Share

Bab 126 Tersangka Korupsi

"Aku hanya memastikan saja, Pa. Ya sudah, kalau begitu aku akan kembali ke ruanganku!" sahutnya.

Stephen beranjak dari kursi duduk, ia memutar tubuhnya lalu kemudian langkah keluar dari sana.

Meskipun merasa kesal, tetapi ia mencoba menahannya. Agar tidak sampai tersulut emosi dan melakukan tindakan yang merugikan dirinya dan Tuhan hidupnya.

"Anak itu," umpatnya pelan sembari melihat Stephen yang melangkah pergi.

Di dalam ruangannya, Stephen langsung menggebrak meja. Nafasnya berat dan seolah ingin mencengkeram. Hidungnya mengerut hingga memperlihatkan giginya. Dirinya tatapan tajam, ia mengarahkan pandangannya pada sebuah kursi.

"Dia terlalu mengekang hidup aku. Aku yakin, Papa pasti telah membuat rencana dengan Dikta! Aku harus menemuinya ...!"

Dirinya membalikkan badan dan melangkah. Tetapi, baru dua langkah, ia langsung menghentikan kakinya.

"Tidak. Aku tidak boleh gegabah. Satu langkah saja salah, maka hidupku akan berakhir. Warisan itu pun pasti akan jatuh ke tangan Theo!"

Kemba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status