Share

Bab 124 Terpaksa Berbohong

Rosalina menghela nafas dalam-dalam sembari mengangkat kedua alisnya secara bersamaan.

"Mau pesan apa, Bu?" tanya seorang pramusaji sembari memegang pulpen dan buku catatan kecil.

"Ayam pedas dan jus jeruk."

"Dessert-nya mau apa, Bu?" tanya pramusaji itu lagi.

"Sudah, itu saja."

"Baik, ditunggu ya, pesanannya," sahutnya sembari tersenyum ramah.

Rosalina mengambil ponselnya.

"Sepertinya aku harus minta ditemani."

Amanda yang sedang duduk santai di tempat tidur itu pun kemudian langsung membuka ponselnya begitu melihat panggilan masuk.

"Tante Rosa, mau apa dia menghubungiku pagi-pagi?"

Ia pun kemudian menjawabnya.

"Halo, Tante? Tante apa kabar?" ujar Amanda berushaa bersikap seramah mungkin kepada Rosalina.

Ceklek! Pintu terbuka.

Amanda menoleh ke arah pintu.

"Siapa itu, Nak?" tanya Dania.

Tetapi, Amanda melambaikan tangannya. Ia seolah meminta Dania untuk mendekat ke arahnya.

Dania pun mendekat, ia melihat ke arah ponsel Amanda.

"Ingat kata Mama, kamu jangan terlalu dekat berhubunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status