Share

Bab 5

Penulis: Quins Chie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 10:55:42

Manik mata Kiara membulat ketika melihat siapa yang memanggilnya dengan panggilan sayang. Tunangan dinginnya yang pertama kalinya tersenyum kepada dirinya saat ini. Pria itu bahkan menggandeng lengan Kiara membuat Kiara semakin tercengang dengan tingkah Hegar saat ini.

"Kamu ngapain di sini Sayang? Di luar dingin." ucap Hegar lalu memasangkan jas yang ia kenakan tadi pada tubuh Kiara.

"Bapak kesambet ya?" tanya Kiara masih merasa aneh dengan tingkah Hegar yang tidak biasanya.

"Di belakang ada Bunda kamu sama mami yang masih kepo dengan kita," bisik Hegar.

Kiara lalu menoleh kearah Naomi yang terlihat bahagia melihat Kiara diperlakukan semanis ini oleh suaminya. Kini Kiara tahu yang dilakukan Hegar hanya untuk menyenangkan para Ibu mereka.

"Kamu mau Bunda kamu pingsan lagi? Jadi jangan banyak drama bocil," bisik Hegar dengan nada sinisnya.

Keduanya berbalik lalu menghampiri Nessa dan Naomi yang berada tidak jauh dari sana, mereka mencoba tersenyum dihadapan semuanya. Naomi dan Nessa sangat bahagia melihat Hegar dan Kiara seperti ini. Padahal kenyataannya mereka saling mengumpat satu sama lain dalam hati.

"Tante, aku boleh ajak Kiara keluar kan?" tanya Hegar membuat Kiara mendelik menatapnya.

Tidak ada angin tidak ada apa pria ini ingin mengajaknya keluar, membuat Kiara merasa ada yang aneh dengan tunangannya ini.

"Boleh saja, kamu ini udah mau jadi mantu masih panggil Tante. Panggil Bunda aja sama kaya Kia!" jawab Naomi lalu tersenyum.

"Iya Bunda, kalau begitu kami pamit dulu ya!" pamit Hegar kepada kedua ibu mereka.

Hegar membawa Kiara yang hendak protes menuruni tangga menuju lantai bawah. Nessa da Naomi merasa senang melihat mereka, mereka tidak lagi khawatir lagi dengan hubungan mereka.

"Sweet banget ya mereka, aku jadi enggak sabar pengen cepet mereka nikah" ucap Nessa.

"Iya, tapi gimana lagi Kia masih SMA sebaiknya ia selesaikan dulu sekolahnya," timpal Naomi.

Di sisi lain saat ini Kiara berada satu mobil dengan Hegar, pandangannya hanya tertuju kearah luar jendela. Seolah di luar sana lebih menarik daripada pria yang berada di sampingnya. Pria yang baru saja resmi menjadi tunangannya, bukan pria yang ia cintai selama ini namun guru yang ia benci.

"Selain jago ngehukum anak orang Bapak jago akting juga ya?" sindir Kiara menatap sinis Hegar.

"Males aku lihat drama bocil kayak kamu, ingat Kiara! Sekarang ini aku calon suami kamu, jadi kamu harus nurut sama aku" kata Hegar dengan tegas.

"Baru calon suami keles," gumam Kiara lalu kembali menatap kearah luar jendela.

Dalam hatinya terus merutuki takdir yang membuat mereka harus terikat dengan hubungan ini. Impiannya untuk menjadi desainer perhiasan sirna apabila Hegar nanti tidak mengizinkannya berkarir. Belum lagi bukan Hegar pria yang ia sukai, melainkan Naren cowok most wanted di sekolah.

Lama berkendara mereka pun telah sampai di sebuah tempat seperti studio foto . Hegar melepaskan sabuk pengaman, ia lalu mendekatkan dirinya pada Kiara. Membuat Kiara salah tingkah, berada dekat dengan pria dingin ini benar-benar membuat jantungnya bermasalah.

Ternyata benar pria dingin ini memiliki ketampanan luar biasa, jarak mereka sangat dekat membuat Kiara dapat merasakan hembusan nafasnya. Kiara sudah membayangkan apabila Hegar hendak menciumnya saat ini, seperti dalam drakor yang ia tonton.

"Omo, omo! Apa dia mau cium gue?" tanya Kiara dalam hati.

Kiara pun memejamkan kedua matanya, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang sakit pada keningnya. Hegar menyentil kening Kiara membuat Kiara meringis, ia lalu mendelik kepada Hegar.

"Ngapain merem-merem segala?" tanya Hegar lalu membukakan pintu untuk Kiara dari dalam.

Kiara merutuki kebodohannya yang mengira Hegar akan menciumnya. Ingin rasanya ia melarikan diri saat ini juga karena malu terlalu percaya diri. Kiara bergegas keluar dari dalam mobil dengan wajah merenggut.

"Dasar es batu! Enggak ada romantis-romantisnya, dimana-mana bukain pintu dari luar bukan dari dalam. Jadi kan gue nyangka yang enggak-enggak," gumam Kiara menggerutu.

Hegar yang baru saja keluar dari dalam mobil mendekati Kiara, ia berjalan terlebih dahulu dan Kiara mengikutinya.

"Bapak ngapain ngajak Kia kesini?" tanya Kiara penasaran.

"Karena kita sekarang sudah bertunangan kamu harus mengetahui apa yang aku suka. Aku suka memotret dan disini tempat aku menyendiri," ucap Hegar.

"Bapak juga harus tahu dong apa yang aku suka?" sindir Kiara.

"Enggak usah! Gadis bawel kayak kamu pasti sukanya cowok-cowok Korea itu kan? Udah enggak aneh tipe kamu kayak gitu," ejek Hegar lalu terkekeh.

"Mereka kan tampan-tampan bapak, bapak aja yang enggak kekinian" timpal Kiara sambil bersidekap dada.

Hegar tidak menjawab ocehan Kiara, ia kembali mencari sesuatu yang sejak tadi ia cari sebelum ke tempat ini. Sebuah foto seseorang yang selalu ada dalam hatinya, ia harus mencarinya sebelum Nessa menemukannya terlebih dahulu.

Kiara melihat-lihat sekeliling banyak koleksi foto Hegar dan pemandangan berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya Indonesia pemandangan negeri lain pun banyak, pandangan Kiara tertuju pada satu foto yang berada di atas meja.

Foto seorang wanita cantik dengan rambut bergelombang sedang tersenyum manis. Ketika Kiara hendak mengambil foto itu Hegar bergegas mengambilnya.

"Foto siapa sih? Pacarnya ya?" goda Kiara.

"Bocil kepo!"

Kiara hendak mengambilnya namun karena Hegar terlalu tinggi membuat Kiara sulit menggapainya. Hegar mengangkat tangannya agar Kiara tidak dapat mengambil foto itu. Karena rasa penasaran membuat Kiara terus berusaha mengambilnya membuat keduanya terjatuh.

Bugh!!

Tubuh Kiara menimpa Hegar dengan kedua bibir yang saling bersentuhan membuat Kiara membelalakkan kedua matanya. Begitu pula dengan Hegar sama terkejutnya dengan Kiara, ini pertama kali bagi mereka berdua.

"Aaaarrrggghhhh!" jerit Kiara memekik membuat telinga Hegar rasanya sangat sakit.

"Apaan sih Bocil, berisik" protes Hegar lalu mereka pun membenarkan posisi mereka.

"Itu ciuman pertama aku bapak, bapak tega ngambilnya secara paksa" rengek Kiara terdengar sangat lebay.

"Enggak usah lebay gitu deh," sewot Hegar.

"Pokoknya bapak harus tanggung jawab, aku enggak mau tahu!" lagi-lagi Kiara terus merengek perkara ciuman dadakan mereka tadi.

"Iya, iya aku tanggung jawab. Nanti aku beliin es krim di sebrang sana ya?" goda Hegar.

Kiara merenggut mengerucutkan bibirnya sambil bersidekap dada. Memiliki calon tunangan super super dingin memang menyebalkan pikir Kiara.

"Masa es krim gocengan sih Pak? Emang Kia bocah kemarin sore" Kiara menggerutu kesal.

"Bocil kalau jajan jangan banyak-banyak nanti cacingan," balas Hegar lalu bangkit berdiri.

"Bocil gini juga tunangan Bapak, nanti kalau bucin liat aja!".

"Enggak akan, kamu bukan selera aku" elak Hegar lalu terkekeh.

"Dikira mie goreng kali pake selera segala," cibir Kiara merenggut sebal.

Hegar tersenyum nakal seperti sangat mengasyikkan mengganggu Kiara. Ia berjalan menghampiri Kiara membuat Kiara melangkah mundur untuk menjauh.

"Bapak mau apa?" tanya Kiara was-was.

"Mau balikin ciuman pertama kamu," celetuk Hegar membuat Kiara langsung menutup bibirnya dengan kedua tangan.

Tiba-tiba saja mereka dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang baru saja masuk ke dalam.

"Hegar!"

Bab terkait

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 1

    Terdengar suara langkah seseorang yang berlarian menuju gerbang sekolah. Lagi-lagi Kiara datang terlambat ke sekolah, gadis itu menghela nafas kasar ketika melihat pintu gerbang sudah ditutup. Terlebih seseorang pria menyebalkan sudah berdiri di depan gerbang sambil bersidekap dada.Dia guru killer yang paling ditakuti di sekolah, Hegar Wiguna guru paling tampan di SMA Taruna namun selalu bersikap dingin kepada siapapun. Kiara menjulukinya Ice karena ia dingin seperti es, berbeda dengan siswi lain yang memuja Hegar, Kiara justru membencinya."Kamu lagi yang terlambat," ucap Hegar dengan sikap dinginnya.Tidak ada senyum sama sekali yang terukir pada wajah tampan pria itu. Kiara berdecak sebal, lagi-lagi ia harus mendapatkan hukuman dari guru menyebalkan ini. Kiara sudah langganan dihukum oleh Hegar karena segala ulah yang ia lakukan, entah karena terlambat atau ketahuan membolos ke kantin saat jam pelajaran berlangsung."Telatnya cuma sedikit kok Pak, please hari ini didiskon ya?" pin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 2

    Mentari mulai meninggi, seseorang wanita paruh baya memasuki sebuah kafe. Pandangannya mengeksplor seluruh ruangan mencari seseorang yang sejak tadi menunggunya. Senyumnya terbit ketika melihat seorang wanita seumurannya melambaikan tangan kepadanya."Naomi!" panggil wanita itu."Nessa!" Naomi berjalan menghampiri Nessa yang sejak tadi duduk di sana.Naomi dan Nessa saling berpelukan, sudah lama sekali mereka tidak bertemu. Naomi dan Nessa bersahabat sudah sangat lama, mereka bertemu di aplikasi sosial media. Meskipun baru beberapa kali bertemu tapi mereka sudah sangat dekat seperti saudara sendiri saling menyayangi.Seperti biasa apabila mereka bertemu pasti mereka saling melepas rindu. Membuat Kiara yang menunggu di luar kafe merasa bosan, awalnya Naomi mengajak Kiara untuk ikut masuk namun Kiara menolak karena malas ikut berbincang dengan para ibu-ibu."Nes, kamu kan punya anak laki-laki. Anakku perempuan, gimana kalau kita besanan?" usul Naomi sangat antusias."Ini tuh jaman moder

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 3

    "Tuhan, aku mohon sembuhkan Bunda. Kia janji akan nurut sama Bunda," ucap Kiara dalam hati.Manik matanya mulai mengembun, ia takut sesuatu hal buruk terjadi dengan Bundanya. Kiara semakin cemas, keringat dingin membasahi kedua tangannya, sejak tadi tidak ada satu pun Dokter atau tim medis yang keluar dari ruangan. Berulangkali ia berjalan mondar-mandir ke sana kemari menunggu kabar tentang Ibunda tercinta. Hegar yang melihat hal itu merasa jengah, namun ia tidak dapat protes. Tiba-tiba saja salah satu perawat keluar dari ruangan meminta Nessa untuk masuk. Senyum Kiara memudar karena bukan ia yang dibutuhkan oleh Ibunda tercinta melainkan Nessa sahabatnya. "Apa Bunda marah sampai enggak mau ketemu sama aku?" gumam Kiara lalu duduk dengan lemah di kursi tunggu dekat Hegar."Sudah, enggak usah dipikirkan! Bunda kamu pasti membaik" bujuk Hegar.Ia tidak tega ketika melihat Kiara merenggut dan hampir menangis, bulir bening hampir saja terjatuh begitu saja andai Hegar tidak menghiburnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 4

    Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu berjalan memasuki halaman rumah sahabatnya. Keningnya mengernyit ketika ia melihat keramaian di sana, terlebih rumah itu di dekorasi seperti untuk acara penting. Ia merasa sahabatnya itu tidak memiliki adik atau kakak, lalu acara untuk siapa? "Masa iya Tante Naomi nikah lagi?" gumam Melly ketika ia melihat dekorasi rumah Kiara. Melly merasa khawatir karena sudah beberapa hari Kiara tidak masuk sekolah, itu sebabnya ia datang untuk menjenguk. Awalnya ia mengajak Tessa, namun di tengah jalan Tessa mendapatkan telepon untuk pulang lebih cepat. Itu sebabnya ia datang sendirian menemui Kiara ke rumahnya. Melly terus melangkahkan kakinya memasuki rumah, mencari Tuan rumah. Ia bertanya kepada siapapun di sana mengatakan apabila Kiara dan Ibunya berada di dalam kamar. Melly mengetuk pintu kamar Kiara, namun tidak ada jawaban dari dalam. Ia mendengar suara Naomi dan Kiara sedang berbicara membuat ia tersenyum lalu membuka pintu. Melly tercengang k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 5

    Manik mata Kiara membulat ketika melihat siapa yang memanggilnya dengan panggilan sayang. Tunangan dinginnya yang pertama kalinya tersenyum kepada dirinya saat ini. Pria itu bahkan menggandeng lengan Kiara membuat Kiara semakin tercengang dengan tingkah Hegar saat ini."Kamu ngapain di sini Sayang? Di luar dingin." ucap Hegar lalu memasangkan jas yang ia kenakan tadi pada tubuh Kiara."Bapak kesambet ya?" tanya Kiara masih merasa aneh dengan tingkah Hegar yang tidak biasanya."Di belakang ada Bunda kamu sama mami yang masih kepo dengan kita," bisik Hegar.Kiara lalu menoleh kearah Naomi yang terlihat bahagia melihat Kiara diperlakukan semanis ini oleh suaminya. Kini Kiara tahu yang dilakukan Hegar hanya untuk menyenangkan para Ibu mereka."Kamu mau Bunda kamu pingsan lagi? Jadi jangan banyak drama bocil," bisik Hegar dengan nada sinisnya.Keduanya berbalik lalu menghampiri Nessa dan Naomi yang berada tidak jauh dari sana, mereka mencoba tersenyum dihadapan semuanya. Naomi dan Nessa sa

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 4

    Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu berjalan memasuki halaman rumah sahabatnya. Keningnya mengernyit ketika ia melihat keramaian di sana, terlebih rumah itu di dekorasi seperti untuk acara penting. Ia merasa sahabatnya itu tidak memiliki adik atau kakak, lalu acara untuk siapa? "Masa iya Tante Naomi nikah lagi?" gumam Melly ketika ia melihat dekorasi rumah Kiara. Melly merasa khawatir karena sudah beberapa hari Kiara tidak masuk sekolah, itu sebabnya ia datang untuk menjenguk. Awalnya ia mengajak Tessa, namun di tengah jalan Tessa mendapatkan telepon untuk pulang lebih cepat. Itu sebabnya ia datang sendirian menemui Kiara ke rumahnya. Melly terus melangkahkan kakinya memasuki rumah, mencari Tuan rumah. Ia bertanya kepada siapapun di sana mengatakan apabila Kiara dan Ibunya berada di dalam kamar. Melly mengetuk pintu kamar Kiara, namun tidak ada jawaban dari dalam. Ia mendengar suara Naomi dan Kiara sedang berbicara membuat ia tersenyum lalu membuka pintu. Melly tercengang k

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 3

    "Tuhan, aku mohon sembuhkan Bunda. Kia janji akan nurut sama Bunda," ucap Kiara dalam hati.Manik matanya mulai mengembun, ia takut sesuatu hal buruk terjadi dengan Bundanya. Kiara semakin cemas, keringat dingin membasahi kedua tangannya, sejak tadi tidak ada satu pun Dokter atau tim medis yang keluar dari ruangan. Berulangkali ia berjalan mondar-mandir ke sana kemari menunggu kabar tentang Ibunda tercinta. Hegar yang melihat hal itu merasa jengah, namun ia tidak dapat protes. Tiba-tiba saja salah satu perawat keluar dari ruangan meminta Nessa untuk masuk. Senyum Kiara memudar karena bukan ia yang dibutuhkan oleh Ibunda tercinta melainkan Nessa sahabatnya. "Apa Bunda marah sampai enggak mau ketemu sama aku?" gumam Kiara lalu duduk dengan lemah di kursi tunggu dekat Hegar."Sudah, enggak usah dipikirkan! Bunda kamu pasti membaik" bujuk Hegar.Ia tidak tega ketika melihat Kiara merenggut dan hampir menangis, bulir bening hampir saja terjatuh begitu saja andai Hegar tidak menghiburnya.

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 2

    Mentari mulai meninggi, seseorang wanita paruh baya memasuki sebuah kafe. Pandangannya mengeksplor seluruh ruangan mencari seseorang yang sejak tadi menunggunya. Senyumnya terbit ketika melihat seorang wanita seumurannya melambaikan tangan kepadanya."Naomi!" panggil wanita itu."Nessa!" Naomi berjalan menghampiri Nessa yang sejak tadi duduk di sana.Naomi dan Nessa saling berpelukan, sudah lama sekali mereka tidak bertemu. Naomi dan Nessa bersahabat sudah sangat lama, mereka bertemu di aplikasi sosial media. Meskipun baru beberapa kali bertemu tapi mereka sudah sangat dekat seperti saudara sendiri saling menyayangi.Seperti biasa apabila mereka bertemu pasti mereka saling melepas rindu. Membuat Kiara yang menunggu di luar kafe merasa bosan, awalnya Naomi mengajak Kiara untuk ikut masuk namun Kiara menolak karena malas ikut berbincang dengan para ibu-ibu."Nes, kamu kan punya anak laki-laki. Anakku perempuan, gimana kalau kita besanan?" usul Naomi sangat antusias."Ini tuh jaman moder

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 1

    Terdengar suara langkah seseorang yang berlarian menuju gerbang sekolah. Lagi-lagi Kiara datang terlambat ke sekolah, gadis itu menghela nafas kasar ketika melihat pintu gerbang sudah ditutup. Terlebih seseorang pria menyebalkan sudah berdiri di depan gerbang sambil bersidekap dada.Dia guru killer yang paling ditakuti di sekolah, Hegar Wiguna guru paling tampan di SMA Taruna namun selalu bersikap dingin kepada siapapun. Kiara menjulukinya Ice karena ia dingin seperti es, berbeda dengan siswi lain yang memuja Hegar, Kiara justru membencinya."Kamu lagi yang terlambat," ucap Hegar dengan sikap dinginnya.Tidak ada senyum sama sekali yang terukir pada wajah tampan pria itu. Kiara berdecak sebal, lagi-lagi ia harus mendapatkan hukuman dari guru menyebalkan ini. Kiara sudah langganan dihukum oleh Hegar karena segala ulah yang ia lakukan, entah karena terlambat atau ketahuan membolos ke kantin saat jam pelajaran berlangsung."Telatnya cuma sedikit kok Pak, please hari ini didiskon ya?" pin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status