Share

35. Paman

Ketika Samantha tiba di Pelabuhan Pontianak, ada sesuatu yang membuatnya terheran-heran. Tatapan mata orang-orang di tempat itu, sungguh tajam tertuju kepadanya.

Bukan karena rambut gadis itu yang pirang atau kulitnya nan terang, banyak wanita Eropa sepertinya di kota tersebut. Namun, keadaan Samantha yang tampak menyedihkan sungguh menyita perhatian.

"Apakah mereka tidak pernah melihat gadis Eropa berantakan sepertiku?"

"Sepertinya demikian, Nona." Iskandar pun mengerti akan tatapan tajam para warga.

James sejak awal akan mengira demikian makanya dia mengajak Samantha langsung menuju pasar, "nih, topi. Mengganti topi yang hilang."

James memakai topi jerami sebagaimana yang dikenakan oleh Samantha. Di pasar itulah mereka bertiga berbelanja banyak keperluan. Pasar di Pontianak tidak jauh dari tepi sungai tempat dimana sampan yang semula dinaiki bersandar.

"Terima kasih," Samantha menatap James.

"Kau berutang kepadaku,"James bicara ketus.

"Ya ya ya, aku akan mencatatnya dalam inga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status