Share

Bab 6

Penulis: Quins Chie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-26 12:57:06

Seseorang yang baru saja datang membuat Hegar dan Kiara salah tingkah. Pasalnya posisi mereka sangat dekat seperti tadi takut menimbulkan prasangka bagi orang lain.

"Maaf saya mengganggu," ucap pria itu.

"Enggak apa-apa, Jhon. Ada apa?" tanya Hegar langsung berjalan menghampiri Jhon.

"Maaf mobil kamu menghalangi jalan, saya mau masuk ke dalam rumah tertutup mobilmu Hegar," jawab Jhon.

Karena terburu-buru membuat Hegar terlupakan apabila ia memarkirkan kendaraannya di depan rumah orang lain. Sejak kemarin Hegar mencari foto itu kemana-mana dan ternyata foto itu berada di studio foto miliknya.

"Ya ampun, maaf sekali Jhon!" ucap Hegar lalu mereka pun keluar dari studio.

Hegar bergegas memasuki kendaraannya untuk memarkirkan kendaraannya di depan studio. Sementara Jhon kini dapat memasukkan kendaraannya ke dalam bagasi rumahnya. Hegar kembali masuk ke dalam, ia melihat Kiara sedang asyik dengan gadgetnya.

"Pasti foto itu penting banget, sampai-sampai salah parkir segala," sindir Kiara kepada Hegar.

"Idih, kepo!" kilah Hegar.

Hegar duduk di sofa lalu Kiara mendekatinya sembari tersenyum menyeringai. Ia seperti mendapatkan ide untuk membalas Hegar yang berniat menjahilinya tadi.

"Pasti cewek yang enggak direstui Mami ya?" tanya Kiara lagi semakin kepo.

"Sok tahu!"

"Ya, kan? Ya, kan?" tanya Kiara lagi semakin mendekat.

Jarak mereka saat ini sangat dekat, bahkan Hegar dapat merasakan aroma tubuh Kiara seperti ini. Hegar dapat melihat kecantikan Kiara yang natural meskipun hanya memakai make up minimalis. Pandangan Hegar tiba-tiba saja tertuju pada bibir yang tadi ia cium, bibir yang pertama kali ia sentuh.

KRUUKKK KRUUKKK

Tiba-tiba saja terdengar suara yang membuat Hegar tergelak tawa dan sementara Kiara ingin rasanya melarikan diri saat ini juga. Perutnya tidak dapat bekerjasama disaat seperti ini. Wajahnya kini memerah karena malu kepada Hegar.

"Ayo, kita makan!" ajak Hegar lalu memegang tangan Kiara.

Keduanya pun keluar dari studio untuk mencari makan di sekitar studio. Kiara masih terus melihat tangan yang sejak tadi mengeggam tangannya. Pria ini sedang bahagia atau kesambet Kiara tidak tahu. Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah tempat orang-orang berjualan beraneka ragam makanan.

"Coba ini deh, Pak!" kata Kiara sambil menyuapi Hegar dengan sate ikan ala Korea atau sering disebut Odeng.

Awalnya Hegar ragu, namun melihat Kiara makan sepertinya sangat lezat membuat Hegar menerima suapan Kiara. Hegar pun merasa makanan itu sangat enak, ia pun mencicipi makanan lainnya yang berada di stand tersebut. Keduanya saling menyuapi terlihat seperti sepasangan kekasih yang romantis.

"Kalian romantis banget, Ibu jadi inget masa muda" celetuk pedagang makanan tersebut.

Hegar langsung tidak jadi menyuapi Kiara, sementara Kiara tersenyum manis kepada pedagang itu. Bisa-bisanya ia terbawa suasana saking asyiknya menikmati makan di sana.

Mereka pun kembali mencari jajanan lain yang berada di area tempat itu. Entah dorongan apa Hegar merasa tertarik memfoto momen saat Kiara tersenyum bahagia menikmati jajan tersebut. Tiba-tiba saja ia kembali tersadar, ia langsung menghapus banyak foto yang ia ambil dari ponselnya.

Tanpa terasa hari pun mulai gelap, kini Hegar dan Kiara sedang dalam perjalan pulang. Hegar melihat Kiara sedang asyik menggambar menggunakan gadgetnya. Membuat Hegar penasaran dengan apa yang gadis itu buat, karena sejak tadi Kiara sangat fokus sekali.

"Tumben anteng? Bikin apa sih?" tanya Hegar selidik.

"Lagi bikin desain perhiasan, mau lihat?" tanya Kiara kepada Hegar.

Kiara pun menunjukkan gambar-gambar yang sejak tadi ia buat, Hegar tidak menyangka Kiara yang selalu buat onar dapat membuat desain sebagus ini.

"Bagus," ucap Hegar singkat dengan pandangan fokus ke depan.

"Udah gitu doang? Ck bapak ini kaku banget, harusnya puji dong biar tunangannya seneng" protes Kiara berdecak.

"Kan tadi udah aku bilang bagus," balas Hegar.

Kiara hanya terdiam tidak menanggapi, pria di sampingnya ini memang kaku dan enggak peka.

"Lagian bikin kamu seneng tuh gampang banget, kasih aja es krim sama poster oppa-oppa Korea pasti langsung jingkrak-jingkrakan" cerocos Hegar.

"Apaan es krim gocengan ogah!"

Hegar terkekeh ia seperti memiliki mainan baru setiap mengejek Kiara. Jalan-jalan bersamanya ternyata tidak membosankan, ada saja tingkahnya yang membuat Hegar tertawa. Hegar kembali fokus menyetir, ia bahkan melupakan mengabari seseorang yang selalu ia rindukan.

Tak lama kemudian mereka telah sampai, Hegar memarkirkan kendaraannya di depan halaman rumah Kiara. Ia sudah tidak melihat lagi kendaraan kedua orangtuanya, itu berarti kedua orangtua Hegar sudah kembali ke rumah. Hegar menghela nafas kasar ketika ia melihat Kiara terlelap.

Meskipun ia tertidur dengan mulut terbuka namun mengapa ia masih saja terlihat cantik. Hegar menutup bibir yang sejak tdi terbuka, tiba-tiba ia kembali teringat dengan ciuman mereka di studio foto tadi. Hegar menutup mulut yang terbuka itu dengan tangannya membuat Kiara terbangun dari tidurnya.

"Ish, dasar Bapak es! Enggak ada romantis-romantisnya. Masa ngebangunin aku gitu caranya, aturan nih ya gendong aku kayak di drama-drama gitu," cerocos Kiara panjang lebar.

"Udah mimpinya?" tanya Hegar dan langsung mendapat anggukan kepala dari Kiara.

"Sekarang usap tuh iler kamu, udah jelek tidur sambil mangap gitu" ejek Hegar membuat Kiara mendengus sebal.

Kiara auto mengusap-usap kedua pipinya, namun ia tidak menemukan apapun seperti ucapan Hegar. Kiara pun mencubit lengan Hegar membuat Hegar meringis kesakitan.

"Apaan sih bohong nya enggak lucu, mana ada aku ngiler dih!"

Ketika Hegar hendak keluar dari mobil Kiara menahannya, membuat Hegar merasa aneh.

"Ayah Bunda kayaknya sudah tidur, Bapak mending pulang saja!" pinta Kiara.

"Ya sudah, salam sama Ayah Bunda ya!"

Kiara pun menganggukkan kepalanya, ia bergegas keluar dari kendaraan Hegar. Hegar pun melajukan kendaraannya meninggalkan halaman rumah Kiara. Berbeda dengan Kiara yang tersenyum senang karena ia berhasil berbohong kepada Hegar. Malam ini ia harus datang pada acara pesta ulang tahun temannya di sebuah club.

Terdengar suara dering ponsel Kiara, ia bergegas mengangkat panggilan tersebut. Ternyata panggilan dari Tessa sahabatnya.

"Lo dimana?" tanya Tessa di sebrang sana.

"Gue on the way tungguin aja ya!" ucap Kiara bersemangat sekali.

Sejak tadi Kiara mendapatkan kabar apabila Naren mengadakan party di rumahnya. Kiara harus hadir pada acara tersebut, ini kesempatan baginya untuk mendapatkan perhatian Naren. Pria most wanted di sekolah yang paling ia puja selain Cha Eun Woo.

Kiara pun mematikan sambungan teleponnya, ia hendak mencari taksi untuk pergi ke tempat tersebut. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang berjalan kearahnya. Seseorang dengan tatapan dingin tanpa ekspresi menghampirinya membuat Kiara rasanya ingin melarikan diri saja.

"Mau kemana hemm?" tanya pria itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 7

    Hegar melajukan kendaraannya meninggalkan halaman rumah Kiara, ia merasa lega karena tidak perlu mampir terlebih dahulu. Namun baru beberapa meter dari rumah Kiara, tiba-tiba saja Hegar melihat tab Kiara yang tertinggal. Hegar pun memutar balik kendaraannya, untuk mengembalikan tab milik Kiara.Ia mengingat apabila Kiara sangat antusias ketika menggambar, gadis itu pasti akan mencari benda ini. Itu sebabnya Hegar bergegas kembali untuk mengembalikan tab milik Kiara."Bisa-bisanya dia melupakan benda penting yang paling dia suka," gumam Hegar sambil fokus menyetir.Hegar memberhentikan kendaraannya ketika sampai di dekat rumah Kiara. Ia tidak mau membangunkan kedua orangtua Kiara apabila mendengar suara kendaraannya. Ketika Hegar berjalan menuju rumah Kiara, ia melihat Kiara masih berdiri di depan rumah seperti sedang menunggu.Hegar baru saja tersadar apabila ia dibohongi oleh Kiara, ia tahu Kiara pasti akan pergi keluar."Dia berbohong, dasar bocil nakal!" Hegar pun berjalan mengham

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 8

    Manik mata Kiara membulat ketika ia melihat bukan Naren seperti dalam bayangannya pria yang ada dalam hadapannya kini. Namun Hegar pria tampan dan kaku yang saat ini menatapnya tanpa ekspresi seperti biasanya. Kiara bergegas melepaskan pegangan Hegar karena saat ini banyak yang memperhatikan mereka."Bapak ngapain ada di sini?" tanya Kiara dengan suara berbisik."Tadi ada mamanya temen mami nyuruh masuk, jadi di sini," jawab Hegar ikut mengecilkan suaranya.Tiba-tiba saja seseorang menepuk pelan pundak Kiara, membuat Kiara menoleh kearahnya. Sebuah senyum terbit pada wajah tampan pria itu, senyum yang sama persis dengan Cha Eun Woo idola kesayangan Kiara. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Naren mengulas senyum.Sebuah senyum yang dapat membuat jantung Kiara bermasalah. Oh astaga, jantung Kiara berdegup semakin kencang berada dalam dekat seperti ini dengan Naren. Hegar pun meninggalkan mereka ketika ia mendapatkan panggilan telepon."Aku enggak apa-apa kok! Untung tadi ada Pak Hegar yang n

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 9

    Krriiiiinngg!!!Terdengar suara dering ponsel milik Kiara, semalam ia langsung tidur setelah sampai rumah. Dan pagi ini Kiara masih setia di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Tangannya meraba-raba dengan mata Mash terpejam ia mencari keberadaan ponselnya. Setelah ia temukan ia terima panggilan telepon tersebut."Bangun bocilll, sudah siang!" ucap seseorang di sebrang sana.Kiara masih mengabaikan ucapan orang tersebut, membuat Hegar menghela nafas kasar karena kesal. Pagi-pagi sekali Maminya meminta ia menjemput Kiara ke rumahnya. Hegar harus memastikan terlebih dahulu apabila Kiara sudah terbangun atau belum. Dan benar, gadis itu masih tertidur di jam ini, pantas saja ia sering terlambat datang ke sekolah."Masih belum mau bangun? aku sebentar lagi ke sana. Kalau kamu belum siap juga kamu tahu hukumannya Kiara!" ancam Hegar dengan tegas. Mendengar ancaman itu Kiara langsung membelalakkan kedua matanya, ia melihat nama Hegar dalam layar ponsel. Kiara bergegas melompat dar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 10

    "Kenapa pagi-pagi udah ngomel-ngomel? Ayo berangkat bareng?" ajak Naren.Kiara pun menerima ajakan Naren, ia menaiki motor sport milik Naren. Naren melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Kiara."Tutupin pake itu."Wanita mana yang enggak luluh diperlakukan seperti ini oleh pria yang ia cintai. Berbeda sekali dengan Hegar yang dingin seperti es, Naren sangat peka kepadanya. Naren melakukan kendaraannya menuju sekolah, sebuah senyum terbit pada wajah gadis cantik itu. Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka bersama. Menimbulkan banyak desas-desus dari para siswa siswi hingga Hegar pun mendengarnya."Naren sama Kiara jadian ya?" tanya salah satu siswi."Iya, elo enggak liat tadi pagi Kiara dibonceng Naren. Beruntung banget sih Kiara dapet cogan Husada," ucap salah satunya lagi dengan antusias.Hegar pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, ternyata Kiara tidak mendengarkan ucapannya. Ketika ia masuk ia melihat Kiara sedang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 11

    Delia dan teman-temannya terkejut ketika melihat siapa yang berani mencengkram tangan Delia. Pria tampan dan dingin dengan tatapan tajam tanpa ekspresi, ia menghempaskan tangan Delia begitu saja. Hegar bergegas menarik Kiara agar Kiara terlepas dari cengkraman mereka."Apa ini yang diajarkan oleh guru kalian? Mau saya laporkan kepada kepala sekolah?" tanya Hegar dengan tegas.Ketiganya hanya menundukkan kepala mendengarkan ucapan Hegar. Guru satu ini terkenal sangat galak membuat mereka tidak bisa melarikan diri karena Hegar pasti akan melaporkan mereka.Tiba-tiba saja Naren pun datang menghampiri, ia mendapatkan kabar dari seseorang yang melihat Kiara dikeroyok teman-teman Delia. Naren langsung memeluk Kiara, membuat Delia semakin muak melihatnya.Seperti ada banyak ribuan belati yang menusuk ketika melihat Naren memeluk Kiara seperti itu. Sama halnya dengan Hegar yang suka melihat tunangannya dipeluk pria lain."Lo bener-bener keterlaluan, gue semakin enggak suka sama lo!" bentak Na

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 12

    Tubuh Kiara semakin gemetar kala suara bel terus saja berbunyi, seperti dalam film horor yang ia tonton dimana lampu rumah pun ikut kelap-kelip. Mungkin karena cuaca diluar sana membuat listrik pun ikut baper dibuatnya."Assalamualaikum!" "Kok setan ngucapin salam," ucap Kiara sambil memegang pemukul base ball.Namun suara itu seperti familiar bagi Kiara, ia langsung membuka pintu. Kiara terkejut ketika ia melihat melihat Hegar datang dalam keadaan basah kuyup. Tampangnya yang biasanya terlihat sempurna kini sangat berantakan. Mungkin karena terlalu lama membuka pintu membuat Hegar kehujanan, Kiara jadi merasa bersalah karena membuat Hegar seperti ini."Lama banget sih buka pintunya," protes Hegar lalu masuk ke dalam rumah."Kirain aku orang jahat, lagian Bapak ngapain ke sini malam-malam?" tanya Kiara ikut berjalan di belakang Hegar."Aku disuruh Mami jagain kamu sampai kamu tidur, kata Mami kamu enggak bisa sendirian di rumah" jawab Hegar.Kiara semakin merasa bersalah, ia meremas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 13

    Pagi menyapa dua insan yang setia dalam tidur mereka, bahkan mereka tidak menyadari saat ini mereka tertidur saling berpelukan. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung saling bersautan seolah mencoba membangunkan mereka berdua.Manik mata Hegar mengerjap kala cahaya sang mentari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia terkejut ketika melihat Kiara berada dalam dekapannya saat ini. Wajahnya yang cantik tanpa polesan makeup membuat Hegar tidak bosan memandang. "Dia terlihat lebih cantik seperti ini" gumam Hegar sambil memainkan anak rambut Kiara yang menghalangi wajah gadis itu.Hegar tersenyum ketika melihat kain bekas kompres yang Kiara gunakan semalam untuk merawat dirinya. Hegar tidak menyangka gadis manja ini rela tidak tidur demi dirinya. Ia mengusap pelan puncak kepala Kiara, namun ternyata perbuatan Hegar malah membuat Kiara merasa terusik. Hegar berpura-pura tidur ketika melihat Kiara membuka matanya. Ia tidak mau Kiara merasa percaya diri ketika mengetahui apabila ia memp

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • Nikah Jalur Paksa   Bab 1

    Terdengar suara langkah seseorang yang berlarian menuju gerbang sekolah. Lagi-lagi Kiara datang terlambat ke sekolah, gadis itu menghela nafas kasar ketika melihat pintu gerbang sudah ditutup. Terlebih seseorang pria menyebalkan sudah berdiri di depan gerbang sambil bersidekap dada.Dia guru killer yang paling ditakuti di sekolah, Hegar Wiguna guru paling tampan di SMA Taruna namun selalu bersikap dingin kepada siapapun. Kiara menjulukinya Ice karena ia dingin seperti es, berbeda dengan siswi lain yang memuja Hegar, Kiara justru membencinya."Kamu lagi yang terlambat," ucap Hegar dengan sikap dinginnya.Tidak ada senyum sama sekali yang terukir pada wajah tampan pria itu. Kiara berdecak sebal, lagi-lagi ia harus mendapatkan hukuman dari guru menyebalkan ini. Kiara sudah langganan dihukum oleh Hegar karena segala ulah yang ia lakukan, entah karena terlambat atau ketahuan membolos ke kantin saat jam pelajaran berlangsung."Telatnya cuma sedikit kok Pak, please hari ini didiskon ya?" pin

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 13

    Pagi menyapa dua insan yang setia dalam tidur mereka, bahkan mereka tidak menyadari saat ini mereka tertidur saling berpelukan. Sayup-sayup terdengar suara kicauan burung saling bersautan seolah mencoba membangunkan mereka berdua.Manik mata Hegar mengerjap kala cahaya sang mentari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia terkejut ketika melihat Kiara berada dalam dekapannya saat ini. Wajahnya yang cantik tanpa polesan makeup membuat Hegar tidak bosan memandang. "Dia terlihat lebih cantik seperti ini" gumam Hegar sambil memainkan anak rambut Kiara yang menghalangi wajah gadis itu.Hegar tersenyum ketika melihat kain bekas kompres yang Kiara gunakan semalam untuk merawat dirinya. Hegar tidak menyangka gadis manja ini rela tidak tidur demi dirinya. Ia mengusap pelan puncak kepala Kiara, namun ternyata perbuatan Hegar malah membuat Kiara merasa terusik. Hegar berpura-pura tidur ketika melihat Kiara membuka matanya. Ia tidak mau Kiara merasa percaya diri ketika mengetahui apabila ia memp

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 12

    Tubuh Kiara semakin gemetar kala suara bel terus saja berbunyi, seperti dalam film horor yang ia tonton dimana lampu rumah pun ikut kelap-kelip. Mungkin karena cuaca diluar sana membuat listrik pun ikut baper dibuatnya."Assalamualaikum!" "Kok setan ngucapin salam," ucap Kiara sambil memegang pemukul base ball.Namun suara itu seperti familiar bagi Kiara, ia langsung membuka pintu. Kiara terkejut ketika ia melihat melihat Hegar datang dalam keadaan basah kuyup. Tampangnya yang biasanya terlihat sempurna kini sangat berantakan. Mungkin karena terlalu lama membuka pintu membuat Hegar kehujanan, Kiara jadi merasa bersalah karena membuat Hegar seperti ini."Lama banget sih buka pintunya," protes Hegar lalu masuk ke dalam rumah."Kirain aku orang jahat, lagian Bapak ngapain ke sini malam-malam?" tanya Kiara ikut berjalan di belakang Hegar."Aku disuruh Mami jagain kamu sampai kamu tidur, kata Mami kamu enggak bisa sendirian di rumah" jawab Hegar.Kiara semakin merasa bersalah, ia meremas

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 11

    Delia dan teman-temannya terkejut ketika melihat siapa yang berani mencengkram tangan Delia. Pria tampan dan dingin dengan tatapan tajam tanpa ekspresi, ia menghempaskan tangan Delia begitu saja. Hegar bergegas menarik Kiara agar Kiara terlepas dari cengkraman mereka."Apa ini yang diajarkan oleh guru kalian? Mau saya laporkan kepada kepala sekolah?" tanya Hegar dengan tegas.Ketiganya hanya menundukkan kepala mendengarkan ucapan Hegar. Guru satu ini terkenal sangat galak membuat mereka tidak bisa melarikan diri karena Hegar pasti akan melaporkan mereka.Tiba-tiba saja Naren pun datang menghampiri, ia mendapatkan kabar dari seseorang yang melihat Kiara dikeroyok teman-teman Delia. Naren langsung memeluk Kiara, membuat Delia semakin muak melihatnya.Seperti ada banyak ribuan belati yang menusuk ketika melihat Naren memeluk Kiara seperti itu. Sama halnya dengan Hegar yang suka melihat tunangannya dipeluk pria lain."Lo bener-bener keterlaluan, gue semakin enggak suka sama lo!" bentak Na

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 10

    "Kenapa pagi-pagi udah ngomel-ngomel? Ayo berangkat bareng?" ajak Naren.Kiara pun menerima ajakan Naren, ia menaiki motor sport milik Naren. Naren melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Kiara."Tutupin pake itu."Wanita mana yang enggak luluh diperlakukan seperti ini oleh pria yang ia cintai. Berbeda sekali dengan Hegar yang dingin seperti es, Naren sangat peka kepadanya. Naren melakukan kendaraannya menuju sekolah, sebuah senyum terbit pada wajah gadis cantik itu. Beberapa menit berlalu mereka telah sampai di sekolah, banyak mata yang melihat mereka bersama. Menimbulkan banyak desas-desus dari para siswa siswi hingga Hegar pun mendengarnya."Naren sama Kiara jadian ya?" tanya salah satu siswi."Iya, elo enggak liat tadi pagi Kiara dibonceng Naren. Beruntung banget sih Kiara dapet cogan Husada," ucap salah satunya lagi dengan antusias.Hegar pun melanjutkan langkahnya menuju kelas, ternyata Kiara tidak mendengarkan ucapannya. Ketika ia masuk ia melihat Kiara sedang

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 9

    Krriiiiinngg!!!Terdengar suara dering ponsel milik Kiara, semalam ia langsung tidur setelah sampai rumah. Dan pagi ini Kiara masih setia di balik selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Tangannya meraba-raba dengan mata Mash terpejam ia mencari keberadaan ponselnya. Setelah ia temukan ia terima panggilan telepon tersebut."Bangun bocilll, sudah siang!" ucap seseorang di sebrang sana.Kiara masih mengabaikan ucapan orang tersebut, membuat Hegar menghela nafas kasar karena kesal. Pagi-pagi sekali Maminya meminta ia menjemput Kiara ke rumahnya. Hegar harus memastikan terlebih dahulu apabila Kiara sudah terbangun atau belum. Dan benar, gadis itu masih tertidur di jam ini, pantas saja ia sering terlambat datang ke sekolah."Masih belum mau bangun? aku sebentar lagi ke sana. Kalau kamu belum siap juga kamu tahu hukumannya Kiara!" ancam Hegar dengan tegas. Mendengar ancaman itu Kiara langsung membelalakkan kedua matanya, ia melihat nama Hegar dalam layar ponsel. Kiara bergegas melompat dar

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 8

    Manik mata Kiara membulat ketika ia melihat bukan Naren seperti dalam bayangannya pria yang ada dalam hadapannya kini. Namun Hegar pria tampan dan kaku yang saat ini menatapnya tanpa ekspresi seperti biasanya. Kiara bergegas melepaskan pegangan Hegar karena saat ini banyak yang memperhatikan mereka."Bapak ngapain ada di sini?" tanya Kiara dengan suara berbisik."Tadi ada mamanya temen mami nyuruh masuk, jadi di sini," jawab Hegar ikut mengecilkan suaranya.Tiba-tiba saja seseorang menepuk pelan pundak Kiara, membuat Kiara menoleh kearahnya. Sebuah senyum terbit pada wajah tampan pria itu, senyum yang sama persis dengan Cha Eun Woo idola kesayangan Kiara. "Kamu enggak apa-apa?" tanya Naren mengulas senyum.Sebuah senyum yang dapat membuat jantung Kiara bermasalah. Oh astaga, jantung Kiara berdegup semakin kencang berada dalam dekat seperti ini dengan Naren. Hegar pun meninggalkan mereka ketika ia mendapatkan panggilan telepon."Aku enggak apa-apa kok! Untung tadi ada Pak Hegar yang n

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 7

    Hegar melajukan kendaraannya meninggalkan halaman rumah Kiara, ia merasa lega karena tidak perlu mampir terlebih dahulu. Namun baru beberapa meter dari rumah Kiara, tiba-tiba saja Hegar melihat tab Kiara yang tertinggal. Hegar pun memutar balik kendaraannya, untuk mengembalikan tab milik Kiara.Ia mengingat apabila Kiara sangat antusias ketika menggambar, gadis itu pasti akan mencari benda ini. Itu sebabnya Hegar bergegas kembali untuk mengembalikan tab milik Kiara."Bisa-bisanya dia melupakan benda penting yang paling dia suka," gumam Hegar sambil fokus menyetir.Hegar memberhentikan kendaraannya ketika sampai di dekat rumah Kiara. Ia tidak mau membangunkan kedua orangtua Kiara apabila mendengar suara kendaraannya. Ketika Hegar berjalan menuju rumah Kiara, ia melihat Kiara masih berdiri di depan rumah seperti sedang menunggu.Hegar baru saja tersadar apabila ia dibohongi oleh Kiara, ia tahu Kiara pasti akan pergi keluar."Dia berbohong, dasar bocil nakal!" Hegar pun berjalan mengham

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 6

    Seseorang yang baru saja datang membuat Hegar dan Kiara salah tingkah. Pasalnya posisi mereka sangat dekat seperti tadi takut menimbulkan prasangka bagi orang lain."Maaf saya mengganggu," ucap pria itu."Enggak apa-apa, Jhon. Ada apa?" tanya Hegar langsung berjalan menghampiri Jhon."Maaf mobil kamu menghalangi jalan, saya mau masuk ke dalam rumah tertutup mobilmu Hegar," jawab Jhon.Karena terburu-buru membuat Hegar terlupakan apabila ia memarkirkan kendaraannya di depan rumah orang lain. Sejak kemarin Hegar mencari foto itu kemana-mana dan ternyata foto itu berada di studio foto miliknya."Ya ampun, maaf sekali Jhon!" ucap Hegar lalu mereka pun keluar dari studio.Hegar bergegas memasuki kendaraannya untuk memarkirkan kendaraannya di depan studio. Sementara Jhon kini dapat memasukkan kendaraannya ke dalam bagasi rumahnya. Hegar kembali masuk ke dalam, ia melihat Kiara sedang asyik dengan gadgetnya."Pasti foto itu penting banget, sampai-sampai salah parkir segala," sindir Kiara kep

  • Nikah Jalur Paksa   Bab 5

    Manik mata Kiara membulat ketika melihat siapa yang memanggilnya dengan panggilan sayang. Tunangan dinginnya yang pertama kalinya tersenyum kepada dirinya saat ini. Pria itu bahkan menggandeng lengan Kiara membuat Kiara semakin tercengang dengan tingkah Hegar saat ini."Kamu ngapain di sini Sayang? Di luar dingin." ucap Hegar lalu memasangkan jas yang ia kenakan tadi pada tubuh Kiara."Bapak kesambet ya?" tanya Kiara masih merasa aneh dengan tingkah Hegar yang tidak biasanya."Di belakang ada Bunda kamu sama mami yang masih kepo dengan kita," bisik Hegar.Kiara lalu menoleh kearah Naomi yang terlihat bahagia melihat Kiara diperlakukan semanis ini oleh suaminya. Kini Kiara tahu yang dilakukan Hegar hanya untuk menyenangkan para Ibu mereka."Kamu mau Bunda kamu pingsan lagi? Jadi jangan banyak drama bocil," bisik Hegar dengan nada sinisnya.Keduanya berbalik lalu menghampiri Nessa dan Naomi yang berada tidak jauh dari sana, mereka mencoba tersenyum dihadapan semuanya. Naomi dan Nessa sa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status