Share

Bab 118 Penyesalan Masa Lalu

Sore ini, Amilie menyaksikan betul-betul pembicaraan mereka. Ia tahu sedikit demi sedikit dibalik semua sikap Theo kepada Santoso.

Theo terdiam sembari terus bernafas dengan cepat. Dadanya tampak sesak dan seakan ada sesuatu yang menghalangi.

"Mas, ini minumlah!" kata Amilie seraya menyodorkan air minum.

Theo menoleh ke arah air itu dan menerimanya. Ia meneguknya perlahan, lalu kembali menaruh gelas itu di atas meja.

"Tenangkan dulu, lalu setelah itu Mas boleh cerita sama aku. Atau ... Mas mending istirahat saja, ini sudah memasuki waktu malam juga, kan?"

Theo terdiam. Ia masih belum bicara dengan baik, matanya seolah memperlihatkan isi kepalanya yang terus berpikir memikirkan sesuatu.

Sementara itu, di kantor tersebut, Santoso ikut merasa kesal. Ia kesal sekaligus kecewa dengan keadaannya saat ini.

"Harusnya dulu aku mempertimbangkan apa yang seharusnya aku lakukan. Sekarang, rasanya sudah terlambat. Dia mungkin kecewa dan belum menerima semuanya."

Santoso memandang lurus ke depan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status