Share

Menjemput Mereka

Setelah berbalasan pesan dengan Bang Agam, aku menyimpan ponsel di atas meja samping kompor dan mulai memasak untuk makan siang. Katanya, Bang Agam akan makan siang di sini.

Lucu juga, kami justru semakin akrab dan layaknya teman setelah bercerai. Bang Agam sekarang lebih perhatian dan setiap kali bertemu tatapannya penuh cinta. Kadang aku sampai harus menenangkan jantungku sendiri dan juga menata hati setelah bertemu dengannya akhir-akhir ini.

"Masak apa, Rum?"

Aku menoleh, Adam sudah berdiri di pintu penghubung dapur dan ruang makan.

"Loh, sudah pulang?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaannya.

"Mak, Lihat ini." Delima memamerkan boneka Elsa di tangannya.

"Delima minta macam-macam ya sama Om Adam?" aku mendelik ke arahnya.

"Nggak Mak ..."

"Delima nggak minta kok, Rum. Nggak perlu melotot begitu." Adam menyela kalimat Delima yang belum selesai.

"Ya sudah, Om pulang dulu ya!" ucap Adam mengelus kepala Delima dan berlalu pulang ke rumahnya di sebelah.

Sejak tadi pagi, Adam membawa Delima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status