author-banner
Chie Yuniar
Author

Nobela ni Chie Yuniar

Nikah Jalur Paksa

Nikah Jalur Paksa

Hegar dan Kiara, guru dan murid di sekolah. Mereka tidak pernah akur karena Hegar guru killer dan dingin. Sedangkan Kiara murid biang onar di sekolah, setiap harinya Hegar selalu menghukum Kiara. Namun karena pertemanan kedua ibu mereka, Hegar dan Kiara dipaksa menikah . Ibu Kiara sangat ingin sekali berbesanan dengan sahabatnya yang sultan, sementara Ibu Hegar sangat menyukai Kiara. Ia ingin memilki anak perempuan seperti Kiara. "No! Aku enggak mau sama dia Mi. Dia bawel banget, kebayang enggak hari-hari aku akan pusing dengan segala ocehannya. Belum lagi dia itu biang onar!" tolak Hegar. "Aku juga enggak mau sama manusia es kayak dia, bisa-bisa nanti aku kedinginan kalau deket-deket dia. Di sekolah aja aku dihukum terus, gimana kalau jadi istrinya aku bakal kena hukuman 24 jam," cibir Kiara sembari menatap Hegar dengan tatapan tidak suka.
Basahin
Chapter: Bab 13
Pagi menyapa dua insan yang setia dalam tidur mereka, bahkan mereka tidak menyadari saat ini mereka tertidur saling berpelukan. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung saling bersautan seolah mencoba membangunkan mereka berdua.Manik mata Hegar mengerjap kala cahaya sang mentari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia terkejut ketika melihat Kiara berada dalam dekapannya saat ini. Wajahnya yang cantik tanpa polesan makeup membuat Hegar tidak bosan memandang. "Dia terlihat lebih cantik seperti ini" gumam Hegar sambil memainkan anak rambut Kiara yang menghalangi wajah gadis itu.Hegar tersenyum ketika melihat kain bekas kompres yang Kiara gunakan semalam untuk merawat dirinya. Hegar tidak menyangka gadis manja ini rela tidak tidur demi dirinya. Ia mengusap pelan puncak kepala Kiara, namun ternyata perbuatan Hegar malah membuat Kiara merasa terusik. Hegar berpura-pura tidur ketika melihat Kiara membuka matanya. Ia tidak mau Kiara merasa percaya diri ketika mengetahui apabila ia memp
Huling Na-update: 2025-03-23
Chapter: Bab 12
Tubuh Kiara semakin gemetar kala suara bel terus saja berbunyi, seperti dalam film horor yang ia tonton dimana lampu rumah pun ikut kelap-kelip. Mungkin karena cuaca diluar sana membuat listrik pun ikut baper dibuatnya."Assalamualaikum!" "Kok setan ngucapin salam," ucap Kiara sambil memegang pemukul base ball.Namun suara itu seperti familiar bagi Kiara, ia langsung membuka pintu. Kiara terkejut ketika ia melihat melihat Hegar datang dalam keadaan basah kuyup. Tampangnya yang biasanya terlihat sempurna kini sangat berantakan. Mungkin karena terlalu lama membuka pintu membuat Hegar kehujanan, Kiara jadi merasa bersalah karena membuat Hegar seperti ini."Lama banget sih buka pintunya," protes Hegar lalu masuk ke dalam rumah."Kirain aku orang jahat, lagian Bapak ngapain ke sini malam-malam?" tanya Kiara ikut berjalan di belakang Hegar."Aku disuruh Mami jagain kamu sampai kamu tidur, kata Mami kamu enggak bisa sendirian di rumah" jawab Hegar.Kiara semakin merasa bersalah, ia meremas
Huling Na-update: 2025-03-02
Chapter: Bab 11
Delia dan teman-temannya terkejut ketika melihat siapa yang berani mencengkram tangan Delia. Pria tampan dan dingin dengan tatapan tajam tanpa ekspresi, ia menghempaskan tangan Delia begitu saja. Hegar bergegas menarik Kiara agar Kiara terlepas dari cengkraman mereka."Apa ini yang diajarkan oleh guru kalian? Mau saya laporkan kepada kepala sekolah?" tanya Hegar dengan tegas.Ketiganya hanya menundukkan kepala mendengarkan ucapan Hegar. Guru satu ini terkenal sangat galak membuat mereka tidak bisa melarikan diri karena Hegar pasti akan melaporkan mereka.Tiba-tiba saja Naren pun datang menghampiri, ia mendapatkan kabar dari seseorang yang melihat Kiara dikeroyok teman-teman Delia. Naren langsung memeluk Kiara, membuat Delia semakin muak melihatnya.Seperti ada banyak ribuan belati yang menusuk ketika melihat Naren memeluk Kiara seperti itu. Sama halnya dengan Hegar yang suka melihat tunangannya dipeluk pria lain."Lo bener-bener keterlaluan, gue semakin enggak suka sama lo!" bentak Na
Huling Na-update: 2025-03-02
Chapter: Bab 10
"Kenapa pagi-pagi udah ngomel-ngomel? Ayo berangkat bareng?" ajak Naren.Kiara pun menerima ajakan Naren, ia menaiki motor sport milik Naren. Naren melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Kiara."Tutupin pake itu."Wanita mana yang enggak luluh diperlakukan seperti ini oleh pria yang ia cintai. Berbeda sekali dengan Hegar yang dingin seperti es, Naren sangat peka kepadanya. Naren melakukan kendaraannya menuju sekolah, sebuah senyum terbit pada wajah gadis cantik itu. Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka bersama. Menimbulkan banyak desas-desus dari para siswa siswi hingga Hegar pun mendengarnya."Naren sama Kiara jadian ya?" tanya salah satu siswi."Iya, elo enggak liat tadi pagi Kiara dibonceng Naren. Beruntung banget sih Kiara dapet cogan Husada," ucap salah satunya lagi dengan antusias.Hegar pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, ternyata Kiara tidak mendengarkan ucapannya. Ketika ia masuk ia melihat Kiara sedang
Huling Na-update: 2025-03-01
Chapter: Bab 9
Krriiiiinngg!!!Terdengar suara dering ponsel milik Kiara, semalam ia langsung tidur setelah sampai rumah. Dan pagi ini Kiara masih setia di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Tangannya meraba-raba dengan mata Mash terpejam ia mencari keberadaan ponselnya. Setelah ia temukan ia terima panggilan telepon tersebut."Bangun bocilll, sudah siang!" ucap seseorang di sebrang sana.Kiara masih mengabaikan ucapan orang tersebut, membuat Hegar menghela nafas kasar karena kesal. Pagi-pagi sekali Maminya meminta ia menjemput Kiara ke rumahnya. Hegar harus memastikan terlebih dahulu apabila Kiara sudah terbangun atau belum. Dan benar, gadis itu masih tertidur di jam ini, pantas saja ia sering terlambat datang ke sekolah."Masih belum mau bangun? aku sebentar lagi ke sana. Kalau kamu belum siap juga kamu tahu hukumannya Kiara!" ancam Hegar dengan tegas. Mendengar ancaman itu Kiara langsung membelalakkan kedua matanya, ia melihat nama Hegar dalam layar ponsel. Kiara bergegas melompat dar
Huling Na-update: 2025-03-01
Chapter: Bab 8
Manik mata Kiara membulat ketika ia melihat bukan Naren seperti dalam bayangannya pria yang ada dalam hadapannya kini. Namun Hegar pria tampan dan kaku yang saat ini menatapnya tanpa ekspresi seperti biasanya. Kiara bergegas melepaskan pegangan Hegar karena saat ini banyak yang memperhatikan mereka."Bapak ngapain ada di sini?" tanya Kiara dengan suara berbisik."Tadi ada mamanya temen mami nyuruh masuk, jadi di sini," jawab Hegar ikut mengecilkan suaranya.Tiba-tiba saja seseorang menepuk pelan pundak Kiara, membuat Kiara menoleh kearahnya. Sebuah senyum terbit pada wajah tampan pria itu, senyum yang sama persis dengan Cha Eun Woo idola kesayangan Kiara. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Naren mengulas senyum.Sebuah senyum yang dapat membuat jantung Kiara bermasalah. Oh astaga, jantung Kiara berdegup semakin kencang berada dalam dekat seperti ini dengan Naren. Hegar pun meninggalkan mereka ketika ia mendapatkan panggilan telepon."Aku enggak apa-apa kok! Untung tadi ada Pak Hegar yang n
Huling Na-update: 2025-02-27
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status