa pun lagi. Laki-laki bermata coklat itu mulai mengambil roti isi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Hardion yang mendengar percakapan dua putranya itu ikut bertanya. “Erin sudah memaafkan mu?” “Ehmm, belum tapi Erin sudah mau diajak bicara.” Hardion mengangguk. “Bagus, kamu bisa mengundangnya makan bersama supaya dia merasa dekat lagi.” David menatap ayahnya dengan ekspresi heran. Ia tidak mengerti kenapa ayahnya tampak ikut campur dengan urusan percintaan anak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Persimpangan lagi

    Suasana menjadi hening usai David membenarkan apa yang ditanyakan Erin. Pria tersebut tidak mengatakan hal lain dan membiarkan istrinya memahami pengakuannya. Erin tampak terkejut dengan apa yang didengarnya meski sudah mendengar hal tersebut dari Niki terlebih dahulu. Ia memandang ke arah cincin di jari kanannya dengan ekspresi cemas sekaligus lega. ‘Jadi, sebenarnya aku dan mas David saling menyukai?’ “Itu hanya akan membuat mu semakin bingung saat mengambil keputusan kan?” tanya Davis setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama. Pandangan mata Erin beralih ke arah David. “Nggak… bukan begitu, aku hanya sedang berpikir.” “Jangan mempertimbangkan tentang ini, jangan pikirkan aku, kita bisa lakukan sesuai rencana.” “Nggak, tunggu dulu,” balas Erin dengan ekspresi cemas. Perempuan tersebut sejak tadi berusaha menyusun kalimat yang ingin dikatakan. Namun otaknya kali ini terasa sulit berfungsi sebagaimana mestinya. “Erin, dengar, aku mengatakan itu bukan untuk membuat mu bingung,

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Mendekati batas waktu

    Semua asumsi dan pikiran buruk memenuhi kepalanya. David menghela nafas panjang lagi lalu memijat dahinya pelan. Ia berusaha tidak memikirkan semua itu lebih dulu. Setelah membereskan barang-barang milik Erin, pria tersebut langsung pergi berbelanja bahan masakan dan membeli buah-buahan kesukaan istrinya. Meski ia dalam keadaan tidak tenang, pria tersebut tetap memasak karena ingin menyambut kepulangan istrinya dengan hangat. Erin terbangun menjelang sore hari ketika Harsano sudah pulang ke rumah. Semua makanan yang dimasak David sudah tersedia lengkap di meja makan. “Sepertinya aku tidur sangat lama? Kenapa papa atau mas David nggak membangunkan ku?” “Perjalanan dari Italia kan sangat jauh, tentu saja kamu harus cukup istirahat,” balas Harsano dengan senyum yang dipaksakan. ‘Kenapa papa ekspresinya begitu?’ “Ayo makan,” ucap Harsano memperbaiki ekspresinya. Makan malam yang diselenggarakan lebih awal tersebut berlangsung cukup hangat. Namun Erin merasa ada yang lain dari eksp

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Perasaan tersembunyi

    Ekspresi Elisa masih tampak tetap teduh. Namun ada sedikit rasa cemas yang terpancar dari sorot matanya. “Lalu apa yang kamu inginkan?” “Aku hanya nggak mau membohongi semua orang lebih lama lagi, nek.” Wanita tua di sebelah Erin tersebut tersenyum. “Kali ini nenek tidak akan memaksakan satu hal, nenek akan mendukung apa pun keputusan mu.” “Aku akan coba berpikir lagi.” “Kamu bisa membicarakan itu dengannya, katakan secara jujur lalu ambil keputusan setelah kamu tidak lagi bimbang.” Elisa bangkit dari tempat duduknya lalu mengusap kepala Erin sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar tersebut. Erin menghempaskan tubuhnya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar dengan ekspresi sendu. Semua perasaan yang muncul membuat ia semakin bingung. ‘Walau mendengar semuanya, kenapa aku tetap terus teringat kalau mas David membantu ku karena merasa berhutang budi?’ Ia bukannya tidak bisa melihat ketulusan Dav

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Menimbang

    “Ini tentang David kan?” tanya Elisa lagi. Pupil mata Erin membesar setelah mendengar ucapan sang nenek. Namun ia tidak mengiyakan secara langsung tebakan Elisa. “Kamu tidak perlu khawatir tentang itu, kali ini nenek tidak akan sembarangan berkomentar,” ucap Elisa meyakinkan. Tatapan mata tua itu tampak teduh, tapi tetap tidak berhasil meyakinkan Erin untuk bercerita lebih dulu. Erin sudah terlanjur menganggap sang nenek membenci David. Baginya menceritakan tentang pria tersebut hanya akan membawa hal yang lebih buruk. Elisa masih menunggu dengan tenang selama selama beberapa waktu. Namun Erin tetap diam dengan ekspresi ragu. “David beberapa kali menghubungi nenek untuk menanyakan keadaan mu...,” ucap Elisa setelah cukup lama terdiam di tempatnya. “Mas David menghubungi nenek?” “Ya.” “Kenapa? Mas David kan bisa bertanya langsung ke Erin…” “Kamu menghindarinya, jadi dia bertanya langsung ke nenek.” Pandangan mata Erin beralih ke arah lain dengan ekspreii gelisah. ‘Jadi mas D

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Ragu

    Niki menatap Erin dalam waktu lama. Ia beberapa kali menghela nafas kemudian menggelengkan kepalanya pelan. “Sudahlah, itu bukan urusan ku juga. Semoga semua rencana mu berjalan lancar.” Wanita bermata hazel itu bermaksud melangkah pergi, tapi Erin menahan pergelangan tangannya. “Tunggu, jelaskan dulu.” “Untuk apa?” Erin melepaskan genggaman tangannya. “Tolong jelaskan dulu, paling nggak, aku bisa tau hal yang sebenarnya.” “Apa David nggak mengatakannya padamu?” Perempuan di seberang Niki itu menggenggam tangannya sendiri sambil berusaha mempertahankan ekspresi datarnya. “Sepertinya udah, tapi ku pikir itu hanya ucapan asal untuk menenangkan ku.” “Asal? Apa kamu nggak bisa membedakan bagaimana raut wajah seseorang saat mengatakan hal yang sesungguhnya?!” Intonasi suaranya meninggi. Niki tidak bisa menahan emosinya karena menghadapi Erin yang memilih buta akan semua hal di sekelilingnya. “Aku nggak mau salah paham…,” balas Erin beralasan. Ada jeda yang cukup panjang sebelum

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Pertemuan

    Waktu berlalu cepat, tidak terasa Erin sudah berada di Italia selama hampir 4 bulan lamanya. Musim dingin kali ini datang lebih cepat dari tahun sebelumnya. Salju putih menyelimuti banyak kota sejak awal bulan. Erin tetap menjalani hari demi hari dengan baik. Belajar tentang bisnis, ikut memberi solusi pada masalah-masalah yang sedang terjadi pada perusahaan yang dikelola tante dan neneknya. Meski Erin sering teringat David, ia tetap melakukan semua kegiatannya dengan sempurna. Ia berusaha mengatur otaknya agar membedakan urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Bertambahnya usia dan pertemuannya dengan berbagai orang dengan latar belakang berbeda juga membuat ia banyak belajar tentang kehidupan. Perempuan itu menyadari banyak hal. Semua yang sudah dilakukannya dan balas dendamnya yang tidak membawa manfaat apa pun pada akhirnya akan melukai banyak orang, termasuk dirinya sendiri. “Kamu beneran mau berangkat sendiri? Tidak perlu nenek temani?”

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bimbang

    David langsung mengunjungi rumah orang tuanya setelah pulang kerja. Namun hanya ada Nicho karena saat itu Niki belum kembali.“Halo paman,” sapa Nicho sambil tersenyum begitu melihat David sampai di rumah tersebut.“Paman?”“Ya, mama sudah memberitahu ku dan melarang ku memanggil paman dengan sebutan daddy lagi…”Amelian menatap bocah kecil tersebut dengan ekspresi bingung. Ia juga cukup terkejut saat Nicho memanggil David dengan sebutan paman.Wanita tua itu memilih menyimpan rasa penasarannya lalu melangkah menuju dapur untuk meyiapkan makan malam.“Hmm begitu? Jadi Nicho tidak mau memanggil daddy lagi?” tanya David yang kemudian duduk di sebelah bocah tersebut.Bocah kecil itu menatap David dalam waktu lama lalu tersenyum. “Nicho tidak ingin merepotkan paman lebih banyak lagi.”Jawaban tersebut tidak menjawab pertanyaan David. Namun pria berkumis tipis itu tahu betul bahwa itu adalah keputusan yang sudah disepakati oleh Niki dan Nicho.Meski ada rasa tidak nyaman yang muncul dalam

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Rindu

    Erin mematung di tempatnya saat mendengar pertanyaan David dari seberang telepon. Ia tidak menyangka akan ditanya tentang hal itu. ‘Kenapa mas David bertanya itu? Apa nenek mengatakan sesuatu? Tentu nggak, aku sudah memintanya untuk berpura-pura nggak tau…’ “Erin?” tanya David memastikan sambungan teleponnya tidak terputus. “Ya… aku masih disini…” “Jadi nenek mu tahu tentang itu?” tanya David lagi. “Nggak… kenapa mas David mikir begitu?” Hening, David yang tidak langsung menjawab semakin membuat Erin merasa cemas. ‘Apa mas David tau sesuatu?’ “Kamu udah janji mau jawab jujur…,” ucap David setelah terdiam cukup lama. “Aku sudah menjawab jujur, mas…” “Erin… kita udah sepakat untuk mengakhiri semua dengan cara baik, aku juga butuh mengetahui keadaan sebenarnya…” Perempuan bermata coklat itu menggenggam erat ponselnya. Matanya terpejam sedangkan ekspresinya tampak semakin cemas. “Kita bicarakan itu nanti ya? Aku sudah harus pergi ke kantor sebentar lagi…” /klik…/ Erin langsu

  • Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam   Bercabang

    Penampilan Nathan terlihat berbeda dari biasanya. Itu pertama kalinya Emmy melihat Nathan memakai jas. Jas hitam tersebut membuat penampilan Nathan tampak lebih dewasa. Penataan rambutnya sekarang juga membuat pria itu terlihat semakin tampan. Kalau David memiliki tampilan pria matang yang menantang, Nathan justru terlihat sebagai pria muda segar yang tenang. “Emmy?” Perempuan berambut pendek itu langsung menggelengkan kepalanya pelan saat menyadari sudah terlalu lama menatap Nathan. “Ah maaf, aku sedang melamun…” “Tumben?” “Biasalah… ngomong-ngomong penampilan kak Nathan sekarang terlihat beda, aku sampai nggak mengenali…” “Aku nggak mau terus-terusan dibilang ngikutin penampilan mas David…” Emmy mengernyitkan keningnya. Tanpa sadar ia mulai membandingkan penampilan David dengan Nathan sebelumnya. Perempuan itu beberapa kali memang pernah melihat tampilan Nathan yang serupa dengan kakaknya. Namun ia tidak menilai buruk karena berpikir Nathan melakukan itu karena mengidolaka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status