Share

Bab 115 Marah Besar

"Mana berkas laporannya! Papa sudah tidak sabar ingin melihatnya!" ujar Sanjaya begitu melihat Stephen datang dan masuk ke ruangan itu.

Tagihan mengenai deadline pekerjaannya pun dipertanyakan. Tetapi ....

"Pa, bukannya tadi aku sudah bilang. Aku sudah izin sama Papa kalau aku ada urusan diluar."

"Jadi, Papa harus bagaimana? Membebaskan kamu terus dengan kebebasan tanpa tanggung jawab! Kamu sudah dewasa, kamu tidak bisa terus melakukan sesuatu sesuka hati tanpa aturan!"

Stephen semakin kesal, tetapi Sanjaya jauh lebih kesal diatas Anaknya. Dirinya sungguh kecewa dengan anaknya yang pergi ke sana kemari tetapi tanpa tujuan yang jelas.

Sebelumnya, ia sempat membanggakan Anak itu. Daripadanya Theo, Stephen jauh lebih dimanjakan. Bukan hanya karena ucapan manis dan rayuan Rosalina, tetapi juga karena ia melihat Theo lebih buruk dan pembangkang.

"Pa! Kenapa Papa terlalu ketat seperti ini?!" bantah Stephen.

Namun, setelah Theo tidak lagi bekerja dengan Sanjaya. Ia yang melanjutkan usahanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status