Share

49. Jebakan

Si Cungkring kaget bukan kepalang ketika puluhan serdadu tiba-tiba saja keluar berhamburan dari lambung kapal. Kelewang di tangannya pun mengajak dia untuk segera bertarung.

"Aaaa!" Kaki telanjang Si Cungkring melayang demi menghadang para lelaki berseragam.

Buuk!

Mereka yang ditendang terjatuh hingga beradu satu sama lain.

Tentu saja senantiasa ada perlawanan ketika ada yang menghadang. Pedang berseliweran nyaris melukai wajah. Untungnya, Si Cungkring cukup gesit.

Ada yang berhasrat untuk menusuk dada, namun kelewang mampu menangkis pedang panjang. "Ahh!" Ujung pedang nyaris saja menyentuh kulit andaikan lelaki bertubuh kurus tinggi itu tidak mundur ke tepi geladak.

Tang!

Tang!

Suara pedang beradu tanpa tahu jika ketajamannya bisa saja merenggut nyawa. Dari arah yang tak terduga, sebilah pedang melukai kaki, maka Si Cungkring tak mampu menghindar.

"Arghh!" lelaki itu mengerang kesakitan.

***

Di sisi lain, Si Tambun nyaris saja terjatuh ke laut jika saja si Jabrik tidak memegangi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status