Share

22. Sepatu

Samantha benar-benar panik.

Dia tidak bisa melepaskan gigitan yang mencengkram kaki. Andaikan tidak ada sepatu yang melindungi, mungkin pergelangan kakinya akan putus saat itu juga.

Dia ditarik hingga tenggelam ke dalam air. Pandangan Samantha kabur untuk sementara.

Keberuntungan masih ada di pihaknya. Ah, selalu ada sisi "keberuntungan" meskipun berada dalam masa kesulitan. Bahkan, ketika garis kematian tidak lebih lebar dari garis kehidupan. Tuhan masih menyayanginya. Itu pula yang terbersit dalam pikiran Samantha. Ketika nama Tuhan selalu ada dalam ingatan, maka dia pun masih memiliki alasan untuk tidak mengingkari karunianya.

"Ya, Tuhan!"

Si buaya tidak mau menunda lagi hasratnya untuk segera membunuh si mangsa. Tubuh Samantha diombang-ambing seperti sebuah boneka yang dimainkan gadis itu ketika masih kecil. Tubuh Samantha berputar di udara. Berkali-kali.

Arena pergulatan hewan dan manusia itu mendadak jadi sangat keruh. Lumpur terangkat ke permukaan karena ekor si buaya menya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status