Share

48. Besar

Samantha meniti tangga dengan langkah terhuyung. Di bawah kakinya, air laut yang bergelombang kembali menyapa.

"Hati-hati, jangan sampai jatuh. Bila kau jatuh, seekor hiu bisa saja menerkam dirimu."

Samantha menoleh kepada Felix yang berdiri di geladak kapal Angkatan Laut. Lelaki itu berkacak pinggang sembari menyeringai.

"Berdo'a saja agar aku tidak tercebur ke laut." Samantha kembali menghadap ke arah seberang. Tangan dan kakinya yang terikat membuatnya kesulitan meniti jembatan kecil yang menghubungkan kapal Angkatan Laut dengan kapal dagang yang lebih besar. Jembatan tersebut lebih cocok disebut titian karena hanya dibuat dari dua papan kayu yang direkatkan oleh palang kayu.

"Ah," Samantha sampai di geladak kapal dagang itu dengan hati lebih lega. Meskipun masih banyak pertanyaan di benaknya.

Kaki gadis bergaun putih itu menyentuh papan kayu. Dia tidak bisa memastikan bagaimana warna lantai geladak. Tidak cukup penerangan yang ada di sana. Kesan pertama kali yang dirasakan hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status