Share

Bab 7

Penulis: Quins Chie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-26 22:43:43

Hegar melajukan kendaraannya meninggalkan halaman rumah Kiara, ia merasa lega karena tidak perlu mampir terlebih dahulu. Namun baru beberapa meter dari rumah Kiara, tiba-tiba saja Hegar melihat tab Kiara yang tertinggal. Hegar pun memutar balik kendaraannya, untuk mengembalikan tab milik Kiara.

Ia mengingat apabila Kiara sangat antusias ketika menggambar, gadis itu pasti akan mencari benda ini. Itu sebabnya Hegar bergegas kembali untuk mengembalikan tab milik Kiara.

"Bisa-bisanya dia melupakan benda penting yang paling dia suka," gumam Hegar sambil fokus menyetir.

Hegar memberhentikan kendaraannya ketika sampai di dekat rumah Kiara. Ia tidak mau membangunkan kedua orangtua Kiara apabila mendengar suara kendaraannya. Ketika Hegar berjalan menuju rumah Kiara, ia melihat Kiara masih berdiri di depan rumah seperti sedang menunggu.

Hegar baru saja tersadar apabila ia dibohongi oleh Kiara, ia tahu Kiara pasti akan pergi keluar.

"Dia berbohong, dasar bocil nakal!"

Hegar pun berjalan menghampirinya, membuat Kiara terkejut ketika melihat tatapan dingin yang terpancar pada wajah tampan Hegar.

"Mau kemana, hemm?" tanya Hegar terlihat kesal.

"Ehmmm..aku mau_," ucapan Kiara terpotong karena Hegar tiba-tiba saja mencengkram tangannya.

"Kamu bohong? Ayo ke dalam, aku bilangin sama Bunda!" ucap Hegar hendak membawa Kiara masuk ke dalam namun Kiara menolak.

"Please Pak, kali ini saja! Ini party ulang tahun Naren, aku udah di tungguin di sana," rengek Kiara.

"Aku enggak peduli! Kamu itu sekarang tanggung jawab aku, enggak ada pergi party jam segini" kata Hegar dengan tegas.

"Ish, banci aja pulang subuh masa aku yang perempuan tulen enggak boleh," Kiara menggerutu sembari menghentakkan kakinya.

"Ya, udah sana jadi banci. Jadi anak susah banget di atur sih," sewot Hegar kesal.

"Bapak jangan kenceng-kenceng ngomongnya, nanti ketahuan Ayah Bunda," ucap Kiara setengah berbisik.

"Gini aja, gimana kalau aku akan lakuin apapun yang bapak suruh asal aku boleh dateng ke acara Naren" timpal Kiara lagi bernegosiasi.

Hegar terdiam sejenak, ia dapat menggunakan Kiara untuk membantunya membersihkan studi foto. Terlihat Kiara memohon sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

"Oke, tapi aku yang nganterin kamu."

Kiara pun mau tidak mau tidak dapat menolak, daripada semakin panjang ia akhirnya menerima tawaran Hegar untuk mengantarnya ke pesta ulang tahun Naren.

"Kamu ke pesta ulang tahun enggak bawa hadiah? Atau mau ikut makan saja?" cibir Hegar sambil fokus menyetir.

"Kepo, ya bawa dong! Masa aku enggak bawa apa-apa ke ulah tahun cowok yang aku suka" jawab Kiara.

Beberapa menit berkendara akhirnya mereka telah sampai di depan rumah Naren. Terlihat suasana ramai di sana dengan musik yang terdengar sampai ke luar. Hegar dapat melihat banyak muda-mudi yang kebanyakan siswa nya di sekolah.

"Inget ya jangan lama-lama, ini udah jam 8 malam. Aku tunggu di sini, kalau kamu belum balik lagi jam 9 malam aku susul ke dalam" ucap Hegar mengingatkan.

"Kenapa enggak jam 12 sih? Cinderella aja di kasih waktu ke pesta sampai jam 12. Masa aku cuma sejam doang ngapain coba," protes Kiara sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kalau enggak mau ya udah, kita balik lagi aja!" ancam Hegar hendak kembali menjalankan kendaraannya.

"Iya, iya bawel banget sih! Belum jadi suami ngatur-ngatur kayak gini apalagi udah jadi suami?" gumam Kiara sebal.

"Kamu ngomong apa?" tanya Hegar pura-pura tidak mendengar ocehan Kiara.

Kiara mencoba tersenyum meskipun ingin rasanya memberontak kepada pria dingin di depannya ini. Daripada ia tidak jadi bertemu Naren malam ini lebih baik ia menurut saja.

"Enggak ada Pak Ice yang ganteng dan baik hati," ucap Kiara meskipun rasanya ia mual mengucapkan hal itu.

Kiara bergegas memasuki tempat acara yang diadakan di halaman rumah Naren. Kiara berjalan mencari Naren dan teman-temannya, banyak teman sekolah mereka yang ikut hadir dalam pesta tersebut.

"Kikim!" panggil Tessa dan Melly.

Kiara pun tersenyum sumringah ketika menemukan kedua sahabatnya. Ia bergegas berjalan menghampiri mereka berdua. Di sana ada Diaz dan juga Kylan yang ikut bergabung bersama dengan mereka.

"Tumben ada kalian?" tanya Kiara selidik.

"Mereka lagi mepet si Tessa, cuma elu kan tahu Tessa ngebetnya sama Pak Ice" celetuk Melly lalu terkekeh.

Kiara lupa apabila Tessa sangat memuja Hegar, bagaimana jadinya apabila Tessa mengetahui apabila pria idamannya kini telah menjadi tunangan Kiara.

"Elo enggak bilang apa-apa kan Mel?" bisik Kiara kepada Melly.

"Enggaklah, ya kali gue mau ngadu domba kalian" jawab Melly ikut berbisik.

"Kalian bisik-bisik apaan sih?" tanya Tessa penasaran.

"Bukan apa-apa, ini biasa si Kikim nyari ayank Naren dia" elak Melly dan Kiara ikut tersenyum.

"Tadi sih ke dalam sebentar Naren," timpal Diaz.

"Kalian mau minum enggak? Biar gue ambilin" tawar Kylan.

"Boleh-boleh, sekalian lo juga ikut enggak mungkin kan Kylan ngambil sendiri" pinta Tessa.

"Oke, Princess!"

Kylan dan Diaz pun pergi mengambilkan minuman untuk Kiara dan teman-temannya.

"Lo darimana aja sih? Gue kirain elo sakit?" tanya Tessa penasaran.

"Dia itu abis di_," ucap Melly hampir saja keceplosan kalau bukan Kiara menutup mulutnya.

"Abis ada acara keluarga di rumah, Tes!" jawab Kiara canggung.

"Oh."

Kiara mendelik kepada Melly yang tadi hampir keceplosan, bisa bahaya apabila Tessa mengetahui apabila ia dan Hegar kini telah bertunangan. Bisa jadi persahabatan mereka akan rusak banyak karena pria.

Tak lama kemudian Diaz dan Kylan kembali membawa minuman dan cemilan untuk mereka. Kiara dan Melly langsung meminum minuman itu.

"Eh kalian tahu enggak? Katanya hari ini Pak Hegar bertunangan," ucap Diaz.

Uhukk!! Uhukk!!

Tiba-tiba saja Kiara tersedak mendengar ucapan Diaz barusan, ia merasa aneh mengapa berita itu cepat sekali tersebar. Kiara melupakan sesuatu, ia lupa tunangannya itu idola satu sekolah. Pasti banyak orang yang mencari tahu, bisa tamat riwayatnya apabila mereka tahu apabila dirinyalah calon istri Hegar Wiguna.

"Lo enggak apa-apa, Ki?" tanya Tessa khawatir.

"Enggak apa-apa, gue ke toilet dulu," pamit Kiara kepada mereka.

Setelah pamit ke toilet kepada kedua sahabatnya, ia berjalan menelusuri kolam renang menuju toilet yang berada di dekat dapur rumah Naren. Namun tiba-tiba saja seseorang menabrak Kiara dan Kiara hampir saja terjatuh apabila seseorang pria tidak menahannya saat ini.

Seperti dalam adegan dalam drama dimana ia diselamatkan oleh pria tampan nan rupawan. Jantung Kiara berdegup kencang ketika berada dalam jarak dekat seperti ini.

Wajah Naren dari dekat seperti ini terlihat sangat tampan, momen ini adalah momen tak terlupakan bagi Kiara. Namun tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang membuat lamunan Kiara auto ambyar dibuatnya.

"Kamu enggak apa-apa?" tanya Pria itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 8

    Manik mata Kiara membulat ketika ia melihat bukan Naren seperti dalam bayangannya pria yang ada dalam hadapannya kini. Namun Hegar pria tampan dan kaku yang saat ini menatapnya tanpa ekspresi seperti biasanya. Kiara bergegas melepaskan pegangan Hegar karena saat ini banyak yang memperhatikan mereka."Bapak ngapain ada di sini?" tanya Kiara dengan suara berbisik."Tadi ada mamanya temen mami nyuruh masuk, jadi di sini," jawab Hegar ikut mengecilkan suaranya.Tiba-tiba saja seseorang menepuk pelan pundak Kiara, membuat Kiara menoleh kearahnya. Sebuah senyum terbit pada wajah tampan pria itu, senyum yang sama persis dengan Cha Eun Woo idola kesayangan Kiara. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Naren mengulas senyum.Sebuah senyum yang dapat membuat jantung Kiara bermasalah. Oh astaga, jantung Kiara berdegup semakin kencang berada dalam dekat seperti ini dengan Naren. Hegar pun meninggalkan mereka ketika ia mendapatkan panggilan telepon."Aku enggak apa-apa kok! Untung tadi ada Pak Hegar yang n

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 9

    Krriiiiinngg!!!Terdengar suara dering ponsel milik Kiara, semalam ia langsung tidur setelah sampai rumah. Dan pagi ini Kiara masih setia di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Tangannya meraba-raba dengan mata Mash terpejam ia mencari keberadaan ponselnya. Setelah ia temukan ia terima panggilan telepon tersebut."Bangun bocilll, sudah siang!" ucap seseorang di sebrang sana.Kiara masih mengabaikan ucapan orang tersebut, membuat Hegar menghela nafas kasar karena kesal. Pagi-pagi sekali Maminya meminta ia menjemput Kiara ke rumahnya. Hegar harus memastikan terlebih dahulu apabila Kiara sudah terbangun atau belum. Dan benar, gadis itu masih tertidur di jam ini, pantas saja ia sering terlambat datang ke sekolah."Masih belum mau bangun? aku sebentar lagi ke sana. Kalau kamu belum siap juga kamu tahu hukumannya Kiara!" ancam Hegar dengan tegas. Mendengar ancaman itu Kiara langsung membelalakkan kedua matanya, ia melihat nama Hegar dalam layar ponsel. Kiara bergegas melompat dar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 10

    "Kenapa pagi-pagi udah ngomel-ngomel? Ayo berangkat bareng?" ajak Naren.Kiara pun menerima ajakan Naren, ia menaiki motor sport milik Naren. Naren melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Kiara."Tutupin pake itu."Wanita mana yang enggak luluh diperlakukan seperti ini oleh pria yang ia cintai. Berbeda sekali dengan Hegar yang dingin seperti es, Naren sangat peka kepadanya. Naren melakukan kendaraannya menuju sekolah, sebuah senyum terbit pada wajah gadis cantik itu. Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka bersama. Menimbulkan banyak desas-desus dari para siswa siswi hingga Hegar pun mendengarnya."Naren sama Kiara jadian ya?" tanya salah satu siswi."Iya, elo enggak liat tadi pagi Kiara dibonceng Naren. Beruntung banget sih Kiara dapet cogan Husada," ucap salah satunya lagi dengan antusias.Hegar pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, ternyata Kiara tidak mendengarkan ucapannya. Ketika ia masuk ia melihat Kiara sedang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 11

    Delia dan teman-temannya terkejut ketika melihat siapa yang berani mencengkram tangan Delia. Pria tampan dan dingin dengan tatapan tajam tanpa ekspresi, ia menghempaskan tangan Delia begitu saja. Hegar bergegas menarik Kiara agar Kiara terlepas dari cengkraman mereka."Apa ini yang diajarkan oleh guru kalian? Mau saya laporkan kepada kepala sekolah?" tanya Hegar dengan tegas.Ketiganya hanya menundukkan kepala mendengarkan ucapan Hegar. Guru satu ini terkenal sangat galak membuat mereka tidak bisa melarikan diri karena Hegar pasti akan melaporkan mereka.Tiba-tiba saja Naren pun datang menghampiri, ia mendapatkan kabar dari seseorang yang melihat Kiara dikeroyok teman-teman Delia. Naren langsung memeluk Kiara, membuat Delia semakin muak melihatnya.Seperti ada banyak ribuan belati yang menusuk ketika melihat Naren memeluk Kiara seperti itu. Sama halnya dengan Hegar yang suka melihat tunangannya dipeluk pria lain."Lo bener-bener keterlaluan, gue semakin enggak suka sama lo!" bentak Na

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 12

    Tubuh Kiara semakin gemetar kala suara bel terus saja berbunyi, seperti dalam film horor yang ia tonton dimana lampu rumah pun ikut kelap-kelip. Mungkin karena cuaca diluar sana membuat listrik pun ikut baper dibuatnya."Assalamualaikum!" "Kok setan ngucapin salam," ucap Kiara sambil memegang pemukul base ball.Namun suara itu seperti familiar bagi Kiara, ia langsung membuka pintu. Kiara terkejut ketika ia melihat melihat Hegar datang dalam keadaan basah kuyup. Tampangnya yang biasanya terlihat sempurna kini sangat berantakan. Mungkin karena terlalu lama membuka pintu membuat Hegar kehujanan, Kiara jadi merasa bersalah karena membuat Hegar seperti ini."Lama banget sih buka pintunya," protes Hegar lalu masuk ke dalam rumah."Kirain aku orang jahat, lagian Bapak ngapain ke sini malam-malam?" tanya Kiara ikut berjalan di belakang Hegar."Aku disuruh Mami jagain kamu sampai kamu tidur, kata Mami kamu enggak bisa sendirian di rumah" jawab Hegar.Kiara semakin merasa bersalah, ia meremas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 13

    Pagi menyapa dua insan yang setia dalam tidur mereka, bahkan mereka tidak menyadari saat ini mereka tertidur saling berpelukan. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung saling bersautan seolah mencoba membangunkan mereka berdua.Manik mata Hegar mengerjap kala cahaya sang mentari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia terkejut ketika melihat Kiara berada dalam dekapannya saat ini. Wajahnya yang cantik tanpa polesan makeup membuat Hegar tidak bosan memandang. "Dia terlihat lebih cantik seperti ini" gumam Hegar sambil memainkan anak rambut Kiara yang menghalangi wajah gadis itu.Hegar tersenyum ketika melihat kain bekas kompres yang Kiara gunakan semalam untuk merawat dirinya. Hegar tidak menyangka gadis manja ini rela tidak tidur demi dirinya. Ia mengusap pelan puncak kepala Kiara, namun ternyata perbuatan Hegar malah membuat Kiara merasa terusik. Hegar berpura-pura tidur ketika melihat Kiara membuka matanya. Ia tidak mau Kiara merasa percaya diri ketika mengetahui apabila ia memp

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 1

    Terdengar suara langkah seseorang yang berlarian menuju gerbang sekolah. Lagi-lagi Kiara datang terlambat ke sekolah, gadis itu menghela nafas kasar ketika melihat pintu gerbang sudah ditutup. Terlebih seseorang pria menyebalkan sudah berdiri di depan gerbang sambil bersidekap dada.Dia guru killer yang paling ditakuti di sekolah, Hegar Wiguna guru paling tampan di SMA Taruna namun selalu bersikap dingin kepada siapapun. Kiara menjulukinya Ice karena ia dingin seperti es, berbeda dengan siswi lain yang memuja Hegar, Kiara justru membencinya."Kamu lagi yang terlambat," ucap Hegar dengan sikap dinginnya.Tidak ada senyum sama sekali yang terukir pada wajah tampan pria itu. Kiara berdecak sebal, lagi-lagi ia harus mendapatkan hukuman dari guru menyebalkan ini. Kiara sudah langganan dihukum oleh Hegar karena segala ulah yang ia lakukan, entah karena terlambat atau ketahuan membolos ke kantin saat jam pelajaran berlangsung."Telatnya cuma sedikit kok Pak, please hari ini didiskon ya?" pin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 2

    Mentari mulai meninggi, seseorang wanita paruh baya memasuki sebuah kafe. Pandangannya mengeksplor seluruh ruangan mencari seseorang yang sejak tadi menunggunya. Senyumnya terbit ketika melihat seorang wanita seumurannya melambaikan tangan kepadanya."Naomi!" panggil wanita itu."Nessa!" Naomi berjalan menghampiri Nessa yang sejak tadi duduk di sana.Naomi dan Nessa saling berpelukan, sudah lama sekali mereka tidak bertemu. Naomi dan Nessa bersahabat sudah sangat lama, mereka bertemu di aplikasi sosial media. Meskipun baru beberapa kali bertemu tapi mereka sudah sangat dekat seperti saudara sendiri saling menyayangi.Seperti biasa apabila mereka bertemu pasti mereka saling melepas rindu. Membuat Kiara yang menunggu di luar kafe merasa bosan, awalnya Naomi mengajak Kiara untuk ikut masuk namun Kiara menolak karena malas ikut berbincang dengan para ibu-ibu."Nes, kamu kan punya anak laki-laki. Anakku perempuan, gimana kalau kita besanan?" usul Naomi sangat antusias."Ini tuh jaman moder

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 13

    Pagi menyapa dua insan yang setia dalam tidur mereka, bahkan mereka tidak menyadari saat ini mereka tertidur saling berpelukan. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung saling bersautan seolah mencoba membangunkan mereka berdua.Manik mata Hegar mengerjap kala cahaya sang mentari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia terkejut ketika melihat Kiara berada dalam dekapannya saat ini. Wajahnya yang cantik tanpa polesan makeup membuat Hegar tidak bosan memandang. "Dia terlihat lebih cantik seperti ini" gumam Hegar sambil memainkan anak rambut Kiara yang menghalangi wajah gadis itu.Hegar tersenyum ketika melihat kain bekas kompres yang Kiara gunakan semalam untuk merawat dirinya. Hegar tidak menyangka gadis manja ini rela tidak tidur demi dirinya. Ia mengusap pelan puncak kepala Kiara, namun ternyata perbuatan Hegar malah membuat Kiara merasa terusik. Hegar berpura-pura tidur ketika melihat Kiara membuka matanya. Ia tidak mau Kiara merasa percaya diri ketika mengetahui apabila ia memp

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 12

    Tubuh Kiara semakin gemetar kala suara bel terus saja berbunyi, seperti dalam film horor yang ia tonton dimana lampu rumah pun ikut kelap-kelip. Mungkin karena cuaca diluar sana membuat listrik pun ikut baper dibuatnya."Assalamualaikum!" "Kok setan ngucapin salam," ucap Kiara sambil memegang pemukul base ball.Namun suara itu seperti familiar bagi Kiara, ia langsung membuka pintu. Kiara terkejut ketika ia melihat melihat Hegar datang dalam keadaan basah kuyup. Tampangnya yang biasanya terlihat sempurna kini sangat berantakan. Mungkin karena terlalu lama membuka pintu membuat Hegar kehujanan, Kiara jadi merasa bersalah karena membuat Hegar seperti ini."Lama banget sih buka pintunya," protes Hegar lalu masuk ke dalam rumah."Kirain aku orang jahat, lagian Bapak ngapain ke sini malam-malam?" tanya Kiara ikut berjalan di belakang Hegar."Aku disuruh Mami jagain kamu sampai kamu tidur, kata Mami kamu enggak bisa sendirian di rumah" jawab Hegar.Kiara semakin merasa bersalah, ia meremas

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 11

    Delia dan teman-temannya terkejut ketika melihat siapa yang berani mencengkram tangan Delia. Pria tampan dan dingin dengan tatapan tajam tanpa ekspresi, ia menghempaskan tangan Delia begitu saja. Hegar bergegas menarik Kiara agar Kiara terlepas dari cengkraman mereka."Apa ini yang diajarkan oleh guru kalian? Mau saya laporkan kepada kepala sekolah?" tanya Hegar dengan tegas.Ketiganya hanya menundukkan kepala mendengarkan ucapan Hegar. Guru satu ini terkenal sangat galak membuat mereka tidak bisa melarikan diri karena Hegar pasti akan melaporkan mereka.Tiba-tiba saja Naren pun datang menghampiri, ia mendapatkan kabar dari seseorang yang melihat Kiara dikeroyok teman-teman Delia. Naren langsung memeluk Kiara, membuat Delia semakin muak melihatnya.Seperti ada banyak ribuan belati yang menusuk ketika melihat Naren memeluk Kiara seperti itu. Sama halnya dengan Hegar yang suka melihat tunangannya dipeluk pria lain."Lo bener-bener keterlaluan, gue semakin enggak suka sama lo!" bentak Na

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 10

    "Kenapa pagi-pagi udah ngomel-ngomel? Ayo berangkat bareng?" ajak Naren.Kiara pun menerima ajakan Naren, ia menaiki motor sport milik Naren. Naren melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Kiara."Tutupin pake itu."Wanita mana yang enggak luluh diperlakukan seperti ini oleh pria yang ia cintai. Berbeda sekali dengan Hegar yang dingin seperti es, Naren sangat peka kepadanya. Naren melakukan kendaraannya menuju sekolah, sebuah senyum terbit pada wajah gadis cantik itu. Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka bersama. Menimbulkan banyak desas-desus dari para siswa siswi hingga Hegar pun mendengarnya."Naren sama Kiara jadian ya?" tanya salah satu siswi."Iya, elo enggak liat tadi pagi Kiara dibonceng Naren. Beruntung banget sih Kiara dapet cogan Husada," ucap salah satunya lagi dengan antusias.Hegar pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, ternyata Kiara tidak mendengarkan ucapannya. Ketika ia masuk ia melihat Kiara sedang

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 9

    Krriiiiinngg!!!Terdengar suara dering ponsel milik Kiara, semalam ia langsung tidur setelah sampai rumah. Dan pagi ini Kiara masih setia di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Tangannya meraba-raba dengan mata Mash terpejam ia mencari keberadaan ponselnya. Setelah ia temukan ia terima panggilan telepon tersebut."Bangun bocilll, sudah siang!" ucap seseorang di sebrang sana.Kiara masih mengabaikan ucapan orang tersebut, membuat Hegar menghela nafas kasar karena kesal. Pagi-pagi sekali Maminya meminta ia menjemput Kiara ke rumahnya. Hegar harus memastikan terlebih dahulu apabila Kiara sudah terbangun atau belum. Dan benar, gadis itu masih tertidur di jam ini, pantas saja ia sering terlambat datang ke sekolah."Masih belum mau bangun? aku sebentar lagi ke sana. Kalau kamu belum siap juga kamu tahu hukumannya Kiara!" ancam Hegar dengan tegas. Mendengar ancaman itu Kiara langsung membelalakkan kedua matanya, ia melihat nama Hegar dalam layar ponsel. Kiara bergegas melompat dar

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 8

    Manik mata Kiara membulat ketika ia melihat bukan Naren seperti dalam bayangannya pria yang ada dalam hadapannya kini. Namun Hegar pria tampan dan kaku yang saat ini menatapnya tanpa ekspresi seperti biasanya. Kiara bergegas melepaskan pegangan Hegar karena saat ini banyak yang memperhatikan mereka."Bapak ngapain ada di sini?" tanya Kiara dengan suara berbisik."Tadi ada mamanya temen mami nyuruh masuk, jadi di sini," jawab Hegar ikut mengecilkan suaranya.Tiba-tiba saja seseorang menepuk pelan pundak Kiara, membuat Kiara menoleh kearahnya. Sebuah senyum terbit pada wajah tampan pria itu, senyum yang sama persis dengan Cha Eun Woo idola kesayangan Kiara. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Naren mengulas senyum.Sebuah senyum yang dapat membuat jantung Kiara bermasalah. Oh astaga, jantung Kiara berdegup semakin kencang berada dalam dekat seperti ini dengan Naren. Hegar pun meninggalkan mereka ketika ia mendapatkan panggilan telepon."Aku enggak apa-apa kok! Untung tadi ada Pak Hegar yang n

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 7

    Hegar melajukan kendaraannya meninggalkan halaman rumah Kiara, ia merasa lega karena tidak perlu mampir terlebih dahulu. Namun baru beberapa meter dari rumah Kiara, tiba-tiba saja Hegar melihat tab Kiara yang tertinggal. Hegar pun memutar balik kendaraannya, untuk mengembalikan tab milik Kiara.Ia mengingat apabila Kiara sangat antusias ketika menggambar, gadis itu pasti akan mencari benda ini. Itu sebabnya Hegar bergegas kembali untuk mengembalikan tab milik Kiara."Bisa-bisanya dia melupakan benda penting yang paling dia suka," gumam Hegar sambil fokus menyetir.Hegar memberhentikan kendaraannya ketika sampai di dekat rumah Kiara. Ia tidak mau membangunkan kedua orangtua Kiara apabila mendengar suara kendaraannya. Ketika Hegar berjalan menuju rumah Kiara, ia melihat Kiara masih berdiri di depan rumah seperti sedang menunggu.Hegar baru saja tersadar apabila ia dibohongi oleh Kiara, ia tahu Kiara pasti akan pergi keluar."Dia berbohong, dasar bocil nakal!" Hegar pun berjalan mengham

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 6

    Seseorang yang baru saja datang membuat Hegar dan Kiara salah tingkah. Pasalnya posisi mereka sangat dekat seperti tadi takut menimbulkan prasangka bagi orang lain."Maaf saya mengganggu," ucap pria itu."Enggak apa-apa, Jhon. Ada apa?" tanya Hegar langsung berjalan menghampiri Jhon."Maaf mobil kamu menghalangi jalan, saya mau masuk ke dalam rumah tertutup mobilmu Hegar," jawab Jhon.Karena terburu-buru membuat Hegar terlupakan apabila ia memarkirkan kendaraannya di depan rumah orang lain. Sejak kemarin Hegar mencari foto itu kemana-mana dan ternyata foto itu berada di studio foto miliknya."Ya ampun, maaf sekali Jhon!" ucap Hegar lalu mereka pun keluar dari studio.Hegar bergegas memasuki kendaraannya untuk memarkirkan kendaraannya di depan studio. Sementara Jhon kini dapat memasukkan kendaraannya ke dalam bagasi rumahnya. Hegar kembali masuk ke dalam, ia melihat Kiara sedang asyik dengan gadgetnya."Pasti foto itu penting banget, sampai-sampai salah parkir segala," sindir Kiara kep

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 5

    Manik mata Kiara membulat ketika melihat siapa yang memanggilnya dengan panggilan sayang. Tunangan dinginnya yang pertama kalinya tersenyum kepada dirinya saat ini. Pria itu bahkan menggandeng lengan Kiara membuat Kiara semakin tercengang dengan tingkah Hegar saat ini."Kamu ngapain di sini Sayang? Di luar dingin." ucap Hegar lalu memasangkan jas yang ia kenakan tadi pada tubuh Kiara."Bapak kesambet ya?" tanya Kiara masih merasa aneh dengan tingkah Hegar yang tidak biasanya."Di belakang ada Bunda kamu sama mami yang masih kepo dengan kita," bisik Hegar.Kiara lalu menoleh kearah Naomi yang terlihat bahagia melihat Kiara diperlakukan semanis ini oleh suaminya. Kini Kiara tahu yang dilakukan Hegar hanya untuk menyenangkan para Ibu mereka."Kamu mau Bunda kamu pingsan lagi? Jadi jangan banyak drama bocil," bisik Hegar dengan nada sinisnya.Keduanya berbalik lalu menghampiri Nessa dan Naomi yang berada tidak jauh dari sana, mereka mencoba tersenyum dihadapan semuanya. Naomi dan Nessa sa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status