Share

Part 68

Tap, tap, tap ....

Sebuah suara langkah kaki kembali terdengar mendekat.

"Ada tamu siapa, Bu? Kenapa tidak disuruh masuk?"

Itu Opa Pelita.

"Bu?"

Oma Pelita tidak menjawab dan tetap stagnan menatap cucunya.

Sang Opa pun melihat ke depan dan menatap Adhim.

"Le?" Laki-laki sepuh itu juga masih mengingat Adhim.

"Nduk, Pelita?" Ia juga langsung mengenali cucunya ketika menatap Pelita yang tampak mengelap matanya yang basah dengan sebelah tangan di samping Adhim.

"Ada apa ini?"

Suara laki-laki itu kemudian langsung berubah menjadi sedikit tidak bersahabat ketika menyadari ada perubahan fisik pada tubuh sang cucu.

"Saya dan Pelita datang untuk meminta maaf dan menceritakan yang sebenarnya, Opa, Oma. Mohon izinkan kami masuk," pinta Adhim. "Saya mohon ...."

Pelita menangis tersedu. "Maafin Pelita," isaknya lirih.<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status