Share

Bab 122 Obat

"Amilie, sekarang aku bantu ka--...."

Langkah kakinya terhenti begitu melihat perawat itu ada di sana.

Pesawat itu menoleh begitu mendengar suara orang berbicara.

"Kenapa berhenti di sana, Pak. Saya sudah membantu Bu Amilie sarapan pagi, jadi setelah ini dia bisa istirahat," begitulah katanya.

Theo melihat ke arah Amilie, lalu berlanjut ke mangkuk yang ada di telapak tangan istrinya tersebut.

"Dia makan itu? Bukannya dia tidak suka makanan yang disediakan oleh rumah sakit?" batinnya.

"Mas, kenapa masih berdiam diri di sana?" ujar Amilie.

Praak! Amilie menaruh mangkuk itu di meja.

Lantas, Theo pun melanjutkan langkah kakinya menuju Amilie.

"Bu Amilie, kalau sudah selesai sarapannya. Ini obatnya sudah boleh diminum," katanya seraya menyodorkan obat itu kepada Amilie.

Amilie menerimanya. "Apa saya tiap hari harus minum obat ini, Sus?" tanyanya.

Perawat itu mengangguk sembari tersenyum. "Iya~"

Perlahan, Amilie mengambil air putih yang ada di dalam gelas tinggi. Lalu, ia memasukkan obat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status