Share

Bab 98. Kekhawatiran Sara

"Yakin gak mau diantar?" tanya Banyu yang baru saja mematikan mesin mobilnya.

Sara mengangguk sambil membelakangkan rambutnya dan bersiap untuk keluar. Sejak diperjalanan menuju makam mamanya, Sara juga terlihat agak pendiam dari biasanya. Banyu tahu kegelisahannya soal apa dan ia tidak berniat menganggu privasinya selagi tidak diijinkan atau Sara dengan sadar bercerita. Mungkin perempuan ini butuh waktu.

"Oke. Aku tunggu sini." ujar Banyu sambil meraih punggung tangan Sara untuk digenggamnya sebentar.

Sara keluar dari mobil dan berjalan sendirian memasuki area pemakaman itu. Sudah hampir sore, tapi cuacanya sangat cerah. Siluet kuning keemasan menerpa pucuk-pucuk daun pohon besar dimana dibawahnya ada sebuah makam seorang yang ia rindukan. Teduh menyapanya.

Barangkali si penjaga makam sudah memenuhi mandat papanya untuk selalu membersihkan makan sang istri. Terlihat sekelilingnya bersih dengan potongan rumput hijau yang rapi.

"Mama ... Sara datang," Ia berjongkok di samping pusara it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status