Share

De Javu

Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.

Rayhan bangun lebih dulu dari Jani yang masih terlelap dalam tidurnya di dalam kamar yang tentunya terpisah. Hanya saja, pintu kamar itu tidak dikunci dan akhirnya membuat Rayhan dapat melihat Jani di dalam sana.

“Gue udah beliin kalian sarapan. Si Jani belum bangun, yaa?” kata Samuel bertanya kepada Rayhan yang baru saja hendak duduk di sofa ruang tengah.

Rayhan mengangguk. “Iya. Barusan aku lihat dia masih tidur. Biarkan saja. Dia pasti lelah.”

Samuel mengangguk. “Jadi, gimana? Elo mau ketemu sama nyokap bokap elo sekarang atau kapan?”

Rayhan menghela napasnya dengan panjang. “Sebenarnya aku ingin bertemu dengan Arga juga. Tapi, jika memang dia sangat membahayakan untuk keselamatanku, aku urungkan niat itu.”

“Jangan dulu. Elo belum ingat apa pun tentang masalah elo dulu sama dia.”

Rayhan menganggukkan kepalanya. “Iya. Apa kamu tahu, apa yang sebenarnya terjadi di dua tahun yang lalu itu? Kenapa aku dan Arga bermusuhan bahkan ingin menjeb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status