Share

Bab 22

"Bagus! Pantes aja Dinar mau ke rumah saya hari ini. Pasti dia mau nyombongin berita itu." Rayyan terkekeh senang.

"Ooh, Pak Dinar mau dateng ke rumah Boss?"

"Iya, mungkin sekalian mau nengok anak perempuannya."

Bobby manggut-manggut. "Mbak Tari kelihatannya jadi istri yang baik ya, Boss? Sering saya lihat dia nyium tangan Boss sebelum Boss pergi," puji Bobby, "aku juga pengen punya istri kayak gitu. Mana cantik banget lagi."

"Halah! Baik, baik! Baik apa, kecantikannya buat memperdaya laki-laki? Lihat aja si Gilang itu!" cetus Rayyan tampak kesal. Entah mengapa dirinya tidak suka mendengar Bobby terus saja memuji kecantikan sang istri. Seperti ada yang terbakar di dalam dadanya.

"Hmm ... kok, aku jadi ragu kalau Mbak Tari kayak gitu, Boss. Soalnya kalo ketemu saya aja nunduk gitu. Padahal 'kan, aku ganteng gini. Banyak cewek naksir aku, loh. Tapi, Mbak Tari selalu nundukin pandangannya gitu."

Plekh!

"Auwwh!" Bobby menggosok kepalanya yang dipukul dengan majalah oleh Rayya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status