Share

52. Heran

Si Tuan Besar mendorong tubuh Felix. Tapi, upaya lelaki paruh baya itu tidak berhasil membuat tubuh jangkung lawannya terjengkang.

"Hahaha, aku sudah mengira kau akan marah besar."

"Berani-beraninya kau menyentuh gadis itu!" seraya melayangkan tinju, Tuan Besar membentak Letnan Felix.

Perkelahian pun terjadi antara keduanya. Pulpen, benda yang semula menjadi awal pertengkaran hanya tergeletak di atas meja. Benda itu berbahan logam warna hitam dengan ujung pena berbahan emas. Terukir dengan huruf kaligrafi bersambung agak miring nama dari pemiliknya: Samantha Anderson.

"Aku akan membunuhmu!" si Tuan Besar memiliki alasan kenapa dia marah.

"Silakan, jika kau berani?"

Felix mundur ke arah dinding sedangkan si Tuan Besar mengambil pulpen di atas meja dengan tangan kanannya.

"Aaa!" Pulpen dijadikan senjata untuk menusuk wajah Felix. "Bajingan!"

Ujung benda itu memang tajam, bisa dijadikan alat untuk melukai. Karena alasan itu pula si Tuan Besar meraih benda tersebut dari meja kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status